Home » » Predator 8

Predator 8


Bandar Taruhan - Jam menunjukan pukul 16.35 ketika pak Risman sampai di rumahnya. Wajahnya nampak berseri-seri walaupun badannya terasa sangat letih kala itu. Di dalam pikirannya masih terbayang kebinalan keempat guru cantik bawahannya memberikan kepuasan birahi bagi keempat muridnya dalam pesta yang ia adakan. Cuaca hari itu memang sedang tidak bersahabat. Dimana hujan turun sangat deras, sehingga ketika pak Risman memasukan mobil kedalam halaman rumahnya, tak satupun orang yang keluar dari rumah itu.

"Hmmm...pada kemana orang-orang ini" gumam pak Risman sambil berjalan menuju teras rumahnya. "Clek...clek" suara pintu yang coba dibuka pak Risman. "Sial...pake dikunci segala" kembali pak Risman bergumam, kali ini agak kesal hatinya. Lalu pak Risman berjalan menuju pintu samping rumahnya, berharap pintu itu tidak terkunci. Ia sudah sangat ingin merebahkan tubuh buncitnya yang kini terasa sangat letih setelah berpesta dengan kelima muridnya menikmati tubuh-tubuh ranum guru-guru cantik bawahannya.

Namun ketika melewati jendela di samping rumahnya, sayup-sayup telinga pak Risman menangkap suara desahan dan erangan wanita. Pak Risman yang sudah sangat pengalaman tahu betul jika suara itu adalah suara desah wanita yang sedang disetubuhi. Terlihat pak Risman mengendap-endap mencoba mencari tahu siapa orang yang berani-beraninya melakukan persetubuhan di rumah miliknya. Pak Risman mencoba mengintip dari celah jendela kamar itu yang kebetulan terbuka.

Mata pak Risman melotot tak berkedip, ia sungguh kaget dengan apa yang dilihat matanya dari celah jendela kamar tamu rumahnya tersebut. Saat itu nampak Yunitha istrinya yang cantik tengah berada diatas tubuh mang Udin tukang kebun sekaligus supir pribadi istrinya. Yunitha yang saat itu sudah polos tak memakai sehelai benangpun ditubuhnya sedang bergoyang diatas tubuh mang Udin. Ia sangat menikmati batang kemaluan supir pribadinya tersebut yang menyumpal lubang vaginanya. Pinggul Yunitha yang membulat padat tampak menggilas selangkangan mang Udin yang kini nampak pasrah dibawah tindihan majikannya.

"Ohhh...ampun nyah...kontol mamang kaya berasa dipelintir.." Ungkap mang Udin ketika merasakan majikannya menggoyang pantat semoknya. "Hmmm...iyahhh...tapi bukannya mamang sukkah.." Jawab istri pak Risman tersebut yang kini makin memperhebat goyangannya.
Selang beberapa menit Yunitha merebahkan tubuhnya memeluk tubuh pembantu sekaligus supir pribadinya tersebut. Nafasnya semakin tak beraturan, pinggulnya semakin menghentak mencoba mempercepat keluar masuknya batang kemaluan mang Udin di vaginanya, bibirnya yang ranum sibuk memagut bibir hitam mang Udin yang kini tampak kewalahan dengan kebinalan istri pak Risman ini.

"Oh...manghh...kel..lu..aaarrrhhh" bibir Yunitha meracau ketika vaginanya berkedut memancarkan cairan orgasme yang ia dapat dari batang kemaluan pembantunya. Begitu pula dengan mang Udin yang tak kuasa menahan nikmatnya jepitan vagina bu Yunitha majikannya. Beberapa semprotan sperma dari batang kejantanan mang Udin menyemprot didalam vagina Yunitha.

Mereka tampak puas dan tidak menyadari kegiatannya tengah diintip oleh sang mpunya rumah yang kini melotot penuh amarah. Pak Risman menonton kebinalan istrinya bergumul dengan pembantunya dengan mata kepalanya sendiri. Hampir saja pak Risman melabrak kedua pasangan tersebut, namun logikanya bekerja cepat. Emosi tak menyelesaikan masalah menurutnya. Lalu tampak senyum mesum khas dari si kepala sekolah itu tersungging di bibirnya. Ada sebuah ide yang tengah dipikirkannya.

Sementara itu, sepeninggal pak Risman dan 3 guru wanita yang lain bu Indah masih melanjutkan pestanya. Rupanya guru cantik dengan pantat membulat ini sangat menyukai tubuhnya dikeroyok laki-laki. Ketika bu Astri berpamitan terlihat bu Indah tengah menikmati genjotan mang Yono terhadap vaginanya, Aldo di anusnya dan Rizal juga Firman yang mendapat sevice oral guru cantik tersebut. Sementara Noval dan Reska, mereka entah kemana membawa bu Ernita untuk mereka nikmati berdua.

Bu Astri hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan rekan kerjanya yang nampak menikmati dijadikan budak seks oleh murid-muridnya.
Langkah bu Astri di koridor sekolah tersebut terhenti. Ia melihat sosok seorang laki-laki yang berjalan ke arahnya.

"Mas Hadi..." Ucap bu Astri yang melihat sosok laki-laki yang datang menghampiri dirinya yang tak lain adalah suami bu Indah sahabatnya.
"Eh bu Astri...indah mana bu" tanya laki-laki itu dengan senyum ramah kepada wanita sintal yang tadi pagi menggodanya. Cukup kaget juga bu Astri mendapat pertanyaan dari suami bu Indah yang ia ketahui kini sedang ber-ah-eh-oh bersama keempat pejantannya.
"Eh itu anu...bu Indah masih di ruang guru...dia masih beres-beres berkas hasil rapat" jawabnya gelagapan. "Oh gitu ya...hp-nya gak aktif...mana hujan...saya khawatir...jadi jemput deh kemari" mas Hadi menjelaskan maksudnya datang ke sekolah tersebut kepada bu Astri, dengan mata terus memelototi tubuh wanita didepannya seakan menelanjanginya.

"Huhhh...dasar laki-laki...udah punya istri cantik juga masih jelalatan" pikir bu Astri yang mengetahui pandangan mesum suami bu Indah itu. "Ohhh...iya tadi dia bilang Hp-nya mati..." Jawab bu Astri. Ia coba merenung sebentar, "kalau mas Hadi dibiarkan menemui bu Indah istrinya pasti skandal ini terbongkar" pikir bu Astri. Lalu sebuah senyuman muncul di bibir wanita itu.
"Mas...nunggu bu Indahnya sambil temenin saya mau gak" tanya bu Astri dengan suara mendesah menggoda. Lalu bu Astri berjalan menuju salah satu pintu ruangan kelas. Lenggak-lenggok tubuh sintal bu Astri terang saja membuat mas Hadi suami bu Indah itu menelan ludah.
Di depan pintu ruangan kelas bu Astri berhenti. Ia menoleh kepada mas Hadi, lidahnya terjulur menjilati bibir tipisnya sendiri menggoda laki-laki itu. Lalu bu Astri dengan desahan menggoda meremas-remas payudaranya sendiri dan berkata, "masss...hujan-hujan gini...enaknya nyusu lohhh..."

Hujan masih terdengar deras mengguyur tanah yang kian basah sore itu, ketika di salah satu ruang kelas dua insan sedang berpacu menuntaskan birahi.
"Ahhhh...ouh...iyahhh.." Suara bu Astri yang saat itu sedang menungging sambil berdiri. Kedua tangannya memegang meja dengan erat, bajunya masih melekat ditubuhnya, hanya saja celana beserta celana dalamnya telah melorot sampai mata kaki. Dibelakangnya mas Hadi yang merupakan suami bu Indah tengah bernafsu mengeluar masukan senjatanya di vagina legit bu Astri. Sambil menggenjot, tangannya terus meremasi pantat kenyal bu Astri yang dengan lihai mengimbangi genjotan mas hadi dengan goyangannya.

"Oh...bu Astri...kamu binal sekali...sudah lama saya pengen kayak gini" racau mas hadi sambil terengah-engah. "Ohhh...iyah masss...masss hadi suka yang binal ya..." Bu Astri menjawab racauan suami teman kerjanya itu sambil terus memutar pantatnya menggilas batang kemaluan mas Hadi yang bersarang di vaginanya.
Namun suami bu Indah itu memang hanya besar nafsunya saja. Ia tak mempunyai stamina yang cukup untuk menandingi kebinalan bu Astri. "Ahhh...bu...saya keluar...ahhh nikmaaattt" ucapnya ketika kemaluannya menyembur di dalam lorong vagina bu Astri.
"Uh dasar loyo...baru digoyang dikit aja udah muncrat" ucap bu Astri dalam hati ketika merasakan semburan sperma mas Hadi di dalam vaginanya.

Beberapa menit berlalu, kini bu Astri dan mas Hadi sudah kembali merapikan pakaiannya masing-masing. Mereka sedang Asik mengobrol ketika bu Indah dan bu Ernita datang.
"Eh mas..ko jemput gak bilang-bilang sih" tanya bu Indah sedikit kaget melihat suaminya telah berada di sekolah tempat ia mengajar. Tak ketinggalan bu Ernita juga ikut menyalami suami teman kerjanya itu.
"Tadi aku udah bbm...tapi hp kamu nya mati kan" mas Hadi menjawab pertanyaan istrinya, tetapi dengan mata tertuju kepada sosok yang yang mendampingi bu Indah.
"Waduh...ni guru bahenol gini...bisa gak ya gue ngerasain ngentot sama dia" pikir mas Hadi ketika matanya memelototi bodi sintal bu Ernita.

Setelah ngobrol basa-basi, tak lama kemudian mereka pulang. Bu Ernita dan bu Astri mendapat tumpangan dari mas Hadi dan bu Indah untuk pulang bersama. Di dalam mobil, suami bu Indah itu memperhatikan kedua guru cantik itu di kursi belakang mobilnya. Tau dirinya tengah diperhatikan, bu Astri menggoda mas Hadi yang tengah menyetir dengan senyum dan kedipan nakalnya.

Sementara itu di rumah pak Risman. Kepala sekolah mesum itu masih asik mengintip istrinya yang tengah berselingkuh dengan tukang kebun sekaligus supir pribadi istrinya. Dimana kini mereka mulai kembali membangkitkan hasrat birahi masing-masing setelah beberapa menit beristirahat.
Saat itu nampak bu Yunitha tengah berada diatas tubuh mang Udin dengan mulut yang penuh dijejali batang penis mang Udin yang mengacung tegak. Begitupun sebaliknya, mang Udin tidak menyia-nyiakan vagina yang disuguhkan istri majikannya tersebut di depan wajahnya. Ia dengan rakus menjilati bahkan menyedot lubang vagina bu Yunitha sambil kedua tangannya ia gunakan untuk merekahkan bongkahan pantat kenyal istri majikannya tersebut.

Mereka terus melakukan gaya 69 tersebut dengan penuh nafsu, hingga bu Yunitha mengerang. Vaginanya berkedut memuncratkan cairan orgasmenya. Kenikmatan itu benar-benar meluluh lantakan tubuh bu Yunitha. Kini mang Udin telah berada di belakang tubuh bu Yunitha yang sedang menungging sexy diatas kasur kamar tamu rumahnya. Kepalanya ia benamkan diatas bantal, membuat erangan kenikmatannya terdengar tertahan ketika merasakan tusukan penis mang Udin di vaginanya. Tanpa menunggu vagina majikannya beradaptasi, mang Udin langsung menggenjot tubuh bu Yunitha dengan kecepatan tinggi, membuat wajah cantik istri dari pak Risman itu semakin terbenam diatas bantalnya.

"Hnggghhh...hngggghhh..." Erangan tertahan bu Yunita ketika merasakan kenikmatan yang tiada tara dari genjotan kasar tukang kebun sekaligus supir pribadinya. Mang Udin dengan gemas meremas pantat majikannya. Ia semakin mempercepat genjotannya, membuat suara vagina becek yang ditumbuk penisnya semakin nyaring terdengar di ruangan itu.

Tak sampai 10 menit, bu Yunitha kembali merasakan gelombang orgasme menghampirinya. Kepalanya menengadah, punggungnya melengkung, dan dari mulutnya terdengar erangan yang mengantar muncratnya cairan orgasme dari vaginanya.

Mang Udin yang merasakan semburan hangat di batang penisnya yang tengah berada di dalam vagina bu Yunitha, tidak mau memberikan istri pak Risman itu kesempatan menghirup udara. Ia langsung mencabut penisnya dan membalikan tubuh majikannya. Dibuatnya tubuh itu terlentang diatas kasur dengan kaki mengangkang. Lalu mang Udin kembali menancapkan batang penis kebanggaannya itu kedalam lubang vagina bu Yunitha. Ia kembali memompa vagina itu dengan kasar. Bu Yunitha hanya bisa melenguh dan menggeleng-gelengkan kepalanya meresapi kenikmatan yang diberikan mang Udin melalui batang penis diselangkangannya.

"Addduuuh...ahhh...enak mang...sayah mauh keluar lagi" racau bu Yunitha ketika merasakan orgasmenya kembali datang. "Tatt..tahan nyah...mam..mamang juga mau nyampeh.." Ucap mang Udin terengah, karena ia pun hampir mencapai klimaksnya. Akhirnya secara bersamaan kedua insan yang tengah asik bersetubuh itu meraih puncak kenikmatannya. Tubuh keduannya berkelojotan dan mengejang-ngejang. Bu Yunitha merasakan orgasme yang sangat hebat hingga bola matanya terbalik hanya menunjukan warna putihnya saja. Beberapa detik kemudian mang Udin ambruk diatas tubuh bu Yunitha dengan batang penis yang masih menancap di vagina istri majikannya tersebut. Hingga "Braaaaak..." Seseorang mendobrak pintu itu.

Bu Yunitha menjerit kaget, begitu juga dengan mang Udin. Bahkan saking kagetnya, mang Udin sampai jatuh terguling dari atas kasur. Bu Yunitha tampak ketakutan melihat sosok yang mendobrak pintu itu. Tubuhnya telanjangnya bergetar, keringat dingin membasahi dahinya.
Dengan suara bergetar bu Yunitha berkata, "ppp...pa..papah.."

Bandar Taruhan

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger