Home » » Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 2

Duka Miranda: Pemerkosaan berujung Budak Sex 2


Bandar Taruhan - Petang pun tiba saat itu ada sebuah mobil yang tiba tiba berhenti di sebelum pertigaan. Ternyata ada seorang gadis yang masih memakai seragam SMA-nya. Gadis itu tampak lusuh yang jelas sesuatu terjadi pada dirinya. Dialah Miranda, gadis yang baru berumur 17 tahun itu, baru saja diperkosa oleh berandalan di sekolahnya. Ia berjalan ke rumah dengan langkah yang terseok- seok karena sakit yang masih ia rasakan saat kesuciannya di renggut oleh mereka. Walaupun perih rasanya tapi ia tetap berjalan hingga sampai di rumah.

"Mira, kamu kemana saja Nak?" Tanya Mamanya yang sudah menunggu anak kesayangan itu dari tadi
"Mmm, maaf Ma, Mira habis ada tugas kelompok di rumah temen" Miranda berbohong
"Oooo, ibu kuatir sama kamu, Nak" Mamanya mengungkapkan kecemasannya
"nggak apa apa kok Ma, Mira bisa jaga diri" jawabnya
"ya sudah, kamu mandi dulu, Mama sudah siapkan makan malam" suruh Mamanya
"baik Ma" jawab Miranda

Seperti itulah kehidupan Miranda saat ini. Ia hanya tinggal bersama Mamanya, karena Papanya pergi merantau ke negeri yang jauh. Miranda adalah anak perempuan satu  satunya di keluarga itu. Kakaknya saat ini sedang kuliah diluar kota sehingga pulang satu minggu sekali.

Malam itu Miranda segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah diperkosa anak anak berandalan. Saat ia mencoba menggosok payudara dan vaginanya, rasa perih seolah menyayat tubuh dan batinnya. Bagaimana tidak, permerkosaan itu adalah hal terburuk yang pernah dialami semasa hidupnya. Setelah mandi dan berganti baju ia menuju ke ruang makan.

"Mira, ada apa Nak, kelihatannya kamu kok lesu?" tanya Mamanya karena melihat putrinya tidak bersemangat
"nggak ada apa apa kok Ma" jawab Miranda sembari tersenyum layu
"ya sudah kalau begitu" Mamanya mengiyakan saja

Setelah makan malam Miranda langsung menuju kamar untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang siswi teladan yakni belajar.

Saat ia sedang konsentrasi belajar tiba tiba ponselnya berbunyi, tanda ada pesan masuk. Saat membuka pesan raut mukanya berubah, tentu pesan tersebut berasal dari para berandalan itu. Ia melanjutkan belajarnya, akan tetapi pikirannya masih terbelenggu oleh pesan singkat yang menghantuinya.

Keesokan paginya ia berangkat pergi sekolah seperti biasanya. Seragam yang ia kenakan masih kemeja putih dengan rok abu abu pendek diatas lutut serta kaos kaki panjang menutup betis dan sepatu kets warna putih. Penampilannya kini berbeda, ia mengikat rambutnya sehingga tidak terurai panjang seperti biasanya. Ia berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena sekolahnya hanya beberapa meter dari rumah.

Saat berada di lorong sekolahnya, ia bertemu dengan mereka, Rendy dan kawan kawannya.
"Miranda, gimana?" Tanya Rendy
Miranda tak menjawab dan hanya memalingkan muka.
"sini gue mau liat" Gilang memastikan
"plisss, jangan disini" pintanya
"udah lo diem aja" ujar Gilang sambil menoleh kanan kiri mengawasi

Gilang memasukkan tangannya ke dalam rok abu abu pendek Miranda, perlahan ia menempelkan telapak tangannya ke pinggul Miranda. Ternyata ia ingin mengecek, apakah Miranda mengenakan celana dalam atau tidak. Jadi isi dari pesan singkat itu adalah menyuruhnya untuk tidak memakai CD saat di sekolah.

"uugh, apa mau kalian?" tanya Miranda sambil merasakan elusan di pinggulnya
"haha, ini hukuman karena lo udah berani ngelawan kita" jawab mereka dengan sombong
"ughhh, gue mau masuk kelas!" Miranda mulai tidak nyaman dengan situasi itu
Tanpa mempedulikan mereka ia langsung menuju kelas walaupun tidak memakai celana dalam. Tapi ia tetap menjalani aktivitas sekolahnya seperti biasa.

"pagi, Rina " sapa Miranda pada teman sebangkunya
"halo Mir, gimana lo udah kerjain PRnya belum" tanya Rina
"udah donk" jawabnya santai
"wah, gue nyontek dong" pinta Rina
"ah, elo Rin" ujar Miranda menasehati sahabatnya
"wah gue gak pernah nyesel punya sahabat kayak elo Mir" Rina menyanjungnya,
Di depan Rina hanya berpura pura baik di depan sahabatnya, namun siapa sangka di baliknya dia adalah gadis bermuka dua yang suka iri dan dengki terhadap Miranda.

Saat dikelas Miranda tidak mengenakan CD sehingga rasa dingin menyelimuti bagian pangkal pahanya, sesekali tampak wajahnya yang memerah merasakan angin semilir yang melintas di setiap sudut bagian kewanitaannya. Ia mencoba merapatkan kakinya namun tetap saja tidak ada kenyamanan dalam melakukan aktivitas pada keadaan tersebut.

Gadis itu cukup cerdas, ia punya cara untuk menghentikan kegelisahan tersebut. Ia meminta izin untuk ke kamar mandi sambil membawa CD di saku roknya.saat itulah ia memakainya sehingga kini ia bebas beraktivitas kembali di sekolah.

Sepulang sekolah Miranda sudah ditunggu oleh Rendy di depan kelas.
"kalian mau ngapain" tanya Miranda dengan menyilangkan tangannya di dada.
"sekarang lo ikut gue" ajak Rendy
"gue ada urusan" jawab sambil nyelonong melintasi mereka
"jadi lo berani pulang gak pake kancut?" Pandu menakut nakuti
Miranda masih tak mempedulikan mereka dan terus menetapkan langkah kakinya.
"eitss, tunggu tunggu" Erick memegangi pergelangan tangan Miranda
"isshh lepasin!" bentak Miranda

Erick langsung memasukkan tangannya ke rok Miranda lagi. Gadis itu kini khawatir bahwa rencananya sudah terbongkar. Erick merasakan bahwa ada kain ketat menyelimuti pinggul Miranda, gadis itu pun tertangkap basah.

"ooooo, jadi lo berani macem macem sama kita?" Ujar Erick
"enggak, abis gue malu gak pake CD" Miranda memberi alasan
"udah, pokoknya sekarang lo ikut kita" ajak mereka
"pliss, gue pengen pulang" pintanya
"kalo lo gak mau, lo bakal nyesel seumur idup" ancam mereka
"uhhhh" keluhnya

Ia sudah tak berdaya mendengar ancaman mereka.ia tahu pasti yang dimaksud adalah video pemerkosaan itu akan disebarkan melalui internet. Dengan raut wajah terpaksa ia mengikuti kemauan para berandalan itu. Miranda kembali dibawa masuk ke mobil, entah mau dibawa kemana. Didalam mobil ia duduk dibelakang bersama Rendy dan Gilang. Mobil pun melaju.

Saat di dalam mobil Miranda langsung menjadi bulan bulanan mereka.
"mmmmmhhh,, jangan ummmhhhh" desahnya. Buah dada ranum dibalik kemeja putihnya terus di mainkan oleh para berandalan itu.
"hehe, mantap banget toket lo" sanjung Rendy

Rendy mulai melirik ke arah belahan kemejanya, dengan perlahan utas demi utas kancing kemeja di bedah.
"aaaahh jangan Rend!" pekiknya
Miranda berusaha menghentikan aksi Rendy namun berkali kali tangannya di tepis olehnya.

Terbukalah kain putih yang melindungi bagian penting kewanitaannya, hanya bra warna putih yang masih tertanggal. Dengan sedikit tarikan, Bra itu mengendur sehingga tampaklah payudara indah dengan puting mungil ditengahnya. Kedua anak itu langsung memuaskan hasrat birahinya.
"uuuuuuuuummhhhhh, henti...kan mmmmmmmhh" Miranda mulai terangsang
"sluupp, liat toket lu tambah kenceng tuh" ujar mereka sambil menghisap putting susu Miranda
"sudah aaaaaaammmmmmhh hentikan mmmmhhh" iamasih merintih

Rangsangan nikmat menjalar keseluruh tubuh Miranda namun perasaan malu masih menyelimuti diri karena ia masih punya harga diri sebagai wanita. Tangannya mencoba berontak namun cengkraman kuat kedua anak itu mengunci setiap geriknya.

"gimana kalo yang ini" ujar Gilang sambil memasukkan tangan ke dalam rok abu abu Miranda
"uummmhh jangaaaann!" pekiknya
"hehe, gimana rasanya" Gilang menggodanya sambil menyentil klitoris Miranda
"mmmmmmmmmm,,, aaahh plisss lepasin gue aaaahh" Miranda merasakan vaginnya di gesek gesek

Rangsangan makin meningkat sehingga membuat Miranda mulai menggelinjang sambil menghentak hentakkan kakinya. Rendy yang tidak sabar langsung menarik celana dalam Miranda agar bisa bersentuhan secara langsung.

"aaaahh jangaaann" rintihnya lagi
"wah, basah banget nih, sruuuuup" ujar Rendy sambil menjilat vagina MIranda
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh" Miranda mengejang karena jilatan itu
"wow, makin keluar banyak nih" Gilang bersorak
Saat itu juga Rendi langsung mencium bibir indah Miranda.
"mmmmmmmmhhhhhh" rinith Miranda saat dicumbu

Dalam keadaan yang menggairahkan itu mobil terus melaju dan sampaidi suatu tempat. Mereka tiba di sebuah jembatan dan mulai menghentikan mobilnya.
"oke, sekarang kita turun" Ujar Rendy sambil menarik Miranda keluar.
Miranda tergopoh gopoh sambil mengancingkan kemeja dan membetulkan rok yang tersingkap.
Mereka turun dari mobil dan menuju kebawah jembatan. Disana tampak sepi tetapi untuk berjaga jaga salah satu anak akan bergantian mengamati sekitar.

"oke sekarang lepas baju lo" paksa Erick
"t...tapi, gak mungkin...gue gak bisa di tempat kayak gini" Miranda menolak
"ah kelamaan lo" mereka tidak sabar dan mencoba melepas sendiri bajunya
"aaaaaaahh,, oke gue lepasin tapi atasnya cuma buka kancing doang" Miranda menawar
"oke, cepet lepas rok lo" suruh mereka

Dengan muka sedih dan terpaksa ia mulai membuka kancing belakang roknya dengan perlahan. Perlahan ia menurunkan roknya dengan mengangkat kakinya satu persatu. Kini ia telanjang bawah karena CDnya sudah dilepas saat di mobil.

"sini rok lo!" bentak Rendy sambil merampas rok Miranda
"enggak, jangan ambil rok gue!" rengeknya
"bro taruh ini di mobil" ujar Rendy tak menghiraukan
"plisss, balikin rok gue" pintanya
"udah lo mau, seragam lo buat ngelapin pejuh kita" ujar Erick mengancam

Miranda tidak menjawab dan hanya bisa bermuka masam. Kini ia membuka kancing bajunya satu persatu tetapi tidak melepaskan kemejanya. Payudaranya tamak dicelah celah kemejanya yang tebuka. Erick dan Pandu langsung mendorong Miranda ke tembok penyangga jembatan dan mulai menghisapi puting susunya

"aaammhhhhh aaaahhh, uuuuummhhhh" desah Miranda
"slllluuup sluuup" suara hisapan mereka
Miranda tidak berkutik saat payudaranya dinikmati, tangannya di pegang erat oleh mereka. Jari jemari nakal mereka mulai menggerayangi dinding vaginanya.
"aaaaaahhhhh,hentikaannn, uuuuuummhhhhhh" Miranda meronta karena terangsang hebat hingga menggelinjang. Bagian sensitifnya terus dimainkan oleh mereka sehingga, cairan orgasme mulai membanjiri vaginanya.

"hahahaha" mereka menertawakan
"aaaaaaaaaaaaahh uhuhuh" desah Miranda
"pok pok pok" suara decitan saat vaginanya di obok. Setelah puas akhirnya mereka angsung menuju hidangan utama.
"oke sekarang balik badan lo" perintah Erick
"umhhh" rintihnya. Miranda kini dalam posisi membungkuk berpegangan pada tembok.
"oke bos, silahkan hajar duluan" mereka mempersilahkan Rendy duluan
"uhuhuh, gue mohon jangan" pintanya

Miranda mulai meneteskan air mata karena merasa malu bila melakukan hubungn seks di tempat umum. Namun Rendy tak perduli dan langsung mengeluarkan batang penisnya.
"jangaaaaaann, aaaaaaaaaaahh" Ia meronta karena penis sudah menghujam
vaginanya
"haha, lo udah kagak perawan tapi masih seret aja meki lo" ujar Rendy sambil menggesekkan penisnya
"aaaaaaaaaahh, hantikaaaaaaann aaaaaaaaah aaaaaaaaaaah" teriaknya karena gesekkan penis Rendy

Sore itu kira kira jam empat, mereka menyetubuhi Miranda dibawah jembatan. Masing masing dari mereka menggilirnya satu persatu dan bergantian menjaga hingga hari semakin petang,kesunyian melanda tempat itu. Setelah beberapa lama akhirnya mereka selesai dan meninggalkan Miranda di bawah jembatan itu. Miranda yang kelelahan akhirnya tertidur pulas tanpa mempedulikan keadaannya.

Setelah lama tertidur, Miranda akhirnya bangun dengan keadaan telanjang tetapi masih melekat kemeja putihnya walaupun kancingnya terbuka lebar, hanya sepetu dan kaos kaki panjangnya yang tersisa.

"hah, tidak, baju gue!" Miranda panik karena telanjang dan tidak bisa pulang
Sehelai kertas disamping bertuliskan pesan untuk dirinya . Ia mencoba membaca pesan itu tapi tidak kelihatan karena gelap di bawah jembatan. Dengan langkah yang terseok ia mencoba ke tepi untuk membaca tulisan. Tulisan itu mengatakan bahwa ia harus menuju ke rumah Gilang yang tak jauh dari sana, coretan peta juga tampak pada secarik kertas itu.

"gak mungkin, gue gak mungkin ke sana kayak gini" katanya sambil menangis

Setelah ia berpikir lama, akhirnya ia nekat pergi ke rumah Gilang dengan keadaan hampir telanjang. Ia mengancingkan kemejanya kembali dan berjalan dengan memegangi pinggulnya yang terbuka dan. Pertama ia harus melewati jalan besar terlebih dahulu. Untungnya jalan tampak sepi karena sudah jam 10 malam. Sesekali ia mendengar ada kendaraan yang melintas, dengan cepat ia segera menepi dan bersembunyi di balik semak semak.

Selangkah demi selangkah membawanya ke sebuah perkampungan. Ia berhenti sejenak karena bagaimanapun di perkampungan itu pasti ada orang yang melintas. Kemungkinan besar ia bisa tertangkap basah oleh warganya. Tapi ia masih mencoba untuk berpikir positif karena tidak ada hal lain yang bia ia lakukan.

"oke, sebentar lagi sampai" ia mencoba menyemangati dirinya

Ia berjalan dengan mengendap endap sambil menempelkan telapak tangannya ke pinggul dan vagina karena hawa dingin seakan mencolek colek bagian tubuhnya yang terbuka . Ia terus berjalan melewati gang gang kecil agar lebih aman. Hingga ia hampir sampai beberapa meter dari rumah Gilang. Saat ia akan keluar dari gang ia mendengar ada suara beberapa orang.

"uuuuhhh, padahal tinggal sedikit lagi"gerutunya

Perlahan ia mengintip di balik tembok gang yang tak jauh dari sumber suara. Ternyata di jalan dekat rumah Gilang ada beberapa orang yang sedang bercengkrama. Ia hanya bisa menunggu dan terjebak dalam situasi yang sungguh menjemukan. Saat ia masih dalam persembunyian sembari mengintip di balik tembok bagaikan seorang spionase, tiba  tiba tangan sebuah elusan telapak tangan kasar di pinggulnya.

"aaaaaaaahhh" ia kaget
"wah, wah, neng ngapain malem- malem pake acara bugil segala" tanya orang itu sambil memegangi tangannya agar tidak kabur dan masih mengelur elus pinggulnya.
"aaaahh, enggak pak, saya....." Ujar Miranda ketakutan
"udah, ayo ikut" paksa orang itu sembari menarik tangan Miranda

Orang itu membawanya ke arah orang orang yang bercengkrama tadi. Dan ternyata itu adalah pos penjagaan kampung dimana tempat orang orang meronda.

"wihhh, busssseeeett" ujar mereka
Mereka sungguh kaget bukan kepalang bahkan saat sedang meminum kopi, langsung disemburkan airnya
"hehe, gue nemu pecun nih" ujar orang itu
"bukaaaan pak saya bukan pelacur, tolong lepaskan" Miranda mencoba menjelaskan. Orang itu bukannya merasa iba malah menjambak rambut Miranda
"aaaaaaaaahhh!!!" pekiknya
"udah diem lo" bentaknya

Mereka pun langsung menyeret gadis itu ke dalam pos penjagaan seolah hadiah dari tawanan perang. Miranda tersungkur karena di lempar ke tengah tengah. Kegelapan melanda pos saat lampu di matikan agar lebih aman.

"heha, ayo manis" kata orang yang tadi menangkapnya
"Pak tolong! saya bukan pelacur, tolong lepaskan saya" katanya sambil bergeser mundur menjauhi mereka
"sudah diem lo, malem- malem kok pake acara bugil bugilan segala" bentak ornag itu sambil melepaskan celananya dan mengeluarkan penisnya.
"enggak pak,saya di kerjain teman teman saya" rengeknya
"alesan aja lo, isep nih kontol gue"suruh orang itu

Miranda menggelengkan kepala sambil mundur, tetapi ia sudah sampai di tembok dan tidak bisa lari lagi.

"plaaakkkk" tampr orang itu
"uhuhuhuhu" tangisnya sambil memegangi pipi
"buka gak!, mau gue tabok lagi" paksa orang itu dengan kekerasan
"j...jangan pak" kini ia mulai menangis dan mebuka mulutnya
"haaaah, gitu dong, isep ampe habis, hahaha" sorak orang itu sambil menjambak rambut Miranda dan untuk mempercepat geskannya
"mmmmpppp mmmmmmmmppp" suara hisapan Miranda
Setelah beberapa saat orang itu langsung mengeluarkan spermanya di dalam mulut Miranda.
"mmmmmmppppp mmmpppppp" Miranda mencoba meronta tetapi rambutnya masih dipegang orang itu. Cairan kental membanjiri mulut Miranda dan mengalir ke tenggorokannya.

"haaahh, enak banget coooy" orang itu bergembira
"uhuk uhuk" Miranda tersedak karena sperma itu menggelitik kerongkongannya, berkali kali ia ludahkan carian menjijikkan itu.
"sekarang giiliran gue" orang yang lain langsung menerkamnya
"jangan pak, saya mohon" Miranda terus merengak

Orang itu langsung membalik tubuh Miranda dan menarik pinggulnya sehingga kini ia dalam posisi menungging. Sedangkan yang lainnya segera meraih dagu Miranda dan memasukkan penis ke mulutnya lagi.

"aaaaaaaaahh,,,mmmmpppp" suara Miranda saat kedua penis masuk secara bersamaan
Tubuh Miranda terus digerakkan maju mundur, baik mulut maupun vaginanya menjadi sasaran para penjaga pos itu.

"hahaha, oke juga meki nih cewek" ujar orang yang mendapat vaginanya sambil terus menggesek gesekkannya. Setelah beberapa lama akhirnya mereka mempercepat gerakannya.
"mmpppp mmmmmmmmpppp mpp" Mrianda mencoba berteriak karena sepertinya mereka akan memasukkan spermanya ke dalam lagi
"crroooottt" benar sperma yang dari belakang keluar terlebih dahulu disusul yang dari depan
"ahahahah" Miranda menangis karena ia di perkosa lagi oleh orang yang lain
"oke gue mau coba lagi" orang yang tadi ingin tambah
Kali ini ia mengincar anus Miranda. Saat hendak memasukkan penis nya tiba tiba.

"stop, apa-apan ini" terdengar suara dari pintu
Sejenak suasana menjadi hening karena ada sesorang yang menghentikan mereka.
"aa..anu mas" kata orang itu terbata bata
Ternyata anak itu adalah Gilang, yang berlagak sebagai pahlawan kesiangan.
"Miranda!" Gilang berpura pura
"loh Mas Gilang kenal" tanya orang itu
"iya ini teman saya"ujar Gilang
"ohh, maaf mas saya tadi menemukannya tidak memakai rok malam - malam" mereka menjelaskan
"hah, kamu gak papa Mir, kamu pasti tadi habis di apa apain sama preman di dekat sekolah" ujar Gilang membuat sandiwara

Miranda mengangguk saja mengikuti sandiwara dari Gilang.
"ma..maaf mas, saya kira tadi...."mereka mencoba mengelak
"sudah, kalian apa-apaan, ada orang kesusahan bukan malah ditolong, kalian akan saya laporkan ke pak RT" kata Gilang berpura- pura untuk mengalihkan situasi
"ampun mas, tolong jangan laporkan kami" mereka merengek
"oke, sekarang saya mau pulangkan dia" ujar Gilang sambil melindungi Miranda
Gilang merangkul tubuh Miranda dan memapahnya berdiri. Ia juga melepaskan jaketnya untuk menutupi tubuh Miranda yang bugil.

"ayo Mir, kita pulang" kata gilang
Setelah agak jauh dari orang orang itu, wajah Gilang yang tadi baik seperti super hero berubah kembali memerankan tokoh antagonisnya.
"hehe, gimana?, itu hukuman karena lo udah kibulin kita" bisik Gilang
"uhhhh" rintih gadis malang itu sambil meneteskan air mata

Ekspresi Miranda yang merasa nyaman tadi kini berubah kecut karena semua ini sudah di skenario oleh para berandalan sekolah yang menjadi musuhnya.

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger