Home » » Predator 7

Predator 7


Bandar Taruhan - Tanpa terasa beberapa bulan telah berlalu. Bu Ernita, bu Astri, bu Linda dan bu Indah semakin terhanyut dan menikmati perannya sebagai seorang guru sekaligus pemuas nafsu para pejantan di sekolah itu. Berkat arahan dari pak Risman, skandal yang mereka lakukan tidak pernah tercium oleh siapapun. Semua permasalahan bisa mereka selesaikan menggunakan jalan diplomasi yang diakhiri dengan memacu birahi. Program pak Risman pun berjalan baik dengan hasil yang sangat memuaskan.

Kelima murid yang dikenal bengal yaitu Aldo, Firman, Noval, Reska dan Rizal menunjukan grafik yang terus naik dalam pelajaran sekolahnya. Kini mereka selalu nampak bersemangat untuk pergi ke sekolah. Kegiatan membolos yang dulu menjadi imej yang melekat pada kelima siswa tersebut sudah hilang. Belajar kini merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi mereka berlima. Dimana setiap mereka berhasil menangkap materi baru dalam suatu pelajaran, vagina, anus dan payudara dari guru-guru mereka yang cantik sudah menunggu sebagai imbalan.

Tak jarang ketika memberikan pelajaran tambahan, mereka menyuruh guru-guru cantik itu bertelanjang. Sungguh sekolah idaman anak-anak jaman sekarang. Hari ini adalah hari kenaikan kelas bagi siswa-siswi kelas 1 dan 2 di sekolah tersebut. Kelima murid kesayangan para guru cantik sangat senang mendengar hasil belajar mereka memuaskan. Setelah acara pembagian rapor, mereka bersama-sama menuju ruang kepala sekolah, mereka bermaksud menagih janji pak Risman yang akan memberikan mereka hadiah jika bisa meningkatkan prestasi mereka dalam belajar.

Sementara itu di ruang kepala sekolah, pak Risman tengah menikmati goyangan erotis salah satu siswi cantik disekolah tersebut. Siapa lagi kalau bukan Tifany, seorang siswi cantik korban perkosaan Reska, Rizal dan mang Yono, yang diperkosa karena memergoki bu Indah tengah melakukan pesta seks di gudang sekolah dengan ketiga orang pemerkosanya. Tifany yang awalnya dipaksa oleh Rizal dan kawan-kawannya untuk melakukan persetubuhan, kini malah menikmati dirinya dijadikan gundik pak Risman.

"Hoooohhh...fany keluar pakhhh...ohhh" ucap gadis itu yang kini tengah bergoyang diatas tubuh pak Risman yang duduk di sofa ruangan kebanggaannya dalam keadaan telanjang. Batang kemaluan pak Risman yang menancap ketat di vagina Tifany ikut berkontraksi. "Aaahhh...bapak juga udah gak kuat...ayo sayang cepet hisap kontol bapak..." Ucap pak Risman ketika merasakan dirinya akan segera berejakulasi.

Tifany segera turun dari pangkuan pak Risman, gadis itu lalu bersimpuh didepan selangkangan kepala sekolahnya. Ketika ia hendak memasukan batang pak Risman kedalam mulutnya, batang kemaluan pak Risman malah memuntahkan spermanya yang tentu saja mengenai wajah gadis muda tersebut. "Maaf ya fan bapak gak kuat nahannya.." Ujar pak Risman sambil mengelus-elus rambut Tifany. "Oh gak apa-apa ko pak..fany suka ko disiram mani bapak..." Jawab gadis itu sambil tersenyum polos dengan sperma memenuhi wajahnya.

Ketika keduanya telah selesai berpakaian, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Pak Risman lalu membuka pintu itu. Diluar ruangan itu nampak 5 anak laki-laki yang masih berseragam putih abu-abu menyapa pak Risman. "Eh kalian...ayo mari masuk" ucap pak Risman mempersilahkan mereka masuk keruangannya. "Wuih...ada Tifany...abis enjot-enjotan ya fan" ucap Aldo melihat gadis seumurannya tengah duduk di sofa ruangan tersebut. Tifany hanya memeletkan lidahnya dan tersenyum mendengar pertanyaan Aldo. "Wah pak...maaf ni kita jadi ganggu" ucap Firman kepada pak Risman. "Alahhh...santai aja...baru selesai ko" jawab pak Risman sambil mempersilahkan duduk kepada kelima orang muridnya tersebut.

"Ngomong-ngomong ada apa ni kalian datang kesini" tanya pak Risman memulai pembicaraan. "Ah cuma mau nanyain hadiah yang mau bapak kasih sama kita...itu loh janji bapak yang dulu...masih inget kan pak" ucap Rizal mewakili teman-temannya. "Oh itu..tentu saja saya masih ingat...malah saya sama guru kalian udah nyiapin hadiahnya" jawab pak Risman yang membuat kelima murid laki-laki itu terlihat antusias. "Kapan itu pak" tanya Reska bersemangat. "Gini aja...besok jam delapan bapak tunggu kalian di ruang serbaguna.." Jawab pak Risman...

Pagi hari pukul 06.00. Bu Indah tengah menyiapkan sarapan untuk suami yang baru dinikahinya beberapa bulan yang lalu. Nampak sekali wajah cantiknya yang sumringah pagi itu. Ketika sedang asik mengaduk nasi goreng kesukaan suaminya, tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang. "Hmmm...wangi bener sayang...udah mandi ya" tanya orang yang memeluknya, yang tak lain adalah suaminya. "Eh mas udah bangun...iya udah mandi, kan mesti kesekolah mas" jawab bu Indah, sambil terus mengaduk masakannya. "Loh...ko kesekolah? Bukannya hari ini kamu libur.." Tanya sang suami sambil mengernyitkan dahinya keherannan. "Oh...itu mas masih ada rapat buat akreditasi...jadi masih harus ke sekolah..." Ucap bu Indah mencari alasan. "Mas cepet mandi gih...nanti telat loh ke kantornya" lanjut bu Indah.

Satu jam kemudian akhirnya pasangan suami istri tersebut keluar dari pekarangan rumahnya. "Aku berangkat ya sayang...yakin gak mau bareng" tanya suami bu Indah sambil mengecup mesra kening istrinya. "Ah engga usah mas...aku bareng bu Astri aja...bentar lagi dia kesini...mas hati-hati ya" jawab bu Indah. Tepat sebelum menaiki mobilnya, suami bu Indah berpapasan dengan bu Astri teman Istrinya sesama pengajar. Otaknya langsung berpikiran mesum ketika melihat body aduhai guru cantik tersebut. "Waduuuh...semoknya wanita ini, gak kalah sama istriku...hmmm" pikir laki-laki itu ketika melihat langkah gemulai bu Astri didepannya.

"Pagi mas Hadi...mau ngantor ya" bu Astri menyapa suami rekan kerjanya itu yang sedang memelototi tubuhnya. "Iya ni bu...yu duluan takut telat nih" jawab laki-laki tersebut. "Oh iya mas...hati-hati ya" ucap bu Astri seraya melambaikan tangan serta memberi kedipan dan kecupan genit menggoda suami teman kerjanya tersebut, yang tentu saja membuat sesak nafas laki-laki itu.

07.30. Di suatu sekolah menengah atas, nampak suasana pagi itu sangat sepi. Berbeda dengan hari-hari biasa, dimana jam-jam segini sekolah pasti sedang ramai-ramainya. Hari itu memang hari pertama liburan sekolah. Namun di salah satu bangunan di sekolah tersebut dua orang laki-laki nampak sibuk menyiapkan sesuatu. "Gimana mang, udah beres kan semuanya?" Tanya seorang laki-laki buncit kepada seseorang yang tengah sibuk mengatur meja-meja dan kursi di ruangan tersebut. "Okeh pak beres...tinggal di check nih...silahkan" jawab orang yang tengah mengatur kursi tersebut sambil mengacungkan jempolnya.

Lalu si laki-laki buncit itu berkeliling di dalam ruangan tersebut, ia nampak puas dengan hasil pekerjaan bawahannya. Ruangan itu telah di setting sedemikian rupa. Hanya dalam waktu satu malam, mang Yono mengubah ruang serbaguna tersebut menjadi sebuah club malam, lengkap dengan lampu-lampu khas, dan peredam suara.
"Wahhh...mang Yono emang hebat...salut saya" puji laki-laki buncit itu yang tak lain adalah pak Risman si kepala sekolah mesum jagoan kita, memuji hasil kerja bawahannya yang tak lain dan tak bukan adalah mang Yono si penjaga sekolah yang beruntung.
"Ahhhh ini juga kan yang punya idenya pak Risman" jawab mang Yono merendah. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak menjijikan layaknya para penjahat di film-film india.

Tepat pukul 08.00 semua orang yang terlibat dalam rencana pak Risman sudah berkumpul dan duduk di atas kursi yang telah disiapkan di ruang tersebut. Mereka adalah Aldo, Noval, Reska, Firman dan Rizal. Kelimanya merupakan siswa-siswa yang dijanjikan pak Risman akan mendapatkan hadiah hari ini. Tak ketinggalan juga mang Yono dan pak Risman sendiri sebagai otak dari acara ini.
Sementara para guru-guru cantik tengah bersiap-siap di belakang panggung mematut dirinya secantik mungkin dengan perasaan berdebar-debar.

"Ehm...gimana anak-anak...udah siap untuk hadiah kalian" tanya pak Risman pada kelima murid tersebut yang nampak tak sabar menunggu hadiah yang dimaksud oleh kepala sekolahnya. Kelimanya hanya bisa mengangguk mendengar pertanyaan pak Risman.
Lalu pak Risman naik keatas panggung, layaknya acara resmi dia memberi pidato sambutan kepada lima muridnya. "Baiklah...inilah hadiah untuk kalian" ucap pak Risman mengakhiri pidatonya.
Lampu utama dimatikan bersamaan dengan ucapan terakhir pak Risman. Sejenak suasana ruangan menjadi gelap gulita. Suara musik mulai menghentak diikuti cahaya lampu sorot yang menyala kearah panggung. Semua orang yang berada dalam ruangan tersebut nampak terhanyut dalam suasana.

Beberapa detik kemudian muncul satu sosok perempuan cantik dengan pakaian abu-abu khas pengajar dan kerudung putih menutupi kepalanya. Namun pakaian itu tidak bisa menutupi tubuh sexynya. Wanita itu muncul dari belakang panggung sambil meliuk-liukan tubuhnya mengikuti irama musik yang menghentak. Dia terus bergoyang kearah depan panggung dimana 7 orang laki-laki tengah menelan ludah menyaksikan tarian erotisnya.

Sesampainya didepan panggung, wanita itu membalikan tubuhnya membelakangi orang-orang yang tengah menontonnya bergoyang. Lalu, sambil menolehkan muka dan menggigit bibir bawahnya, wanita itu menggoyangkan pinggulnya menggoda para lelaki yang menyaksikannya.
"Bu Ernita..." Ucap Firman pelan ketika merasakan batangnya menegang terangsang dengan apa yang ia saksikan.

Selang 3 menit musikpun berganti. Bu Ernita pun mundur. Lalu munculah sosok wanita lain dari belakang panggung. Kali ini yang muncul adalah bu Indah. Sama halnya dengan bu Ernita, bu Indah pun menunjukan kebolehannya menari demi membangkitkan birahi para lelaki di ruangan itu. Tatapan mata binal mengiringi goyangan pinggulnya yang bulat. Membuat kelima muridnya tak tahan untuk mengelus-elus batang kemaluannya masing-masing.

Seperti sebelumnya, ketika musik berganti sosok wanita lain pun muncul. Kali ini bu Linda yang semok bergoyang didepan panggung. Memperlihatkan keahliannya menggoda laki-laki dengan wajah binal dan senyuman mesum khasnya. Musikpun kembali berganti. Kini giliran terakhir bu Astri yang muncul keatas panggung. Ia berlenggak-lenggok bak peragawati kedepan panggung. Sesampainya disana ia pun mulai bergoyang tak kalah binal dengan ketiga rekannya, membuat orang-orang yang tengah menyaksikannya bergoyang bertepuk tangan.

Setelah keempat guru wanita itu mendapat giliran untuk menunjukan kebolehannya meliukan badan mengikuti alunan musik, suasana makin memanas. Satu persatu mereka menanggalkan semua pakaian yang melekat pada tubuh-tubuh molek yang menggiurkan itu. Dengan senyuman-senyuman menggoda, keempat guru cantik itu nampak pasrah mempertontonkan tubuh-tubuh ranum mereka. Dan yang tak kalah mencengangkan adalah ketika keempat guru cantik tersebut melakukan hubungan sesama jenis diatas panggung. Bu Astri yang nampak gemas menggumuli bu Indah yang ditindihnya, memperlihatkan dua pasang payudara ranum yang saling berhimpitan diiringi desahan-desahan penuh birahi dari keduanya disela-sela pagutan panasnya. Sementara itu bu Ernita dan bu Linda tak mau kalah. Terlihat mereka saling menggesekan vaginanya dengan diiringi racauan dan kata-kata jorok khas keduanya.

Musikpun telah berhenti, lampu ruangan itupun kembali menyala. Terlihat diatas panggung empat tubuh telanjang wanita-wanita cantik tengah terengah-engah. Mereka baru saja melewati orgasme masing-masing, hasil dari persetubuhan sesama jenisnya dengan pasangan masing-masing.
Kembali suara tepuk tangan dari ketujuh laki-laki itu terdengar menggema diruangan tersebut. Sementara senyum dari keempat wanita cantik itu terlihat mengembang dari bibir-bibir ranum mereka, seolah mereka bangga telah berhasil memberikan pertunjukan spektakuler kelas dunia.
"Okey ibu-ibu...sudah cukup istirahatnya...sekarang saatnya menu utama" ucap pak Risman sambil berdiri memberi komando.

Satu persatu para guru wanita itu bangkit. Dimulai oleh bu Indah yang mengajak Noval dan Firman ke sudut ruangan, dimana sebelumnya mang Yono sudah mempersiapkan matras yang empuk disana.
Bu Indah lalu menyuruh kedua muridnya bertelanjang. Terlihatlah olehnya batang-batang muda yang telah mengacung tegak. Ia lalu berlutut didepan kedua muridnya, kemudian secara bergantian memberikan service oral terhadap kedua batang kemaluan milik muridnya tersebut yang hanya bisa melenguh menikmati service dari bibir gurunya.
"Udah siap buat muasin ibu" tanya bu Indah dibawah todongan dua penis muridnya, diiringi jilatan di kedua ujung penis milik muridnya.

Sementara itu bersamaan dengan bu Indah yang menggiring Noval dan Firman ke sudut ruangan, bu Astri pun bangkit berdiri. Dengan langkah gemulai ia menghampiri mang Yono yang hanya bisa menelan ludah melihat lenggak-lenggok pinggul guru yang satu ini. Bu Astri lalu menggandeng tangan mang Yono, mengajaknya menghampiri tiga orang murid yang tersisa. Sambil tangan kiri memegang pergelangan tangan mang Yono, bu Astri berdiri telanjang didepan ketiga muridnya. Ia menempelkan jari telunjuk tangan kanan didagunya, dengan mimik wajah polos seolah-olah tengah menimang-nimang siapa yang akan dipilihnya. Beberapa detik kemudian ia tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya ke arah Rizal. "Ayo sayang...gunakan kontol besarmu...buat ibu puas ya" ucap bu Astri dengan senyuman menggoda.

Bu Astri lalu menyuruh kedua orang yang ia pilih bertelanjang. Ia sendiri duduk mengangkang diatas kursi memperlihatkan belahan vagina yang dihiasi bulu hitam yang dicukur rapih. "Ayo Rizal jilati dulu memek ibu" ucap bu Astri yang tanpa perlu diulang langsung dituruti oleh Rizal muridnya. Sementara mang Yono menyodorkan batang kemaluan besarnya didepan mulut guru cantik tersebut yang langsung dengan lincah memberikan service oralnya.

Aldo dan Reska hanya bisa melongo melihat bu Astri lebih memilih Rizal. Namun mereka kaget ketika tengah melihat bu Astri, mang Yono dan Rizal memulai persetubuhan, sebuah suara bernada galak memanggilnya.
"Hey...Aldo...Reska...sini kalian...sumpal memek ibu sama kontol kalian" ucap bu Linda memanggil kedua muridnya yang sedang bengong menonton temannya menggauli gurunya. Aldo dan Reska yang melihat gurunya itu menjentikan jari memanggilnya lantas tersenyum senang. Mereka berdua menghampiri bu Linda yang tengah duduk menumpangkan kakinya di pinggir panggung. "Heh...gimana mau ngentotin ibu kalau kalian gak telanjang" tanya bu Linda ketika Aldo dan Reska sudah berada didepannya.

Dengan terburu-buru kedua anak laki-laki itu melucuti pakaiannya. Lalu secara bersamaan menerkam guru yang terus menggodanya tersebut.
Reska sibuk menciumi bibir bu Linda yang terbaring diatas panggung sambil tangan kanannya dengan gemas meremas bergantian payudara besar gurunya tersebut. Sedangkan Aldo yang berdiri dipinggir panggung mengangkat dan merenggangkan kedua paha bu Linda, sehingga lubang vagina dan lubang anusnya nampak menganga. Lalu tanpa buang waktu, Aldo menjilati lubang anus dan lubang vagina bu Linda bergantian, membuat bu Linda semakin bergairah dan melayani dengan buas setiap lumatan bibir Reska yang menggumulinya.

Sementara itu pak Risman terlihat sangat senang ketika melihat guru-guru cantik bawahannya tersebut bertingkah seperti apa yang dikehendakinya. Semua rencananya berjalan lancar. Niatnya untuk menikmati tubuh-tubuh sexy bawahannya telah tercapai, dan rencana untuk meningkatkan prestasi siswa-siswi di sekolah yang ia pimpin pun berhasil. Dengan menggunakan sex semua lancar pikirnya.

"Kayaknya...kalau saya terapkan system ini kepada setiap murid...mungkin murid-murid di sekolah ini bisa pinter semua" terbersit sebuah ide gila dari kepala sekolah mesum ini.
Namun khayalannya buyar ketika seseorang duduk dipangkuannya. Pak Risman lalu mendongakan kepalanya. Terlihat lah wajah cantik dengan mata bulat, hidung mancung dan bibir tipis tengah tersenyum kepadanya. Rambut pendek ala Fenita Arie semakin menambah pesona kecantikan wanita yang kini tengah menggesekan vaginanya diatas pangkuan pak Risman yang masih berpakaian lengkap.

"Oh...bu Ernita..." Ucap pak Risman mengagumi kecantikan wanita itu. Sambil tangan kirinya memegang pinggang bu Ernita, dan tangan kanan yang mengelus dan meremas gemas payudara wanita tersebut. Lalu mereka berpagutan, saling melumat bibir, bertukar air liur dengan panas. "Oh pak...saya adalah orang pertama yang dijadikan pelacur sama bapak...jadi... buat saya memuja kontol bapak selamanya..." Ucap bu Ernita penuh birahi dengan kedua tangan memegang kepala pak Risman, lalu ia kembali melumat bibir kepala sekolah tersebut.

Bu Ernita segera melucuti pakaian pak Risman. Lalu ia berlutut didepan batang kemaluan favoritnya itu. Sejenak ia resapi keras, panjang dan besarnya batang kemaluan pak Risman dengan menggunakan genggaman tangannya. Lalu ia memberikan oral sex terbaiknya untuk memanjakan batang kejantanan kepala sekolah tersebut.

Desahan, Erang kenikmatan, jeritan bahkan teriakan bergema diruangan tersebut. Diatas matras di sudut ruangan terlihat bu Indah sedang di doggy style oleh noval dengan mulut tersumpal batang kemaluan Firman.

Sedangkan keadaan bu Astri sungguh mengenaskan. Si guru bahenol itu hanya bisa membuka mulutnya tanpa bisa mengeluarkan suara, dengan mata terbalik hanya memperlihatkan putihnya saja, ketika merasakan nikmatnya dua batang kemaluan berukuran jumbo menggenjot lubang vagina dan anusnya. Dimana saat itu mang Yono menyumpal vaginanya dan Rizal menjejalkan batang kemaluan besarnya di anus milik bu Astri.

Sementara diatas panggung bu Linda berteriak memohon ampun ketika dua muridnya yakni Aldo dan Reska menjejalkan secara bersamaan batang kejantanan pannjang keduanya kedalam lubang vagina gurunya. Tangn bu Linda nampak mencengkram bahu Reska yang berada di bawahnya ketika merasakan Aldo ikut memenuhi rongga vaginanya dari belakang.

Sedangkan bu Ernita kini tengah terengah-engah dipangkuan pak Risman. Kepalanya ia sandarkan di bahu pak Risman, sambil memeluk tubuh gempal kepala sekolahnya bu Ernita terus menaik turunkan tubuhnya menggenjot batang kemaluan pak Risman yang menyumpal vaginanya.

Kegiatan itu terus berlangsung. Entah berapa banyak guru-guru cantik itu mendapatkan orgasme, dan entah berapa kali juga para pejantan itu mengeluarkan sperma.
Mereka terus berganti pasangan. Mulut, vagina, dan lubang anus para guru cantik itu pun tak luput dari sperma yang dibuang para pejantan di ruangan itu.

Hingga pukul 13.15 persetubuhan itu berakhir. Keempat guru cantik itu tergeletak tak beraturan diatas panggung. Dari mulut, vagina dan anus mereka meleleh sperma. Sedangkan para pejantan terlihat duduk kelelahan diatas kursi di dalam ruangan tersebut.
Lalu kelima murid bengal itu dengan serempak berkata. "TERIMAKASIH PAK RISMAN"

Bandar Taruhan

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger