Home » » jika engkau masih ada di sini [032]

jika engkau masih ada di sini [032]


Bandar Taruhan - Kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 22:45, suasana sudah mulai gelap dan sepi, aku rasa sudah saatnya menutup pintu kios bengkelku. Kuberesi perlengkapan menambal, ku masukkan ke dalam kios, lalu ku dorong kompresor angin , dan kututup pintu kios.
"Bang..", tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang wanita selagi aku mau menutup pintu kios. "Tolong bang, motor saya bocor", kata seorang wanita sedang mendorong motornya ke arah sini.
Hari ini sangat sepi, cuma beberapa konsumen saja yang singgah. Padahal aku sudah melebarkan sayap dari tambal ban, kini sudah menggeluti service, ganti oli dan sparepart lain juga. Namun kejahatanku menabur ranjau paku sudah aku tinggalkan.
"Tolong bang, rumah saya jauh, tak mungkin saya dorong sampai rumah", wanita berpakaian seragam kantor itu memohon minta tolong.
Kulihat dari seragamnya merupakan karyawan sebuah bank swasta. Wajahnya manis, umur sekitar 20an tahun, senyumnya manis sehingga aku iba hingga ku buka kembali kios ku. Ku dorong keluar lagi kompressorku, harga yang kupatok pasti sudah lain kalau begini.
"Malam banget mbak?", tanyaku. Wanita itu pun jalan masuk ke dalam kios untuk duduk di kursi yang tersedia di dalam kios sambil menjawab,
"Biasa bang, kalau Senin pasti banyak kerjaan". Wanita itu terlihat lelah, aku ingin segera menyelesaikan kerjaan agar dia bisa segera pulang dan beristirahat.

"Sudah beres mbak", kataku. Namun ketika kulihat ke dalam kios ku ternyata wanita itu sudah tertidur pulas dengan posisi duduk, nampaknya dia benar-benar kelelahan.
Tak ingin mengganggu tidurnya, pikirku biarkan dia beristirahat sejenak, sambil aku membereskan perkakasku kembali dan mencuci tangan. Sial gumamku dalam hati, pulas banget wanita ini tidur. Mau bangunkan juga ga enak. Semua sudah kuberesi cuma tinggal sepeda motor matic wanita ini yang di luar kios. Sambil tunggu aku pun menyalakan rokok, semoga wanita ini cepat bangun. Tak sengaja kulihat pahanya yang terpampang ke arahku, mulus sekali, mana lagi roknya pendek sekali, kalau aku jongkok dan mengintip sedikit sudah pasti nampak celana dalamnya. Penisku terasa mengaceng, ah, jangan sampai aku berbuat yang tidak-tidak, karena aku sudah janji ingin bertobat.

Sudah habis satu batang rokok, aku pun terpaksa membangunkan wanita itu karena takut aku dirasuki niat jahat. "Mbak", panggilku sambil memukul bahunya. Setan, wanita ini nyenyak sekali, malahan dari atas terlihat belahan dadanya yang membuat penisku kian konak. Nafsu birahiku memuncak. Sudah ku putuskan, tobatnya kapan-kapan saja, aku pun cepat-cepat mendorong masuk motor wanita itu sambil melihat kiri kanan apakah ada yang lihat. Suasana sangat sepi, tidak nampak satu orang pun yang lewat. Motor sudah masuk, dan pintu segera ku tutup dari dalam. Wanita itu masih tertidur pulas di kursi. Sambil mengendap-ngendap agar wanita ini tidak terbangun ku ambil tali dari laci, lalu ku ikat tubuhnya pelan-pelan.
"Apa-apaan ini?", teriak wanita itu terbangun sontak membuatku kaget.
Cepat-cepat ku tutup mulutnya dengan kain yang biasa ku pakai untuk mengelap tangan, penuh dengan bau oli, ku ikat mulutnya dengan kain itu. Wanita itu terus berontak namun apa daya, tubuhnya sudah kuikat kuat di kursi. Tak mau menunggu lama, aku pun mengeluarkan pisau cutter, lalu ku potong-potong seragamnya dengan cutter itu agar mudah melepaskan seluruh pakaiannya dengan posisi tubuh terikat. "Mmhmmm..", wanita itu tak mampu berteriak, mulutnya sudah ku ikat, ia hanya coba berontak namun juga tidak ada gunanya.

Seragamnya sudah ku koyak semua dengan pisau cutter, serpihan-serpihan kain penuh berserakan di bawah lantai, tubuh wanita ini cuma terbalut bra dan celana dalam, serta tali pengikat. Putih sekali tubuhnya, gundukan payudaranya bulat sekali, tak sabar aku ingin menikmati wanita indah ini.
Aku mulai melepaskan pakaianku, tubuhku yang kekar dengan kulit yang hitam dan tatto di sekujur tubuh, serta penis besar yang sudah berdiri tegak, membuat wanita ini melotot ketakutan.
"Lihat, penis ini akan memuaskanmu sayang...", ku arahkan penisku di wajahnya sambil ku mainkan. Lalu 'shrek', kutarik bra nya hingga terlepas, dan susunya pun bergoyong karena getaran tarikanku, wow, benar-benar bulat.
"Indah banget susumu say", sambil ku remas dua buah susunya dengan kedua tanganku yang kasar. "Hmm...mhhh!", suara yang dihasilkan dari wanita itu karena tidak mampu berteriak kesakitan akibat remasanku. Kuremas dengan kuat buah dada yang montok mengundang selera itu.
Penisku semakin mengeras, ku lebarkan paha wanita ini, ku tarik celana dalamnya ke bawah, wah, jembutnya lebat seperti hutan belantara. Karena kakinya sengaja tidak ku ikat maka dengan mudah aku pun menarik lepas celana dalamnya, kurenggangkan, agar aku mudah menancapkan bibit timun di ladang belantara itu. Wanita itu terus berontak, ku tampar pipi nya dengan keras agar ia menurut. Matanya memerah lalu meneteskan air mata.

'Bleps', penisku berhasil masuk ke dalam vaginanya, dengan posisi ia masih duduk terikat, kaki yang terbuka sehingga gampang aku menggenjotnya.
"Oh yes... Oh....", desahku keenakan merasakan hangat mendekap penisku.
Ku belai rambutnya sambil menyesuaikan irama genjotanku. Maju mundur maju dan mundur sehingga muncul suara decitan yang timbul dari kursi yang bergoyang. Wanita ini terus menangis tanpa perlawanan, susunya pun terus kuremas kuat seperti mau memecahkan sebuah balon dengan sekali remasan.
"Nikmat...", aku terus mendesah.
Sudah beberapa menit menggenjot vaginanya, sudah terasa penuh dengan cairan di dalam sana, penisku pun sudak bakal ejakulasi, sebentar lagi akan menyemprotkan sperma di dalam sana. Ku percepat iramaku agar sperma kenikmatan bisa keluar di dalam vagina wanita malang ini. 'Bleps bleps bleps', irama semakin kencang, suara deritan kursi pun semakin kuat. Dan akhirnya blees spermaku keluar dengan kondisi penis masih tertancap di vaginanya.
"Ah, nikmat sekali...", sambil kucium dagi wanita itu.

Belum sempat menarik penisku dari vagina wanita tersebut, tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Ada seseorang di luar kios mengetuk pintu kios "TOK TOK TOK", kuat sekali ketokannya. Sial, apa ada yang mengetahui aksiku? Bisa digrebek warga nih aku. Cepat-cepat kutarik penisku lalu mengambil pakaianku, tapi tidak sempat, tiba-tiba pintu didobrak dari arah luar "BRAKKK".
"Syamsul?", aku kaget melihat sesosok orang yang berdiri di depan pintu, yang tadi mendobrak ada Syamsul.
"Bukannya kamu sudah meninggal?", tanyaku lebih tenang melihat bahwa yang mengrebekku adalah teman baikku sendiri.
Tapi Syamsul masih terdiam, mukanya marah, matanya melotot padaku. Aku masih bugil belum sempat berpakaian. Dengan memegang sebuah pisau, Syamsul berteriak,
"Kamu sudah janji mat untuk bertobat! Mana janjimu?!", Syamsul kemudian lari masuk mendekatiku, lalu ditusukkannya pisaunya ke perutku.
"Argh...", aku melihat pisau itu menusuk perutku.

Lalu kutarik pisau yang menancap di perutku itu sambil berkata, "Maafkan aku bro...", dan tiba-tiba aku terbangun. Ternyata semua ini hanya mimpi, ngos-ngosan aku terbangun, kucoba ambil nafas, tubuhku masih gemetaran dengan dipenuhi keringat. Ku lihat ke arah tanganku, ada sesuatu ku genggam, bukan pisau, tapi astaga, ini souvenir yang tadi malam Toni bawakan kepadaku katanya dia beli di Thailand. Souvenir berupa ukiran kayu berbentuk penis sedang ku pegang, baru ku ingat semalam Tono ke sini membawa hadiah, dan aku kelelahan sehingga tertidur saat membuka kado itu setelah kepulangan Tono. Kulihat celanaku juga basah, sepertinya aku sudah mimpi basah. Cepat-cepat aku bangkit dan mengganti pakaian. Penis kayu hadiah Tono ku lempar ke dalam lemari, dasar barang laknat, gumamku dalam hati. Lalu aku mulai berdoa sebelum melanjutkan tidurku, tidak lupa aku berdoa untuk Syamsul, temanku yang baru meninggal beberapa hari lalu. Semoga aku bisa bertobat dan menjalani pesan-pesan Syamsul.

Agen Bola - Bandar Taruhan - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Cbo855 - Agen Sabung Ayam
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger