Home » » Predator 4

Predator 4


Bandar Taruhan - Hari itu pak Risman tampak sumringah, wajah mesumnya terlihat berseri-seri. Terdengar ia bersiul-siul mengungkapkan kegembiraannya. Tangan kanannya memegang sebuah proposal pengajuan kerjasama dari perusahaan dimana bu Melisa bekerja. "Sungguh beruntungnya aku ini, sudah dapat memek gratis..dapat duit pula..haha" gumamnya. "Tapi..ngomong-ngomong soal memek...aku jadi ingat guru-guru yang belum aku cicipi..hmm" kembali pak Risman menggumam. Ia baru ingat kalau rencananya baru setengah jalan.

Pak Risman keluar dari ruangannya, ia kini berjalan-jalan berkeliling sekolah tersebut. Beberapa staff, guru, dan juga murid yang berpapasan tampak menyapanya yang ia tanggapi dengan ramah. "Ternyata gak cuma guru-guru yang cantik...di sekolahku ini juga banyak siswi-siswi sexy" itulah hal yang terbersit dalam benaknya ketika melihat murid-murid perempuan di sekolah itu.

Pak Risman terus melangkahkan kakinya berjalan-jalan di areal sekolah itu, hingga suatu ketika langkah kakinya terhenti. Sayup-sayup telinganya mendengar suara-suara yang tak asing ditelinganya. Suara itu berasal dari ruangan konseling, dimana ruangan itu diapit oleh dua bangunan laboratorium, sehingga letaknya agak tersamarkan.

Dengan hati-hati pak Risman melangkahkan kakinya mendekati pintu ruangan itu. Telinganya ia tempelkan dipintu itu seolah-olah ingin mendengarkan lebih jelas suara-suara yang keluar dari dalam ruangan tersebut.

Ketika pak Risman sedang serius menguping, ia dikagetkan obrolan orang dari dalam ruangan tersebut. "Ayoh bu...puaskan kontol saya...oh..sebelum pak Risman menikmati jepitan memek ibu...yah..goyangh.." Itulah yang terdengar oleh pak Risman dari dalam ruangan tersebut.
Ia semakin penasaran, siapa orang yang tengah berada diruangan itu, dan kenapa ia tahu tentang skandalnya yang senang menikmati tubuh para guru perempuan disekolah itu. Ingin sekali pak Risman mengetuk pintu ruangan itu dan melihat siapa orang yang berani melakukan hal mesum di sekolah itu selain dirinya. Namun pak Risman mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu, ia lebih memilih menunggu persetubuhan itu selesai dan orang dari dalam ruangan itu keluar.

Pak Risman terlihat cemas menunggu didepan ruangan konseling tersebut, hingga setelah menunggu hampir setengah jam, terdengar suara kunci dari pintu itu dibuka dari dalam. "Cklek.." Pintu itu terbuka, terlihat seorang murid laki-laki keluar dari dalam ruangan tersebut. Anak laki-laki itu tampak kaget ketika matanya bertemu pandang dengan sosok buncit kepala sekolahnya, mulutnya terbuka tak bisa berucap sepatah katapun.

Sementara dari dalam terdengar suara perempuan yang memanggil anak laki-laki itu dengan mesra bahkan agak jorok, karena tidak mengetahui kalau didepan ruangan tersebut anak laki-lakinya tengah gemetar dihadapan kepala sekolahnya. "Aldo sayang..jangan lupa nanti sore ke rumah Firman ya...ibu pengen dientot rame-rame lagi sama kall..". Kata-kata dari perempuan itu terpotong ketika mendapati pak Risman telah berada didepan ruangan tersebut bersama murid laki-lakinya yang tak lain adalah Aldo, salah satu dari gerombolan anak-anak bengal yang tempo hari memperkosanya yang kini tengah gemetar dihadapan pak Risman kepala sekolahnya.

"Oh...jadi rupanya bu Indah punya peliharaan" sambil terkekeh menjijikan pak Risman mulai mengeluarkan suara. "Ma..maksud bapak?" Tanya bu Indah pura-pura tak mengerti. "Gak baik bicara di luar bu, ayo masuk..kamu juga nak" jawab pak Aldo sambil merangkul bahu anak laki-laki itu dan mengajaknya masuk kembali ke dalam ruangan konseling.

Pak Risman berpikir cepat, ia tidak bisa membiarkan anak ini. Ia takut rahasianya akan terbongkar.
Setelah didalam ruangan, pak Risman lalu duduk di sofa kecil yang disediakan di ruang tersebut. Ia juga mempersilahkan Aldo dan bu Indah duduk. Dengan tenang pak Risman menginterogasi Aldo. Ia bertanya tentang awal mula anak itu bisa menyetubuhi bu Indah dan dari mana anak itu tau skandal tentangnya dengan para guru. Aldo dengan gemetar menceritakan semuanya. Sementara bu Indah hanya bisa menunduk malu karena dirinya ketahuan senang disetubuhi murid-muridnya sendiri.

Selesai Aldo berbicara, pak Risman terlihat memikirkan sesuatu. Lalu sesaat kemudian ia mulai angkat bicara. "Begini do..kamu gak perlu takut...cukup tutup mulut.." Ucap pak Risman kepada Aldo. "Ma..maksud bapak apa?" Aldo bertanya heran tak tahu apa yang dimaksudkan pak Risman. Lalu pak Risman menjelaskan tentang perjanjian yang ia tawarkan kepada Aldo dan teman-temannya. "Gimana menurut kamu..deal?" Tanya pak Risman kepada Aldo mengakhiri penjelasannya. "Jadi beneran pak saya boleh..kapan aja sama bu Indah?" Aldo malah balik bertanya, kali ini dengan raut muka sumringah. Pak Risman hanya mengangguk dan tertawa mendengar pertanyaan Aldo, seakan-akan dialah yang berhak menentukan nasib bu Indah.

"Sampaikan penawaran bapak ini sama temen-temen kamu.." Kembali pak Risman memberikan perintah pada anak itu, "dan jangan lupa hari senin pulang sekolah kita bicarakan di ruangan saya" lanjut pak Risman yang ditanggapi dengan gembira oleh Aldo.

Saking gembiranya Aldo saat itu hendak merangkul bu Indah, Namun pak Risman mencegah anak itu. "Hey..tadi kan kamu udah..sekarang giliran saya" cegah pak Risman. "Yaelah pak...kita bareng-bareng aja napa...udah sange lagi saya" jawab Aldo yang kini sudah merasa lega, bahkan kini seakan tengah berbicara dengan teman sebayanya. Pak Risman hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Aldo. Sementara bu Indah nampak tersipu malu mendengar dirinya diperebutkan oleh kedua laki-laki beda usia ini. "Gini aja..kamu sekarang jangan ganggu bapak dulu sama si cantik ini ya" kembali pak Risman memberi tawaran kepada Aldo. "Terus saya sama siapa pak?" Aldo kembali bertanya.

Sejenak pak Risman berpikir lalu mengeluarkan Hp dari sakunya dan mengetik pesan yang ia kirimkan kepada seseorang. Lalu beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan di pintu ruangan tersebut. Pak Risman segera beranjak untuk membukakan pintu, ia tampak berbincang dengan orang yang berada di luar sana. Sesaat kemudian pak Risman kembali masuk dan menghampiri Aldo dan bu Indah yang tengah duduk di sofa. "Aldo..ini hadiah dari bapak buat kamu.." Ucap pak Risman sambil mempersilahkan orang yang diluar itu masuk.

Aldo dan bu Indah tampak kaget, keduanya seolah tak percaya. "Bbb..bu Astri.." Ucap bu Indah sambil kedua tangannya seakan-akan ingin menutup mulutnya. Sementara Aldo hanya bisa melongo dan beberapa kali menelan ludah melihat sosok bu Astri yang berlenggak-lenggok genit bak peragawati memamerkan tubuhnya memasuki ruangan. Bu Astri lalu berhenti didepan Aldo Muridnya, ia lalu menggoyangkan badannya layaknya biduan dangdut memamerkan keindahan pinggulnya. Dengan jari-jari tangan memainkan ujung kerudungnya dan lidah yang memainkan bibir ranumnya, bu Astri nampak binal dihadapan Aldo, pak Risman dan bu Indah. "Aldoo...sekarang belajarnya sama ibu ya..." Ucap bu Astri dengan suara mendesah manja sambil mengulurkan tangannya kepada Aldo. Seperti kerbau dicucuk hidung Aldo hanya menuruti ketika tangannya digandeng bu Astri yang membawanya keluar ruangan tersebut.

Sebelum keluar ruangan bu Astri menengok, ia mengedipkan matanya. "Bu Indah...selamat menikmati" ucapnya masih dengan gaya genit yang berbeda dengan kesehariannya. Pak Risman hanya terkekeh melihat kelakuan bu Astri. Ia sangat puas dengan hasil yang didapatkan buah dari kekuasaan yang ia miliki di sekolah ini.

Sepeninggal bu Astri dan Aldo, pak Risman yang telah tinggi birahinya menyuruh bu Indah untuk duduk mendekat disampingnya. Nampak saat itu bu Indah sangat gugup, karena walaupun ia mengetahui kalau dirinya akan menjadi hidangan bagi pak Risman, ini adalah kali pertama ia bermesraan dengan laki-laki yang lebih tua darinya selain suaminya.

"Jangan gugup seperti itu bu Indah..relax saja" ungkap pak Risman sambil merangkul bahu bu Indah sesaat setelah ia mendaratkan pantatnya diatas sofa berdampingan dengan kepala sekolahnya.
Tangan pak Risman mulai mendorong bahu bu Indah mendekat ke tubuhnya, mata mereka saling memandang memancarkan birahi. Kini pak Risman mendekatkan bibirnya kearah bibir bu Indah yang merah merakah. Ketika ujung kulit bibir mereka bertemu, bu Indah tampak langsung memejamkan mata. Ia tampak pasrah menerima pagutan pak Risman, sesekali lidahnya membalas lumatan lidah pak Risman yang kini nampak sangat menikmati kepasrahan bu Indah yang menyerahkan tubuhnya dengan total untuk dinikmati kepala sekolahnya yang mesum.

Desah kenikmatan tertahan bu Indah terdengar menyayat hati siapa saja yang mendengarnya. Kesehariannya sebagai seorang guru sangat kontras dengan kelakuannya. Ia takluk takluk pada kenikmatan seksual, hingga dirinya rela disetubuhi kepala sekolahnya bahkan disetubuhi murid-muridnya.

Kini bu Indah dan pak Risman sudah bertelanjang bulat. Pakaian yang tadi mereka kenakan kini tampak berserakan diruangan tersebut. Tubuh proporsional bu Indah yang putih mulus sungguh menggugah hasrat kelelakian pak Risman. Rambutnya yang dipotong pendek sebahu menambah aura kecantikan bu Indah yang kini tengah duduk menyender diatas sofa dan mengangkangkan kakinya. Membiarkan vaginanya yang merekah merah muda dijilati oleh lidah kasar pak Risman.
"Ouh...yeah...it..tilnyah diemuth..pakh..yaaahhh.." Desah kenikmatan keluar dari mulut bu Indah. Sampai ketika orgasmenya tiba.

Sesaat kemudian giliran batang kemaluan pak Risman yang dimanjakan oleh bibir bu Indah. Sungguh luar biasa kenikmatan yang pak Risman dapat dari guru sekaligus pengantin baru ini. Kulumannya benar-benar hebat, seakan-akan ia sudah mahir memanjakan batang kemaluan laki-laki dengan bibirnya. "Ouwh...bu Indah sudah mahir rupanya..aaahhh" ungkap pak Risman mengomentari service mulut bu Indah.

Pak Risman lalu menghentikan bu Indah yang tengah asik menikmati batang kemaluannya. "Sudah bu...sekarang layani saya dengan memek ibu" ucap pak Risman sambil menjambak rambut pendek bu Indah dan menyuruhnya terlentang di sofa. Bu Indah terlihat tak sabar untuk menikmati batang kejantannan pak Risman yang hitam, panjang, dan besar serta dipenuhi urat-urat yang melingkar. Dimana hampir setiap perempuan yang pak Risman setubuhi pasti ketagihan. Bu Indah membimbing batang itu memasuki vaginanya yang licin, basah dan sempit. Ia sampai merem melek ketika merasakan batang itu memasuki vaginanya.

Pak Risman yang ingin menunjukan kejantannannya langsung menggenjot vagina sempit bu Indah hingga membuat bu Indah mengerang-ngerang. Bunyi kulit yang bertumbukan saling bersahutan dengan suara desahan dan jeritan-jaeritan tertahan bu Indah. Hingga tak lebih dari sepuluh menit kembali orgasme menimpanya.

Belum reda orgasme yang didapat oleh bu Indah, pak Risman sudah memaksanya menungging. Ia langsung kembali menusukan batang besarnya kedalam vagina bu Indah yang sempit dan tanpa ampun menggenjotnya dengan tempo cepat dan dengan kedua tangan meremas payudara bu Indah. Tak ayal lagi, orgasme bu Indah kembali datang dan semakin menenggelamkannya dalam lautan kenikmatan.

"Auhhh...ampun...enakh...ampun" racau bu Indah ketika orgasmenya tiba. "Apanya yang enak bu Indah" tanya pak Risman tanpa menghentikan genjotannya, walaupun saat itu bu Indah sudah berkelojotan.
"Kon...tooolll...konhhh..tolll...enak..ouh" ucap bu Indah terputus-putus menanggapi pertanyaan pak Risman, yang rupanya mengalami hal yang sama.

Saat itu pak Risman hampir mendapatkan orgasmenya hingga ia tak menghentikan genjotannya. Dan ketika orgasmenya tiba ia tancapkan batangnya dalam-dalam di lubang vagina bu Indah, tubuhnya berkelojotan dan menyemburlah spermanya didalam rahim bu Indah. "Annjingh..oh...terima ini guru pelacur" racaunya ketika orgasme.

Bu Indah yang mendengar perkataan tak senonoh dari kepala sekolah tersebut hanya memejamkan mata sambil tersenyum menikmati semburan-semburan sperma di rahimnya. Akhirnya tubuh buncit pak Risman ambruk diatas tubuh bu Indah. Nafas mereka berdua terengah-engah dengan tubuh bermandikan keringat. Namun mereka melupakan sesuatu. Tadi pak Risman lupa untuk mengunci pintu ruangan tersebut, hingga "cklek.." Suara pintu yang dibuka mengagetkan mereka...

Saat itu pak Risman tengah memeluk bu Indah yang menelungkup diatas sofa masih dalam keadaan telanjang. Nafas mereka berdua terengah-engah. Sekilas tampak terlihat senyum dari bibir bu Indah.
"Cklek..." Pintu itu terdengar dibuka dari luar, yang tentu saja menimbulkan kepanikan bu Indah dan pak Risman.

Bu Indah menutupi payudara bulat miliknya dengan kerudung yang ia pungut dari atas meja yang berada didepan sofa tempatnya barusan mengadu birahi bersama pak Risman. Wajahnya pucat ketakutan. Dengan bibir menganga tak mampu mengucap sepatah katapun. Namun orang yang baru saja membuka pintu tampak santai. Seperti tak pernah melihat kejadian apapun diruangan tersebut.

"Bb..bu..Linda.." Ucap pak Risman memberanikan diri memanggil orang yang baru saja datang. Sementara orang yang dia panggil tak lantas menjawab panggilan pak Risman. Dengan tenang ia masuk kedalam ruangan tersebut dan mengunci pintunya. Bu Linda lalu berjalan menghampiri pak Risman yang tengah duduk di sofa dengan tubuh yang masih telanjang. "Jangan mentang-mentang ini jam bubaran sekolah pak..masa mau ngeseks tapi pintunya gak dikunci" ucap bu Linda sambil duduk diatas meja didepan pak Risman dan bu Indah sambil menyilangkan kakinya. "Ternyata gini yah kelakuan bu Indah..." Kembali bu Linda berkata sambil matanya menatap tajam bu Indah yang menunduk dengan badan gemetar.

"Tt..tolong bu..jangan bilang sama siapa-siapa" ucap bu Indah yang kini mulai terlihat akan menangis. Mendengar ucapan bu Indah, terlihat senyuman mengembang di bibir sensual bu Linda. "Saya gak bakalan bilang sama siapa-siapa bu Indah...assal.." ucapan bu Linda terhenti. "Asal apa bu?" Kini bu Indah nampak penasaran dengan apa yang akan diucapkan bu Linda. "Asal saya juga dikasih jatah kontol sama pak Risman" jawab bu Linda malu-malu sambil mengerlingkan matanya terhadap pak Risman.

Terdengar dengus nafas dari pak Risman dan bu Indah, keduanya merasa lega mendengar ucapan bu Linda. "Dengan senang hati bu..kemarilah.." Ajak pak Risman sambil menarik tangan bu Linda.
"Bu Indah..saya pinjam pak Risman ya" bu Linda meminta izin terhadap rekannya. "Eh..silahkan bu..tapi sisain ya" jawab bu Indah genit.

Lalu bu Linda duduk menyamping dipangkuan pak Risman, ia langsung menggapai kepala pak Risman dan memagut bibirnya penuh birahi. Rupanya sebelum bu Linda masuk ke ruangan itu ia telah mengintip persetubuhan pak Risman dan bu Indah, hingga ia terangsang dan mememberanikan diri untuk ikut ambil bagian dalam persetubuhan itu.

Sesaat pak Risman menghentikan pagutannya. "Kalau mau saya entot ya dilepas dong bajunya" ucap pak Risman sambil tangannya sibuk melolosi pakaian bu Linda. Setelah semua pakaian bu Linda terlepas, kembali pak Risman menggumuli tubuh semok janda muda ini. Ia tampak gemas memainkan payudara besar bu Linda. Tubuh aduhai bu Linda yang didukung paras wajah sensualnya memang menjadi daya pikat bagi semua lelaki. Kini tampak bu Linda yang menikmati bagaimana tubuhnya dirangsang pak Risman sedemikian rupa.

"Bu..kontol saya udah gak tahan pengen nyoblos" bisik pak Risman sambil bibirnya mengulum telinga bu Linda. mendengar itu bu Linda lalu turun dari pangkuan pak Risman, ia lalu bersimpuh didepan pak Risman yang duduk mengangkang memperlihatkan batang kejantannanya yang sudah tegak.

Tangan bu Linda lalu menggapai batang pak Risman yang telah berdiri tegak tersebut, ia mengocoknya perlahan seolah-olah sedang meresapi betapa kerasnya batang kemaluan pak Risman. Setelah beberapa detik ia lalu melumuri kemaluan pak Risman dengan ludahnya lalu mengulumnya.
Nampak sekali bu Linda sangat mahir dalam melakukan oral seks. Sesekali matanya beradu pandang dengan pak Risman yang nampak hanya bisa mengerang keenakan.

Bu Indah yang saat itu hanya menonton mulai merasakan birahinya muncul kembali. Ia kemudian merebahkan dirinya disamping pak Risman dan meminta pak Risman memainkan vaginanya dengan jari-jari tangan gemuk kepala sekolah tersebut.

Setelah beberapa menit, pak Risman menyudahi kegiatan oral seks yang dilakukan bu Linda terhadap batang kejantanannya. Ia lalu menyuruh bu Linda menungging dengan wajah tepat dihadapan vagina bu Indah yang mengangkang. Mengerti dengan maksud pak Risman, bu Linda lalu menjulurkan lidahnya kearah rekahan vagina bu Indah. Ia dengan telaten menjilati vagina bu Indah yang kini mendesah penuh kenikmatan dengan tangan yang meremas-remas payudaranya sendiri.
Ditengah-tengah asiknya bu Linda menjilati vagina bu Indah, ia tampak mengerang merasakan penetrasi batang besar pak Risman memasuki vaginanya.

"Aaaaaarrrggghhh...hmmm..." Erang bu Linda tertahan karena bu Indah kembali mendorong kepalanya tenggelam di vaginanya.
Pak Risman sangat menikmati mengocok vagina bu Linda dari arah belakang. Apalagi ketika bu Linda menggoyangkan pinggulnya memutar, terasa batangnya seperti dipelintir oleh vagina lembut bu Linda.

Namun goyangan pinggulnya pun tidak hanya memberikan kenikmatan kepada pak Risman, bu Linda pun merasa batang kejantanan berotot itu menyentuh semua bagian didalam rongga vaginanya hingga ia orgasme. Pak Risman merasa batangnya semakin terjepit lubang vagina bu Linda. Cairan putih tampak melumuri batangnya yang keluar masuk di vagina guru tersebut. Beberapa saat kemudian giliran bu Indah yang mendapatkan orgasme. Tubuhnya menenggang, kepalanya terangkat dan dari vaginanya mengalir cairan putih kental yang dengan cekatan dijilati bu Linda. Kemudian pak Risman mengganti gaya. Ia kini membalikan bu Linda terlentang diatas sofa, dengan kaki bu Linda yang ia angkat di bahunya, pak Risman kembali menggenjot vagina sempit bu Linda dengan tempo cepat.

"Ouh pa..en..nak..iyah en..naak.." Terdengar kini bu Linda merengek-rengek.
Semakin cepat pak Risman menggenjot, maka semakin dekat pula orgasme yang menghampiri bu Linda. Maka dengan satu hentakan yang dalam dari batang pak Risman, vagina bu Linda pun memuncratkan cairan orgasmenya.

Pak Risman yang juga sudah hampir mencapai orgasme segera mencabut batang kejantannanya, yang kini terlihat diperbutkan oleh bu Linda dan bu Indah."Crottt...crott...crot.." Sperma menyembur mengenai wajah-wajah cantik kedua guru tersebut.

Bandar Taruhan

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger