Home » » Predator 9

Predator 9


Bandar Taruhan - Tanpa terasa liburan sekolah berakhir begitu cepat, hari ini merupakan hari pertama kegiatan belajar-mengajar setelah dua minggu para staff, guru maupun murid me-refresh otaknya dari kegiatan rutin sehari-harinya. Pak Risman masih nampak bermalas-malasan untuk beranjak dari tempat tidurnya, padahal jam sudah menunjukan pukul 06.30. Disampingnya seorang perempuan cantik dengan rambut panjang di cat agak coklat elegan masih menggelayut manja memeluk tubuh buncitnya. Kulit perempuan itu yang kuning langsat nampak kontras dengan warna kulit pak Risman.

Nampaknya malam tadi telah terjadi pertarungan yang hebat, hingga pagi itu nampak si wanita masih enggan untuk melepaskan pelukannya dari tubuh pria buncit disampingnya. Selain itu, bekas-bekas sperma yang mengering nampak di beberapa bagian tempat tidur tersebut. "Cklek..." Suara pintu kamar itu dibuka dari luar, sesaat kemudian masuklah sosok wanita cantik mengenakan kimono putih pendek yang bawahnya tak dapat menyembunyikan putih mulus pahanya. Dengan rambut yang disanggul, perempuan itu masuk ke dalam kamar pak Risman membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan dua potong sandwich.

Perempuan itu meletakan nampan berisi sarapan diatas meja kecil di samping tempat tidur. Kemudian ia duduk di pinggir tempat tidur di sebelah pak Risman. Tangan kanan wanita itu lalu mengelus dada telanjang pak Risman yang agak sedikit berbulu. Ia lalu menundukan kepalanya menciumi pipi gembil pak Risman. Ketika bibirnya sudah mendekati telinga laki-laki buncit itu, wanita cantik itu berbisik, "pahhh...ayo bangun, mamah udah bikinin sarapan tuh...katanya mau ke sekolah...nanti kesiangan loh.." Ternyata wanita itu adalah bu Yunitha istri pak Risman yang sexy yang tempo hari ketahuan tengah berselingkuh dengan mang Udin sopirnya.

Pak Risman ternyata mampu menguasai keadaan saat ia memergoki istrinya saat itu. Tak seperti suami-suami yang lain yang lantas menceraikan istrinya ketika mengetahui perselingkuhan yang terjadi, pak Risman justru malah membebaskan istrinya untuk tidur dengan siapa saja. Tentu saja dengan catatan semua perbuatan itu dilakukan di rumah, supaya tidak tercium oleh siapapun diluar sana. Selain itu, pak Risman juga bebas membawa perempuan manapun untuk tidur bersamanya dan mengarungi malam dengan kegiatan birahi di rumahnya.

Demi kelancaran kegiatan permesuman di rumah miliknya itu, pak Risman sampai harus memberhentikan pembantu perempuannya. Hingga pada akhirnya selama dua minggu ini bu Yunitha menambah perannya di rumah itu menjadi Istri, pembantu, sekaligus pemuas nafsu. Jika yang membawa sarapan adalah bu Yunitha istri pak Risman, lalu siapa gerangan wanita cantik yang tengah memeluk pak Risman?

Senyum manis tersungging dari bibir tipis perempuan berambut coklat itu. "Hi...selamat pagi bu Yunitha.." Sapa wanita itu ketika melihat istri dari laki-laki yang tengah dipeluknya. "Eh...selamat pagi juga bu Melisa...gimana, enak tidurnya" tanya bu Yunitha ramah.
Ya, wanita yang tengah memeluk tubuh buncit pak Risman itu adalah bu Melisa, wanita yang dulu menjadi korban pemerkosaan pak Risman dan mang Yono di ruang kepala sekolah. Bu Melisa diperkosa pak Risman waktu itu karena dirinya tidak sengaja memergoki bu Ernita dan mang Yono tengah bersetubuh. Pak Risman yang ketakutan skandalnya terbongkar akhirnya memerkosa wanita itu. Namun perkosaan itu malah memberikan sensasi kenikmatan yang berbeda terhadap bu Melisa. Ia jadi sangat menikmati kenikmatan yang diberikan batang kejantannan pak Risman, hingga ia rela menjadi salah satu budak seks kepala sekolah mesum itu.

Hari ini adalah hari kedua bu Melisa menginap di rumah pak Risman. Suaminya yang seorang pelaut membuat dirinya bebas tidur dimana saja ketika suaminya sedang bertugas, ditambah lagi saat itu anaknya sedang berlibur di rumah orang tuanya, membuat bu Melisa semakin bebas keluar rumah.

Pak Risman dengan malas bangkit dari tempat tidurnya. Ia lalu mencium pipi istrinya sebelum beranjak ke kamar mandi yang terletak di kamarnya. Sebelum memasuki kamar mandi pak Risman menoleh ke arah tempat tidurnya. Diatas kasurnya nampak dua orang wanita sexy sedang bercengkrama, dimana yang satu duduk dipinggiran kasurnya masih mengenakan kimono putih sexy, dan yang satunya lagi masih merebahkan tubuh telanjangnya diatas tempat tidur. "Hmmm...benar-benar indah hidup ini" gumamnya sebelum memasuki kamar mandi. 15 menit berlalu, pak Risman nampak keluar dari kamar mandinya dengan memakai handuk putih yang melilit di tubuh buncitnya.

Baru saja ia keluar pintu kamar mandi, matanya sudah disuguhi tontonan menarik. Dua wanita cantik tengah beradu nafsu memacu birahi diatas tempat tidur itu. Terlihat bu Yunitha mendominasi pergumulannya dengan bu Melisa pagi itu. Entah siapa yang memulai, kini keduanya terlihat sedang beradu lincah memagut bibir. Air liur belepotan di kedua wajah cantik itu. Bu Yunitha yang berada diatas tubuh bu Melisa mengambil inisiatif, kaki keduanya saling membelit, pinggul keduanya bergoyang erotis dengan sangat kompak menggesek-geskan permukaan kedua vaginanya.

Erangan dan desahan penuh kenikmatan menggema di kamar sang kepala sekolah mesum pagi itu.
Pak Risman kini telah selesai berpakaian. Ia kini tengah menikmati sarapan buatan istrinya diatas sofa kecil kamar itu. Begitupun bu Yunitha dan bu Melisa, keduanya terlihat terkapar diatas tempat tidur dengan tubuh telanjang. Senyum yang mengembang di kedua bibir ranum wanita tersebut menandakan kepuasan.

Pak Risman lalu bangkit dari sofanya setelah menyelesaikan sarapannya. Ia kemudian mengecupi kening kedua wanita cantik yang terkapar diatas tempat tidurnya. "Mah...papah berangkat ya..." Ucap pak Risman kepada istrinya. "Bu Melisa...saya berangkat dulu...kalau masih pengen kontol, mang Udin ada di kebun belakang..." Lanjut pak Risman berpamitan kepada bu Melisa.
Dengan gaya genit seperti girl band korea keduanya serempak menjawab, "hatiiii-hatiii paaaak.."

Waktu sudah menunjukan pukul 07.30 ketika jagoan kita pak Risman tiba di sekolahnya. Ia lalu menuju lapangan sekolah tersebut, disana terlihat ratusan siswa-siswi sudah memenuhi lapangan bersiap untuk upacara pembukaan masa orientasi siswa baru. Dibimbing oleh kakak kelas dan guru-guru pembimbing para siswa-siswi baru tersebut menyiapkan barisannya. Tepat jam 08.00 upacara pun dimulai. Pak Risman kini naik ke podium memberikan sambutan kepada siswa-siswi baru yang tampak serius mengikuti upacara tersebut. Cuaca pagi itu memang terasa sangat panas. Matahari terasa menyengat menyinari lapangan sekolah tersebut. Tak sedikit dari siswa-siswi tersebut yang pingsan kala mengikuti upacara tersebut, membuat para guru dan pembimbingnya sibuk.

Termasuk Nanda, siswi kelas 2 yang merupakan anggota OSIS di sekolah itu. Ia tak kuat menahan teriknya matahari menyengat tubuh tinggi semampainya, hingga terjatuh pingsan dan kini ditandu rekan-rekannya menuju ruang UKS untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, ditengah-tengah sambutannya pak Risman memperkenalkan seorang guru baru kepada semua siswa dan guru yang mengikuti upacara tersebut. Namanya Ibu Gita, berusia 26 tahun dengan tubuh tinggi dan berat badan ideal, payudara sedang ditunjang dengan bentuk bokong yang bulat menggemaskan. Kulitnya putih mulus dengan wajah cantik dan rambut pendek tidak melebihi tengkuknya.

Saat itu ibu Gita naik ke podium mendampingi pak Risman untuk memperkenalkan dirinya. Pakaian yang ibu Gita kenakan saat itu benar-benar memancarkan keseksiannya. Ia memakai kemeja putih berlengan pendek, bawahannya memakai rok ketat berwarna coklat yang menggantung sedikit diatas lutut. Sepatu berhak tinggi berwarna putih menghiasi kakinya yang jenjang. Penampilannya itu membuat semua laki-laki menelan ludah, termasuk pak Risman yang kini berdiri di sebelahnya. Pikiran mesumnya menerawang, ia membayangkan kenikmatan yang disuguhkan tubuh guru baru disampingnya.

Sementara itu di ruang UKS, Nanda yang tadi pingsan tengah mendapatkan perawatan. Diruangan tersebut, siswi cantik yang baru menginjak kelas 2 SMA tersebut dibaringkan diatas ranjang perawatan.

Pak Hamdan sedang berusaha menyadarkan Nanda dari pingsannya. Ia kini tengah memijati telapak kaki muridnya. Namun bagaimanapun pak Hamdan adalah laki-laki normal. Melihat seorang wanita muda yang cantik tengah berbaring lemas, hasrat kelelakiannya mulai timbul. Apalagi ketika ia mengangkat kaki kanan gadis itu untuk memijati telapak kakinya, dari bawah rok yang dikenakan gadis itu terlihat gundukan vagina yang ditutupi celana dalam putih menggoda keimannannya.
Niat pak Hamdan memijati telapak kaki gadis itu berubah. Ia kini malah mengelus betis mulus sang gadis yang tengah pingsan itu. Kepalanya mulai celingukan melihat ke sekitar ruangan. Ketika dirasakannya aman, guru mesum itu melanjutkan aksinya. Lidahnya mulai menyusuri betis kanan Nanda yang masih terbaring pingsan, sedikit-sedikit tangan pak Hamdan mulai mengangkat rok abu-abu yang dikenakan muridnya. Ia terus menjilati kaki mulus sang gadis hingga ke pangkal paha bagian dalamnya.

Kini hidung pak Hamdan tepat di depan gundukan vagina sang gadis yang tengah pingsan tersebut. Ia mulai mendengus-dengus penuh birahi menghisap aroma segar dari vagina Nanda. Semakin lama pak Hamdan semakin berani. Ia kini sudah menyingkap pinggiran celana dalam sang gadis dan lidahnya mulai menjilati mulut vagina yang nampak putih bersih tanpa bulu.

Tepat ketika lidah pak Hamdan menyeruak masuk ke lubang vagina Nanda, muridnya tersebut terbangun dari pingsannya. Awalnya ia hanya merem melek merasakan kenikmatan dari sapuan lidah gurunya yang panas mengorek liang vaginanya. Namun ketika sadar sepenuhnya gadis itu kaget dan mulai beringsut ketakutan.

"A..a..apa yang bapak lakukan" ucap gadis itu kaget sambil beringsut menjauh dari gurunya. Pak Hamdan yang panik langsung membekap mulut gadis itu dan mendekap tubuhnya.
"Ma..maafkan bapak Nanda...bapak khilaf...kamu jangan berteriak" ucap pak Hamdan panik mencoba menenangkan muridnya yang kini mengerang tertahan dan mencoba melepaskan tubuhnya dari dekapan guru mesum tersebut. "Bapak khilaf...maafkan bapak...kamu tahu sendiri bapak seorang duda...kalau kamu janji gak bakalan teriak, bapak akan lepasin kamu dan anggap tak pernah terjadi apa-apa...maafkan bapak" kembali pak Hamdan mencoba bernegosiasi dengan muridnya itu, ia sadar perbuatannya akan mencoreng mukanya dan menimbulkan banyak masalah. Pak Hamdan benar-benar ketakutan dan menyesali perbuatannya.

Sementara itu Nanda yang mendengar ungkapan pak Hamdan yang ketakutan malah tersenyum geli dalam hatinya. Nanda memang tipikal gadis SMA jaman sekarang yang sedikit nakal. Ia sudah kehilangan keperawanannya sejak ia masih di bangku SMP. Malah sekarang ia sudah sering melayani nafsu Oom-Oom hidung belang yang membookingnya untuk mendapatkan pelayannan seksual dari tubuhnya.

Nanda mengangguk pelan ketika mendengar penawaran dari pak Hamdan, ia masih berpura-pura ketakutan ketika pak Hamdan melepaskan dekapannya.
"Ma...Maafkan bapak...bapak khilaf..." Ucap pak Hamdan mengulangi perkataannya sambil duduk diatas kursi yang terletak di samping ranjang tersebut. Wajahnya menunduk menunjukan penyesalan yang mendalam akibat perbuatannya.

Nanda benar-benar geli melihat gurunya yang ketakutan. "Kasian juga pak Hamdan...pasti dia udah lama ga ngerasain dijepit memek" pikirnya. "Aku kasih hadiah aja kali ya...daripada dia konak gak ada penyaluran...hitung-hitung berterimakasih udah nyadarin aku dari pingsan" kembali pikiran gadis menerawang.
Lalu dengan gemulai Nanda merangkak diatas ranjang mendekati pak Hamdan yang tengah duduk menunduk menyesali perbuatannya. "Pak...lihat sini dong...ko nunduk terus" ucap Nanda dengan suara dibuat mendesah menggoda.

Mendengar ucapan muridnya pak Hamdan langsung mengangkat wajahnya. Matanya melotot seakan tak percaya, terlihat tenggorokannya beberapa kali mencoba menelan ludah, ketika melihat muridnya merangkak sexy diatas ranjang menuju kearahnya.
"Ko bengong pak...masih mau sama tubuh Nanda...tadi Nanda cuma kaget ko pak" kembali Nanda menggoda gurunya. Kini wajahnya hanya beberapa senti didepan wajah pak Hamdan yang tak berkedip melihat bibir muridnya yang basah terus mengucapkan kata-kata yang memancing gairahnya.

Pak Hamdan yang baru saja menyadari kekhilafannya kini mulai kembali gelap mata. Tanpa sadar bibirnya kini sudah berpagutan panas dengan bibir ranum anak didiknya. Bahkan kini pak Hamdan bangkit dari kursi yang didudukinya. Sambil berpagutan ia menaiki ranjang perawatan di ruang UKS itu. Tubuhnya terus mendesak tubuh semampai gadis itu yang kini sudah terbaring mengangkang dibawah tindihan tubuh besar pak Hamdan. Nanda menjepitkan kedua kakinya di pinggang pak Hamdan, ia menggoyangkan pinggulnya menggesek-gesekan vaginanya yang masih memakai celana dalam menggoda batang penis pak Hamdan yang mulai membengkak didalam celanannya. Tangan kanannya menahan kepala bagian belakang gurunya tersebut agar tak melepaskan pagutan panasnya, sementara tangan kiri gadis itu terus mengusap punggung pak Hamdan.

Pak Hamdan tak mau kalah, kedua tangannya dengan gemas meremas gumpalan payudara berukuran sedang gadis yang tengah ditindihnya, membuat sang gadis mengerang tertahan penuh kenikmatan.
Setelah beberapa menit Nanda melepaskan pagutannya. Keduanya tampak terengah-engah mencari nafas. Senyum menyeringai di bibir pak Hamdan, ia senang mendapatkan pelayanan dari gadis cantik yang dengan sukarela memberikan tubuh ranumnya untuk dinikmati olehnya.

"Bapak mau langsung coblos...apa mau di sepong dulu" tanya Nanda menawarkan service tubuhnya kepada pak Hamdan. Vaginanya memang sudah sangat basah akibat gesekan yang ia lakukan barusan, sehingga ia berpikir tak masalah jika gurunya itu langsung mempenetrasikan batang penisnya membelah vagina mudanya.

Pak Hamdan yang sudah tak tahan nampak terburu-buru memelorotkan celana berikut celana dalamnya. Bahkan saking bernafsunya ia tak membuka celana dalam muridnya terlebih dahulu, ia hanya menyingkap celana dalam Nanda untuk memberi jalan kepala penis besarnya memasuki vagina ranum milik muridnya.

"Hkkkk...enghhh...ahhh" Nanda mendesah lirih merasakan batang penis besar milik pak Hamdan menjejali vaginanya yang licin. "Ohhh...pak...tahannnhhh...ohhh...sebentarrrhhh.." Racau Nanda ketika merasakan gurunya tersebut langsung memompa vaginannya tanpa memberi waktu untuknya mengambil nafas.

Pak Hamdan tidak memperdulikan racauan muridnya tersebut. Kini ia malah mengangkat pinggul Nanda dan menghentak-hentakan pinggulnya dengan kasar menumbuk selangkangan murid cantiknya yang nampak mengerang pasrah.

Di dalam hatinya, Nanda sangat menikmati perlakuan gurunya itu terhadap tubuhnya. Hingga orgasme datang sangat cepat menghampiri tubuhnya. "Udddahh paaahhk...istirahat duluh" erang Nanda sambil mencoba menahan hentakan pak Hamdan yang sangat bernafsu melahap tubuh ranum muridnya.

Namun bukannya berhenti, mendengar muridnya memohon, pak Hamdan malah semakin bernafsu. Ia kini membalikan tubuh Nanda menjadi menungging, kembali ia jejalkan batang penis besarnya menusuk vagina Nanda dari belakang. Seperti tadi, pak Hamdan langsung memacu tubuhnya menghentak vagina Nanda.

Selang beberapa menit orgasme kembali datang menghampiri tubuh Nanda yang kini terlihat tersungkur dengan pantat menungging dihantam pak Hamdan. "Aaaahhh...tuhhh...Nandah...keluar lagihhh...ahh" Nanda merengek merasakan vaginanya kembali menyemburkan cairan putih kental.
Pak Hamdan yang sudah tak tahan akhirnya mencabut batang penis dari vagina muridnya. Ia lalu menjambak rambut muridnya memaksa untuk mengoral batang kemaluannya yang sudah terasa berkedut.

Nanda yang mengerti keinginan gurunya itu langsung memberikan service oral terbaiknya, hingga pak Hamdan melenguh-lenguh menahan kenikmatan yang diberikan dari mulut muridnya itu.
Namun tepat ketika pak Hamdan akan menyemburkan spermanya di dalam mulut Nanda, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tersebut. Pak Hamdan yang kaget otomatis menarik batang penisnya yang tengah berada didalam mulut Nanda yang saat itu telah bersiap menghisap sperma gurunya. Alhasil sperma menyembur membasahi wajah Nanda yang saat itu terpekik kaget.
Orang yang baru saja masuk berkacak pinggang menyaksikan perbuatan mesum pak Hamdan dengan muridnya. Dengan wajah galak dan suara sedikit membentak ia berkata, "apa-apaan ini.."

Agen Cbo855 - Bandar Taruhan - Agen Bola - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Sabung Ayam


Bandar Taruhan
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger