Home » » Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 3

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 3


Bandar Taruhan - Pagi itu di sebuah jalan ada seorang gadis yang berjalan menyusuri trotoar. Miranda, gadis yang baru menginjak kelas XI di SMA Swasta di kotanya. Ia berjalan dengan wajah yang murung karena peristiwa yang dialaminya beberapa hari terakhir. Ia benar benar menyesali karena telah berurusan dengan para siswa berandalan yang ada di sekolahnya. Kejadian itu pun masih membekas di ingatannya saat ia harus melayani nafsu bejat para berandalan itu.

Ia mulai memasuki pagar sekolah dan segera menuju ke kelasnya. Ia masih ingat kejadian malam itu saat ia harus telanjang di tengah kegelapan hingga diperkosa oleh penjaga keamanan kampung. Untunglah Gilang salah satu anak berandalan itu pura pura menolongnya, padahal permainan itu telah menjadi skenario mereka untuk mengerjai Miranda.

Setelah kejadian yang memalukan itu ia diantarkan pulang oleh Gilang dan rok yang diambilnya dikembalikan lagi olehnya. Miranda sempat bingung harus berkata apa pada Mamanya karena pulang malam dengan penampilannya yang lusuh. Ia tidak sempat memikirkan hal itu karena perasaannya sudah hancur sejak ia hampir diperkosa tadi.

"tenang aja, gue bakal bantuin buat ngejelasin ke nyokap lo" ujar Gilang saat mengantarkan Miranda

Gadis itu hanya bias termenung karena tidak bisa berbuat apa apa selain menuruti kata kata Gilang. Saat keduanya tiba di rumah Miranda Mamanya pun menyambutnya. Beliau sungguh kaget karena penampilan Miranda tampak kacau dengan wajah yang muram.

"Mira kamu kemana saja nak?" ujar Mamanya sambil memeluk anak gadisnya itu
Miranda hanya bisa menangis di pelukan Ibunya karena tidak bisa berkata apa apa.
"Mira kamu kenapa nak,apa yang terjadi" tanya ibunya lagi dengan sangat cemas
Ibunya sempat melirik ke arah Gilang yang ada di belakang Miranda.
"maaf tante, saya mungkin bisa menjelaskan" ujar Gilang mulai bersandiwara
"kenapa? Kenapa dengan anakku?" tanya ibunya sambil terus memeluk putri bungsunya itu
"hmm, saya tadi melihat Miranda di ganggu oleh beberapa preman jadi saya mencoba menolongnya" ujar Gilang bersandiwara di depan ibu Miranda
"hah,apa! Mira, kamu gak di apa apain kan nak?" tanya ibunya dengan meneteskan air mata

Miranda hanya mengangguk sembari terus mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.
"enggak tante, untungnya tidak terjadi apa- apa,pada Miranda" Gilang berbohong lagi
"Oh, Syukurlah, kamu gak papa nak"ujar Ibunya sambil memeluk Miranda lagi
Miranda berusaha menghentikan isak tangisnya dan mencoba menenangkan Ibunya.
"ini karena kamu pulang terlalu malam nak,sebenarnya ada apa di sekolah" tanya ibunya lagi
Gilang pun terdiam karena ini bukan dialog yang menjadi skenarionya.
"Mira, besok ada acara pentas seni Ma, Mira juga gak nyangka kalo bakal begini jadinya" ujar Miranda disertai tangsinya lagi
"oh, iya sayang lain kali kamu jangan pulang malam lagi" ibunya menasehati
Miranda pun mulai tenang karena ia berhasil membohongi orang tuanya. Ibu Miranda mulai menyapa Gilang karena ia menganggapnya sebagai pahlawan.
"nak, terima kasih atas pertolongannya dan mau mengantarkan Mira pulang" ujar Ibunya dengan senyum.
"oh, tidak apa apa tante, saya hanya tidak tega bila melihat teman saya membutuhkan pertolongan" ujarnya dengan kepalsuan
"sekali lagi terima kasih, ayo silahkan masuk" ajak ibu Miranda
"oh terima kasih tante, tapi saya harus segera pulang karena sudah malam" kilahnya lagi. Akhirnya Gilang pun berpamitan pada Miranda dan Ibunya.

Miranda berusaha melupakan kejadian pahit yang ia alami itu. Hari demi hari ia jalani tapi ia masih belum bisa melupakannya apalagi teror para berandalan itu pastinya akan ia terima lagi di kemudian hari. Beberapa hari setelah kejadian itu Miranda mencoba beraktivitas seperti biasanya. Kembali ke jalan cerita kini ia masuk ke kelas dan duduk di bangku. Saat ia melamun teman sebangkunya yang bernama Rina menyapanya.

"hai Mira" sapa temannya
"hai Rin" jawab Miranda dengan sayu
"Mir, elo kok keliatannya gak enak badan, elo sakit ya" tanya Rina lagi
"enggak, gue gak papa" jawabnya dengan singkat
"Mir, lo kenapa sih kok jutek amat" Rina mencoba menghibur temannya
"udah deh Rin, gue gak kenapa napa" ujar Miranda dengan ketus

Miranda saat itu sangat membenci sahabatnya karena ia tahu bahwa Rina adalah biang keladi dari masalahnya selama ini. Ia ingat saat pakaian olahraganya hilang dan tiba tiba ada di kolong mejanya, ia yakin bahwa pakaiannya memang disembunyikan seseorang. Ia sungguh tidak menyangka karena baju olahraganya berbau parfum seperti yang digunakan sahabatnya itu. Ia masih tidak percaya bahwa sahabatnya tega menjebak dirinya, ia lalu berusaha bertanya langsung pada Rendi dan kawan kawannya. Mereka mengiyakan apa yang ditanyakan Miranda. Hingga detik ini gadis itu tidak bisa memaafkan perlakuan Rina.

Saat pelajaran dimulai semua murid fokus menerima pelajaran dari guru. Saat ditengah tengah pelajaran salah satu guru masuk dan sepertinya akan memberikan pengumuman.
"selamat pagi anak anak" sapa beliau
"selamat pagi" jawab mereka serentak
"Miranda Sanustika" pria itu langsung memanggil nama Miranda
"iya Pak" ujar Miranda sembari mengangkat tangan
"Miranda mulai hari ini kamu dipindahkan ke kelas XI IPA 4" ujar beliau

Semua anak tampak terkejut karena mereka baru tahu bahwa ada kelas itu, karena setahu mereka kelas IPA hanya ada tiga kelas.
"mmm, ba...baik Pak" jawab Miranda
Miranda segera memasukkan bukunya kembali ke dalam tas dan segera menuju kelas barunya. Saat ia akan meninggalkan kelas ia di suruh berpamitan pada teman teman kelasnya yang lama.
"teman teman, terima kasih atas kerjasama dan kepedulian kalian kepada aku, untuk Rina thanks lo udah berhasil ngehancurin hidup gue" ujar Miranda dengan ketus

Rina hanya bisa bengong karena ia tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia mulai sadar bahwa Miranda telah mengetahui persekongkolannya dengan Rendy dan kawan kawan. Miranda berjalan bersama guru itu untuk menuju kelas barunya. Saat tiba di kelas ia sangat kaget karena ia berada di kelas yang seperti neraka yaitu berada satu kelas bersama Rendy dan kawan kawannya yang berandalan. Miranda sungguh terkejut dengan ekspresi menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Miranda, kamu adalah anak yang paling pintar di sekolah ini, semoga kamu bisa membantu mengajarkan mereka" ujar Pak Guru dengan nada tidak bersalah.
"tapi Pak, saya tidak mungkin berada di sini, semuanya anak laki - laki" protes Miranda pada guru itu
"maaf Miranda ini kebijakan Bapak Kepala sekolah,saya hanya melaksanakan perintah" jawab Pak Guru dengan pasrah

Di sisi lain para siswa di kelas itu sungguh senang dengan kedatangan Miranda. Bagaimana tidak, kelas yang hanya di isi lima belas murid laki laki itu di datangi bidadari secantik Miranda. Selain itu Miranda tidak hanya cantik tetapi sungguh seksi karena seragamnya yang ketat dan rok pendek 20 senti di atas lutut serta kaos kaki panjang menutup betisnya, membuat mereka bergairah. Tentunya Rendy dan berandalannya juga berada di kelas itu, ia tidak dapat membayangkan apa yang terjadi pada dirinya.

"hai Miranda" sapa semua siswa di kelasnya dengan senyum jahat
Miranda hanya bisa tertunduk pasrah terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
"Miranda silahkan kamu duduk" guru yang sedang mengajar mempersilahkan Miranda
Sejauh mata memandang tidak ada bangku kosong selain bangku di sebelah Rendy.
"Oh tidak, ini nggak mungkin" ujarnya dalam hati
"Miranda, kamu duduk di sebelah Rendy" perintah sang Guru
"kamu gak keberatan kan" ujar Rendi menggodanya

Gadis itu segera duduk disebelah anak yang menjadi mimpi buruknya. Ia pun duduk di bangku itu memulai mengikuti pelajaran seperti biasa.
"hehe, Miranda ini sungguh hari yang indah" ujar Rendi berbisik di sampingnya
Ia tak mengiraukannya sambil terus mencatat apa yang di terangkan gurunya di papan tulis.
"sekarang gue bisa nikmatin bodi lo dengan leluasa" bisiknya lagi sambil mulai mengelus paha Miranda yang tidak tertutup karena rok abu abunya sungguh pendek.

"uhhh, Rendy lo jangan macem macem atau...." ujar Miranda sambil memukul tangan Rendy
"atau apa Miranda?" tanya Rendy menggodanya
"gue bakal laporin elo ke BP kalo perlu polisi sekalipun" ancam Miranda
"hahahaha" Rendy hanya membalasnya dengan gelak tawa

Miranda sedikit kesal dan tak menghiraukan gurauan itu.
"dengar Miranda, guru BP itu cuman kacung bokap gue, trus Polisi lo bilang, lo tau Bokap Erik itu pengacara hebat, bisa bisa lo sendiri yang bakal dijeblosin penjara karena pencemaran nama baik" ancam Rendy balik

Miranda hanya bisa bermuka masam karena kini ia telah masuk ke lubang buaya.
"Miranda, elo udah gak bisa ngelawan gue dan temen temen, tapi gue bisa ngancurin hidup lo bahkan nama baik keluarga lo dalam sekejap" ancam Rendy

Miranda kini hanya bisa menerima kekalahannya.
"apa mau lo!" ujar Miranda dengan ketus
"hehe, Miranda lo bakal gue perlakuin secara wajar selama lo ngikutin kata kata gue" ujar Rendy lagi
Miranda masih terus mengikuti pelajaran walaupun ancaman terus di lontarkan padanya.
"kalo lo gak mau ikutin semua kata kata gue, lo bakal nyesel seumur hidup" ancam Rendy dengan serius
"Rendy, gue cuman pengen hidup tenang di sekolah ini" ujar Miranda tidak mau melawan
"bagus, itu yang gue harapin dari lo, sekarang lo cuman bisa ikutin kata kata gue, ato lebih tepatnya lo bakal jadi budak nafsu gue, hahahaha" ujar Rendy dengan tawa jahat
"apa!, Rendi plisss jangan apa apain gue" rengek Miranda
"diem!, hari ini gue pengen banget nyobain bodi lo, haha" katanya mengutarakan niat jahatnya

Saat Pak Guru sedang menulis di papan, Rendy mulai melancarkan aksinya. Ia merangkul Miranda dan meraba raba hingga ke payudara gadis itu sementara tangan satunya mencoba menjamah selangkangannya.
"mmmmmhhhh, Rendy jangan" keluh Miranda
Suara rintihan Miranda tidak di dengar karena mereka duduk di bangku paling belakang sementara Pak Guru terus menulis di depan papan tulis. Sementara murid yang lain mulai melirik aksi koboi Rendy.

"Miranda, sini" ujar Rendi sambil mengarahkan wajah Miranda ke bibirnya
"uuumhhhhhhhhh, cuuuuuuuupppp" kecupan langsung menyambar bibir gadis itu
"Ren, jangaaaan mmmmmmmmmhh" rintihnya sambil terus melirik kearah depan agar tidak ketahuan pak Guru
"cruuuuuuupp, ummhhhhh" Rendi tidak peduli dan terus mencumbu Miranda di tengah jam pelajaran
Sementara Miranda terus merapatkan kakinya karena jari jemari Rendi terus menggelitiki vaginanya yang masih tertutup celana dalam warna putih. Tiba tiba Pak guru selesai menulis dan membalik badannya. Sepontan Miranda langsung mendorong Rendy dan kembali ke posisi semula.

"Miranda, kamu kenapa?" tanya Pak Guru agak curiga
"enggak Pak, nggak kenapa napa" jawabnya sambil tertunduk malu dengan wajah memerah
"Baik anak anak, ini kalian catat, bapak akan pergi dulu" ujar Pak Guru sambil bersiap meninggalkan kelas

Saat Pak Guru meninggalkan kelas, malapetaka akan segera menghampiri Miranda saat itu juga. Keempat teman Rendy menghampiri meja Miranda sementara anak yang lain segera memusatkan pandangannya pada gadis yang malang itu.
"heh, denger gue udah siapin semua ini jauh jauh hari" ujar Rendi sambil memegang dagu Miranda dan mendongakkan kepalanya

"Rendy plissss jangan apa apain gue" rintihnya
"denger mulai hari ini lo jadi budak semua anak di kelas ini, ngerti lo"ujar Rendy
Teman teman Rendy mengelilingi bangku Miranda.
"lo harus panggil kita semua ini tuan" ujar salah satu teman Rendy
Salah satu anak mengeluarkan kertas dan meletakkan di meja
"lihat!, ini tugas lo sehari hari sebagai budak di sini" ujar anak itu. Miranda mulai meneteskan air mata karena kemalangan yang ia terima.
"lo bakal puasin nafsu kita setiap hari, ngerti lo?" ujar Rendy sambil menggerak kan kepala Miranda
Miranda hanya bisa diam menerima perlakuan itu
"jawab!" bentak Rendy
"iya" jawabnya
"jawab yang bener" bentaknya lagi
"iya!" jawabnya dengan keras
"jawab, iya tuan!" paksa Rendy
"iyaaaaa Tuaaaan" jawab Miranda sambil meneteskan air mata
"hehe, bagus sekarang baca ini" perintah salah satu anak

Miranda meraih secarik kertas itu dan mulai membacanya. Perasaan bingung bercampur haru meliputinya karena tulisan itu tidak ia ketahui maksudnya dan sepertinya mengerikan untuk diketahui.

SENIN : SEX PARTY DAY
SELASA : BLOWJOB DAY
RABU : SEXTOY DAY
KAMIS : HUMILATING DANCE DAY
JUM,AT : BONDADGE DAY
SABTU : EXIB DAY

"lo tau artinya?" tanya salah satu anak. Miranda hanya menggelengkan kepala
"jawab yang bener!" bentak Rendy
"enggak tuan" jawabnya lirih
"lo gak perlu tahu, lo cuma harus ngelakuin tugas aja, ngerti!" perintah salah satu anak
"iya tuan" jawab Miranda dengan terpaksa

Sedikit penjelasan untuk para pembaca. Sex party artinya Miranda harus merelakan vaginanya untuk disetubuhi semua temannya satu kelas. Blowjob artinya Miranda harus mau mengulum semua penis teman satu kelas. Sextoy ia harus menggunakan sextoy pada hari itu. Humilating dance ia harus menari erotis di depan teman teman sekelasnya. Bondadge artinya ia harus diikat dan di setubuhi dan terakhir Exib atau Exibitionist yakni ia harus mau mempertontonkan auratnya di hari itu.

"oke,sekarang hari kamis, jadi lo harus ngelakuin humilating dance" ujar Erik
Anak anak yang lain mulai mengatur 4 meja dan merapatkannya jadi satu sehingga membentuk sebuah panggung kecil.
"ayo lo berdiri di atas sana" ujar Rendy
"emmmmhh, jangaan gue gak bisa" protes Miranda
"ayo cepat!" paksa mereka dengan mengangkat tubuh Miranda dan memaksanya mendekat ke meja
"sekarang lo naik" ujar Rendy
"enggaaak gue gak mau!" rengeknya
"oke kalo gitu..." kata mereka sambil memegang tangan Miranda
Mereka berniat untuk menelanjangi Miranda.
"aaaaaaaaaaah, jangaaaaaaaaaan" teriaknya
"lo bakal gue telanjangin dan kita bawa ke lapangan" ujar Rendy mengancamnya
"jangan!, oke  oke gue naik" kata Miranda terpaksa menuruti kemauan mereka

Miranda naik ke atas meja dengan perlahan lalu ia duduk terseok diatasnya.
"berdiri cepet!" bentak salah satu anak. Ia pun mulai berdiri sambil menutupi roknya karena celana dalamnya pasti menjadi tontonan anak anak satu kelas.
"lepasin tangan lo" perintah mereka
Ia melepaskan tangannya perlahan.
"wow, seksi juga kalo dari sini" ujar mereka kegirangan
Miranda hanya bisa menunduk malu karena celana dalamnya terlihat dari bawah. Salah satu anak menyalahkan musik salah satu dari ponselnya.

"ayo sekarang lo ngedance" suruh mereka
"enggak, gue gak mau" bantahnya
Rendy mengambil mistar di depan kelas.
"kalo lo gak mau, gue pukul pake ini" ujarnya mengancam

Dengan terpaksa Miranda harus menari walaupun ia tidak bisa melakukannya. Semua anak tampaknya masih kurang puas dengan penampilannya karena sedikit kaku. Mereka tidak kehabisan akal, mereka pun mengambil laptop dan menampilkan video salah satu girlband korea. Tarian girlband itu sungguh seksi dan bisa menjadi contoh untuk Miranda.

"ayo sekarang lo pelajarin dulu" suruh mereka
Miranda mulai melihatnya dan sebenarnya ia suka dengan girlband itu. SN*D adalah salah satu girlband favoritnya.
"ayok sekarang lo nge-dance, cepet!" suruh mereka
Miranda pun mulai mempraktekan dance dari girlband S*SD itu. Tariannya sungguh erotis mulai dari menggoyangkan pingul hingga menggerakkan dadanya.
Miranda mulai mengoyang goyang kan pinggulnya dengan melompat diatas meja. Selain itu saat ia mengangkat salah satu kakinya celana dalamnya tampak seksi dari bawah.

"wuuuuuuhhhh, suit suit" sanjung mereka
Ia terus menari dengan sangat erotis saat ia menari sambil memngeluskan telapak tangannya pada pinggulnya
"uuuuuummhhhh, sudah hentikan" keluhnya karena malu
Setiap kali ia melompat dan melebarkan kakinya membuat roknya tersingkap sehingga menjadi sebuah pemandangan yang menggiurkan.
"oke berhenti" ujar Rendy

Ia menarik Miranda dan menyuruhnya turun. Segera ia melepaskan rok Miranda dan membuka kancing bajunya.
"aaaaaaaaaaaah jangaaaaaaaaan,"pekiknya

Kini Miranda hanya menggunakan kemeja putih yang telah terbuka kancingnya dan kaos kaki panjang menutup betis serta tidak memakai pakaian dalam sehingga pinggulnya bahkan payudara dan vaginanya terlihat.
"ayo naik!" suruh Rendy
"enggak!, hentikan jangan permaluin gue" rengeknya
"plaaaaaaaaaakk" pinggulnya di pukul
"aaaaaaawwww,," ia mengerang dan segera naik keatas meja
Ia menutupi payudaranya dan vaginanya saat berdiri di atas meja.
"ayo ngedance lagi, seperti tadi!" suruh mereka
Miranda hanya menggelengkan kepala tanda tidak mau
Rendy segera menyiapkan pukulan mistar ke arah pinggulnya.
"aaaaaah, oke oke, gue ngedance" ujar Miranda

Ia pun mulai mengikuti gerakan girlband itu tanpa mempedulikan payudara dan vaginanya yang terlihat. Setiap ia melompat payudaranya memantul- mantul.
"horeeeeee,, suuuiiiiiiittt suuuuiiiiiiitt" sorak mereka dengan siulan

Miranda tidak memiliki pilihan lain selain menari untuk memuaskan hasrat nafsu mereka. Ia sungguh malu saat mengikuti gerakan membungkuk sambil menggerakkan pinggulnya. Selain itu ia juga harus bergaya menggerakan dadanya sehingga payudaranya bergerak memantul seirama.
Setelah ia lagu yang mengiringi tariannya selesai, ia pun berhenti sembari menundukkan kepala karena malu. Saat itulah Rendy menaiki meja dan berdiri dibelakang Miranda.

"hehe, dance-lo sungguh seksi Miranda" puji Rendi sambil berbisik
"ugh, sudah cukup, hentikan!" keluh Miranda
"gue yakin semua cowok disini sudah gak sabar buat nyobain bodi lo" ujar Rendy
Semua anak yang di bawah tampaknya sudah mengelus elus penis mereka yang sudah berdiri sembari tersenyum nafsu.

"enggak, gue gak sudi layanin mereka!" bentak Miranda sembari mulai menutupi payudara dan vaginanya
Rendy langsung merangkul Miranda dan langsung meraba kedua payudaranya yang sudah mengencang sejak ia menari tadi.

"lo cukup diem dan nikmati, hahaha" ujar Rendy sambil meremas payudara Miranda
"uuummmmhhh, Rendy hentikan" desahnya
Rendy terus meremas remas payudara Miranda dan menempelkan penisnya yang sudah berereksi dan masih tertutup celana pada pinggul Miranda tepat di sela sela pinggulnya.
"ummmhh, Rendy, hentikan!" pekiknya sambil berusaha melepaskan rabaan tangan Rendy
"lo harus turutin kata kata gue, ato lo mau gue seret ke tengah lapangan" ancam Rendy
"enggak, pliss jangan" Miranda memohon sambil meneteskan air mata
"kalo gitu, turunin tangan lo!" suruh Rendy

Dengan berat hati perlahan ia turunkan tangannya meskipun tiap rangsangan terus menghujam payudaranya. Rendy pun mulai memelitnir kedua puting susu Miranda dihadapan para lelaki yang ada dibawahnya.
"uuuuuuummmmmmmhhh, hentikan...ummmmmhh" desah Miranda sembari menggemkan tangannya karena terangsang namun tidak bisa berbuat apa apa.
"hwahahahahahahah" semua anak menertawakannya sambil terus mengelus penis masing masing

Melihat Miranda yang tidak berdaya, Rendy langsung mengarahkan salah satu tangannya keselangkangan gadis itu.
"aaaaaaahhh, Rendy hentikan, uuuuumhhhhhhhhhh" desah Miranda dengan keras
"hehe, gue yakin meki lo udah gak sabar pengen di entotin" ujar Rendy sambilterus melakukan aksinya
"emmmmmhh, enggaaaak, cukup, eeeeemmmhhhh" rintih gadis yang malang itu sambil memegang tangan Rendy karena tidak tahan
"Kriiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnggggggggggggg" tiba tiba bel istirahat berbunyi
"huuuuuuuuuuuu" semua anak tampak kecewa
Rendy terus menyerang bagian kewanitaan Miranda terutama bagian puting susu dan klitorisnya.
"mmmmmmmmhhhhhh" desahnya
"oke, kita gak punya banyak waktu lagi" ujar Rendy sambil mengentikan aksinya
Rendy membawa Miranda turun kelantai lalu mendorongnya hingga jatuh tersungkur ke lantai.
"hehe, ayo kita mulai hidangan utamanya" ujar Rendy sambil mulai membuka celananya
"enggak!, jangan! Pliiiissss gue mohon" rengek Miranda sambil bergerak terseok mundur menjauhi Rendy

Rendy terus melangkah sembari menodongkan batang kemaluannya mendekat pada Miranda. Miranda terus mundur hingga sampai pada tembok dan tidak bisa lari kemana mana.
"enggak Rendy jangan di sekolah, gue mohon uhuhuhu" rengek gadis itu sambil menangis
Langsung saja Rendy menarik kaki Miranda dan menempatkan tepat ditengah selangkangannya dan menggagahinya.
"diem, lo gak punya pilihan selain nurutin kemauan gue" ujar Rendy sambil mengarahkan penisnya ke tengah selangkangan Miranda
"uhuhuhuhuhu" tangsi Miranda karena pasrah
Perlahan penis itu menyentuh bibir kemaluan Miranda dan membuka vagina yang sudah basah itu.
"huuukkkkkk" pekik Rendy sembari mendorong penisnya masuk ke vagina
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh,, ahahahaha" pekik Miranda disertai tangisan
Rendy mulai menggesekkan kemaluannya sambil memegang kedua tangan gadis itu kelantai
"aaaaaaaaaaaahh, aaaaaaahhaaaaaa, aaaaaaahh" desah Miranda sambil memejamkan mata
Sementara siswa lain segera mengerumuninya karena tidak akan melewatkan momen indah itu.
"haha, lumayan nih buat koleksi" ujar salah satu anak yang mulai merekam kejadian itu dengan ponselnya
"aaaaaaaaaahh, jaaangaaaaaaaaaann aaaaaaaaahh" desah Miranda
"hhhgggggghh, uuuhhh, meki lo makin seret aja Miranda setelah lo dipermaluin, haha" ujar Rendy menggodanya
"enggaaaaaakk, gue gak mau aaaaaaaaaaaaaaahh" Miranda mencoba memprotes
"wooowww" semua anak terpukau

Setelah beberapa lama akhirnya Rendy berejakulasi dan mulai mencabut penisnya dan mengarahkan pada wajah Miranda.
"croooootttttt" sperma menyembur ke wajah ayu gadis itu
"aaaaaaaaaaahhhhhh" pekiknya karena cairan hangat melumuri wajahnya
"heeehh, cukup kita masih belom selesai, tunggu lagi besok"ujar Rendy
"gue gue gue" anak yang lain juga pengen menyetubuhinya
"Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiinggggggggggggg" bel kembali berbunyi tanda istirahat sudah selesai
"sudah hari ini cukup" ujar Rendy
"huuuuuuuu, gak asik lo bro" ujar mereka kecewa
"inget! jatah kalian hari senin" ia menjelaskan
"huh, dasar!" ujar mereka tidak puas

Miranda yang terbaring lemas kembali berdiri setelah pakaiannya di lemparkan ke tubuhnya. Penderitaanya akan terus berlanjut selama hasrat Rendy dan kawan kawannya belum terpenuhi.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger