Home » » Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 4

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 4


Bandar Taruhan - Keesokan harinya mereka menjalani aktivitas sekolah seperti biasa begitu pula dengan Miranda. Hari itu adalah hari jum'at yang merupakan jadwal Bondage day, entah apa yang akan terjadi pada hari itu.

Pada hari itu seragam yang dikenakan Miranda juga berbeda yakni kemeja putih ketat warna putih dan dasi biru motif kotak kotak serta rok pendek 20 centi diatas lutut yang bermotif dan warna sama dengan dasinya, tidak lupa kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu kets. Seperti biasa ia duduk di belakang di sebelah Rendy sambil mendengarkan pelajaran dari guru. Akan tetapi Rendy dan keempat anggota gengnya sedang tidak ada di kelas, entah apa yang akan mereka rencanakan.

Beberapa saat kemudian Miranda berdiri dan menghampiri gurunya untuk izin ke kamar kecil. Setelah guru mengizinkan ia keluar untuk menuju toilet sesuai dengan apa yang diperintahkan Rendy dan kawan kawan kepadanya pagi tadi. Ia berjalan dengan wajah penuh kecemasan karena ia yakin bahwa ada hal buruk yang akan menimpa dirinya.

Sesampainya di kamar kecil ia tidak melihat apa apa di toilet wanita sampai salah satu anak yaitu Gilang memanggilnya.
"sssstttt, sini" ujarnya sambil berbisik

Miranda sungguh terkejut karena Gilang mengajaknya ke toilet laki-laki. Awalnya ia tidak mau, namun ia dengan terpaksa mengikuti kemauan mereka. Dengan langkah penuh keraguan ia memasuki pintu toilet. Rendy dan anggota berandalan sudah menyambutnya di dalam.

"hehe, akhirnya datang juga" sapa mereka
Miranda hanya diam sambil tertunduk malu
"apa mau kalian?" tanya Miranda
"hari ini gue bakal kasih kejutan, hehe" ujar Rendy sambil menghampiri Miranda
Rendy seperti menyimpan sesuatu di saku celananya. Ia pun lalu memegang tangan kanan Miranda.
"uhh, lepasin!" kata Miranda sambil melepaskan genggaman Rendy

Belum sempat melepaskan pegangan Rendy lalu mengeluarkan borgol dari sakunya dan memakaikannya pada tanga kanan Miranda.
"aaahhh, apa apaan ini!" bentaknya
"hehe, ayo sini!" ujar Rendy menarik borgol

Miranda ikut tertarik karena tangannya sudah terikat pada salah satu borgol itu. Rendy lalu membawa Miranda ke tempat pisspot dan mengalungkan salah satu anak borgol ke pipa pisspot.

"aaaaahh, lepaskan!, apa mau kalian!" pekik gadis itu
"hehe, ini bakal jadi hari yang indah" ujar Rendy tak mempedulikan ocehan Miranda

Tangan kanan Miranda sudah terpasung di pipa salah satu pisspot dan ia tidak bisa pergi kemana mana. Rendy pun mendorong tubuh Miranda ke tembok di tengah tengah dua buah pisspot di toilet itu sambil mencengkram dagunya.

"hehe, sekarang lo gak bisa kemana mana" ujar Rendy
"enggak lepasin gue uhuhuhu" rengek Miranda

Rendy bukannya merasa iba malah menarik dasi Miranda dengan paksa lalu mengikatkan pada tangan kiri Miranda serta mengikatkan pada salah satu pipa di pisspot lain di sebelah kirinya.
"hentikan!, lepasin gue!" teriak gadis malang itu
Kini Miranda berdiri ditengah tengah dua buah pisspot dengan kedua tangan terikat.
"iya iya, gue lepasin hehe" ujar Rendy
"uhhh, lepasin!" rengeknya
"hehe, iya pastinya baju lo yang gue lepasin, hahahaha" goda Rendy dan kawan kawannya
"aaaaaaaaahh, hentikaaaaaaaan" pekiknya

Satu persatu kancing kemeja Miranda dilepaskan oleh Rendy sehingga terlihat branya. Dengan sangat kasar ia menarik bra itu hingga putus. Lalu rok biru motif kotak- kotaknya juga dilucuiti oleh mereka hingga celana dalam putihnya di robek dengan paksa.

"aaaaaaaaaaaaaaaahh, jangaaaaaaaaaan!" ia tidak bisa berbuat apa apa selain berteriak

Kini Miranda hanya memakai kemeja dengan kancing yang terbuka serta kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu ketsnya. Rok dan juga pakaian dalam yang sudah terkoyak di bawa oleh berandalan itu. Payudara dan pinggulnya terlihat jelas apalagi tangannya dalam posisi terikat sehingga tidak bisa menutupi buah dadanya.
"uhuhuhuhu, tolong lepasin gue" pintanya sambil menangis
"hahaha, kita balik dulu lo bisa seneng - seneng disini" goda mereka sambil meninggalkan Miranda di sana
"heeeeyyyy, lepasin gue, uhuhuhuhu" rengeknya dengan air mata bercucuran

Mereka memang sengaja meninggalkan Miranda di dalam toilet dengan keadaan yang memalukan seperti itu. Mereka akan bisa menikmatinya melalui cam recorder mini yang di pasang tersembunyi di salah satu sudut toilet. Hingga suatu yang menyedihkan terjadi. Seorang anak pergi ke toilet saat jam pelajaran, tepat dengan keadaan Miranda yang seperti itu. Ia adalah Dion, anak culun berkacamata tebal dan dengan langkah bungkuk. Ia sempat berpapasan dengan Rendy and the Gank.

"eh, lo mau kemana?" tanya mereka
"ggg..gue ma...mau ke toilet" ujarnya terbata
"wuuu, gue jitak juga kepala lo" ujar Mereka
"eeee, ampuuun" rengeknya
"awas, lo jangan sampai ikut campur urusan kita di toilet" kata mereka mencegah
"emmm memangnya kenapa?" tanya Dion
"udah lo liat sendiri, tapi kalo lo mau, sikat aja, hahaha" ujar mereka

Akhirnya Dion menuju kamar kecil dan memasuki toilet khusus laki laki. Ia terbelalak karena Miranda yang telanjang dan terikat berada di tempat itu dengan keadaan tidak terduga.
"haaaaaaa, ya tuhan" Dion kaget
"hah, Dion tolong lepasin gue, uhuhuhuhu" pinta Miranda sambil memalingkan muka karena malu
Dion hanya bisa melotot sambil menelan ludah karena kedua gunung kembar Miranda terlihat dengan jelas, namun vaginana masih tertutup karena Miranda menyilangkan salah satu kakinya untuk menutupinya.

"Dion, tolong cepat lepasin gue, uhuhuhu" rengeknya
Sedikit catatan, Dion sebenarnya adalah anak cupu yang mengidolakan Miranda. Ia sudah sejak lama mendambakan gadis pujaan hatinya itu sebagai pacarnya bahkan ia sempat berpikir bisa melakukan hubungan sex dengan Miranda. Namun cintanya pupus di tengah jalan ketika ketua osis di sekolahnya pernah berjalan bareng dengannya. Kini harapannya akhirnya bisa terpenuhi karena gadis pujaanya sudah siap untuk ia nikmati secara langsung.

"Dion!, plissss lepasin gue" pinta Miranda
Lamunan Dion pun terhenti karena Miranda juga menjadi penyelamat anak anak cupu korban bullying Rendy dan berandalannya.
"Oh!, i...iya Mir, bentar gue mau pipis dulu" ujar Dion segera memasuki toilet karena ia tidak mungkin kencing di pisspot.
"buruan Dion!, ntar anak anak yang lain segera dateng" pinta Miranda
Saat membuang hajat kecil, pikiran Dion berkecamuk, terdapat perang batin di dalam dirinya.
Tiba tiba bayangan kecil dirinya berterbangan muncul di atas kepalanya.
"kimpoi aja tuh cewek, diakan udah jadi impian elo" kata Dion jahat dengan sayap iblis
"jangan Dion, bantu dia, Miranda itu pernah belain lo" ujar Dion baik dengan sayap malaikat
"bego!, kalo lo lepasin, lo bakal di gebukin ama berandalan itu" ujar si jahat
"enggak Dion, siapa tahu Miranda bakal jadi pacar lo, setelah lo tolongin" ujar si baik
'berisik!" ujar Dion sendiri

Ia pun keluar toilet dan segera menghampiri Miranda.
"ayo Dion buruan!" ujar Miranda
Dion melihat kearah dasi atau borgol, dan ia memutuskan melepas dasi karena lebih mudah.
"bagus Dion mungkin kamu bisa jadi pahlawan penyelamat, dan menjadi pacar Miranda" ujar si baik
"heh, tolol, kalo lo lepasin lo gak bakal idup tenang di sekolah, lo bakal nyesel seumur idup, tapi anak anak itu udah bilang kalo lo boleh sikat nih cewek" ujar si Jahat

Perang batin masih berkecamuk saat Dion mulai menyentuh ikatan dasi di kiri Miranda akan tetapi payudara gadis itu kini berada tepat di samping wajahnya, dan ia mulai berubah pikiran.
"Dion kok berhenti cepet buruan!" suruh Miranda
"Mir, kalo gue lepasin lo mau gak jadi pacar gue" ujar Dion sambil menatap wajah Miranda
"hah!, udah deh Dion lo gak usah bercanda!, buruan" ujar Miranda
"gue serius Mir!, gue udah lama suka sama elo" ujar Dion dengan tatapan tajam
"Dion....plissss, gue....gak bisa putusin sekarang" ujar Miranda
"ayo Mir, cuman ini kesempatan gue, jawab!" Dion terus ngotot sambil memegang bahu Miranda
"aaaaaaaaaaaahh, Dion, kita gak mungkin jadian dengan cara kayak gini, mending lo lepasin gue sebagai seorang temen" ujar Miranda menjelaskan
"hah!, jadi gue cuman bisa jadi temen lo Mir?" Dion memperjelas
Miranda mengangguk sembari menundukkan wajahnya karena berada di situasi yang dilematis.

Mendengar jawaban itu perasaan Dion sangat hancur karena cintanya selama ini di tolak padahal dalam situasi yang sangat genting. Ia sempat berpikir meskipun ia mati cintanya tidak akan pernah terbalas. Saat itu lah sisi kegelapannya muncul, matanya yang penuh kepolosan tadi kini berubah menjadi seringai serta senyumannya berubah antara menertawakan nasib cintanya dengan senyum jahat.

"hehe, oke kalo gitu Mir, ngomong ngomong toket lo oke juga" ia mulai menggoda Miranda
"Dion, buruan lepasin gue!" suruh Miranda
Dion tidak menjawabnya dan hanya menatap tajam pada miranda dengan tatapan nafsu. Dion yang beberapa menit lalu adalah anak cupu kini menjadi seorang gentleman. Bagaikan koboy yang sudah menangkap bantengnya.

"Hiiiiiiiiiiiiiiiiihaaaaaaaaaa" bayangan koboy penulis
Dion langsung meremas kedua payudara Miranda karena telah dikuasai nafsunya.
"aaaaaaaaaaaaahh, Dioooooooon apa yang lo lakuiiiiiiiiiiiin"teriak Miranda
"huuuh, Miranda semakin lama gue semakin nafsu liat bodi lo" ujar Dion terus menikmati kelembutan payudara gadis pujaanya
"apa!, Dion jangan, uhuhuhuhu" Miranda menangis meratapi nasibnya
"tenang Miranda, sebelum kimpoi gue bakal eksploitasi tubuh lo, hahahaha" ujar Dion tertawa jahat
"Diiiooooooooon jangaaaaaaaaaaaaan!"teriak Miranda
Dion tidak mempedulikan lagi sisi baiknya, ia kini sudah sepenuhnya dikasai sisi jahat pada dirinya. Ia mulai menggelitiki salah satu puting susu Miranda dengan jari telunjuknya.

"mmmmmmmmhhhhh, Dion gue gak nyangka ternyata lo tuh cowok brengsek" ujar Miranda mencaci maki anak itu
"gue gak peduli lo mau ngomong apa!, yang penting gue bisa nikmatin tubuh lo, hahahaha" ujarnya dengan tertawa jahat kemenangan
Dion langsung memilin milin kedua puting susu Miranda sembari menikmati desahannya.
"mmmmmmmmmmhhhhhh,, uuuuuuuummhh, Dion cukup, mmmmmmmhh" desahnya Miranda
Miranda terangsang karena puting susunya dimainkan, kakinya di hentak hentakkan karena mengejang, bahkan ia sampai memejamkan mata dan menggelengkan kepala.

"ayo Miranda, teruskan desahan mu, hwahwahwahah" ujar Dion menikmati sambil memandangi wajah gadis itu dengan nafsu. Miranda yang wajahnya sangat memerah hanya bisa memalingkan muka karena Dion terus mendekatkan wajahnya dan memlintir putting susunya.
"cukup Dioooon hentikan, mmmmmmmmmmhhh" desahnya tanpa henti.
Kini Dion mulai menjulurkan lidahnya untuk menjilati puting susu Miranda, ia mulai dari yang kanan dan meremas yang kiri.
"sruuuuuuupp,, surrrrrpp, hhhhhummmmm nikmaaaaat" ujar Dion menikmati buah dada Miranda
"aaaaaaaaaahhhhhhh, Diooooonn aaaaaaaaaaaaaammmhhhh" desahnya
"sssssruuuuuuuuuppp sluuuuuuuuurrrrpppp" Dion tidak mempedulikan teriakan Miranda dan terus menghisap putting susunya

Setelah puas ia mulai mengincar bibir gadis itu.
"hehe,ayo sini manis" ujarnya sambil memegang dagu Miranda dan mengarahkan bibirnya ke sasaran
"ummmmmmmhhhhhhhhhh, mmmmhh" rintih Miranda
"cruuuuuuupp cruuuuuuuuupp" suara cumbuan mereka
"hmmmm, gimana ciuman gue, hhhmmmm" ujar Dion terus mencumbunya
"mmmmmmmhhh, mmmmmmmmmhhhhh" rintih Miranda
"cruuuuuuuuupp cruuuuuuuuuuuppp" suara cumbuan itu

Dion benar benar menikmatinya sampai sampai ia memainkan lidahnya untuk menikmati bibir gadis itu.
"haaaaaah, gue puas ayo kita lanjut" ujarnya sambil mulai melirik ke bagian bawah tubuh Miranda.
"Diooooonn,cukup uuuuhhh" ujar Miranda dengan nafas tersengal sengal
Miranda tahu gelagat Dion yang sepertinya mengincar vaginanya, ia lalu menyilangkan kedua kakinya untuk menutupi kemaluannya. Dion tak kehabisan akal dengan mengangkat salah satu kaki Miranda dan mencengkram betisnya.

"hwahahahaha, gue juga pengen nyicipin meki lo Mir" ujarnya bahagia
"jangaaaaaaan lepassiiiiiiiinn" teriak Miranda
Tanpa berfikir panjang jari jemari Dion mengosok bibir vagina Miranda.
"aaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmhhhh, aaaaaaaaaaaaahh" desah Miranda
"hehe, enak kan Miranda, meki lo juga basah nih" goda Dion
"enggak Diiiiiiiooooonn cukup aaaaaaaammmmmmmmmmhhhh" desah nya
Dion terus menggosokan kedua jarinya ke vagina hingga klitoris Miranda. Bahkan ia mulai menusuk nusuk lubang vaginanya dengan salah satu jariinya.

"aaaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaaaaahhh, Diiiiiioooooooooonn aaaaaaaaaaaaaah" desah Miranda
Miranda benar  benar terangsang hebat hingga tangannya terus menggenggam dengan keadaan terikat. Gemericing gesekkan borgol dengan pipa pun sampai terdengar.
"wwiiiiihh, ayo Miranda keluarin cairan lo" goda Dion sambil terus menggosokkan kelima jari nya ke vagina Miranda
"aaaaaaaaaaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaaaaahh Diooon aaaaaaaaaaah" desahnya tanpa henti
Dion terus menggelitiki klitoris dan memasukkan jari jemarinya satu persatu kedalam vagina Miranda.
"aaaaaaaaaaaaaahh, Diiiiiiiiooooooooooonn cukuuuuuuuuupp,aaaaaaaaahh" desah Miranda
Cairan orgasme pun segera membanjiri telapak tangan Dion tanda bahwa Miranda sudah terangsang hebat. Iapun langsung duduk di tengah selangkangannya dan mulia menghisapi cairan itu.

"hhhhhhmmmmmmmmmmmm,, sruuuuuuuupp haaaaahh" suara hisapan itu
"aaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaahh" desah Miranda. Setelah puas menikmati cairan orgasme itu Dion kembali berdiri. Sementara Miranda sudah kelelahan karena di rangsang anak itu.

"oke Mir gue lepasin kok" ujar Dion sembari meraih dasi yang terikat

Miranda tidak lagi merasa simpati pada anak itu walaupun sedang menolongnya, karena tubuhnya telah dieksploitasi olehnya. Kini ikatan tangan kirinya pun terbuka, namun bagaimana melepaskan borgolnya. Namun tidak seperti yang dipikirkan Dion melepas ikatan itu agar bisa menyetubuhi Miranda.

"oke Mir lo puter balik" suruh Dion
"hah!, lo mau apa!" tanyanya
"haha, ya mau entotin lo lah" ujar Dion jujur
"apa! enggak!" bentaknya
Apa daya Dion memutar sendiri tubuh Miranda sehingga Miranda menghadap pada pisspot dan berpegangan pada sisinya.
"Dioooooooon jangaaaaan uhuhuhuhuhu" Miranda mulai menangis
"haha, ini balesan karena lo sudah nolak cinta gue" ujar Dion
"enggaaaaaak Diiooooooon, gue gak bermaksud kayak gitu" Miranda membantah
"udah lo gak usah banyak alesan, bilang aja lo gak suka sama cowok cupu kayak gue!" Dion mempertegas
"Diiiiooooooooon uhuhuhuhu" pekinya

Penis Dion perlahan menyentuh bibir vaginanya, sedikit demi sedikit ujung penisnya memasuki liang peranakan Miranda.
"uuuuugghhhhh" suara dengungan Dion
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh, jangaaaaaaaaaann" teriak Miranda
"hahaha, mekikamu enak sekai Miranda hahaha" sanjung Dion
"uuuuugghhh" seuara nafas Dion
"aaaaaaaahh, Dion aaaaaaaahh" desah Miranda dengan air mata mengalir dipipinya
Dion terus menggesekkan batang kemaluanya di dalam vagina Miranda
"hehe seandainya lo mau jadi cewek gue gak gini jadinya" goda Dion

Miranda tak menanggapinya dan masih menangis dengan keadaan menungging di setubuhi Dion dari belakang. Setelah beberapa lama Dion mulai mempercepat gesekannya dan segera mengahiri persetubuhannya.
"crooooooottt" sperma menyembur di pinggul Miranda
Seketika Miranda langsung lepas dan duduk terseok bersandarkan tembok. Ia menangis menderu deru karena meratapi nasib yang ia alami. Tangan kirinya masih terborgol di pipa pisspot. Ia tidak bisa membayangkan bahwa semua anak laki -laki satu sekolah akan memperkosanya di toilet.

Beberapa saat Rendy dan kawan kawannya datang dan melepaskan borgol Miranda. Mereka lalu mengembalikan rok yang tadi mereka rampas. Saat meninggalkan toilet salah satu anak mengambil camrecorder mini yang sudah ia pasang.
"hehe, ini pasti seru" ujar anak itu
Usaha untuk mempermalukan Miranda pada hari itu sudah cukup, karena besok banyak hal yang akan menantinya.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger