Recent Movies

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 4


Bandar Taruhan - Keesokan harinya mereka menjalani aktivitas sekolah seperti biasa begitu pula dengan Miranda. Hari itu adalah hari jum'at yang merupakan jadwal Bondage day, entah apa yang akan terjadi pada hari itu.

Pada hari itu seragam yang dikenakan Miranda juga berbeda yakni kemeja putih ketat warna putih dan dasi biru motif kotak kotak serta rok pendek 20 centi diatas lutut yang bermotif dan warna sama dengan dasinya, tidak lupa kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu kets. Seperti biasa ia duduk di belakang di sebelah Rendy sambil mendengarkan pelajaran dari guru. Akan tetapi Rendy dan keempat anggota gengnya sedang tidak ada di kelas, entah apa yang akan mereka rencanakan.

Beberapa saat kemudian Miranda berdiri dan menghampiri gurunya untuk izin ke kamar kecil. Setelah guru mengizinkan ia keluar untuk menuju toilet sesuai dengan apa yang diperintahkan Rendy dan kawan kawan kepadanya pagi tadi. Ia berjalan dengan wajah penuh kecemasan karena ia yakin bahwa ada hal buruk yang akan menimpa dirinya.

Sesampainya di kamar kecil ia tidak melihat apa apa di toilet wanita sampai salah satu anak yaitu Gilang memanggilnya.
"sssstttt, sini" ujarnya sambil berbisik

Miranda sungguh terkejut karena Gilang mengajaknya ke toilet laki-laki. Awalnya ia tidak mau, namun ia dengan terpaksa mengikuti kemauan mereka. Dengan langkah penuh keraguan ia memasuki pintu toilet. Rendy dan anggota berandalan sudah menyambutnya di dalam.

"hehe, akhirnya datang juga" sapa mereka
Miranda hanya diam sambil tertunduk malu
"apa mau kalian?" tanya Miranda
"hari ini gue bakal kasih kejutan, hehe" ujar Rendy sambil menghampiri Miranda
Rendy seperti menyimpan sesuatu di saku celananya. Ia pun lalu memegang tangan kanan Miranda.
"uhh, lepasin!" kata Miranda sambil melepaskan genggaman Rendy

Belum sempat melepaskan pegangan Rendy lalu mengeluarkan borgol dari sakunya dan memakaikannya pada tanga kanan Miranda.
"aaahhh, apa apaan ini!" bentaknya
"hehe, ayo sini!" ujar Rendy menarik borgol

Miranda ikut tertarik karena tangannya sudah terikat pada salah satu borgol itu. Rendy lalu membawa Miranda ke tempat pisspot dan mengalungkan salah satu anak borgol ke pipa pisspot.

"aaaaahh, lepaskan!, apa mau kalian!" pekik gadis itu
"hehe, ini bakal jadi hari yang indah" ujar Rendy tak mempedulikan ocehan Miranda

Tangan kanan Miranda sudah terpasung di pipa salah satu pisspot dan ia tidak bisa pergi kemana mana. Rendy pun mendorong tubuh Miranda ke tembok di tengah tengah dua buah pisspot di toilet itu sambil mencengkram dagunya.

"hehe, sekarang lo gak bisa kemana mana" ujar Rendy
"enggak lepasin gue uhuhuhu" rengek Miranda

Rendy bukannya merasa iba malah menarik dasi Miranda dengan paksa lalu mengikatkan pada tangan kiri Miranda serta mengikatkan pada salah satu pipa di pisspot lain di sebelah kirinya.
"hentikan!, lepasin gue!" teriak gadis malang itu
Kini Miranda berdiri ditengah tengah dua buah pisspot dengan kedua tangan terikat.
"iya iya, gue lepasin hehe" ujar Rendy
"uhhh, lepasin!" rengeknya
"hehe, iya pastinya baju lo yang gue lepasin, hahahaha" goda Rendy dan kawan kawannya
"aaaaaaaaahh, hentikaaaaaaaan" pekiknya

Satu persatu kancing kemeja Miranda dilepaskan oleh Rendy sehingga terlihat branya. Dengan sangat kasar ia menarik bra itu hingga putus. Lalu rok biru motif kotak- kotaknya juga dilucuiti oleh mereka hingga celana dalam putihnya di robek dengan paksa.

"aaaaaaaaaaaaaaaahh, jangaaaaaaaaaan!" ia tidak bisa berbuat apa apa selain berteriak

Kini Miranda hanya memakai kemeja dengan kancing yang terbuka serta kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu ketsnya. Rok dan juga pakaian dalam yang sudah terkoyak di bawa oleh berandalan itu. Payudara dan pinggulnya terlihat jelas apalagi tangannya dalam posisi terikat sehingga tidak bisa menutupi buah dadanya.
"uhuhuhuhu, tolong lepasin gue" pintanya sambil menangis
"hahaha, kita balik dulu lo bisa seneng - seneng disini" goda mereka sambil meninggalkan Miranda di sana
"heeeeyyyy, lepasin gue, uhuhuhuhu" rengeknya dengan air mata bercucuran

Mereka memang sengaja meninggalkan Miranda di dalam toilet dengan keadaan yang memalukan seperti itu. Mereka akan bisa menikmatinya melalui cam recorder mini yang di pasang tersembunyi di salah satu sudut toilet. Hingga suatu yang menyedihkan terjadi. Seorang anak pergi ke toilet saat jam pelajaran, tepat dengan keadaan Miranda yang seperti itu. Ia adalah Dion, anak culun berkacamata tebal dan dengan langkah bungkuk. Ia sempat berpapasan dengan Rendy and the Gank.

"eh, lo mau kemana?" tanya mereka
"ggg..gue ma...mau ke toilet" ujarnya terbata
"wuuu, gue jitak juga kepala lo" ujar Mereka
"eeee, ampuuun" rengeknya
"awas, lo jangan sampai ikut campur urusan kita di toilet" kata mereka mencegah
"emmm memangnya kenapa?" tanya Dion
"udah lo liat sendiri, tapi kalo lo mau, sikat aja, hahaha" ujar mereka

Akhirnya Dion menuju kamar kecil dan memasuki toilet khusus laki laki. Ia terbelalak karena Miranda yang telanjang dan terikat berada di tempat itu dengan keadaan tidak terduga.
"haaaaaaa, ya tuhan" Dion kaget
"hah, Dion tolong lepasin gue, uhuhuhuhu" pinta Miranda sambil memalingkan muka karena malu
Dion hanya bisa melotot sambil menelan ludah karena kedua gunung kembar Miranda terlihat dengan jelas, namun vaginana masih tertutup karena Miranda menyilangkan salah satu kakinya untuk menutupinya.

"Dion, tolong cepat lepasin gue, uhuhuhu" rengeknya
Sedikit catatan, Dion sebenarnya adalah anak cupu yang mengidolakan Miranda. Ia sudah sejak lama mendambakan gadis pujaan hatinya itu sebagai pacarnya bahkan ia sempat berpikir bisa melakukan hubungan sex dengan Miranda. Namun cintanya pupus di tengah jalan ketika ketua osis di sekolahnya pernah berjalan bareng dengannya. Kini harapannya akhirnya bisa terpenuhi karena gadis pujaanya sudah siap untuk ia nikmati secara langsung.

"Dion!, plissss lepasin gue" pinta Miranda
Lamunan Dion pun terhenti karena Miranda juga menjadi penyelamat anak anak cupu korban bullying Rendy dan berandalannya.
"Oh!, i...iya Mir, bentar gue mau pipis dulu" ujar Dion segera memasuki toilet karena ia tidak mungkin kencing di pisspot.
"buruan Dion!, ntar anak anak yang lain segera dateng" pinta Miranda
Saat membuang hajat kecil, pikiran Dion berkecamuk, terdapat perang batin di dalam dirinya.
Tiba tiba bayangan kecil dirinya berterbangan muncul di atas kepalanya.
"kimpoi aja tuh cewek, diakan udah jadi impian elo" kata Dion jahat dengan sayap iblis
"jangan Dion, bantu dia, Miranda itu pernah belain lo" ujar Dion baik dengan sayap malaikat
"bego!, kalo lo lepasin, lo bakal di gebukin ama berandalan itu" ujar si jahat
"enggak Dion, siapa tahu Miranda bakal jadi pacar lo, setelah lo tolongin" ujar si baik
'berisik!" ujar Dion sendiri

Ia pun keluar toilet dan segera menghampiri Miranda.
"ayo Dion buruan!" ujar Miranda
Dion melihat kearah dasi atau borgol, dan ia memutuskan melepas dasi karena lebih mudah.
"bagus Dion mungkin kamu bisa jadi pahlawan penyelamat, dan menjadi pacar Miranda" ujar si baik
"heh, tolol, kalo lo lepasin lo gak bakal idup tenang di sekolah, lo bakal nyesel seumur idup, tapi anak anak itu udah bilang kalo lo boleh sikat nih cewek" ujar si Jahat

Perang batin masih berkecamuk saat Dion mulai menyentuh ikatan dasi di kiri Miranda akan tetapi payudara gadis itu kini berada tepat di samping wajahnya, dan ia mulai berubah pikiran.
"Dion kok berhenti cepet buruan!" suruh Miranda
"Mir, kalo gue lepasin lo mau gak jadi pacar gue" ujar Dion sambil menatap wajah Miranda
"hah!, udah deh Dion lo gak usah bercanda!, buruan" ujar Miranda
"gue serius Mir!, gue udah lama suka sama elo" ujar Dion dengan tatapan tajam
"Dion....plissss, gue....gak bisa putusin sekarang" ujar Miranda
"ayo Mir, cuman ini kesempatan gue, jawab!" Dion terus ngotot sambil memegang bahu Miranda
"aaaaaaaaaaaahh, Dion, kita gak mungkin jadian dengan cara kayak gini, mending lo lepasin gue sebagai seorang temen" ujar Miranda menjelaskan
"hah!, jadi gue cuman bisa jadi temen lo Mir?" Dion memperjelas
Miranda mengangguk sembari menundukkan wajahnya karena berada di situasi yang dilematis.

Mendengar jawaban itu perasaan Dion sangat hancur karena cintanya selama ini di tolak padahal dalam situasi yang sangat genting. Ia sempat berpikir meskipun ia mati cintanya tidak akan pernah terbalas. Saat itu lah sisi kegelapannya muncul, matanya yang penuh kepolosan tadi kini berubah menjadi seringai serta senyumannya berubah antara menertawakan nasib cintanya dengan senyum jahat.

"hehe, oke kalo gitu Mir, ngomong ngomong toket lo oke juga" ia mulai menggoda Miranda
"Dion, buruan lepasin gue!" suruh Miranda
Dion tidak menjawabnya dan hanya menatap tajam pada miranda dengan tatapan nafsu. Dion yang beberapa menit lalu adalah anak cupu kini menjadi seorang gentleman. Bagaikan koboy yang sudah menangkap bantengnya.

"Hiiiiiiiiiiiiiiiiihaaaaaaaaaa" bayangan koboy penulis
Dion langsung meremas kedua payudara Miranda karena telah dikuasai nafsunya.
"aaaaaaaaaaaaahh, Dioooooooon apa yang lo lakuiiiiiiiiiiiin"teriak Miranda
"huuuh, Miranda semakin lama gue semakin nafsu liat bodi lo" ujar Dion terus menikmati kelembutan payudara gadis pujaanya
"apa!, Dion jangan, uhuhuhuhu" Miranda menangis meratapi nasibnya
"tenang Miranda, sebelum kimpoi gue bakal eksploitasi tubuh lo, hahahaha" ujar Dion tertawa jahat
"Diiiooooooooon jangaaaaaaaaaaaaan!"teriak Miranda
Dion tidak mempedulikan lagi sisi baiknya, ia kini sudah sepenuhnya dikasai sisi jahat pada dirinya. Ia mulai menggelitiki salah satu puting susu Miranda dengan jari telunjuknya.

"mmmmmmmmhhhhh, Dion gue gak nyangka ternyata lo tuh cowok brengsek" ujar Miranda mencaci maki anak itu
"gue gak peduli lo mau ngomong apa!, yang penting gue bisa nikmatin tubuh lo, hahahaha" ujarnya dengan tertawa jahat kemenangan
Dion langsung memilin milin kedua puting susu Miranda sembari menikmati desahannya.
"mmmmmmmmmmhhhhhh,, uuuuuuuummhh, Dion cukup, mmmmmmmhh" desahnya Miranda
Miranda terangsang karena puting susunya dimainkan, kakinya di hentak hentakkan karena mengejang, bahkan ia sampai memejamkan mata dan menggelengkan kepala.

"ayo Miranda, teruskan desahan mu, hwahwahwahah" ujar Dion menikmati sambil memandangi wajah gadis itu dengan nafsu. Miranda yang wajahnya sangat memerah hanya bisa memalingkan muka karena Dion terus mendekatkan wajahnya dan memlintir putting susunya.
"cukup Dioooon hentikan, mmmmmmmmmmhhh" desahnya tanpa henti.
Kini Dion mulai menjulurkan lidahnya untuk menjilati puting susu Miranda, ia mulai dari yang kanan dan meremas yang kiri.
"sruuuuuuupp,, surrrrrpp, hhhhhummmmm nikmaaaaat" ujar Dion menikmati buah dada Miranda
"aaaaaaaaaahhhhhhh, Diooooonn aaaaaaaaaaaaaammmhhhh" desahnya
"sssssruuuuuuuuuppp sluuuuuuuuurrrrpppp" Dion tidak mempedulikan teriakan Miranda dan terus menghisap putting susunya

Setelah puas ia mulai mengincar bibir gadis itu.
"hehe,ayo sini manis" ujarnya sambil memegang dagu Miranda dan mengarahkan bibirnya ke sasaran
"ummmmmmmhhhhhhhhhh, mmmmhh" rintih Miranda
"cruuuuuuupp cruuuuuuuuupp" suara cumbuan mereka
"hmmmm, gimana ciuman gue, hhhmmmm" ujar Dion terus mencumbunya
"mmmmmmmhhh, mmmmmmmmmhhhhh" rintih Miranda
"cruuuuuuuuupp cruuuuuuuuuuuppp" suara cumbuan itu

Dion benar benar menikmatinya sampai sampai ia memainkan lidahnya untuk menikmati bibir gadis itu.
"haaaaaah, gue puas ayo kita lanjut" ujarnya sambil mulai melirik ke bagian bawah tubuh Miranda.
"Diooooonn,cukup uuuuhhh" ujar Miranda dengan nafas tersengal sengal
Miranda tahu gelagat Dion yang sepertinya mengincar vaginanya, ia lalu menyilangkan kedua kakinya untuk menutupi kemaluannya. Dion tak kehabisan akal dengan mengangkat salah satu kaki Miranda dan mencengkram betisnya.

"hwahahahaha, gue juga pengen nyicipin meki lo Mir" ujarnya bahagia
"jangaaaaaaan lepassiiiiiiiinn" teriak Miranda
Tanpa berfikir panjang jari jemari Dion mengosok bibir vagina Miranda.
"aaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmhhhh, aaaaaaaaaaaaahh" desah Miranda
"hehe, enak kan Miranda, meki lo juga basah nih" goda Dion
"enggak Diiiiiiiooooonn cukup aaaaaaaammmmmmmmmmhhhh" desah nya
Dion terus menggosokan kedua jarinya ke vagina hingga klitoris Miranda. Bahkan ia mulai menusuk nusuk lubang vaginanya dengan salah satu jariinya.

"aaaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaaaaahhh, Diiiiiioooooooooonn aaaaaaaaaaaaaah" desah Miranda
Miranda benar  benar terangsang hebat hingga tangannya terus menggenggam dengan keadaan terikat. Gemericing gesekkan borgol dengan pipa pun sampai terdengar.
"wwiiiiihh, ayo Miranda keluarin cairan lo" goda Dion sambil terus menggosokkan kelima jari nya ke vagina Miranda
"aaaaaaaaaaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaaaaahh Diooon aaaaaaaaaaah" desahnya tanpa henti
Dion terus menggelitiki klitoris dan memasukkan jari jemarinya satu persatu kedalam vagina Miranda.
"aaaaaaaaaaaaaahh, Diiiiiiiiooooooooooonn cukuuuuuuuuupp,aaaaaaaaahh" desah Miranda
Cairan orgasme pun segera membanjiri telapak tangan Dion tanda bahwa Miranda sudah terangsang hebat. Iapun langsung duduk di tengah selangkangannya dan mulia menghisapi cairan itu.

"hhhhhhmmmmmmmmmmmm,, sruuuuuuuupp haaaaahh" suara hisapan itu
"aaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaahh" desah Miranda. Setelah puas menikmati cairan orgasme itu Dion kembali berdiri. Sementara Miranda sudah kelelahan karena di rangsang anak itu.

"oke Mir gue lepasin kok" ujar Dion sembari meraih dasi yang terikat

Miranda tidak lagi merasa simpati pada anak itu walaupun sedang menolongnya, karena tubuhnya telah dieksploitasi olehnya. Kini ikatan tangan kirinya pun terbuka, namun bagaimana melepaskan borgolnya. Namun tidak seperti yang dipikirkan Dion melepas ikatan itu agar bisa menyetubuhi Miranda.

"oke Mir lo puter balik" suruh Dion
"hah!, lo mau apa!" tanyanya
"haha, ya mau entotin lo lah" ujar Dion jujur
"apa! enggak!" bentaknya
Apa daya Dion memutar sendiri tubuh Miranda sehingga Miranda menghadap pada pisspot dan berpegangan pada sisinya.
"Dioooooooon jangaaaaan uhuhuhuhuhu" Miranda mulai menangis
"haha, ini balesan karena lo sudah nolak cinta gue" ujar Dion
"enggaaaaaak Diiooooooon, gue gak bermaksud kayak gitu" Miranda membantah
"udah lo gak usah banyak alesan, bilang aja lo gak suka sama cowok cupu kayak gue!" Dion mempertegas
"Diiiiooooooooon uhuhuhuhu" pekinya

Penis Dion perlahan menyentuh bibir vaginanya, sedikit demi sedikit ujung penisnya memasuki liang peranakan Miranda.
"uuuuugghhhhh" suara dengungan Dion
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh, jangaaaaaaaaaann" teriak Miranda
"hahaha, mekikamu enak sekai Miranda hahaha" sanjung Dion
"uuuuugghhh" seuara nafas Dion
"aaaaaaaahh, Dion aaaaaaaahh" desah Miranda dengan air mata mengalir dipipinya
Dion terus menggesekkan batang kemaluanya di dalam vagina Miranda
"hehe seandainya lo mau jadi cewek gue gak gini jadinya" goda Dion

Miranda tak menanggapinya dan masih menangis dengan keadaan menungging di setubuhi Dion dari belakang. Setelah beberapa lama Dion mulai mempercepat gesekannya dan segera mengahiri persetubuhannya.
"crooooooottt" sperma menyembur di pinggul Miranda
Seketika Miranda langsung lepas dan duduk terseok bersandarkan tembok. Ia menangis menderu deru karena meratapi nasib yang ia alami. Tangan kirinya masih terborgol di pipa pisspot. Ia tidak bisa membayangkan bahwa semua anak laki -laki satu sekolah akan memperkosanya di toilet.

Beberapa saat Rendy dan kawan kawannya datang dan melepaskan borgol Miranda. Mereka lalu mengembalikan rok yang tadi mereka rampas. Saat meninggalkan toilet salah satu anak mengambil camrecorder mini yang sudah ia pasang.
"hehe, ini pasti seru" ujar anak itu
Usaha untuk mempermalukan Miranda pada hari itu sudah cukup, karena besok banyak hal yang akan menantinya.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 3


Bandar Taruhan - Pagi itu di sebuah jalan ada seorang gadis yang berjalan menyusuri trotoar. Miranda, gadis yang baru menginjak kelas XI di SMA Swasta di kotanya. Ia berjalan dengan wajah yang murung karena peristiwa yang dialaminya beberapa hari terakhir. Ia benar benar menyesali karena telah berurusan dengan para siswa berandalan yang ada di sekolahnya. Kejadian itu pun masih membekas di ingatannya saat ia harus melayani nafsu bejat para berandalan itu.

Ia mulai memasuki pagar sekolah dan segera menuju ke kelasnya. Ia masih ingat kejadian malam itu saat ia harus telanjang di tengah kegelapan hingga diperkosa oleh penjaga keamanan kampung. Untunglah Gilang salah satu anak berandalan itu pura pura menolongnya, padahal permainan itu telah menjadi skenario mereka untuk mengerjai Miranda.

Setelah kejadian yang memalukan itu ia diantarkan pulang oleh Gilang dan rok yang diambilnya dikembalikan lagi olehnya. Miranda sempat bingung harus berkata apa pada Mamanya karena pulang malam dengan penampilannya yang lusuh. Ia tidak sempat memikirkan hal itu karena perasaannya sudah hancur sejak ia hampir diperkosa tadi.

"tenang aja, gue bakal bantuin buat ngejelasin ke nyokap lo" ujar Gilang saat mengantarkan Miranda

Gadis itu hanya bias termenung karena tidak bisa berbuat apa apa selain menuruti kata kata Gilang. Saat keduanya tiba di rumah Miranda Mamanya pun menyambutnya. Beliau sungguh kaget karena penampilan Miranda tampak kacau dengan wajah yang muram.

"Mira kamu kemana saja nak?" ujar Mamanya sambil memeluk anak gadisnya itu
Miranda hanya bisa menangis di pelukan Ibunya karena tidak bisa berkata apa apa.
"Mira kamu kenapa nak,apa yang terjadi" tanya ibunya lagi dengan sangat cemas
Ibunya sempat melirik ke arah Gilang yang ada di belakang Miranda.
"maaf tante, saya mungkin bisa menjelaskan" ujar Gilang mulai bersandiwara
"kenapa? Kenapa dengan anakku?" tanya ibunya sambil terus memeluk putri bungsunya itu
"hmm, saya tadi melihat Miranda di ganggu oleh beberapa preman jadi saya mencoba menolongnya" ujar Gilang bersandiwara di depan ibu Miranda
"hah,apa! Mira, kamu gak di apa apain kan nak?" tanya ibunya dengan meneteskan air mata

Miranda hanya mengangguk sembari terus mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.
"enggak tante, untungnya tidak terjadi apa- apa,pada Miranda" Gilang berbohong lagi
"Oh, Syukurlah, kamu gak papa nak"ujar Ibunya sambil memeluk Miranda lagi
Miranda berusaha menghentikan isak tangisnya dan mencoba menenangkan Ibunya.
"ini karena kamu pulang terlalu malam nak,sebenarnya ada apa di sekolah" tanya ibunya lagi
Gilang pun terdiam karena ini bukan dialog yang menjadi skenarionya.
"Mira, besok ada acara pentas seni Ma, Mira juga gak nyangka kalo bakal begini jadinya" ujar Miranda disertai tangsinya lagi
"oh, iya sayang lain kali kamu jangan pulang malam lagi" ibunya menasehati
Miranda pun mulai tenang karena ia berhasil membohongi orang tuanya. Ibu Miranda mulai menyapa Gilang karena ia menganggapnya sebagai pahlawan.
"nak, terima kasih atas pertolongannya dan mau mengantarkan Mira pulang" ujar Ibunya dengan senyum.
"oh, tidak apa apa tante, saya hanya tidak tega bila melihat teman saya membutuhkan pertolongan" ujarnya dengan kepalsuan
"sekali lagi terima kasih, ayo silahkan masuk" ajak ibu Miranda
"oh terima kasih tante, tapi saya harus segera pulang karena sudah malam" kilahnya lagi. Akhirnya Gilang pun berpamitan pada Miranda dan Ibunya.

Miranda berusaha melupakan kejadian pahit yang ia alami itu. Hari demi hari ia jalani tapi ia masih belum bisa melupakannya apalagi teror para berandalan itu pastinya akan ia terima lagi di kemudian hari. Beberapa hari setelah kejadian itu Miranda mencoba beraktivitas seperti biasanya. Kembali ke jalan cerita kini ia masuk ke kelas dan duduk di bangku. Saat ia melamun teman sebangkunya yang bernama Rina menyapanya.

"hai Mira" sapa temannya
"hai Rin" jawab Miranda dengan sayu
"Mir, elo kok keliatannya gak enak badan, elo sakit ya" tanya Rina lagi
"enggak, gue gak papa" jawabnya dengan singkat
"Mir, lo kenapa sih kok jutek amat" Rina mencoba menghibur temannya
"udah deh Rin, gue gak kenapa napa" ujar Miranda dengan ketus

Miranda saat itu sangat membenci sahabatnya karena ia tahu bahwa Rina adalah biang keladi dari masalahnya selama ini. Ia ingat saat pakaian olahraganya hilang dan tiba tiba ada di kolong mejanya, ia yakin bahwa pakaiannya memang disembunyikan seseorang. Ia sungguh tidak menyangka karena baju olahraganya berbau parfum seperti yang digunakan sahabatnya itu. Ia masih tidak percaya bahwa sahabatnya tega menjebak dirinya, ia lalu berusaha bertanya langsung pada Rendi dan kawan kawannya. Mereka mengiyakan apa yang ditanyakan Miranda. Hingga detik ini gadis itu tidak bisa memaafkan perlakuan Rina.

Saat pelajaran dimulai semua murid fokus menerima pelajaran dari guru. Saat ditengah tengah pelajaran salah satu guru masuk dan sepertinya akan memberikan pengumuman.
"selamat pagi anak anak" sapa beliau
"selamat pagi" jawab mereka serentak
"Miranda Sanustika" pria itu langsung memanggil nama Miranda
"iya Pak" ujar Miranda sembari mengangkat tangan
"Miranda mulai hari ini kamu dipindahkan ke kelas XI IPA 4" ujar beliau

Semua anak tampak terkejut karena mereka baru tahu bahwa ada kelas itu, karena setahu mereka kelas IPA hanya ada tiga kelas.
"mmm, ba...baik Pak" jawab Miranda
Miranda segera memasukkan bukunya kembali ke dalam tas dan segera menuju kelas barunya. Saat ia akan meninggalkan kelas ia di suruh berpamitan pada teman teman kelasnya yang lama.
"teman teman, terima kasih atas kerjasama dan kepedulian kalian kepada aku, untuk Rina thanks lo udah berhasil ngehancurin hidup gue" ujar Miranda dengan ketus

Rina hanya bisa bengong karena ia tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia mulai sadar bahwa Miranda telah mengetahui persekongkolannya dengan Rendy dan kawan kawan. Miranda berjalan bersama guru itu untuk menuju kelas barunya. Saat tiba di kelas ia sangat kaget karena ia berada di kelas yang seperti neraka yaitu berada satu kelas bersama Rendy dan kawan kawannya yang berandalan. Miranda sungguh terkejut dengan ekspresi menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Miranda, kamu adalah anak yang paling pintar di sekolah ini, semoga kamu bisa membantu mengajarkan mereka" ujar Pak Guru dengan nada tidak bersalah.
"tapi Pak, saya tidak mungkin berada di sini, semuanya anak laki - laki" protes Miranda pada guru itu
"maaf Miranda ini kebijakan Bapak Kepala sekolah,saya hanya melaksanakan perintah" jawab Pak Guru dengan pasrah

Di sisi lain para siswa di kelas itu sungguh senang dengan kedatangan Miranda. Bagaimana tidak, kelas yang hanya di isi lima belas murid laki laki itu di datangi bidadari secantik Miranda. Selain itu Miranda tidak hanya cantik tetapi sungguh seksi karena seragamnya yang ketat dan rok pendek 20 senti di atas lutut serta kaos kaki panjang menutup betisnya, membuat mereka bergairah. Tentunya Rendy dan berandalannya juga berada di kelas itu, ia tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada dirinya.

"hai Miranda" sapa semua siswa di kelasnya dengan senyum jahat
Miranda hanya bisa tertunduk pasrah terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
"Miranda silahkan kamu duduk" guru yang sedang mengajar mempersilahkan Miranda
Sejauh mata memandang tidak ada bangku kosong selain bangku di sebelah Rendy.
"Oh tidak, ini nggak mungkin" ujarnya dalam hati
"Miranda, kamu duduk di sebelah Rendy" perintah sang Guru
"kamu gak keberatan kan" ujar Rendi menggodanya

Gadis itu segera duduk disebelah anak yang menjadi mimpi buruknya. Ia pun duduk di bangku itu memulai mengikuti pelajaran seperti biasa.
"hehe, Miranda ini sungguh hari yang indah" ujar Rendi berbisik di sampingnya
Ia tak mengiraukannya sambil terus mencatat apa yang di terangkan gurunya di papan tulis.
"sekarang gue bisa nikmatin bodi lo dengan leluasa" bisiknya lagi sambil mulai mengelus paha Miranda yang tidak tertutup karena rok abu abunya sungguh pendek.

"uhhh, Rendy lo jangan macem macem atau...." ujar Miranda sambil memukul tangan Rendy
"atau apa Miranda?" tanya Rendy menggodanya
"gue bakal laporin elo ke BP kalo perlu polisi sekalipun" ancam Miranda
"hahahaha" Rendy hanya membalasnya dengan gelak tawa

Miranda sedikit kesal dan tak menghiraukan gurauan itu.
"dengar Miranda, guru BP itu cuman kacung bokap gue, trus Polisi lo bilang, lo tau Bokap Erik itu pengacara hebat, bisa bisa lo sendiri yang bakal dijeblosin penjara karena pencemaran nama baik" ancam Rendy balik

Miranda hanya bisa bermuka masam karena kini ia telah masuk ke lubang buaya.
"Miranda, elo udah gak bisa ngelawan gue dan temen temen, tapi gue bisa ngancurin hidup lo bahkan nama baik keluarga lo dalam sekejap" ancam Rendy

Miranda kini hanya bisa menerima kekalahannya.
"apa mau lo!" ujar Miranda dengan ketus
"hehe, Miranda lo bakal gue perlakuin secara wajar selama lo ngikutin kata kata gue" ujar Rendy lagi
Miranda masih terus mengikuti pelajaran walaupun ancaman terus di lontarkan padanya.
"kalo lo gak mau ikutin semua kata kata gue, lo bakal nyesel seumur hidup" ancam Rendy dengan serius
"Rendy, gue cuman pengen hidup tenang di sekolah ini" ujar Miranda tidak mau melawan
"bagus, itu yang gue harapin dari lo, sekarang lo cuman bisa ikutin kata kata gue, ato lebih tepatnya lo bakal jadi budak nafsu gue, hahahaha" ujar Rendy dengan tawa jahat
"apa!, Rendi plisss jangan apa apain gue" rengek Miranda
"diem!, hari ini gue pengen banget nyobain bodi lo, haha" katanya mengutarakan niat jahatnya

Saat Pak Guru sedang menulis di papan, Rendy mulai melancarkan aksinya. Ia merangkul Miranda dan meraba raba hingga ke payudara gadis itu sementara tangan satunya mencoba menjamah selangkangannya.
"mmmmmhhhh, Rendy jangan" keluh Miranda
Suara rintihan Miranda tidak di dengar karena mereka duduk di bangku paling belakang sementara Pak Guru terus menulis di depan papan tulis. Sementara murid yang lain mulai melirik aksi koboi Rendy.

"Miranda, sini" ujar Rendi sambil mengarahkan wajah Miranda ke bibirnya
"uuumhhhhhhhhh, cuuuuuuuupppp" kecupan langsung menyambar bibir gadis itu
"Ren, jangaaaan mmmmmmmmmhh" rintihnya sambil terus melirik kearah depan agar tidak ketahuan pak Guru
"cruuuuuuupp, ummhhhhh" Rendi tidak peduli dan terus mencumbu Miranda di tengah jam pelajaran
Sementara Miranda terus merapatkan kakinya karena jari jemari Rendi terus menggelitiki vaginanya yang masih tertutup celana dalam warna putih. Tiba tiba Pak guru selesai menulis dan membalik badannya. Sepontan Miranda langsung mendorong Rendy dan kembali ke posisi semula.

"Miranda, kamu kenapa?" tanya Pak Guru agak curiga
"enggak Pak, nggak kenapa napa" jawabnya sambil tertunduk malu dengan wajah memerah
"Baik anak anak, ini kalian catat, bapak akan pergi dulu" ujar Pak Guru sambil bersiap meninggalkan kelas

Saat Pak Guru meninggalkan kelas, malapetaka akan segera menghampiri Miranda saat itu juga. Keempat teman Rendy menghampiri meja Miranda sementara anak yang lain segera memusatkan pandangannya pada gadis yang malang itu.
"heh, denger gue udah siapin semua ini jauh jauh hari" ujar Rendi sambil memegang dagu Miranda dan mendongakkan kepalanya

"Rendy plissss jangan apa apain gue" rintihnya
"denger mulai hari ini lo jadi budak semua anak di kelas ini, ngerti lo"ujar Rendy
Teman teman Rendy mengelilingi bangku Miranda.
"lo harus panggil kita semua ini tuan" ujar salah satu teman Rendy
Salah satu anak mengeluarkan kertas dan meletakkan di meja
"lihat!, ini tugas lo sehari hari sebagai budak di sini" ujar anak itu. Miranda mulai meneteskan air mata karena kemalangan yang ia terima.
"lo bakal puasin nafsu kita setiap hari, ngerti lo?" ujar Rendy sambil menggerak kan kepala Miranda
Miranda hanya bisa diam menerima perlakuan itu
"jawab!" bentak Rendy
"iya" jawabnya
"jawab yang bener" bentaknya lagi
"iya!" jawabnya dengan keras
"jawab, iya tuan!" paksa Rendy
"iyaaaaa Tuaaaan" jawab Miranda sambil meneteskan air mata
"hehe, bagus sekarang baca ini" perintah salah satu anak

Miranda meraih secarik kertas itu dan mulai membacanya. Perasaan bingung bercampur haru meliputinya karena tulisan itu tidak ia ketahui maksudnya dan sepertinya mengerikan untuk diketahui.

SENIN : SEX PARTY DAY
SELASA : BLOWJOB DAY
RABU : SEXTOY DAY
KAMIS : HUMILATING DANCE DAY
JUM,AT : BONDADGE DAY
SABTU : EXIB DAY

"lo tau artinya?" tanya salah satu anak. Miranda hanya menggelengkan kepala
"jawab yang bener!" bentak Rendy
"enggak tuan" jawabnya lirih
"lo gak perlu tahu, lo cuma harus ngelakuin tugas aja, ngerti!" perintah salah satu anak
"iya tuan" jawab Miranda dengan terpaksa

Sedikit penjelasan untuk para pembaca. Sex party artinya Miranda harus merelakan vaginanya untuk disetubuhi semua temannya satu kelas. Blowjob artinya Miranda harus mau mengulum semua penis teman satu kelas. Sextoy ia harus menggunakan sextoy pada hari itu. Humilating dance ia harus menari erotis di depan teman teman sekelasnya. Bondadge artinya ia harus diikat dan di setubuhi dan terakhir Exib atau Exibitionist yakni ia harus mau mempertontonkan auratnya di hari itu.

"oke,sekarang hari kamis, jadi lo harus ngelakuin humilating dance" ujar Erik
Anak anak yang lain mulai mengatur 4 meja dan merapatkannya jadi satu sehingga membentuk sebuah panggung kecil.
"ayo lo berdiri di atas sana" ujar Rendy
"emmmmhh, jangaan gue gak bisa" protes Miranda
"ayo cepat!" paksa mereka dengan mengangkat tubuh Miranda dan memaksanya mendekat ke meja
"sekarang lo naik" ujar Rendy
"enggaaak gue gak mau!" rengeknya
"oke kalo gitu..." kata mereka sambil memegang tangan Miranda
Mereka berniat untuk menelanjangi Miranda.
"aaaaaaaaaaah, jangaaaaaaaaaan" teriaknya
"lo bakal gue telanjangin dan kita bawa ke lapangan" ujar Rendy mengancamnya
"jangan!, oke  oke gue naik" kata Miranda terpaksa menuruti kemauan mereka

Miranda naik ke atas meja dengan perlahan lalu ia duduk terseok diatasnya.
"berdiri cepet!" bentak salah satu anak. Ia pun mulai berdiri sambil menutupi roknya karena celana dalamnya pasti menjadi tontonan anak anak satu kelas.
"lepasin tangan lo" perintah mereka
Ia melepaskan tangannya perlahan.
"wow, seksi juga kalo dari sini" ujar mereka kegirangan
Miranda hanya bisa menunduk malu karena celana dalamnya terlihat dari bawah. Salah satu anak menyalahkan musik salah satu dari ponselnya.

"ayo sekarang lo ngedance" suruh mereka
"enggak, gue gak mau" bantahnya
Rendy mengambil mistar di depan kelas.
"kalo lo gak mau, gue pukul pake ini" ujarnya mengancam

Dengan terpaksa Miranda harus menari walaupun ia tidak bisa melakukannya. Semua anak tampaknya masih kurang puas dengan penampilannya karena sedikit kaku. Mereka tidak kehabisan akal, mereka pun mengambil laptop dan menampilkan video salah satu girlband korea. Tarian girlband itu sungguh seksi dan bisa menjadi contoh untuk Miranda.

"ayo sekarang lo pelajarin dulu" suruh mereka
Miranda mulai melihatnya dan sebenarnya ia suka dengan girlband itu. SN*D adalah salah satu girlband favoritnya.
"ayok sekarang lo nge-dance, cepet!" suruh mereka
Miranda pun mulai mempraktekan dance dari girlband S*SD itu. Tariannya sungguh erotis mulai dari menggoyangkan pingul hingga menggerakkan dadanya.
Miranda mulai mengoyang goyang kan pinggulnya dengan melompat diatas meja. Selain itu saat ia mengangkat salah satu kakinya celana dalamnya tampak seksi dari bawah.

"wuuuuuuhhhh, suit suit" sanjung mereka
Ia terus menari dengan sangat erotis saat ia menari sambil memngeluskan telapak tangannya pada pinggulnya
"uuuuuummhhhh, sudah hentikan" keluhnya karena malu
Setiap kali ia melompat dan melebarkan kakinya membuat roknya tersingkap sehingga menjadi sebuah pemandangan yang menggiurkan.
"oke berhenti" ujar Rendy

Ia menarik Miranda dan menyuruhnya turun. Segera ia melepaskan rok Miranda dan membuka kancing bajunya.
"aaaaaaaaaaaah jangaaaaaaaaan,"pekiknya

Kini Miranda hanya menggunakan kemeja putih yang telah terbuka kancingnya dan kaos kaki panjang menutup betis serta tidak memakai pakaian dalam sehingga pinggulnya bahkan payudara dan vaginanya terlihat.
"ayo naik!" suruh Rendy
"enggak!, hentikan jangan permaluin gue" rengeknya
"plaaaaaaaaaakk" pinggulnya di pukul
"aaaaaaawwww,," ia mengerang dan segera naik keatas meja
Ia menutupi payudaranya dan vaginanya saat berdiri di atas meja.
"ayo ngedance lagi, seperti tadi!" suruh mereka
Miranda hanya menggelengkan kepala tanda tidak mau
Rendy segera menyiapkan pukulan mistar ke arah pinggulnya.
"aaaaaah, oke oke, gue ngedance" ujar Miranda

Ia pun mulai mengikuti gerakan girlband itu tanpa mempedulikan payudara dan vaginanya yang terlihat. Setiap ia melompat payudaranya memantul- mantul.
"horeeeeee,, suuuiiiiiiittt suuuuiiiiiiitt" sorak mereka dengan siulan

Miranda tidak memiliki pilihan lain selain menari untuk memuaskan hasrat nafsu mereka. Ia sungguh malu saat mengikuti gerakan membungkuk sambil menggerakkan pinggulnya. Selain itu ia juga harus bergaya menggerakan dadanya sehingga payudaranya bergerak memantul seirama.
Setelah ia lagu yang mengiringi tariannya selesai, ia pun berhenti sembari menundukkan kepala karena malu. Saat itulah Rendy menaiki meja dan berdiri dibelakang Miranda.

"hehe, dance-lo sungguh seksi Miranda" puji Rendi sambil berbisik
"ugh, sudah cukup, hentikan!" keluh Miranda
"gue yakin semua cowok disini sudah gak sabar buat nyobain bodi lo" ujar Rendy
Semua anak yang di bawah tampaknya sudah mengelus elus penis mereka yang sudah berdiri sembari tersenyum nafsu.

"enggak, gue gak sudi layanin mereka!" bentak Miranda sembari mulai menutupi payudara dan vaginanya
Rendy langsung merangkul Miranda dan langsung meraba kedua payudaranya yang sudah mengencang sejak ia menari tadi.

"lo cukup diem dan nikmati, hahaha" ujar Rendy sambil meremas payudara Miranda
"uuummmmhhh, Rendy hentikan" desahnya
Rendy terus meremas remas payudara Miranda dan menempelkan penisnya yang sudah berereksi dan masih tertutup celana pada pinggul Miranda tepat di sela sela pinggulnya.
"ummmhh, Rendy, hentikan!" pekiknya sambil berusaha melepaskan rabaan tangan Rendy
"lo harus turutin kata kata gue, ato lo mau gue seret ke tengah lapangan" ancam Rendy
"enggak, pliss jangan" Miranda memohon sambil meneteskan air mata
"kalo gitu, turunin tangan lo!" suruh Rendy

Dengan berat hati perlahan ia turunkan tangannya meskipun tiap rangsangan terus menghujam payudaranya. Rendy pun mulai memelitnir kedua puting susu Miranda dihadapan para lelaki yang ada dibawahnya.
"uuuuuuummmmmmmhhh, hentikan...ummmmmhh" desah Miranda sembari menggemkan tangannya karena terangsang namun tidak bisa berbuat apa apa.
"hwahahahahahahah" semua anak menertawakannya sambil terus mengelus penis masing masing

Melihat Miranda yang tidak berdaya, Rendy langsung mengarahkan salah satu tangannya keselangkangan gadis itu.
"aaaaaaahhh, Rendy hentikan, uuuuumhhhhhhhhhh" desah Miranda dengan keras
"hehe, gue yakin meki lo udah gak sabar pengen di entotin" ujar Rendy sambilterus melakukan aksinya
"emmmmmhh, enggaaaak, cukup, eeeeemmmhhhh" rintih gadis yang malang itu sambil memegang tangan Rendy karena tidak tahan
"Kriiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnggggggggggggg" tiba tiba bel istirahat berbunyi
"huuuuuuuuuuuu" semua anak tampak kecewa
Rendy terus menyerang bagian kewanitaan Miranda terutama bagian puting susu dan klitorisnya.
"mmmmmmmmhhhhhh" desahnya
"oke, kita gak punya banyak waktu lagi" ujar Rendy sambil mengentikan aksinya
Rendy membawa Miranda turun kelantai lalu mendorongnya hingga jatuh tersungkur ke lantai.
"hehe, ayo kita mulai hidangan utamanya" ujar Rendy sambil mulai membuka celananya
"enggak!, jangan! Pliiiissss gue mohon" rengek Miranda sambil bergerak terseok mundur menjauhi Rendy

Rendy terus melangkah sembari menodongkan batang kemaluannya mendekat pada Miranda. Miranda terus mundur hingga sampai pada tembok dan tidak bisa lari kemana mana.
"enggak Rendy jangan di sekolah, gue mohon uhuhuhu" rengek gadis itu sambil menangis
Langsung saja Rendy menarik kaki Miranda dan menempatkan tepat ditengah selangkangannya dan menggagahinya.
"diem, lo gak punya pilihan selain nurutin kemauan gue" ujar Rendy sambil mengarahkan penisnya ke tengah selangkangan Miranda
"uhuhuhuhuhu" tangsi Miranda karena pasrah
Perlahan penis itu menyentuh bibir kemaluan Miranda dan membuka vagina yang sudah basah itu.
"huuukkkkkk" pekik Rendy sembari mendorong penisnya masuk ke vagina
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh,, ahahahaha" pekik Miranda disertai tangisan
Rendy mulai menggesekkan kemaluannya sambil memegang kedua tangan gadis itu kelantai
"aaaaaaaaaaaahh, aaaaaaahhaaaaaa, aaaaaaahh" desah Miranda sambil memejamkan mata
Sementara siswa lain segera mengerumuninya karena tidak akan melewatkan momen indah itu.
"haha, lumayan nih buat koleksi" ujar salah satu anak yang mulai merekam kejadian itu dengan ponselnya
"aaaaaaaaaahh, jaaangaaaaaaaaaann aaaaaaaaahh" desah Miranda
"hhhgggggghh, uuuhhh, meki lo makin seret aja Miranda setelah lo dipermaluin, haha" ujar Rendy menggodanya
"enggaaaaaakk, gue gak mau aaaaaaaaaaaaaaahh" Miranda mencoba memprotes
"wooowww" semua anak terpukau

Setelah beberapa lama akhirnya Rendy berejakulasi dan mulai mencabut penisnya dan mengarahkan pada wajah Miranda.
"croooootttttt" sperma menyembur ke wajah ayu gadis itu
"aaaaaaaaaaahhhhhh" pekiknya karena cairan hangat melumuri wajahnya
"heeehh, cukup kita masih belom selesai, tunggu lagi besok"ujar Rendy
"gue gue gue" anak yang lain juga pengen menyetubuhinya
"Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggggg" bel kembali berbunyi tanda istirahat sudah selesai
"sudah hari ini cukup" ujar Rendy
"huuuuuuuu, gak asik lo bro" ujar mereka kecewa
"inget! jatah kalian hari senin" ia menjelaskan
"huh, dasar!" ujar mereka tidak puas

Miranda yang terbaring lemas kembali berdiri setelah pakaiannya di lemparkan ke tubuhnya. Penderitaanya akan terus berlanjut selama hasrat Rendy dan kawan kawannya belum terpenuhi.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 2


Bandar Taruhan - Petang pun tiba saat itu ada sebuah mobil yang tiba tiba berhenti di sebelum pertigaan. Ternyata ada seorang gadis yang masih memakai seragam SMA-nya. Gadis itu tampak lusuh yang jelas sesuatu terjadi pada dirinya. Dialah Miranda, gadis yang baru berumur 17 tahun itu, baru saja diperkosa oleh berandalan di sekolahnya. Ia berjalan ke rumah dengan langkah yang terseok- seok karena sakit yang masih ia rasakan saat kesuciannya di renggut oleh mereka. Walaupun perih rasanya tapi ia tetap berjalan hingga sampai di rumah.

"Mira, kamu kemana saja Nak?" Tanya Mamanya yang sudah menunggu anak kesayangan itu dari tadi
"Mmm, maaf Ma, Mira habis ada tugas kelompok di rumah temen" Miranda berbohong
"Oooo, ibu kuatir sama kamu, Nak" Mamanya mengungkapkan kecemasannya
"nggak apa apa kok Ma, Mira bisa jaga diri" jawabnya
"ya sudah, kamu mandi dulu, Mama sudah siapkan makan malam" suruh Mamanya
"baik Ma" jawab Miranda

Seperti itulah kehidupan Miranda saat ini. Ia hanya tinggal bersama Mamanya, karena Papanya pergi merantau ke negeri yang jauh. Miranda adalah anak perempuan satu  satunya di keluarga itu. Kakaknya saat ini sedang kuliah diluar kota sehingga pulang satu minggu sekali.

Malam itu Miranda segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah diperkosa anak anak berandalan. Saat ia mencoba menggosok payudara dan vaginanya, rasa perih seolah menyayat tubuh dan batinnya. Bagaimana tidak, permerkosaan itu adalah hal terburuk yang pernah dialami semasa hidupnya. Setelah mandi dan berganti baju ia menuju ke ruang makan.

"Mira, ada apa Nak, kelihatannya kamu kok lesu?" tanya Mamanya karena melihat putrinya tidak bersemangat
"nggak ada apa apa kok Ma" jawab Miranda sembari tersenyum layu
"ya sudah kalau begitu" Mamanya mengiyakan saja

Setelah makan malam Miranda langsung menuju kamar untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang siswi teladan yakni belajar.

Saat ia sedang konsentrasi belajar tiba tiba ponselnya berbunyi, tanda ada pesan masuk. Saat membuka pesan raut mukanya berubah, tentu pesan tersebut berasal dari para berandalan itu. Ia melanjutkan belajarnya, akan tetapi pikirannya masih terbelenggu oleh pesan singkat yang menghantuinya.

Keesokan paginya ia berangkat pergi sekolah seperti biasanya. Seragam yang ia kenakan masih kemeja putih dengan rok abu abu pendek diatas lutut serta kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu kets warna putih. Penampilannya kini berbeda, ia mengikat rambutnya sehingga tidak terurai panjang seperti biasanya. Ia berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena sekolahnya hanya beberapa meter dari rumah.

Saat berada di lorong sekolahnya, ia bertemu dengan mereka, Rendy dan kawan kawannya.
"Miranda, gimana?" Tanya Rendy
Miranda tak menjawab dan hanya memalingkan muka.
"sini gue mau liat" Gilang memastikan
"plisss, jangan disini" pintanya
"udah lo diem aja" ujar Gilang sambil menoleh kanan kiri mengawasi

Gilang memasukkan tangannya ke dalam rok abu abu pendek Miranda, perlahan ia menempelkan telapak tangannya ke pinggul Miranda. Ternyata ia ingin mengecek, apakah Miranda mengenakan celana dalam atau tidak. Jadi isi dari pesan singkat itu adalah menyuruhnya untuk tidak memakai CD saat di sekolah.

"uugh, apa mau kalian?" tanya Miranda sambil merasakan elusan di pinggulnya
"haha, ini hukuman karena lo udah berani ngelawan kita" jawab mereka dengan sombong
"ughhh, gue mau masuk kelas!" Miranda mulai tidak nyaman dengan situasi itu
Tanpa mempedulikan mereka ia langsung menuju kelas walaupun tidak memakai celana dalam. Tapi ia tetap menjalani aktivitas sekolahnya seperti biasa.

"pagi, Rina " sapa Miranda pada teman sebangkunya
"halo Mir, gimana lo udah kerjain PRnya belum" tanya Rina
"udah donk" jawabnya santai
"wah, gue nyontek dong" pinta Rina
"ah, elo Rin" ujar Miranda menasehati sahabatnya
"wah gue gak pernah nyesel punya sahabat kayak elo Mir" Rina menyanjungnya,
Di depan Rina hanya berpura pura baik di depan sahabatnya, namun siapa sangka di baliknya dia adalah gadis bermuka dua yang suka iri dan dengki terhadap Miranda.

Saat dikelas Miranda tidak mengenakan CD sehingga rasa dingin menyelimuti bagian pangkal pahanya, sesekali tampak wajahnya yang memerah merasakan angin semilir yang melintas di setiap sudut bagian kewanitaannya. Ia mencoba merapatkan kakinya namun tetap saja tidak ada kenyamanan dalam melakukan aktivitas pada keadaan tersebut.

Gadis itu cukup cerdas, ia punya cara untuk menghentikan kegelisahan tersebut. Ia meminta izin untuk ke kamar mandi sambil membawa CD di saku roknya.saat itulah ia memakainya sehingga kini ia bebas beraktivitas kembali di sekolah.

Sepulang sekolah Miranda sudah ditunggu oleh Rendy di depan kelas.
"kalian mau ngapain" tanya Miranda dengan menyilangkan tangannya di dada.
"sekarang lo ikut gue" ajak Rendy
"gue ada urusan" jawab sambil nyelonong melintasi mereka
"jadi lo berani pulang gak pake kancut?" Pandu menakut nakuti
Miranda masih tak mempedulikan mereka dan terus menetapkan langkah kakinya.
"eitss, tunggu tunggu" Erick memegangi pergelangan tangan Miranda
"isshh lepasin!" bentak Miranda

Erick langsung memasukkan tangannya ke rok Miranda lagi. Gadis itu kini khawatir bahwa rencananya sudah terbongkar. Erick merasakan bahwa ada kain ketat menyelimuti pinggul Miranda, gadis itu pun tertangkap basah.

"ooooo, jadi lo berani macem macem sama kita?" Ujar Erick
"enggak, abis gue malu gak pake CD" Miranda memberi alasan
"udah, pokoknya sekarang lo ikut kita" ajak mereka
"pliss, gue pengen pulang" pintanya
"kalo lo gak mau, lo bakal nyesel seumur idup" ancam mereka
"uhhhh" keluhnya

Ia sudah tak berdaya mendengar ancaman mereka.ia tahu pasti yang dimaksud adalah video pemerkosaan itu akan disebarkan melalui internet. Dengan raut wajah terpaksa ia mengikuti kemauan para berandalan itu. Miranda kembali dibawa masuk ke mobil, entah mau dibawa kemana. Didalam mobil ia duduk dibelakang bersama Rendy dan Gilang. Mobil pun melaju.

Saat di dalam mobil Miranda langsung menjadi bulan bulanan mereka.
"mmmmmhhh,, jangan ummmhhhh" desahnya. Buah dada ranum dibalik kemeja putihnya terus di mainkan oleh para berandalan itu.
"hehe, mantap banget toket lo" sanjung Rendy

Rendy mulai melirik ke arah belahan kemejanya, dengan perlahan utas demi utas kancing kemeja di bedah.
"aaaahh jangan Rend!" pekiknya
Miranda berusaha menghentikan aksi Rendy namun berkali kali tangannya di tepis olehnya.

Terbukalah kain putih yang melindungi bagian penting kewanitaannya, hanya bra warna putih yang masih tertanggal. Dengan sedikit tarikan, Bra itu mengendur sehingga tampaklah payudara indah dengan puting mungil ditengahnya. Kedua anak itu langsung memuaskan hasrat birahinya.
"uuuuuuuuummhhhhh, henti...kan mmmmmmmhh" Miranda mulai terangsang
"sluupp, liat toket lu tambah kenceng tuh" ujar mereka sambil menghisap putting susu Miranda
"sudah aaaaaaammmmmmhh hentikan mmmmhhh" iamasih merintih

Rangsangan nikmat menjalar keseluruh tubuh Miranda namun perasaan malu masih menyelimuti diri karena ia masih punya harga diri sebagai wanita. Tangannya mencoba berontak namun cengkraman kuat kedua anak itu mengunci setiap geriknya.

"gimana kalo yang ini" ujar Gilang sambil memasukkan tangan ke dalam rok abu abu Miranda
"uummmhh jangaaaann!" pekiknya
"hehe, gimana rasanya" Gilang menggodanya sambil menyentil klitoris Miranda
"mmmmmmmmmm,,, aaahh plisss lepasin gue aaaahh" Miranda merasakan vaginnya di gesek gesek

Rangsangan makin meningkat sehingga membuat Miranda mulai menggelinjang sambil menghentak hentakkan kakinya. Rendy yang tidak sabar langsung menarik celana dalam Miranda agar bisa bersentuhan secara langsung.

"aaaahh jangaaann" rintihnya lagi
"wah, basah banget nih, sruuuuup" ujar Rendy sambil menjilat vagina MIranda
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh" Miranda mengejang karena jilatan itu
"wow, makin keluar banyak nih" Gilang bersorak
Saat itu juga Rendi langsung mencium bibir indah Miranda.
"mmmmmmmmhhhhhh" rinith Miranda saat dicumbu

Dalam keadaan yang menggairahkan itu mobil terus melaju dan sampaidi suatu tempat. Mereka tiba di sebuah jembatan dan mulai menghentikan mobilnya.
"oke, sekarang kita turun" Ujar Rendy sambil menarik Miranda keluar.
Miranda tergopoh gopoh sambil mengancingkan kemeja dan membetulkan rok yang tersingkap.
Mereka turun dari mobil dan menuju kebawah jembatan. Disana tampak sepi tetapi untuk berjaga jaga salah satu anak akan bergantian mengamati sekitar.

"oke sekarang lepas baju lo" paksa Erick
"t...tapi, gak mungkin...gue gak bisa di tempat kayak gini" Miranda menolak
"ah kelamaan lo" mereka tidak sabar dan mencoba melepas sendiri bajunya
"aaaaaaahh,, oke gue lepasin tapi atasnya cuma buka kancing doang" Miranda menawar
"oke, cepet lepas rok lo" suruh mereka

Dengan muka sedih dan terpaksa ia mulai membuka kancing belakang roknya dengan perlahan. Perlahan ia menurunkan roknya dengan mengangkat kakinya satu persatu. Kini ia telanjang bawah karena CDnya sudah dilepas saat di mobil.

"sini rok lo!" bentak Rendy sambil merampas rok Miranda
"enggak, jangan ambil rok gue!" rengeknya
"bro taruh ini di mobil" ujar Rendy tak menghiraukan
"plisss, balikin rok gue" pintanya
"udah lo mau, seragam lo buat ngelapin pejuh kita" ujar Erick mengancam

Miranda tidak menjawab dan hanya bisa bermuka masam. Kini ia membuka kancing bajunya satu persatu tetapi tidak melepaskan kemejanya. Payudaranya tamak dicelah celah kemejanya yang tebuka. Erick dan Pandu langsung mendorong Miranda ke tembok penyangga jembatan dan mulai menghisapi puting susunya

"aaammhhhhh aaaahhh, uuuuummhhhh" desah Miranda
"slllluuup sluuup" suara hisapan mereka
Miranda tidak berkutik saat payudaranya dinikmati, tangannya di pegang erat oleh mereka. Jari jemari nakal mereka mulai menggerayangi dinding vaginanya.
"aaaaaahhhhh,hentikaannn, uuuuuummhhhhhh" Miranda meronta karena terangsang hebat hingga menggelinjang. Bagian sensitifnya terus dimainkan oleh mereka sehingga, cairan orgasme mulai membanjiri vaginanya.

"hahahaha" mereka menertawakan
"aaaaaaaaaaaaahh uhuhuh" desah Miranda
"pok pok pok" suara decitan saat vaginanya di obok. Setelah puas akhirnya mereka angsung menuju hidangan utama.
"oke sekarang balik badan lo" perintah Erick
"umhhh" rintihnya. Miranda kini dalam posisi membungkuk berpegangan pada tembok.
"oke bos, silahkan hajar duluan" mereka mempersilahkan Rendy duluan
"uhuhuh, gue mohon jangan" pintanya

Miranda mulai meneteskan air mata karena merasa malu bila melakukan hubungn seks di tempat umum. Namun Rendy tak perduli dan langsung mengeluarkan batang penisnya.
"jangaaaaaann, aaaaaaaaaaahh" Ia meronta karena penis sudah menghujam
vaginanya
"haha, lo udah kagak perawan tapi masih seret aja meki lo" ujar Rendy sambil menggesekkan penisnya
"aaaaaaaaaahh, hantikaaaaaaann aaaaaaaaah aaaaaaaaaaah" teriaknya karena gesekkan penis Rendy

Sore itu kira kira jam empat, mereka menyetubuhi Miranda dibawah jembatan. Masing masing dari mereka menggilirnya satu persatu dan bergantian menjaga hingga hari semakin petang,kesunyian melanda tempat itu. Setelah beberapa lama akhirnya mereka selesai dan meninggalkan Miranda di bawah jembatan itu. Miranda yang kelelahan akhirnya tertidur pulas tanpa mempedulikan keadaannya.

Setelah lama tertidur, Miranda akhirnya bangun dengan keadaan telanjang tetapi masih melekat kemeja putihnya walaupun kancingnya terbuka lebar, hanya sepetu dan kaos kaki panjangnya yang tersisa.

"hah, tidak, baju gue!" Miranda panik karena telanjang dan tidak bisa pulang
Sehelai kertas disamping bertuliskan pesan untuk dirinya . Ia mencoba membaca pesan itu tapi tidak kelihatan karena gelap di bawah jembatan. Dengan langkah yang terseok ia mencoba ke tepi untuk membaca tulisan. Tulisan itu mengatakan bahwa ia harus menuju ke rumah Gilang yang tak jauh dari sana, coretan peta juga tampak pada secarik kertas itu.

"gak mungkin, gue gak mungkin ke sana kayak gini" katanya sambil menangis

Setelah ia berpikir lama, akhirnya ia nekat pergi ke rumah Gilang dengan keadaan hampir telanjang. Ia mengancingkan kemejanya kembali dan berjalan dengan memegangi pinggulnya yang terbuka dan. Pertama ia harus melewati jalan besar terlebih dahulu. Untungnya jalan tampak sepi karena sudah jam 10 malam. Sesekali ia mendengar ada kendaraan yang melintas, dengan cepat ia segera menepi dan bersembunyi di balik semak semak.

Selangkah demi selangkah membawanya ke sebuah perkampungan. Ia berhenti sejenak karena bagaimanapun di perkampungan itu pasti ada orang yang melintas. Kemungkinan besar ia bisa tertangkap basah oleh warganya. Tapi ia masih mencoba untuk berpikir positif karena tidak ada hal lain yang bia ia lakukan.

"oke, sebentar lagi sampai" ia mencoba menyemangati dirinya

Ia berjalan dengan mengendap endap sambil menempelkan telapak tangannya ke pinggul dan vagina karena hawa dingin seakan mencolek colek bagian tubuhnya yang terbuka . Ia terus berjalan melewati gang gang kecil agar lebih aman. Hingga ia hampir sampai beberapa meter dari rumah Gilang. Saat ia akan keluar dari gang ia mendengar ada suara beberapa orang.

"uuuuhhh, padahal tinggal sedikit lagi"gerutunya

Perlahan ia mengintip di balik tembok gang yang tak jauh dari sumber suara. Ternyata di jalan dekat rumah Gilang ada beberapa orang yang sedang bercengkrama. Ia hanya bisa menunggu dan terjebak dalam situasi yang sungguh menjemukan. Saat ia masih dalam persembunyian sembari mengintip di balik tembok bagaikan seorang spionase, tiba  tiba tangan sebuah elusan telapak tangan kasar di pinggulnya.

"aaaaaaaahhh" ia kaget
"wah, wah, neng ngapain malem- malem pake acara bugil segala" tanya orang itu sambil memegangi tangannya agar tidak kabur dan masih mengelur elus pinggulnya.
"aaaahh, enggak pak, saya....." Ujar Miranda ketakutan
"udah, ayo ikut" paksa orang itu sembari menarik tangan Miranda

Orang itu membawanya ke arah orang orang yang bercengkrama tadi. Dan ternyata itu adalah pos penjagaan kampung dimana tempat orang orang meronda.

"wihhh, busssseeeett" ujar mereka
Mereka sungguh kaget bukan kepalang bahkan saat sedang meminum kopi, langsung disemburkan airnya
"hehe, gue nemu pecun nih" ujar orang itu
"bukaaaan pak saya bukan pelacur, tolong lepaskan" Miranda mencoba menjelaskan. Orang itu bukannya merasa iba malah menjambak rambut Miranda
"aaaaaaaaahhh!!!" pekiknya
"udah diem lo" bentaknya

Mereka pun langsung menyeret gadis itu ke dalam pos penjagaan seolah hadiah dari tawanan perang. Miranda tersungkur karena di lempar ke tengah tengah. Kegelapan melanda pos saat lampu di matikan agar lebih aman.

"heha, ayo manis" kata orang yang tadi menangkapnya
"Pak tolong! saya bukan pelacur, tolong lepaskan saya" katanya sambil bergeser mundur menjauhi mereka
"sudah diem lo, malem- malem kok pake acara bugil bugilan segala" bentak ornag itu sambil melepaskan celananya dan mengeluarkan penisnya.
"enggak pak,saya di kerjain teman teman saya" rengeknya
"alesan aja lo, isep nih kontol gue"suruh orang itu

Miranda menggelengkan kepala sambil mundur, tetapi ia sudah sampai di tembok dan tidak bisa lari lagi.

"plaaakkkk" tampr orang itu
"uhuhuhuhu" tangisnya sambil memegangi pipi
"buka gak!, mau gue tabok lagi" paksa orang itu dengan kekerasan
"j...jangan pak" kini ia mulai menangis dan mebuka mulutnya
"haaaah, gitu dong, isep ampe habis, hahaha" sorak orang itu sambil menjambak rambut Miranda dan untuk mempercepat geskannya
"mmmmpppp mmmmmmmmppp" suara hisapan Miranda
Setelah beberapa saat orang itu langsung mengeluarkan spermanya di dalam mulut Miranda.
"mmmmmmppppp mmmpppppp" Miranda mencoba meronta tetapi rambutnya masih dipegang orang itu. Cairan kental membanjiri mulut Miranda dan mengalir ke tenggorokannya.

"haaahh, enak banget coooy" orang itu bergembira
"uhuk uhuk" Miranda tersedak karena sperma itu menggelitik kerongkongannya, berkali kali ia ludahkan carian menjijikkan itu.
"sekarang giiliran gue" orang yang lain langsung menerkamnya
"jangan pak, saya mohon" Miranda terus merengak

Orang itu langsung membalik tubuh Miranda dan menarik pinggulnya sehingga kini ia dalam posisi menungging. Sedangkan yang lainnya segera meraih dagu Miranda dan memasukkan penis ke mulutnya lagi.

"aaaaaaaaahh,,,mmmmpppp" suara Miranda saat kedua penis masuk secara bersamaan
Tubuh Miranda terus digerakkan maju mundur, baik mulut maupun vaginanya menjadi sasaran para penjaga pos itu.

"hahaha, oke juga meki nih cewek" ujar orang yang mendapat vaginanya sambil terus menggesek gesekkannya. Setelah beberapa lama akhirnya mereka mempercepat gerakannya.
"mmpppp mmmmmmmmpppp mpp" Mrianda mencoba berteriak karena sepertinya mereka akan memasukkan spermanya ke dalam lagi
"crroooottt" benar sperma yang dari belakang keluar terlebih dahulu disusul yang dari depan
"ahahahah" Miranda menangis karena ia di perkosa lagi oleh orang yang lain
"oke gue mau coba lagi" orang yang tadi ingin tambah
Kali ini ia mengincar anus Miranda. Saat hendak memasukkan penis nya tiba tiba.

"stop, apa-apan ini" terdengar suara dari pintu
Sejenak suasana menjadi hening karena ada sesorang yang menghentikan mereka.
"aa..anu mas" kata orang itu terbata bata
Ternyata anak itu adalah Gilang, yang berlagak sebagai pahlawan kesiangan.
"Miranda!" Gilang berpura pura
"loh Mas Gilang kenal" tanya orang itu
"iya ini teman saya"ujar Gilang
"ohh, maaf mas saya tadi menemukannya tidak memakai rok malam - malam" mereka menjelaskan
"hah, kamu gak papa Mir, kamu pasti tadi habis di apa apain sama preman di dekat sekolah" ujar Gilang membuat sandiwara

Miranda mengangguk saja mengikuti sandiwara dari Gilang.
"ma..maaf mas, saya kira tadi...."mereka mencoba mengelak
"sudah, kalian apa-apaan, ada orang kesusahan bukan malah ditolong, kalian akan saya laporkan ke pak RT" kata Gilang berpura- pura untuk mengalihkan situasi
"ampun mas, tolong jangan laporkan kami" mereka merengek
"oke, sekarang saya mau pulangkan dia" ujar Gilang sambil melindungi Miranda
Gilang merangkul tubuh Miranda dan memapahnya berdiri. Ia juga melepaskan jaketnya untuk menutupi tubuh Miranda yang bugil.

"ayo Mir, kita pulang" kata gilang
Setelah agak jauh dari orang orang itu, wajah Gilang yang tadi baik seperti super hero berubah kembali memerankan tokoh antagonisnya.
"hehe, gimana?, itu hukuman karena lo udah kibulin kita" bisik Gilang
"uhhhh" rintih gadis malang itu sambil meneteskan air mata

Ekspresi Miranda yang merasa nyaman tadi kini berubah kecut karena semua ini sudah di skenario oleh para berandalan sekolah yang menjadi musuhnya.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 1


Bandar Taruhan - Disuatu Sekolah Menengah Atas swasta, terdapat sebuah kelompok yang suka membuat onar yang terdiri dari Rendy, Gilang, Erick dan Pandu. Tak jarang mereka membully siswa lain dengan arogansinya. Tidak ada satu siswa pun yang berani melawan para berandalan itu. Pasalnya Rendy adalah anak kepala yayasan disekolah sedangkan Gilang merupakan anak kepala sekolahnya. Para guru pun jelas tidak bisa berbuat apa - apa untuk menghentikan mereka, bahkan guru Tatib sekalipun tak berdaya.

Di satu sisi memang sekolah tersebut dikenal karena berandalannya namun salah seorang gadis menjadi pengharum citra sekolahnya, ia adalah Miranda. Gadis pintar dan cantik itu banyak diidolakan semua siswa. Selain itu ia juga baik hati dan suka menolong anak anak yang menjadi korban bully Rendy dan kawan kawannya.

Miranda yang mulai muak dengan sepak terjang para berandalan itu mulai bertindak sesuai caranya. Ia membicarakan masalah ini dengan Kepala Sekolah. Gadis usia tujuh belas tahun itu mengancam untuk pindah sekolah bila tindakan brutal Rendy beserta gengnya tak segera diatasi.

Pihak sekolah mulai kelabakan dengan pernyataan Miranda karena mereka akan kehilangan siswi yang telah almamater sekolah. Sidang para guru pun diadakan untuk membicarakan perihal masalah ini. Solusi yang tepat atas masalah tersebut adalah memisahkan Rendy dan teman-temannya di kelas yang berbeda, sehingga tidak terjadi interkasi diantara mereka dan kegiatan onar dapat diatasi dengan mudah oleh guru Tatib yang mulai tegas.

Rendy dan kawan-kawan merasa kesal karena aturan tersebut membuat mereka jarang bertemu satu sama lain. Perilaku mereka juga mulai dikendalikan oleh guru Tatib. Pada suatu kesempatan mereka membicaralan hal ini di luar jam sekolah.

" sob gue kesel nih, masak kita gak satu kelas lagi sih" ujar Rendy gusar
"denger - denger ini semua gara-gara ada cewek yang ngaduin kita ke Kepsek" kata Pandu
"eh, serius lo, emang siapa tuh cewek?, berani bener dia" sahut Gilang
"gue denger sih namanya Miranda, dia lumayan cakep loh" kata Pandu
"ooo, cewek kelas sebelas IPA itu, kayaknya sih dia sekelas sama cewek gue" sahut Erick
"ya bener yang itu, enaknya kita kasih pelajaran aja buat tuh cewek, ya nggak?" ujar Pandu
"Oke, sekarang kita buat rencana buat ngancurin tuh cewek" ujar Rendy Sang Ketua Geng

Akhirnya mereka membuat rencana yang bakal membuat Miranda menyesal seumur hidup. Rencana dimulai saat pelajaran olahraga. Seragam olahraga yang sudah disiapkan Miranda mendadak hilang dari tasnya.
"Rin, kok seragam gue gak ada ya" gumam gadis itu
"masak?, lo lupa kali" sahut Rina sahabatnya
"enggak, gue yakin udah gue bawa kok" ia masih tak percaya
"yaelah Mir, udah deh ntar gue absenin ke Pak Guru, bilang aja kalo lo sakit" saran sahabatnya
"oh gitu, oke deh, thanks ya Rin" balas Miranda
"yups" jawab Rina

Sebenarnya ini hanya akal-akalan Rendi dan kawan kawan. Rina menjadi alat untuk melancarkan aksi mereka. Rina disuruh menyembunyikan seragam olahraga Miranda. Ia melakukan ini karena merasa iri dengan Miranda yang selalu menjadi pusat perhatian siswa di sekolah. Bagaimanpun ia mau melakukan kerjasama dengan Rendy untuk menjatuhkan reputasi sahabat dekatnya itu.

Saat semua siswa menuju kelapangan, Miranda hanya tinggal sendirian di kelas sembari melanjutkan menulis artikel untuk Mading sekolah. Miranda adalah seorang penulis di mading yang memberikan artikel artikel menarik seputar kegiatan sekolahnya.

Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Rendy dan kawan- kawan untuk mulai mengerjai Miranda. Mereka mulai mengintip dari jendela untuk mengintai mangsa. Mereka amat terpesona karena Miranda adalah gadis yang sangat cantik. Rambutnya panjang sebahu, kulitnya putih mulus dan tubuh yang berisi, seragam yang ketat, serta Rok abu-abu 15 centi diatas lutut, membuat sosok Miranda mengairahkan mereka. Meraka langsung menyerobot masuk ke kelas dan menghampiri Miranda yang sedang duduk di bangku.

"oh, jadi ini cewek yang jadi berani ngelawan kita" ujar Rendy
"ya ini Bos, gimana lumayan cakep kan bos" kata Pandu
"kalian mau apa?" tanya Miranda sembari memicingkan mata ke arah mereka
"gak usah takut, kita bakal having fun deh ama lo" kata Rendy sembali mengelus paha Miranda
"Enggak!" teriak miranda sambil mencoba menjauhi mereka

Miranda tidak bisa kemana mana karena mereka telah mengepungnya. Pandu memegangi tangan kanannya, Erick memegangi tangan kiri Miranda sementara Gilang memegangi rambutnya agar tidak berontak.

"lo tau apa akibatnya kalo berani ngelawan gue" kata Rendi
"lepasin!, dasar berandalan!" umpatnya sambil berontak
Rendy pun memposisikan dirinya berjongkok di bawah Miranda sambil melirik ke arah isi rok gadis itu. Miranda mencoba merapatkan kakinya karena ia tahu gelagat Rendy yang mencuri pandang pada bagian dalam pangkal pahanya.
"hehe" Rendy tersenyum jahat

Dengan brutal Rendi memasukkan kedua tangannya kedalam Rok Miranda dan menarik celana dalam Miranda. Miranda berusaha melawan dengan menyigapkan kakinya namun apa daya, Rendy menyentikan jarinya tepat di vagina Miranda sehingga sekujur tubuhnya terangsang hebat dan merasa lemas. Saat itulah Rendy berhasil merampas celana dalam Miranda.

"kancut lo harum juga" ejek Rendi sembari membaui celana dalam itu
" emmmhh lo bener bener sakit, balikin celana dalam gue" perintah Miranda sembari berusaha melepaskan diri dalam jeratan anak buah Rendy. Perlahan Rendy mendekat dan memegangi pipi Miranda

"Eh, denger ya, elo udah berani ngelawan kita, sekarang lo bakal dapet balesannya, pulang sekolah nanti lo harus ikut gue, kalo enggak bakal gue lempar nih kancut ke cowok cowok yang ngidolain lo,hahaha" ancam Rendy. Miranda hanya bisa menundukan kepala dan menangis, atas pelecehan yang dialaminya. Rendy dan kawan kawan segera meninggalkan kelas dan menunggu hingga jam pulang nanti. Saat semua siswa telah kembali ke kelas, Miranda hanya bisa duduk dan menutupi roknya abu - abunya agar tidak kelihatan bila ia tidak memakain celana dalam

"Mir, ayo ke kantin yuk" ajak Rina
"enggak deh Rin, gue dikelas aja, lagi males kekantin" jawab Miranda.
Miranda beralasan, tentu saja ia takut kalau ada Rendi dan kawan - kawan lalu menyingkap rok pendeknya di depan banyak orang kalau dia tidak pakai celana dalam. Ia lebih baik di kelas hingga jam pulang nanti.

Saat pulang pun ia terus menunggu sampai semua anak pulang.
"Mir, gue pulang duluan ya" kata Rina
"oke, gue masih nerusin kerjaan gue" alasan Miranda
Saat Sekolah sudah sepi ia memberanikan diri keluar sekolah dan menuju gerbang, namun ternyata Gilang dan Pandu dan Erick sudah menunggu dengan mobil di depan gerbang.

"ayo, lo ikut gue sekarang" paksa Erick
"tapi kita mau kemana?" tanya Miranda dengan nada memelas
"udah jangan banyak tanya, kalo lo gak mau, entar gue buka rok lo di pinggir jalan, biar semua orang pada tau kalo lo gak pakai kancut" ancam Rendi

Tanpa membantah Miranda masuk ke Mobil. Didalam mobil Miranda hanya bisa bemuka sedih karena tidak tahu nasibnya akan dibawa kemana oleh berandalan sekolah itu. Ia menaruh tasnya diatas pahanya agar saat dia duduk tidak terlihat putih mulus pahanya apalagi berada di tengah cowok yang sepertinya bernafsu sekali dengan tubuhnya. Akhirnya ia pun berada dirumah yang cukup besar dengan halaman yang luas, namun tak sedikitpun Miranda curiga apa yang akan terjadi pada dirinya.

"udah ayo ikut kita masuk ke dalam" suruh Rendy
Tanpa bertanya Miranda langsung mengikuti mereka. Sampai di dalam rumah Miranda terkejut karena banyak cowok di rumah itu, kira kira sekitar sepuluh anak, yang menjadi anak buah Rendy.

"nih, Bos udah gue bawa pecun kita" ujar Gilang
"eh, lo kalo ngomong jangan sembarangan ya" Miranda menyahut kata- kata Gilang yang tidak mengenakkannya.
"udah deh lo diem aja, habis ini lo juga bakalan seneng kok" ujar Rendy sembari mendekat ke arah Miranda
"enggak, gue mau pulang" Miranda menolak dan berjalan mundur untuk menjauhi Rendy
"aaaahhhhh" Miranda berteriak

Ternyata di belakang ada yang mencolek pantatnya, sontak Ia langsung membalik badan dengan memegangi pinggulnya.
"gak usah buru buru dong kita kan baru mau mulai nih" kata salah satu anggota gank Rendy yang tidak dikenal Miranda.
"brengsek lo" bentaknya sembari bersiap untuk menampar cowok itu.

Belum sempat mendaratkan pukulan, tangannya sudah di pegangi oleh Gilang dan Erick sementara Rendy segera menerkam tubuh Miranda dari belakang. Ia pun langsung memeras - meras dada Miranda.

"hehe, buat bales perbuatan lo ame Genk gue, tubuh lo yang jadi gantinya" kata Rendy sembari memeras payudara Miranda
"enggak, lepasin gue, ahhh" pinta Miranda sembari mengejang karena payudaranya diremas- remas
"mantep juga nih cewek" kata Gilang yang juga mulai mengelus elus paha Miranda
Tak ketingalan juga Erick juga mula mengincar sesuatu di bawah rok Miranda,
"Ahhh, lepasin gue, toloooooong" teriak Miranda
"hahaha, lo gak bakal bisa lari, disini gak ada yang denger teriakan lo" kata Rendy
"gimana bos, enaknya diapain nih cewek " kata Pandu yang sudah menyiapkan handycam untuk merekam momen tersebut.
"bawa dia ke kamar" peritah Rendy pada teman temannya.

Mereka langsung menyeret Miranda menuju kamar yang sudah disiapkan dari tadi, dan ternyata ia baru sadar ini adalah villa milik Rendy dan sudah pasti tidak akan ada orang disana. Mereka langsung mendorong Miranda ke atas ranjang. Semua anak mengelilingi ranjang itu sehingga tidak ada celah bagi Miranda untuk lari. Ia hanya bisa mencoba menutupi selangkangan dan dadanya agar tidak di sentuh oleh pria pria nakal. Ia tahu bahwa dirinya akan diperkosa.

"gue mohon jangan apa apain gue" rengek Miranda dan mulai menangis.
"ini karena lo berani ngelawan kita, sekarang lo bakal rasain akibatnya" ancam Rendy yang ada di bagian kaki Miranda

Dua orang yang ada dibagian atas ranjang langsung meraih kedua tangan Miranda dan langsung mengikatnya ke atas tiang ranjang.

"ampun, gue minta maaf, tolong lepasin gue" rengek Miranda dengan tangisan yang memelas
"udah terlambat, kita sekarang udah terlanjur pengen nyicipin bodi lo, hahaha" kata Rendy dengan tertawa jahatnya
Tanpa menunggu aba- aba semua tangan segera menyerbu tubuh Miranda dari atas hingga bawah
"ahhhh, tolong ampun lepasin gue, ahahaha" tangisannya mulai menderu deru
"Oke, bugilin dia!" perintah Rendy
"enggaaaak plisss, lepasin tolong" rengeknya tapi mereka tidak lagi menghiraukannya
"udah diem lo dasar pecun" kata salah satu ganknya yang mencoba melucuti roknya, sementara yang lain berusaha membuka kancing kemejanya.
"wow,toket lu kayaknya manteb banget tuh" kata Rendy dengan nafsu

Langsung saja ia menarik bra Miranda hingga robek dan terbukalah dua buah payudaranya yang ranum.
"waaaw" semua orang terperanjat
Rendy langsung menaiki ranjang dan segera melancarkan serangan kepada dua payudara itu
"slup slup, huummm mantap banget nih" kata Rendy dengan menghisapi tetek Miranda

"mmmmhhhhh mmhhh gue mohon jangan, ahhh" rengek Miranda dengan mengejang, terlihat dari kakinya yang menghentak - hentak dengan kaos kaki panjang hampir selutut dan sepatu kets yang masih dikenakannya walupun tubuhnya sudah telanjang.

"haah, enak banget bro, lo cobain dah" kata Rendy memberikan testimoni
Langsung saja dua anak disamping kanan kiri Miranda ikut menyambar payudaranya
"bro, angkat tuh kakinya" perintah Rendy untuk mengangkat kaki Miranda
"waaooow, memeknya masih mulus nih bos pasti dia perawan" kata Pandu yang masih saja merekam, kali ini ia mendekatkan kameranya ke vagina Miranda
"enggaaak,, plisss jangan liatin anu gueee, plisss matiin kameranya" rengek Miranda lagi
"udah lu diem aja, sini mulut lo"cowok disamping Miranda langsung menyambar birbinya dan mncumbunya
"mmmhhmmhhmmm" Miranda hanya bisa berteriak sambil dicumbu namun air matanya masih mengalir
"wih bibirnya oke banget bro kayaknya dia pake lipgloss tuh" Ujar cowok yang di kanan atas Miranda
"masak sih, gue cobain ah" langsung sambar cowok di sebelah kiri atas Miranda
"mmmmmhhhhh" Miranda masih mencoba berteriak
"wah, bener kata lo, rasanya kayak buah strawberry, oke dah" kata cowok yang dikiri atas ranjang Mirand
"wah gue cobain juga dong" mereka langsung berebutan ciuman dengan Miranda
Hal tersebut membuat Pandu memunculkan ide gila.

" Bos gue punya ide nih" kata Pandu dan berbisisik pada Rendy
"hahah, Oke juga ide lo" ujar Rendy selaku Bos Genk
Rendy lalu memerintahkan Erick dan Gilang untuk mengambil sesuatu di kulkas. Bebrapa saat kemudian mereka membawa susu kental manis, mentega, meses, selai strawberry.
"ini buat apa Bos" tanya Gilang

"Udah deh lihat aja ntar" sahut Pandu yang mencetuskan ide
Rendy langsung menaiki ranjang dan langsung meneteskan susu kental manis rasa coklat ke putting susu Miranda.
"ah, apa apaan nih" teriak Miranda
"hehe, lo lihat aja ntar" Kata Rendy
Tanpa basa basi Rendy langsung menyeruput susu kental manis yang ada di putting susu Miranda.
"uuummmmhhhhhh, hentikan mmmmhhh" desah Miranda karena kini payudaranya serasa kue yang disantap oleh Rendy.

Gadis itu hanya bisa mengejang dan menangis sejadi jadinya.
"wah gila juga ide lo, gue cobain juga deh" kata salah satu anak buah Rendy yang berbadan besar
Ternyata ia mengincar vagina Miranda. Tanpa merasa berdosa ia mengoleskan margarin ke daerah sekitar vagina Miranda. Setelah itu ia menuangkan meses di vagina itu.
"wah, lezat nih, sluuuupp" anak itu lantas menghajar vagina rasa meses coklat itu
"uuuummhhhhh aaaaaaaaahh hentikaaaaaaann" kini teriakan Miranda makin keras
"hahahahahahaha" semua yang disana tertawa melihat ide gila dari Pandu itu

Kini gantian mereka mencoba mengoleskan selai strawberry ke payudara Miranda dan mulai diemut lagi oleh mereka, bahkan saking nikmatnya salah satu diantara mereka menggigiti putung susu Miranda, sehingga tangisan Miranda semakin menjadi- jadi.

Setelah mereka selesai dengan mencicipi tubuh Miranda, kini Rendy mulai bersiap- siap untuk hidangan utama yakni memperkosanya.
Anak itu ulai membuka celananya dan mengeluarkan batang penisnya.
"jangan!, uhuhuhu" rintih Miranda

"ayo Miranda, cobain kontol gue" rayu Rendy seraya memposisikan batang kemaluan pada bagian tengah paha dan mendekati bibir vaginanya.

"enggak Ren, jangan!" pekiknya
Perlahan batang kemaluan itu mulai menusuk lubang vagina mungil Miranda yang tampak masih rapat.
"uuuuughhhhhlkk, hhhenntiiikaaann" rintih gadis itu
"ughhhh, nih meki masih rapet juga, hehe" ujar Rendy girang
"jangaaaaaaaann aaaaaaaahhh" teriak Miranda
Rendy mulai mendorong penisnya hingga menerobos lubang vagina Miranda yang masih perawan.
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh, hentikaaaaaaaannn " ia mulai melolong
"uggghhh mantap" desah Rendy menimati

Rendy mulai menarik penis lalu mendorongnya lagi untuk menggesekkan penisnya.
"enggaaaaaaakkk aaaaaaaaaaaahh saaaaaaakiiiiiiiiiiiiiiiitt" pekik gadis itu dengan uraian air mata
Ini adalah pertama kalinya Miranda melakukan hubungan badan sehingga rasa sakit amat sangat serasa menyayat tubuh dan jiwanya. Darah keperawanan mulai mengalir di sela - sela vagina dan penis Rendy.

"hahaha, baru kali ini nyobain memek perawan, ughhhhh" Rendy kegirangan"stoooopp,,, sakiiiit, uuuuuuuuuuhhh" Miranda hanya bisa mengerang kesakitan
Rendy terus memompa penisnya dari tempo rendah hingga nada tinggi.
"aaaaaaaaaaaaahhh,, hentikaaaaaaaaann" pekik gadis itu
"uggghhh, uggghhhhh" desah Rendy
Hujaman penis anak itu seakan mengiris - ngiris vagina si gadis walaupun di sisi lain kenikmatan menyelimutinya.
"aaaaaaaaahhh oooooooooohhhhh" rintihnya di sertai desahan
"hahaha, nih cewek bakal jadi pecun beneran" ejek teman lain
"ughhhhhh" rintihnya

Setelah beberapa saat Rendy mencabut penisnya dan mengarahkan tepat di depan wajah Miranda.
"crooooot" sperma menyembur dari penis Rendy dan mengeluarkan cairan putih kental menjijikan melumuri wajah ayu Miranda.
"ughhhhh, gila!" sorak Rendy
"uhuhuhuhuhu" tangis Miranda
"eh pecun, buka mulut lo ato mau gue tabok lo" paksa Rendy

Miranda pun dengan terpaksa membuka mulutnya, Rendy pun menarik kepala Miranda agar penis itu dihisap olehnya.
"ayo isep ampe habis, dasar pecun" ejek Rendy kepadanya
"mmmmmpphhhhhhh" erang gadis itu
Miranda hanya bisa pasrah saja dengan meneguk setap tetes sperma yang dikeluarkan Rendy.
"fuuuuhhh puas, oke sekarang kalian abisin sisanya" perintah Rendy pada ganknya
"Oke Bos" jawab mereka serentak

Ikatan Miranda pun dilepas agar mereka dapat memperkosanya dengan leluasa. Miranda sudah kehabisan tenaga hanya bisa mengikuti apa kata mereka.
"eh balik tubuh lo sambil nungging" perintah Gilang
Miranda pun mulai membalik tubuh nya perlahan
"ah kelaman Lo" bentak Gilang sambil memukul pantat Miranda
"aaawww, uhuhuhu" tangisnya

Miranda hanya bisa menangis melihat perlakuan itu, rasanya ia sudah tidak punya harga diri lagi. Kini ia dalam posisi menungging, langsung saja Gilang menancapkan penisnya ke vagina Miranda.
"aaaaaaaaaaahh hentikaaaaaaann" pekiknya karena rasa saikt masih melanda
"ugggghhh, bener kata bos, mantap juga nih cewek" Gilang tak kalah asyik
"aaaaaaaaaaaaahhh aaaaaaaaaaaaaahhh aaaaaaaaaaahh" desah Miranda

Semua anak pun secara bergiliran menyetubuhi Miranda dengan berbagai posisi sampai anak terakhir berbadan cukup besar dengan penis yang tak kalah besar pula.
"wih punya lo gede banget mbron" Puji Rendy
"iya bos makanya gue kasih jackpotnya nih cewek" Ujar Jimbron, anak yang berbadan besar itu sembari mendekati Miranda yang sdah sangat kelelahan.
"plisss, g....gue udah gak kuat" rengek Miranda sembari mencoba menghindar dengan sisa sisa tenaga yang ia miliki.
"lo udah gak bisa lari lagi, dasar pecun ntar lo pasti keenakan" kata Jimbron sekalian meraih paha Miranda dan mulai memasaukkan penisnya dengan posisi miranda yang menungging
"aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh,,, stoooooppp sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt ahhhhhh" Miranda berteriak kesakitan karena penis Jimbron yang besar
"haha,ini masih belum seberapa" kata Jimbron, lalu ia menarik bahu miranda dan berusaha memperkosanya dalam posisi memangku.

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,enggaaaaaaaaaaaaaaaakkk lepasiiiiiiiiiiiiiiiin" teriaknya sangaat keras sambil menggeleng-gelangkan kepala karena di hubungan sex perdananya sudah ditikam dengan penis yang cukup besar.
"hahaha, teriakan lo malah buat gue tambah bergairah" kata Jimbron seolah menikmati hal itu
"aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh hentikaaaaaaaaaann,, uhuhuhuhuhuuu" jeritan dan tangisan mememakakan setiap sudut kamar
"uhhhh, sadis amat sih Jimbron" salah seorang anak hanya bisa menggelengakn kepala keheranan
Tak lama kemudian Jimbron pun mulai mencapai klimaksnya.
"crooooooooooott" sperma Jimbron masuk ke dalam vagina Miranda
"ahahaha,,, kenapa lo masukin ntar gue hamil ahahaha" Miranda menangis karena rahimnya sudah dimasuki sperma
"punya yang lain juga banyak yang masuk, jadi gak ketahuan siapa yang ngehamilin lo, hahaha" kata Jimbron
"uhuhuhuhuhuhu" tangisannyya makin menderu - deru

Sekali lagi Rendy mencoba menikmati tubuh Miranda dan memperkosanya lagi kali ini ia memasukkan spermanya kedalam. Tidak hanya Rendy semua anggota gengnya menyetubuhi Miranda lagi dengan memasukkan sperma mereka. Setelah beberapa jam kemudian mereka selesai,kini tubuh Miranda sangat lemas, rok abu abu yang ia lepaskan tadi dilemparkan kepadanya. Rok itu sudah penuh dengan sperma dari Rendy dan kawan kawannya. Miranda hanya bisa menangis sejadi jadinya.

"inget, ini baru awalnya aja, besok lo harus ikutin apa perintah kita, kalo nggak ntar lo pasti nyesel karena video pemerkosaan lo ini bakal gue sebarin ke internet, ngerti lo" ancam Rendy kepadanya
Miranda yang masih terkapar di aiats ranjang hanya bisa pasrah dengan wajah memerah serta tangisang membasahi wajah ayunya. Mereka pun mengambil ponsel Miranda dan mengirimkan nomornya.

"lain kali gue bakal kasih perintah lewat sms" ujar Rendy.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan

Di gilir 8 Berandalan


Bandar Taruhan - Hari itu Rita pulang agak kemalaman dari tempat kerjanya di bilangan Senen, jadi kendaraan umum pun sudah agak jarang yang melintas. Sementara menunggu bis yang menuju Depok, Rita duduk sendirian di halte yang agak gelap tersebut. Hingga akhirnya 5 menit kemudian sebuah minibus berwarna gelap berhenti tepat di depan Rita dengan pintu tengah model geser yang sudah dibuka lebar-lebar, dan seketika itu juga dua orang langsung turun dari mobil dan tanpa basa-basi langsung menyeret Rita masuk ke dalam mobil, pintu ditutup dengan cepat dan dengan santainya mobil tersebut kembali melaju.

Kejadian yang tidak sampai tiga puluh detik itu membuat Rita sangat kaget dan lemas. Sementara itu delapan anak muda berandal yang ada di dalam mobil tertawa-tawa riang karena berhasil menculik Rita. Rita diancam agar menuruti kemauan para pemuda berandal tersebut, maka mereka akan memperlakukan Rita dengan baik.

Sementara mobil dilarikan ke sebuah villa di Puncak, Rita diajak berbicara sepanjang perjalanan dengan berbagai pertanyaan seputar dirinya, hingga akhirnya Rita diajak berbicara yang kotor dan porno, bahkan Rita dipaksa untuk mengulang semua perkataan porno yang mereka ucapkan, sementara itu pakaian Rita mulai dipereteli satu persatu.

Pertama-tama Rita dipaksa untuk membuka kancing blousnya sendiri hingga akhirnya blous tersebut dilepas dari tubuhnya. Berbagai pasang mata dimobil itu melotot dengan napsunya melihat tubuh Rita yang lumayan padat itu, terutama dengan sepasang payudara yang masih dibalut bra putih berenda.

Kini giliran rok span Rita yang dipereteli hingga celana dalam berwarna putih model semi G-String itu terlihat dengan jelas. Masih satu jam perjalanan menuju Puncak dan mereka sudah tidak sabar untuk sampai disana dan mengerjai Rita. Rita yang duduk dikursi tengah yang diapit oleh empat pemuda di sebelah kiri kanannya mulai digerayangi oleh beberapa pemuda berandal tesebut. Tangan demi tangan bergentayangan disekujur tubuhnya yang lumayan montok itu. Dengan kaki yang dipaksa mengangkang lebar, para pemuda tersebut bergantian mengusap serta meremas-remas paha dan selangkangan Rita, sementara itu kedua tangan Rita dipaksa untuk masuk ke dalam kolor mereka dan sudah tentu harus menggenggam batang penis yang sudah ngaceng tersebut.

Selama satu jam perjalanan itu, mereka bergantian duduk di sebelah Rita sambil mengerjai Rita, hingga akhirnya mobil sampai dipersimpangan jalan dekat villa tersebut, dan disana sudah menunggu tigal mobil minibus penuh dengan para penumpangnya, dan mereka beiringan menuju villa yang dituju. Mobil yang ditumpangi Rita langsung diparkir didalam garasi, sementara yang lainnya parkir di pekarangan villa besar tersebut.

Waktu menunjukkan jam setengah sebelas malam dan keadaan begitu sepi dan tidak ada seorang pun yang lewat disana. Para pemuda berandal itu langsung masuk ke dalam, dan pintu langsung dikunci. Sementara itu Rita yang hanya memakai bra dan g-string putih serta sepatu hak tinggi dibawa masuk lewat pintu samping yang ada di dalam garasi. Dan betapa terkejutnya Rita begitu masuk keruang tengah villa besar tesebut. Disana ada tiga puluh empat pemuda yang menunggunya, ditambah lagi dengan delapan orang lagi yang menculiknya tadi, hingga total semuanya ada empat puluh dua orang.

Rita disuruh duduk di kursi sofa di tengah ruangan itu, dan salah seorang membawakan roti dan minuman dingin dan Rita dipaksa untuk menghabiskan makanan tersebut, agar tidak lapar. Sementara Rita menyelesaikan makanannya, beberapa orang memasang kamera handycam di berbagai sudut ruangan dan mengarahkannya ke tengah ruangan dan ke arah sofa tempat Rita duduk. Yang lainnya sudah memulai membuka baju masing-masing hingga hanya memakai kolor saja. Rita berusaha untuk tetap tenang, walaupun sebenarnya ia takut sekali melihat lelaki telanjang begitu banyak dihadapannya.

Rita pun mulai diperkosa dan dikerjain. Bebarapa orang mulai membuka celana dalamnya di depan wajah Rita, dan memaksa Rita untuk mengulum penis mereka yang sudah ngaceng berat. Mulut Rita pun disibukkan oleh penis yang keluar masuk mulutnya dengan paksa secara bergantian. Kepala Rita pun dipegangi dari arah belakang sehingga sulit bergerak, sementara itu batang penis demi batang penis terus bergantian dilingkari oleh bibir Rita dan memaksa untuk masuk lebih dalam sehingga sepasang buah sakar bergelantungan memukul-mukul dagu Rita dengan cepat ketika batang penis masuk hingga mentok dipangkalnya.

Dalam keadaan duduk tegak Rita terus dipaksa meng-oral kejantanan para pemuda beandal itu, sementara itu yang lain menggerayangi tubuh Rita yang sintal itu, sambil memaksa tangan Rita untuk mengocok penis mereka bergantian. Setengah jam sudah berlalu dan keadaan makin memanas hingga akhirnya Rita mulai disetubuhi bergantian.

Rita disuruh berdiri dan nungging ke arah depan, G-string Rita dimiringkan ke arah kiri, dan mulailah Rita disetubuhi dari arah belakang. Beberapa batang penis langsung bergantian keluar masuk vagina Rita yang masih lumayan sempit itu. Beberapa pemuda berandal mengoleskan minyak pelicin di penis mereka yang sudah ngaceng itu, dan dengan napsunya mereka saling berebutan ingin menyodok vagina Rita dari belakang, sementara itu yang lain mengantri untuk dioral Rita, sambil meremas-remas payudara Rita yang masih dibungkus bh putih itu.

Habis sudah Rita diperkosa dari depan dan belakang. Bahkan mereka membopong Rita ke atas meja makan yang cukup besar, dan Rita pun dipaksa mengangkang lebar-lebar lalu seperti biasa diantri rame-rame. Mulut Rita pun tak kalah sibuk dengan dipaksanya Rita mengulum penis demi penis, bahkan ada yang berjongkok diatas wajah Rita, dan memaksa Rita untuk menjilati pantat mereka satu persatu, sambil sesekali mereka menekan-nekan wajah Rita secara bergantian diselangkangan mereka, hingga penis mereka terjepit diantara wajah dan perut mereka.

Salah seorang membetot G-string Rita hingga lepas dari selangkangannya dan secara bergantian digunakan untuk mengocok batang penis mereka. Dengan bernapsu mereka terus mengocok penis mereka sambil dengan menggunakan G-string putih Rita sambil menempelkan ‘topi baja’ nya diwajah Rita, setelah puas menggunakan G-string Rita, celana dalam itu lalu disumpalkan ke dalam mulut Rita hingga tak bersisa diluar, sementara itu sekitar dua puluh orang masih mengantri di depan selangkangan Rita sambil sesekali memainkan penis mereka karena sudah tidak tahan untuk menikmati tubuh Rita yang lumayan montok itu.

Lima belas orang mengantri di depan wajah Rita sambil berusaha mendapatkan oral dibibir seksi itu. G-string Rita yang sudah basah itu dikalungkan di leher Rita dan Rita pun kembali dipaksa mengoral batang-batang penis yang horny itu, namun kali ini mereka ingin di-oral sampai ngecret. Penis panjang hitam dan bau keluar masuk mulut Rita, sementara yang lain bergantian menglosor-glosorkan penisnya di muka Rita. Tidak sampai dua menit penis hitam itu muncrat di dalam mulut Rita yang mungil itu dan memuntahkan air mani berkali-kali didalam mulut Rita, sementara wajah Rita ditekan dalam-dalam keselangkangan orang tersebut, hingga semua air mani tertelan ludes ke dalam tenggorokan Rita, sementara yang lain dengan cepat mengambil bagian yang sama, bahkan beberapa orang yang sudah tidak tahan lagi mengocokan penisnya dimuka Rita sampai muncrat diseluruh bagian wajah dan ambut Rita.

Beberapa orang bergantian dioral Rita dan ketika ingin muncrat mereka mencabut penisnya dari mulut Rita dan memuncratkan air maninya di dahi dan batang hidung Rita hingga air mani bertetesan hingga ke buah dadanya yang 34 B itu. Wajah Rita yang sudah blepotan air peju itu tetap dijadikan bulan-bulanan berejakulasi para pemuda berandal itu. Sementara yang lain berusaha mengeluarkan airmaninya di mulut dan wajah Rita, salah seorang sibuk menyendoki air mani yang ada diwajah Rita dan Rita pun dipaksa menelan air kental tersebut. Para pemuda yang sudah muncrat dimuka Rita, mengulangi lagi ejakulasinya dan dikumpulkan didalam gelas, hingga terkumpul hampir satu gelas. Dan setelah semua selesai berejakulasi diwajah Rita, mereka membawa Rita yang sudah blepotan itu ke kursi sofa diruang tamu, dan sperma yang masih blepotan diwajahnya kembali disendoki oleh dua orang dan dikumpulkan jadi satu di dalam gelas. Setelah bersih tandas, Rita pun dipaksa menyedot airmani digelas tersebut hingga habis.

Besok paginya Rita kembali dikerjain, Rita yang hanya memakai bra dan G-string putih dipaksa masuk ke dalam kolam renang yang terletak dibelakang villa. Di kolam yang hanya sebatas perut Rita dipaksa mengocok penis yang sudah ngaceng tegak didalam kolam dengan kedua tangannya, sedangkan, gunung kembarnya diremas-remas dengan gemas bergantian oleh beberapa orang. Sambil mengocok penis, Rita dipaksa menjepit penis diselangkangannya dari arah belakang, dan digerakkan maju mundur membuat pelakunya sangat horny berat, dan nggak sampai lima menit benang-benang sperma bermunculan dari bagian depan selangkangan Rita, pertanda batang penis yang dijepit di selangkangannya berejakulasi.

Kemudian yang lainpun bergantian menjepitkan batang penisnya di selangkangan Rita. Batang penis yang berada ditangan Ritapun tak bertahan lebih lama lagi dan memuncratkan peju sangat banyak, hingga membuat air di kolam renang mini itu dipenuhi benang-benang sperma, dan salah seorang berusaha menyerok sperma air peju tersebut dengan saringan, dan Rita pun dipaksa mengunyah sperma mereka yang terkumpul di saringan tersebut hingga habis.

Sebagian lagi memilih untuk menyetubuhi Rita di dalam kolam. Ritapun disandarkan dipojok kolam dengan kaki mengangkang lebar, dan secara bergantian Rita dikocok maju mundur dengan cepat hingga air dikolam beriak-riak. Beberapa orang bergantian duduk di pinggir kolam mengangkangi kepala Rita, dan memainkan batang penisnya di kepala dan wajah Rita hingga akhirnya mereka tak tahan lagi dan berejakulasi di wajah dan di rambut Rita. Airmani bermuncratan di atas kepala Rita dan membasahi wajah dan mulutnya. Bahkan ada yang langsung memaksa Rita membuka mulutnya dan memuncratkan air maninya didalam mulut Rita. Setelah hampir dua jam dikerjain di dalam kolam, seperti biasa wajah Ritapun bermandikan peju kental putih, dan beberapa orang menggiring Rita kepembilasan air hangat di dalam rumah. Dan sekali lagi lima orang yang belum puas kembali mengerjai Rita, dengan memaksanya mengoral penis mereka dibawah pancuran air hangat, hingga satu persatu berejakulasi di dalam mulut Rita, dan Rita pun dipaksa menelan seluruh airmani yang muncrat dimulutnya.

Setelah diistirahatkan selama beberapa jam, malamnya sebagai acara terakhir mereka mendadani Rita secantik mungkin, yang dilakukan oleh special juru rias yang mereka panggil, Rita dikenakan G-string dan bra berwarna hitam yang baru. Dan kali ini mereka tidak akan menyetubuhi Rita, tapi akan diadakan acara bukakke, dimana Rita hanya disuruh duduk di kursi sofa dengan menyandar, sementara mereka akan memainkan penisnya di depan Rita hingga mereka berejakulasi di wajah Rita. Kamera videopun sudah siap merekam adegan bukakke itu.

Sebanyak lima puluh pemuda yang sudah telanjang langsung mengocok-ngocok penisnya dan beberapa orang langsung berdiri mengangkangi Rita dan dengan hornynya mereka menggesek-gesekan batang penis mereka yang sudah ngaceng itu ke wajah Rita sambil menekan-nekan wajah Rita yang cantik itu hingga akhirnya mereka bergantian muncrat di wajah Rita yang seksi dan yang lainnya pun bergantian pula memuntahkan di muka, rambut dan payudara Rita, hingga wajah Rita kembali bermandikan sperma kental sebanyak lima puluh porsi itu.

Sebagai penutup acara salah seorang membuka G-string hitam Rita, dan menyekanya ke muka dan payudara Rita yang sudah berlumuran peju itu, kemudian meyumpalkannya ke mulut Rita dalam-dalam. Masih belum bersih peju di wajah dan rambut Rita, salah seorang lagi membuka bra hitam Rita dan kembali membersihkan wajah Rita dengan bra tersebut hingga bersih, dan dengan gemasnya menyumpalkan bh tersebut ke dalam mulut Rita yang sudah terganjal celana dalam itu, hingga akhirnya bh dan celana dalam tersebut masuk semua menyumpal mulut Rita, dan salah seorang mangambil plester berwarna silver dan memplester mulut Rita yang sudah tersumbat itu, kemudian membiarkannya selama dua jam, dan membuat mereka sangat puas sekali.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger