Home » » Predator 10

Predator 10


Bandar Taruhan - Pak Hamdan tak bisa apa-apa ketika seorang guru memergokinya berbuat mesum di ruang UKS itu. Ia hanya bisa diam terpaku dengan batang yang sedikit demi sedikit mulai layu.
Sementara Nanda sang murid binal yang menjadi betina pelampiasan nafsu pak Hamdan tak kalah kagetnya. Nanda yang sedang berjongkok didepan selangkangan pak Hamdan hanya bisa diam mematung dengan wajah belepotan sperma pak Hamdan.

"Apa-apaan ini...?" Teriak seorang guru wanita yang baru saja menerobos pintu ruangan itu dan memergoki pak Hamdan. Tampak muka galak dari wanita tersebut. Namun dibalik wajahnya yang galak, dalam hatinya ia merasa geli melihat raut wajah ketakutan seorang murid perempuan cantik yang tengah berjongkok didepan selangkangan gurunya. Begitu pula ketika ia melihat sosok guru laki-laki itu, dalam hatinya ia tertawa puas.

"Oh...jadi selama ini pak Hamdan memang suka daun muda ya..." Ucap guru perempuan itu sambil melipat tangan didepan buah dadanya yang sexy dalam balutan baju batik berwarna merah.
"Ng..ngga bu Ernita..." Jawab pak Hamdan tergagap. Sementara Nanda hanya bisa menunduk ketakutan tak berani memandang wajah gurunya yang rupanya adalah bu Ernita, guru cantik dan semok piaraan kepala sekolah.

"Enggak gimana pak..? Sudah jelas saya melihat dengan mata kepala saya sendiri...sekarang pakai baju kalian...ikut saya ke kantor pak Risman" kembali bu Ernita berucap dengan masih memperlihatkan muka galaknya.

Pak Hamdan yang ketakutan akhirnya berpikir nekad. Dalam pikirannya, daripada kelakuannya ini mencoreng mukanya, lebih baik ia perkosa juga guru yang memergokinya. Pak Hamdan mulai memantapkan hatinya. Pikiran jorok tentang kenikmatan yang akan ia dapatkan dari tubuh bu Ernita membuat batang kemaluannya kembali menegang. Ia mulai melangkah menghampiri tempat dimana bu Ernita berdiri.

Sementara itu, kecerdasan yang dimiliki bu Ernita membuat dirinya bisa menebak apa yang akan guru laki-laki itu lakukan. "Hehe...aku tahu kamu ketakutan Hamdan...kamu pasti nekad untuk memperkosaku..." Itulah yang ada dipikiran bu Ernita melihat pak Hamdan yang mendekatinya. Namun, bu Ernita sama sekali tak menghindar karena itulah yang ia harapkan.

Bu Ernita yang kesehariannya terlihat alim memang sangat berbeda ketika dirinya sedang berurusan dengan masalah kelamin. Ia adalah sosok yang hebat dalam memberikan kepuasan dalam hubungan badan. Didukung dengan wajah cantik dan tubuh yang semok, kebinalannya diatas ranjang memang selalu memberi kepuasan kepada setiap laki-laki yang menyetubuhinya.
Pak Risman, mang Yono, dan kelima murid kesayangannya adalah orang-orang yang senantiasa merasa puas dengan pelayanan yang bu Ernita berikan.

"Aku harus pura-pura berontak..agar pak Hamdan semakin bernafsu dengan tubuhku" itulah yang ada dipikirkan bu Ernita ketika pak Hamdan kini hanya berjarak beberapa langkah saja dari dirinya.
Pak Hamdan yang sudah nekad kini telah ada dihadapan bu Ernita. Sementara Nanda hanya duduk bersimpuh melihat apa yang akan dilakukan guru laki-laki yang baru saja memberikan kepuasan kepadanya.
"Aa...apa mau bapak..?" Bu Ernita bertanya, dengan suara yang dibuat-buat seakan dia sedang panik melihat pak Hamdan yang mendekat. Ia lalu membalikan badannya berpura-pura akan menghindari pak Hamdan yang mendekat.

Sesuai dengan perkiraannya, pak Hamdan langsung merangkul tubuh bu Ernita dari belakang dengan tangan kiri yang mengunci erat tubuh bu Ernita, sementara tangan kanan ia pakai untuk membekap mulut bu Ernita yang berpura-pura meronta.
"Hmmm...hngggghhh...hnggghhhh" suara erangan tertahan bu Ernita ketika dirinya meronta berpura-pura seakan ia ingin melepaskan pelukan erat pak Hamdan dari tubuhnya. Namun berbeda dengan apa yang dilakukan tubuhnya, pikiran bu Ernita justru malah menyuruh pak Hamdan melanjutkan pelecehannya.

"Ayo Hamdan...gunakan kontol besarmu untuk memuaskan memekku..." Itulah yang ada dibenak guru wanita itu.
Bu Ernita terus meronta-ronta. Ia sengaja menggerak-gerakan pantat semoknya, sehingga menimbulkan gesekan pada batang kemaluan pak Hamdan yang membuatnya semakin bernafsu akan tubuh bu Ernita. Nanda yang kala itu hanya menonton tersentak kaget, pak Hamdan menyuruhnya untuk merekam adegan perkosaan itu dengan handphonenya. Ia segera menyalakan kamera di Handphone miliknya untuk menuruti apa yang diperintahkan guru laki-laki itu. Layaknya pembuatan video porno, Nanda merekam semua kejadian itu.

Kini terlihat bu Ernita yang diseret pak Hamdan ke atas ranjang yang tadi ia gunakan untuk menggagahi muridnya di ruangan itu. Bu Ernita berpura-pura kehabisan tenaga untuk melawan pak Hamdan. Kini terlihat ia terengah-engah dalam keadaan telungkup dibawah tindihan pak Hamdan.
"Ooohhh...pakh...jangan lakukan ini sama sayahhh.." Ucap bu Ernita dengan suara lirih seolah-olah memohon supaya pak Hamdan menghentikan perbuatannya.
Namun mendengar bu Ernita yang terengah, pak Hamdan jadi semakin bernafsu. Ia merogohkan tangan kirinya untuk membuka kancing celana bu Ernita. Setelah terlepas pak Hamdan langsung menurunkan celana guru cantik tersebut. Ia mulai menciumi tubuh bu Ernita yang kini berpura-pura menangis.

"Ttto...tolong hentikan pak...saya tidak mau menghianati suami saya.." Ucap bu Ernita lirih. Mendengar permohonan itu pak Hamdan malah semakin bernafsu. Ia terus menciumi tubuh bu Ernita yang masih di balut kemeja batik lengan panjangnya. Tangannya tak ketinggalan terus menjamah payudara menantang bu Ernita yang kenyal. Selang beberapa menit ciuman pak Hamdan telah sampai di pantat bu Ernita. Ia terus menciumi bongkahan pantat semok yang menggiurkan tersebut.

Kini terlihat wajah pak Hamdan terbenam diantara bongkahan pantat bu Ernita yang masih ditutupi celana dalamnya. "Ahhhh...iyyahhh...hmmm..." Bu Ernita bergumam menikmati ciuman-ciuman pak Hamdan di pantatnya. Lalu sesaat kemudian celana dalam sang guru wanita itu telah terlepas. Pak Hamdan kini dengan gemas menjilat bahkan menyedot lubang vagina dan pantat bu Ernita yang tersaji didepan matanya. "Ouhhhh...iyyyyaaahhh....ahhhh..." Bu Ernita bergumam sambil terus menggoyang pantatnya.

"Gimana...nikmat kan bu...lubang memeknya saya jilat..." Tanya pak Hamdan disela-sela kegiatannya menjilati lubang kenikmatan bu Ernita yang semakin membanjir karena birahi.
"Oh...hentikan...ahhh...tidak...hmmmhhh..." Bu Ernita menjawab pertanyaan pak Hamdan sambil memejamkan matanya menikmati jilatan lidah pak Hamdan di vaginanya. Ia juga mendesak-desakan pantat semoknya di wajah pak Hamdan. Semua kejadian itu tak luput dari mata Nanda yang mengabadikan adegan demi adegan tersebut dengan handphonenya.

"Oooohhhh...ti...daaaak..." Orgasme bu Ernita meledak di mulut pak Hamdan. Cairan putih kental yang keluar dari lubang vagina bu Ernita dengan rakus dijilati pak Hamdan.
"Hehe...gimana bu..?mau pasrah atau terus melawan" tanya pak Hamdan dengan mulut belepotan cairan orgasme bu Ernita.
"Ohh...tidak pak..hoh...jangan perkosa saya" jawab bu Ernita terengah-engah, dengan posisi tubuh yang masih menungging dihadapan pak Hamdan.

Sesaat kemudian pak Hamdan mulai memposisikan batang kemaluannya didepan belahan vagina bu Ernita yang masih menungging. Lalu ia mendorong batang itu membelah celah vagina bu Ernita yang ia rasa sangat legit. "Ouuuuhhhh...jangan paaaak..." Lenguh bu Ernita ketika batang kemaluan pak Hamdan menjejali lubang vaginanya.

Pak Hamdan kemudian mulai memaju mundurkan pantatnya perlahan, ia sangat menikmati jepitan vagina bu Ernita terhadap batang kemaluannya. "Ohhh...bu...punya memek enak gini ko baru sekarang di kasih ke saya..." Ucap pak Hamdan sambil terus menggenjot pelan vagina bu Ernita dari belakang. Tangannya tanpa henti meremas-remas bulatan pantat bu Ernita yang kenyal.
"Arrrgghhh...ngga...ahhh...ouhhh..tidak..." Bu Ernita mendesah-desah merasakan lubang vaginanya digaruk otot-otot batang kemaluan pak Hamdan yang memberinya sejuta kenikmatan. Ia sangat menikmati sandiwaranya yang berpura-pura menolak perlakuan pak Hamdan pada tubuhnya.

Semakin lama genjotan pak Hamdan semakin cepat, membuat gelombang orgasme kembali menghampiri bu Ernita. Namun ketika bu Ernita akan mencapai klimaksnya, pak Hamdan secara tiba-tiba menghentikan genjotannya, membuat orgasme itu gagal diraih bu Ernita. Tentu saja hal itu membuat bu Ernita kelojotan dan berusaha menghentakan pinggulnya terhadap selangkangan pak Hamdan. Namun pak Hamdan yang memang berniat mempermainkan birahi bu Ernita, tidak membiarkan hal itu terjadi. Ia menahan pantat semok bu Ernita dengan kedua tangannya. Hal itu dilakukan berulang-ulang oleh pak Hamdan, yang tentu saja membuat bu Ernita tersiksa.

Kali ini adalah kali keempat pak Hamdan menggagalkan orgasme yang hampir diraih bu Ernita. "Sialan kamu Hamdan" pikir bu Ernita kesal. "Hahah...kenapa bu...? Udah pengen ngecrot ya...?" Tanya pak Hamdan sambil terkekeh menjijikan. "Oh..i..iyyaah pakh..tolong biarkan saya ngecrot.." Jawab bu Ernita lirih, memohon kepada pak Hamdan untuk memberinya kesempatan mendapatkan orgasme.

Ya, pak Hamdan berhasil mempermainkan birahi bu Ernita yang semula berniat mempermainkan dirinya. Kini dengan terang-terangan bu Ernita memohon penuntasan birahinya kepada pak Hamdan.
"Saya akan berikan kepuasan kepada bu Ernita...tapi ibu harus menuruti kemauan saya...gimana..?" Dengan sombongnya pak Hamdan memberikan penawaran. Bu Ernita hanya mengangguk tanda ia menyetujui penawaran itu.

Pak Hamdan sangat senang melihat reaksi guru bahasa inggris ini. Lalu ia menyuruh Nanda yang dari tadi merekam adegan persetubuhannya untuk menaiki ranjang perawatan itu. Ia menyuruh Nanda mengangkang, dengan posisi vagina tepat didepan wajah guru cantik yang tengah menungging tersebut.

"Ayo Nanda...suruh pelacur ini untuk menjilati memekmu...kapan lagi kamu bisa merendahkan gurumu" ucap pak Hamdan, dengan kurang ajar dia memerintahkan murid cantik yang telah memberikan kepuasan kepadanya untuk merendahkan gurunya sendiri. Nanda yang mendengar ucapan pak Hamdan tersentak kaget. Ia benar-benar tak percaya jika pak Hamdan bisa mengeluarkan kata-kata sekotor itu.

Lalu dengan sungkan Nanda lalu mengangkat dagu bu Ernita dengan tangan kirinya. Jari-jari tangan kanannya mencoba merekahkan lubang vagina miliknya. "Ma...maaf bu...tolong jilatin memek Nanda.." Ucap murid cantik itu kepada bu Ernita.

Bu Ernita yang mengetahui kegundahan hati Nanda muridnya segera melakukan apa yang diminta. Dengan telaten ia menjilati semua titik sensitif di vagina muridnya yang kini hanya bisa mendesah lirih dengan tubuh bersandar pada dinding dibelakangnya, dan mata yang setengah terpejam, serta tangan yang mulai meremas-remas payudaranya. Sebenarnya bu Ernita memang menyukai dirinya direndahkan saat disetubuhi. Menurutnya, ada rasa kepuasan tersendiri ketika tubuhnya didominasi dan direndahkan pejantannya.

"Lihat saja Hamdan...akan aku buat kamu memohon ampun kepadaku" bisik bu Ernita dalam hatinya. Lalu ia mulai merasakan pak Hamdan kembali menggoyang batang kemaluannya. Semakin lama genjotan pak Hamdan semakin hebat, membuat birahi bu Ernita kembali merangkak naik ke puncak yang berimbas terhadap pelayanan yang ia berikan terhadap vagina muridnya semakin menggila.
Erangan dan desahan Nanda mulai terdengar kacau, ia tak menyangka jika bu Ernita bisa membawanya menuju puncak kenikmatan. Apalagi saat ini bukan hanya lidah bu Ernita yang bermain di lubang vagina Nanda, jari tengah tangan kiri bu Ernita pun terasa nikmat menusuk-nusuk lubang anus Nanda. Hingga beberapa saat kemudian Nanda mengerang penuh kenikmatan. Ia mencapai orgasmenya di bibir bu Ernita guru bahasa inggrisnya. Begitupun yang bu Ernita rasakan pada vaginanya. Hampir bersamaan ia pun mendapatkan orgasme yang sedari tadi ia dambakan.

Terlihat mata bu Ernita terpejam meresapi kenikmatan yang ia dapatkan, wajahnya semakin terbenam di selangkangan muridnya dengan nafas yang terengah-engah ia menyembunyikan senyumnya.
Keadaan pak Hamdan pun tak jauh berbeda dengan dua betina di hadapannya. Tubuhnya bergetar, batang kejantanannya ia tusukan dalam-dalam di lubang vagina bu Ernita yang berdenyut-denyut. Beberapa semprotan kencang yang keluar dari batang kemaluannya membuatnya puas dan lemas.
Pak Hamdan lalu mencabut batangnya dari lubang vagina bu Ernita yang masih menungging terengah-engah. Dengan lemas ia duduk berselonjor diatas ranjang tersebut dengan senyum puas menghiasi wajahnya.

"Auhhhh...yeahhh...Ahhhh..." Suara wanita yang mendesah penuh kenikmatan tatkala vaginanya ditusuki batang kejantanan besar terdengar di ruang kepala sekolah itu. Rupanya selesai upacara pembukaan pak Risman yang terus-menerus membayangkan tubuh sexy bu Gita benar-benar tak bisa menahan birahinya. Selesai upacara, pak Risman segera memanggil salah satu budak seksnya untuk memuaskan birahinya.

Terlihat kini bu Linda sedang menungging dalam keadaan berdiri, dengan tangan meremas meja dan celana panjang berikut celana dalamnya yang sudah berserakan di lantai ruangan kepala sekolah tersebut. Baju kemeja lengan panjang masih menempel di tubuhnya, walaupun semua kancingnya telah terlepas. Kepalanya yang masih memakai jilbab warna putih terlihat menengadah setiap kali pak Risman menghantamkan batang kemaluan panjang dan besarnya dengan tenaga penuh.

"Oohhh...yahhh...ke..luarrr..." Erang bu Linda ketika vaginanya mendapatkan orgasme akibat sodokan-sodokan kasar pak Risman. Namun pak Risman tak mau memberi guru cantik dan semok itu kesempatan mengambil nafas, ia malah mempercepat tempo genjotannya, sehingga bu Linda makin mengerang-erang.

"Hehhhhh...ampun...oh...stop dulu pak...oh..." Racau bu Linda ketika merasakan batang besar pak Risman semakin cepat menumbuk vaginanya. "Hhhhh...enak...memek bu Linda...a..apa..memek bu Gita..juga...seenak ini..?" Ucap pak Risman terputus-putus sambil terus menghentak batang kejantannannya menusuk vagina bu Linda.

Bu Linda yang mendengar ucapan pak Risman pun tersenyum. Ia kini tau alasan pak Risman sudah meminta jatah darinya sepagi ini. Rupanya si kepala sekolah ini sudah teramat birahi dengan tubuh bu Gita rekan barunya di sekolah tersebut. Ia pun segera mengeluarkan jurus andalannya. Dengan gemulai bu Linda menggoyangkan pantat semoknya mengimbangi hentakan pak Risman, membuat si mpunya batang merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa. Hingga tak lebih dari 5 menit vagina bu Linda merasakan semburan sperma pak Risman menyemprot di dalam lubang vaginanya.
Sesaat pak Risman terlihat kelojotan. Lalu ketika orgasmenya mereda, ia segera mencabut batang kemaluannya dari vagina bu Linda dan duduk diatas sofa dengan nafas yang terengah-engah.

Sementara itu di ruang UKS. Bu Ernita yang kini sudah menanggalkan pakaiannya terlihat sedang menghentak-hentakan tubuhnya diatas tubuh pak Hamdan yang terlentang di lantai ruangan tersebut. Sesekali bu Ernita memutar pantatnya membuat pak Hamdan meringis merasakan batang kemaluannya terasa di pelintir oleh lubang vagina bu Ernita.

"Ohhh...inih...nikmati memek...sayah pak..." Racau bu Ernita, sambil memaju mundurkan pinggulnya menggilas batang pak Hamdan. Sedangkan pak Hamdan hanya bisa mendesah-desah, tak percaya dengan apa yang sedang dialaminya. Ia benar-benar heran, bu Ernita yang tadi begitu terpaksa melayani nafsunya, kini malah menjejal-jejalkan batang kemaluannya kedalam lubang kenikmatan guru cantik itu.

Belum hilang rasa heran dipikirannya, pak Hamdan sudah dikagetkan oleh kedatangan Nanda yang langsung mengangkangi wajahnya. Muridnya yang cantik itu mendesak-desakan lubang vagina yang merah merekah dan basah di atas wajahnya.

"ini..jilatin pak...jilatin memek Nanda sampai ngecrot..." Ucap Nanda sambil mendesak-desakan vaginanya diatas wajah gurunya tersebut yang mau tak mau menuruti keinginan muridnya.
Kenikmatan yang diberikan dua orang wanita itu membuat pak Hamdan tak kuat menahan klimaksnya. Tubuhnya kelojotan dibawah tindihan bu Ernita dan Nanda. Akhirnya sperma pak Hamdan menyembur di dalam vagina bu Ernita yang saat itu juga sama-sama mendapatkan orgasmenya.

Bu Ernita kemudian beranjak dari tubuh pak Hamdan. Namun saat itu Nanda tak mau memberi ampun, ia segera mengulum batang kemaluan pak Hamdan yang hampir layu tersebut.
Batang kemaluan itu dipaksa ereksi kembali oleh mulut murid cantik tersebut, hingga membuat pak Hamdan mengerang menahan ngilu di kepala batangnya. Lalu Nanda mulai memasukan batang kemaluan gurunya kedalam lubang vagina sempit miliknya.

Beberapa menit berlalu, kembali pak Hamdan menyemprotkan spermanya, kali ini sperma pak Hamdan menyembur di dalam mulut Nanda muridnya. Namun seperti kejadian sebelumnya, pak Hamdan kembali di buat kaget oleh bu Ernita yang segera mengocok batang kemaluan pak Hamdan dengan bibir ranumnya.

"Ohhh...sudah bu...kita istirahat dulu.." Ucap pak Hamdan ketika merasakan batangnya dipaksa mengeras kembali oleh bibir lembut bu Ernita. Sementara bu Ernita hanya tersenyum penuh arti mendengar kata-kata yang terucap dari mulut guru laki-laki tersebut.

Setelah batang kemaluan pak Hamdan kembali mengeras, bu Ernita lalu beranjak naik keatas tubuh pak Hamdan. Kali ini ia memasukan batang kemaluan pak Hamdan kedalam lubang anusnya. "Hhhhh...cobain lubang pantat saya pak...ssshhh...pasti bapak belum pernah kan ngentottin lubang pantat..." Ucap bu Ernita sambil merasakan sedikit demi sedikit batang guru laki-laki itu membelah pantatnya.

Pak Hamdan hanya bisa meringis merasakan ngilu sekaligus nikmat ketika batang kejantanannya berhasil menusuk lubang pantat bu Ernita. Hanya butuh waktu 5 menit bagi bu Ernita membuat pak Hamdan menyemburkan spermanya. Namun ketika batang kejantannan itu di cabut dari lubang pantat bu Ernita, kembali pak Hamdan tidak diberikan waktu untuk memulihkan tenaganya. Kali ini Nanda kembali menyambar batang kemaluan pak Hamdan.

Kejadian itu terus berlanjut. Bu Ernita dan Nanda tampak begitu kompak mengerjai pejantannya. Hari itu pak Hamdan sampai 7 kali menyemburkan spermanya, hingga ia memohon ampun kepada kedua wanita tersebut yang kini tengah tersenyum penuh kepuasan melihat pak Hamdan mendengkur kelelahan.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger