Home » » Pacar Imitasi 4

Pacar Imitasi 4


Bandar Taruhan - Pukul 01.00 waktu kost dahlia hitam sepulang nya dari acara valentine yang diadakan di rumah salah satu teman rakha, kami berdua telah kembali ke kost dahlia hitam.
"Kok sepi banget yaa?", guman rakha sembari celingak celinguk kaya mo maling.
"Yaa terang lah sepi, udah jam segini kok. Dasar bego lu!" cibirku.
"Ooh iya ding yaa hehehe, mana mami nina pergi ke rumah sodara lagi."
"Oooo, ada acara apa emang nya?"
"Cuma mo ngadain arisan keluarga kok.."

Setelah memasuki kamar, aku pun langsung segera berganti baju dengan kaos oblong longgar tanpa bra dan rok mini. Biar nyaman aja ntar waktu tidur. Sekilas, aku teringat akan momment terakhir ketika kami berdua ber slow dance. Pelukan, hembusan nafas, dan rabaan tangan rakha begitu melambungkan perasaan dan gairah ku, walaupun rakha melakukannya dengan sedikit bercanda.
Tapi Kenapa hati ku berdebar debar yaa saat itu? Duuch... Setelah kelar ganti baju, cuci muka dan sebagainya, aku pun langsung menghadap layar monitor komputer untuk memainkan game sebelum tidur.
"Peyangg.. yangg, gua masuk yaa.. belum tidur kan lu??", bilang rakha dari luar pintu kamarku.
"Masuk aja ga gue kunci kok.."

"Ceklekk!!" suara handle pintu terdengar pertanda pintu sudah terbuka.
"Wuihh, lagi nge zuma yaaa.. pasti elu lum bisa tamat kan??", ujar rakha nuduh sembari duduk si sebelahku dan tangannya langsung mengkudeta mouse yang masih ku pegang.
"Yeee.. rese lu ahh, gangguin aja. Di kamar lu kan juga ada komputer." bilang ku sewot.
"Tapi komputer di kamar gua ga bisa diajak curhat, yaangg..", rakha mulai merajuk manja.
Aku pun segera beranjak naik ke kasur dan merebahkan diri menghadap tembok, membiarkan ketan bermain game. Aku lirik si ketan mulai asyik dengan aktivitas nya menembakkan bola warna warni yang keluar dari mulut sang kodok.

"Elu nyerah gitu aja dalam perburuan nesta, tan?"
"Gua dah ilfil yaanggg, tingkah nya tadi bikin gua eneg..", ucap rakha dengan datar.
"Hmmm.. sabar deeh dan tetep semangat yaa. Dunia ga akan hancur kok meski elu gagal ngedapetin nesta, oke!!"
"Iyaa deeh, siippp!"
Terdengar bunyi shutdown dari komputer. Dan aku bisa merasakan kalo rakha berbaring di belakang ku.
"Hmm.. ngantuk gua."
"Eeh, lu jangan tidur sini dong bisa gawat neeh"
"Bentar aja kok peyangg, lagian khan ini hari terakhir kita pacaran..", sahut nya dingin, sekalian menarik selimut sebatas dada.
Aku terdiam dan baru menyadari nya, kalo sekarang adalah saat terakhir dari hubungan kami.

"Jadi beneran, lu mau putus dari gua sarah?", tanya rakha tiba tiba..
"Ya iyalaah! Meski elu gagal menjadi pangeran nya nesta. Perjanjian nya kan begitu.."
"Hehehehe.. iyaa deeh. Gua janji abis semua nya selesai, gua ga bakalan gangguin lu lagi kok, meski gua jatuh hati ke elu..", lanjut rakha kalem.
Huuufftt.. Aku tidak bisa berbuat apa apa melainkan Cuma diem. Ternyata begitu sulit melepaskan hubungan kami begitu saja. Apa aku bisa bersikap biasa, seolah tak pernah terjadi sesuatu diantara kami? Terlalu lancang kaya nya jika aku terus mempertahankan rakha.

Kenapa seeh?? panah cupid itu tak henti henti nya menyerang hati ku yang rapuh?? Dan kenapa juga seeh? aprhodite hanya diem aja membiarkan cupid dengan seenaknya terus terusan melepaskan panah dari busur asmara nya?? Goshh!!!!! Sebener nya hati ini pengeeen banget bersanding dengan hati nya. Hati ku dan hati nya sudah mengisyaratkan rasa. Tapi, hanya kata kata inge yang membuat ku tertahan untuk tidak membalas ucapan cinta rakha. Meski rasa sayang dan suka itu tumbuh, aku tak ingin rakha mengetahui nya. Karena jika dia tahu, maka akan mendatangkan beribu masalah lagi yang aku sendiri ga tahu, apa masih sanggup menghadapi nya lagi.

Air mata ku mengalir. Kenapa jalan yang aku alami harus seperti ini. Hiks..hikss.. hikksss.. Aku tak sanggup harus menghadapi bocah kuliahan semester awal, yang ternyata mulai aku cintai. Rakhadian ikhsani, bocah kuliahan yang baru semester1, adalah orang yang bisa membuatku lupa akan cinta pertama ku. Rakhadian ikhsani, bocah kuliahan yang baru semester1 jugalah orang yang bisa membuatku lebih bahagia. Aku senang bisa mengenal dan mencintai nya, meski pun dia tak kan pernah tau.

"Eeh peyaangg, kenapa lu nangis?? Kangen sama mama di solo yaa? Jangan nangis ahh, gua kan jadi pengen nangis juga.", kata rakha sambil mengusap usap rambut kepala ku menenangkan, seperti hal nya mama ku dulu yang selalu mengusap usap kan tangannya di rambut kepalaku, ketika aku masih kecil dan lagi bersedih.
Bagaimana aku tidak menangis, jika terus mengingat bahwa hari ini kami akan berpisah. Rakha sudah banyak memberikan warna warna dalam hidup ku. Jika kami berpisah, apakah aku akan mendapatkan warna warna lagi atau kembali ke hitam putih? yang hampa seperti biasanya.
"Ga kok, gue gapapa.. hehehe.. elu sih nakal, bikin my heart's going to melt..", ucapku seraya menghapus air mata yang meleleh di pipi.

"Meleleh kenapa emangnya? Karena gua ganteng yaa, hehehe? Atau meleleh karena gua suka sama elu? Tapi elu nya kan pernah bilang kalo gua terlalu muda buat nenek peyang kaya elu.. Lagian rasa suka dan sayang gua ke lu kan bertepuk sebelah tangan, peyaanggg.."
Aku langsung berbalik dan menelungkupkan kepala ku di dada rakha. Aku menatap wajah innocent nya yang ganteng tapi terlihat manis itu.
"Rasa sayang lu ga bertepuk sebelah tangan kok, taann!!", bilang ku pada ketan diiringi senyum manis yang selama ini selalu bisa meruntuh kan mental para klien kantor ku. Senyum maut dari seorang ratu.. hihihi

"HAH!! APA!? Jadi lu mau jadi pacar gua beneran?", rakha alias keturunan setan makhluk jahanam kerak neraka itu terkaget dan tercengang, setelah mendengarkan jawabanku. Aku nekat menerima tawaran rakha untuk menjadi pacar nya. Aku mencoba mengesampingkan petuah bijak inge beberapa waktu yang lalu.
Rakha langsung memeluk tubuh ku dengan erat. Aku pun membalas pelukannya dengan mengecup pipi nya dengan perasaan bahagia. Tiba tiba saja, kedua bibir kami langsung menempel entah siapa yang memulai. Lumatan bibir nya sedikit kaku, karena aku yakin rakha belum pernah melakukan sebelumnya. Dengan perlahan, aku mengajari rakha bagaimana menjadi seorang kisser yang hebat.

Aku sapukan lidahku menguas bibir nya. Dia pun membalas. Aku masukkan lidah lancipku kedalam rongga mulut nya, dan mengusap lembut langit langit mulut nya. Dia pun membalas. Aku belit kan lidah merah ini ke lidah nya. Dia pun membalas. Dalam tempo yang singkat, rakha mampu mengimbangi kehangatan ciumanku. Bahkan, dia meng improvisasikan nya sendiri, seperti melakukan deep kiss yang begitu hot sampe aku pun kehabisan nafas.
Hmm.. anak ini memang cepat belajar.

Setelah puas berciuman..
"Eeh ketan, lu udah pernah pegang pegang cewek belon?" tanya ku mulai nakal.
"Be...belon yaangg.", rakha terlihat gugup, sewaktu aku menindih tubuh nya.
"Kalo liat cewek bugil alias telanjang bulat?"
"Pernah dong, tapi di internet sama video bokep. Hmm.. sama waktu lu nyuruh ngancingin bra lu." jawaban rakha, cowok ku, benar benar apa adanya tanpa dibuat-buat.
"Udah pernah eM eL..?"
"Belon laah, hehe." Jawab rakha malu malu. Iihhhh gemesin bangett seehh!!!!!!
"Kalo gue ajarin mau ga? hmm?", tanya seorang sarah pradipta sambil mengerlingkan mata indah nya.
Hehehe, aku terkekeh mendengar dan melihat kepolosan rakha. Seru juga nih sama yang bau kencur dan masih hijau gini. Aku pun segera menegakkan tubuh, dan duduk di pinggiran kasur, tak lupa menarik tubuh rakha yang lagi berbaring untuk segera duduk disamping ku.

"Rakha ganteng, dengerin baek baek yaa. Lu berani nggak ngebukain kaos yang gue pake? Dah ga pake bra lhoo??" goda ku berbisik nakal. Rakha Cuma menelen ludah mendengar kata "ga pake bra lho."
"APA!! yang bener aja lu? Tengsin neeh gua, hehe.." wajah nya merona tersipu-sipu.
"Yaelah nyantai aja kalee, kan katanya mau diajarin eM eL? bugil dulu dong!" ucap ku sambil meletakkan tangan rakha di ujung bawah kaos yang aku pake.
"Ayo di angkat keatas dong, iihhh.. pake malu malu segala lu."
Setelah aku desak beberapa kali, akhir nya mau juga rakha mengangkat kaos yang aku pake dengan perlahan. Aku sendiri hanya berlagak seperti tawanan perang yang mengangkat kedua tangan lurus keatas kepala, membiarkan kaos itu lolos dari tubuh seksi berkulit putih menawan ini.

Mata bening rakha pun terlihat seperti hendak meloncat keluar, memandangi tubuh ku yang sekarang sudah setengah telanjang tinggal memakai rok mini saja. Mata itu terus saja memandang tubuh ku yang pernah di eM eL in dendy. Tubuh ku begitu putih mulus tanpa cacat dengan buah payudara 34B nya yang mancung, serta perut yang rata karena rajin ber treadmill dan renang. Rakha masih terbengong takjub tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. Sekarang, rakha dengan jelas bisa melihat keindahan buah dada yang di pucuk nya bertengger puting imut kemerahan tanpa harus melirik lirik lagi seperti waktu kemarin itu. Dengan senyum menghias bibir, aku pun meraih tangan nya dan meletakkan diatas bongkahan sepasang buah toked ku yang berkulit lembut. Tangan nya gemetaran dan berasa dingin, ketika untuk pertama kalinya menyentuh sembulan daging kenyal yang selalu jadi favorit para cowok nakal itu.

Dengan sabar, aku bimbing tangan rakha yang terasa dingin itu untuk segera membelai, meremas, dan belajar menyayangi buah dada yang terlihat montok gemesin itu.
"Ouughhh yeaahhh! Gitu rakha.. remas pelan pelan, lu bisa rasain kalo puting nya udah mengeras.." kataku sambil terus mengarahkan tangan muda nya itu. Tangan rakha yang satunya mulai berani membelai tubuh indah ku. Aku memejamkan mata, mencoba untuk menikmati setiap belaian tangan bocah kuliahan yang baru semester awal. Belaian nya yang kadang terkesan ragu itu, malah sangat mengusik gairah ku. mAku menaikan satu kaki di pangkuan rakha dan merangkul bahunya. Tangan rakha di lingkarkan pada tubuh ku. Wajah kami berdua sangat dekat sekali, sampai kedua hidung kami pun bersentuhan. Aku yakin, kalo rakha dapat merasakan hembusan nafas ku yang menerpa wajahnya.

"Gimana, tan? seneng ga lu? Sampe merem melek gitu.." Tanya ku dengan suara mendesah, dan hanya di jawab rakha dengan anggukan kepala.
"Nhah, sekarang buka mulut lu yaah. iiihh, jangan ditutup gitu sayaa.aaang, kita mulai cipokan kaya tadi, oke!!"
Sepasang bibir kami mulai saling melumat dan berpagutan. Aku mencoba untuk sedikit lebih agresif dengan memainkan lidah di dalam mulut rakha, juga mulai menyapu langit langit rongga mulutnya dan mendorong lidah rakha dengan lidah ku. Rakha pun tergerak untuk ikut memainkan lidah nya, membalas lidah ku seolah mengajak untuk ber pesta dansa. Sambil berciuman dengan penuh gairah, dengan nakal tangan rakha mulai mengelusi punggung ku yang berkulit mulus dan hangat.

Aku merasakan, paha yang aku pangku kan di paha rakha menyentuh sesuatu yang berasa keras di selangkangan nya. Setelah sepeminuman teh, aku melepaskan ciuman sebab merasa nafas ku hampir putus. Karena itu, aku harus membutuhkan suplai oksigen. Setelah mengisi paru paru dengan oksigen, aku pun segera berdiri di hadapan rakha kekasih ku itu yang masih melongo, dan melepaskan busana terakhir yang tersisa di tubuh menawan ini. Aku menurunkan rok mini sekaligus beserta celana dalam yang ada di baliknya dengan perlahaan, dengan gerakan yang aku yakin ini sangat sensual banget bagi rakha. Tatap mata ku yang terlihat bitchy, membuat nya malu. Hihihiii.. wajah imut rakha terpana menatap pemandangan indah yang tersaji dengan sangat jelas di hadapan matanya. Tak berkedip menatap special meki yang licin mulus tanpa sehelai bulu pun yang ku miliki.

"Hei, ketann! buka sweater lu dong, masak cuman gue doang seeh." Kata ku seraya menyentuh bagian bawah sweater yang di pake nya, yang bertuliskan "Nobody perfect, and I'm Nobody". Rakha pasrah dengan mengangkat tangan, membiarkan aku menelanjangi dirinya yang terlihat masih nervous. Setelah melempar sweater nya ke atas meja kerja ku, aku pun langsung ber titah kepada nya, untuk segera berbaring di atas kasur.
"C'moon, nunggu apa lagi seeh lu!?" ucap ku ga sabar, karena rakha terlihat masih syok dan malah terbengong bego. Rakha berbaring telentang di atas kasur, ga tau harus ngapain karena dia masih begitu hijau soal seks. Rakha terperanjat kaget dan langsung memegangi celana kolor nya dengan kuat, ketika aku hendak melepasnya, namun tangan rakha segera aku singkirkan. Aku lanjut terus menurunkan celana itu hingga lepas dari tubuh perjaka nya.

"WoW!", pekik ku dalam hati, demi melihat kontie rakha yang sudah tegang, ujungnya berbentuk seperti helm dan terlihat sudah basah. Memang ukurannya biasa aja seeh, tapi kan masih perjaka bo' hihihii..
Aku pun langsung merunduk dan menggerakan tangan untuk menggenggam batang kontie nya. Jemari tangan ku yang ber kulit lembut dengan jari jari lentik itu mulai mengusap kontie rakha. Kekasih ku hanya bisa memejamkan mata dan menelan ludah berkali kali. Dia begitu menikmati setiap usapan lembut yang di berikan oleh seorang ratu.
"Elu pernah di giniin ga, tan?" tanya ku yang hanya di jawab dengan gelengan kepala.
"Kalo pakai tangan sendiri alias coli?" Tanya ku lagi sambil menahan tawa, karena inget waktu ketan coli sambil ngebayangin aku. Hihihii..
"Hehehe, kalo itu u.udahh siih..", jawab nya dengan tersipu. Duuch gemesin banget deh lu, tan.
Rakha mendesah dan tubuhnya berkelojotan, ketika aku mendaratkan bibir tipis ini untuk mengecup kepala kontie nya dengan rasa sayang. Lidah lancip ku yang basah, hangat dan kemerahan segera menyusul untuk menjilati dan mengulas helm kontie, sambil tangan ku ikut aktif memijat juga mengusap pelan buah zakar yang ber tugas memproduksi sperma itu.

Tak lama kemudian, aku pun sudah melahap dan memasukan kontie rakha ke dalam mulut ku. Rakha spontan mengerang dan meremas remas sprei. Berdesis bagai king cobra yang sedang mendeteksi mangsa, rakha merasakan hangatnya ludah ku yang terus terusan membasahi kontie, di sertai dengan hisapan dan jilatan yang begitu memabukkan bagi kontie siapa saja yang terperangkap di dalamnya.
"Uughhh yaanggg!!...sshhh! gua ga tahan neeh, gilaa enakhh bang..ngetshhh!!" desah nya merasakan nikmat sepongan dari ku.
Aku pun paham, sebuah sensasi luar biasa yang belum pernah dirasakan rakha, dimana kontienya diemut emut oleh seorang ratu cantik seperti aku, sarah pradipta sekar puri. Kadang, aku pun menggerakkan mata untuk melihat reaksi rakha. Tatapan mata ku membuat kekasih hatiku itu tak sanggup berlama lama memandangnya. Dan tak lama kemudian, saat helm kontie rakha bersentuhan dengan daging lembut di langit langit tenggorokan ku, menyemburlah sperma kental dari perjaka muda itu tanpa bisa dibendung.

"Ouughhh!!! Aaaakhhhhh!!!!!!", jerit rakha spontan, ketika merasakan sperma nya telah terlontar keluar dengan deras melalui lubang kontie yang menegang.
Tubuh telanjang rakha menegang. Dia juga reflek menggigit bibir bawahnya. Aku sangat yakin, Kenikmatan ini tak terlukis kan dengan apapun. Bahkan, lukisan Monalisa karya sang maestro Leonardo Da Vinci yang tersohor itu pun ga akan mampu menandingi keindahan pucak orgasme rakha. Kontie itu banyak sekali mengeluarkan sperma yang langsung aku hisap dengan teknik ala kamasutra, yang mana juga telah membuat dendy dulu serasa terbang. Meskipun cairan putih yang rakha keluarkan itu cukup banyak, namun tak setetes pun keluar dari mulut ku. Aku mengisapnya hingga tetes terakhir, dan kontie kekasih ku pun segera menyusut di dalam mulut ku.
"Gimana tan, yahud ga sepongan gue?" Tanya ku, begitu melepas kontie nya dari mulut ku.
"Anjritt dah!! Gilaa! Baru kali ini gua ngerasain nikmat nya di sepong, yanggg." katanya dengan mata berbinar dan dengan nafas terengah.
Aku pun tersenyum senang, bisa memberikan pengalaman yang ga akan pernah mungkin dia lupakan sampe kapan pun.

"Sini sini, gue ajarin yang lebih seru lagi!!" ajak ku seraya menelentangkan tubuhnya, dan segara menarik tangan rakha. Langsung saja, aku letakkan tangan nya itu diatas gundukan meki tanpa sehelai bulu pun dan tangan satunya di buah toked kebanggaan ku yang tampak begitu merangsang. Kubimbing tangan muda rakha yang menempel di meki, untuk membelai dan memasukkan jarinya memasuki celah lipatan yang terlihat sempit dan basah.
"Gimana rasa nya, tan?"
"Angeettt, dan becek becek gimana gitu.."
"Coba lu masukin lebih dalem lagi, cari tonjolan yang.. Ouughhh!!!", lenguh ku terlonjak, karena saat itu jari rakha telah menyentuh clitoris ku tanpa sengaja.
"Ooohh!! Sakit yanggg? Aduh.. aduuh, sorri yaa yanggg kalo sakit. Ga tau gua!" Kata rakha sambil mengeluarkan jarinya dari dalem meki.
"Kok malah lu keluarin seeh, tan!!?" ujar ku seraya memegangi tangan rakha.
"Itu tadi yang namanya clitoris dodol!!.. titik sensitifnya cewek. Coba lu usap perlahan, yaahh.. uughhh!.. sshh!! gitu."

"Emang di usap usap gene enak ya yaanggg??", tanya rakha sembari tersenyum dan tetep terus mengusapkan jarinya pada tonjolan daging kecil yang semakin membengkak. Rakha, kekasih ku kini telah menindih tubuh ku yang sudah telanjang bulat, mulutnya mengisap dan menjilati buah toked sekel ku, sementara tangannya terus mengobel ngobel meki sempit yang terasa semakin membasah akibat ulah nya. Tanpa harus melalui bimbingan dan arahan ku lagi, rakha mulai mengulum ngulum sepasang buah payudara ku yang berkulit putih mulus sampai pipinya kempot. Lidahnya juga menyentil nyentil puting kemerahan itu, sehingga menyebabkan aku semakin horny berat melayang layang di atas langit biru.

Aku memegangi kepala rakha dan menekan nekan wajah nya ke buntalan buah toked ku, yang sangat mengasyikkan rasa nya ketika terkelomoh mulut dan lidah nakal.
"Ouughhh yes.sshhh, tan...terushh!! gitu enakk mpphh!!.. shhh!!" desis ku menahan kenikmatan.
"Tan.. Oii tann!!" panggil ku sembari menepuk kepala rakha yang ketagihan menyusu.
"Enough, tan! nhah sekarang giliran lu manjain meki gue. Kenalan dulu gih, dengan cara di cium seperti yang barusan gue ajari tadi. Sayangilah dia.."
Rakha menggeser tubuhnya ke bawah. Aroma meki dari seorang ratu yang harum karena rajin dirawat itu pun langsung tercium oleh indera penciuman rakha, begitu aku melebarkan sepasang paha yang ditumbuhi bulu bulu halus.

"C'moon, taann!! Jilat dan hisep sepuas lu!!" perintah ku, bak ratu yang langsung di turuti oleh para abdi dalem. Rakha pun mulai menjilati bibir meki yang sudah basah. Mula mula ia agak canggung melakukannya namun lama kelamaan, dengan arahan ku rakha semakin menikmati tugas enak nya itu. Hihihiii..
"Uughhh!! bener di situ taann!! Mmmhh.. shhh!! ii.iiyah disitu!" dengus suara ku sambil mengarahkan kekasih ganteng itu untuk terus menjilat dan mengulas ulaskan lidahnya di daerah yang tepat.

Sedikit demi sedikit, lidah rakha mulai terlatih dalam melakukan penjelajahan. Lidah nya terus menyapu, menguas, dan menyeruputi bibir lipatan meki, dan sesekali menggelitik clitoris sampai aku menggelinjang dan mendesah nikmat. Rakha sangat menikmati sari madu yang terus keluar dari meki yang masih begitu rapat itu. Aku menggulingkan tubuh ke samping, sehingga kini aku berada di atas tubuh telanjang rakha, sembulan susu ku yang sekel dan sangat ngacengin itu bergesekan lembut dengan dada rakha. Aku menciumi nya, juga mencumbu lehernya dengan hangat dan bergairah.
"Now, time for being the real man, tann!!" ujar ku perlahan, sambil menegakkan tubuh dan meraih batang kontie nya. Sedangkan jari lentik tangan ku yang satu nya membuka lipatan celah bibir meki ku sendiri, lalu secara perlahan aku menurunkan pinggul.

Rakha bisa merasakan kalo kepala kontie nya telah menyentuh daging mentah yang hangat dan basah, Yang menyimpan berjuta pesona kenikmatan. Semakin aku menurunkan pinggul, semakin terbenam pula kontie kekasihku itu ke dalam meki licin yang rajin aku cukur bulu bulu nya itu.
"Uuugghh!! perih yaanggg..!! Adduuchhh!! sumpahh perih neeh!!" pekik rakha yang merasakan kulit kontie nya tertarik oleh himpitan dinding meki ku yang masih bener bener peret seperti perawan.
"Sebentar tann, take it slow. Gue goyang dikit dulu yaa, supaya parkir kontie lu pas di dalem meki gue." lalu aku pun menggoyang sedikit dan mulai memaju mundurkan pinggul ku.

Rakha kekasih ku, merasakan sensasi yang begitu dahsyat ketika kontie nya tertanam seutuhnya dan bergesekan dengan meki yang bergerinjal gerinjal. Tergilas, tergencet, dan terpilin. Itulah saat pertama rakha kehilangan keperjakaan nya. Maafin sarah yaa rakhaa . .
"Nikmatin aja taannn, sepuas lu!! tapi jaga suara lu, jangan berisik ntar si inge curiga lagi, tau gue sedang merjakain elu!" kata ku sambil mencubit pipi rakha, bocah kuliahan semester1 yang sekarang menjadi cowok ku itu. Aku mulai menaik turunkan pinggul di atas batang kontie nya. Menari dan berjoget.
Nafas rakha semakin memburu, merasakan kenikmatan yang baru pertama kali dirasakan nya seumur hidup, di mana kontie nya sekarang ini sedang diperas dan di giling dengan rasa sayang didalam rongga meki ku.

"Jangan diem aja doong, ini di remas remas juga!!", bilang ku dengan manja, sembari meletakkan tangan rakha di buah payudara ku yang mengkel.
"Aakhh!!.. ssshh!.. kerasin dikit tann!! nhaah gitu enn.nyakK.. Uuughhh!! Yeaa.aahh!! sshhhh!!!" desis ku mulai di landa badai kenikmatan seksual.
"Auuuhh.. yaanggg!! Ooughh!.. en.nyaakk!! susu lu ju.jugaahhh mantep, mmhhh!!... Ouughhh!.. goyangan lu ennyakk bahh..ngetshhh!!" pujian jujur dan apa ada nya keluar dari mulut rakha yang megap megap penuh nikmat disertai desahan.

Aku melakukan gerakan up down itu selama 15menit. Sesekali aku menguleg uleg kan pantat putih ini untuk merojok kontie nya. Tubuh kami berdua sudah mulai berkeringat. Tangan rakha yang mengusap punggung mulus ku jadi ikutan basah, di sebabkan oleh keringat yang keluar melalui pori pori kulit ku seperti titik titik embun. Goyangan dan uleg kan pinggul juga pantat ku yang semakin cepat menggilas kontie, menyebabkan rasa nikmat terus menjalar ke seluruh tubuh kami berdua. Kenikmatan itu membuat rakha tak tinggal diam untuk ikut menggerakan pinggulnya secara refleks menyambut goyangan dan uleg kan pantat ku.

"Ooughhh shitt!! Tam.bahhh pin.pinterrr luu yaahh.. sshhh!!! Gerak.kinn ju.ggahh badan luu.. aaakhh!! Mmphhh..!!"
"Bangun dulu tann, gue ajari lu posisi lain!!" ujar ku seraya menarik lengan rakha, hingga dia terduduk di kasur.
"Nhah, sekarang kalo gini kan elu bisa sekalian mimik susu gue, taann!!!" hihihihiii . . .

Aku meneruskan kembali goyangan dengan begitu sensual, dengan begitu seksi, dan menekan wajah ganteng rakha ke dada ku. Tanpa menunggu titah dari sang ratu, rakha langsung tanggap untuk mengelomoh buah payudara kanan dan tangannya meremasi buah toked yang satu nya. Kedua tungkai kaki ku yang nampak panjang itu melingkar di pinggang rakha. Sesekali aku menempelkan bibir manis ini untuk mencumbunya agar desahan penuh gairah yang kami keluarkan tidak terlalu keras.

"Oohhh.. tann! jangan terr..laluu kerr.rashhh!!.. Oughhh yess...shhhh!!!!" aku sedikit menahan rasa sakit, dan segera menjambak rambut rakha, ketika puting ku yang imut kemerahan itu di gigit gigit oleh nya.
"Sorrii yanggg!! gua ga sengaja, abis gemeshhh gu.gua ngeliatnya.. aakkhhhh!!"
Rasa nyeri itu turut bercampur menjadi satu bagian dari kenikmatan eM eL itu sendiri. Aku merasakan meki peret ku semakin basah, dan mulai berkontraksi dengan cepat.

"Ouughhh shitt!! Mmpphhhh!! Yeeaa.shhh!!" Aku pun langsung menambah kecepatan goyang pinggul dan sesekali meliuk liukan tubuh seperti nge hot dance, untuk menambah rasa nikmat yang kami alami.
"Yaanggg!!.. ooouughhh!!.. enn.nyakk!!"
"Aaakhhh, taannn!!.. g.guee.. kel.luu..arrghhh!!!....mmphh.. ouugghhh!!.. sshhhh!!"

Kami berdua pun mencapai puncak kenikmatan orgasme secara bersamaan. Sperma nya mengalir dan menghantam di dalam meki. Hangat dan begitu banyak yang kurasakan.
SHIIIING.. Terlintas dipikiran gue, kalo seandainya ini jadi, pasti rakha junior akan bertampang rupawan seperti papi mami nya..iihhh mau doong, hihihihiii...
Aku langsung menciumi bibir rakha yang megap megap agar lenguhan dan desahan nya tidak terdengar sampai lantai bawah kost an. Tubuh ku dan tubuh nya mengejang, menggelinjang dan berkelojotan selama beberapa detik, hingga akhirnya melemas kembali dengan separuh nafas yang tersisa.

"Elu udah jadi cowok sejati tann. Sekarang tau khan gimana rasa nya eM eL itu?" tanya ku sambil membelai kepala rakha.
"Asyik banget ternyata eM eL itu yaa yaanggg. Emm, boleh nambah ga yanggg gua, hehehe!?" pinta rakha manja dan tampak malu malu. Padahal masih terlihat tarikan nafas nya yang tersengal.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum, sambil memulihkan tenaga. Sedang Rakha, aku biar kan aja terus bermain meremas dan mengurut urut sepasang buah toked ku yang meng kilat terkena keringat dan ludah nya. Ketagihan yaaa???? Hihihiii . . .
"Hauss neeh tan!! minum dulu dong. Ambilin tuuh coke yang diatas meja."
"Oke, siap daah buat tuan putri!!" rakha sangat bersemangat setelah mengetahui kalo ternyata rasa daging mentah yang letaknya njepit itu bener bener nikmat. Hihihihi..

Setelah membasahi tenggorokan, tiba tiba..
Rakha langsung menindih ku, mulutnya juga langsung nyosor ke buah payudara yang kenceng dan berkulit putih.
"Hmm.. ketan jelek!! mulai gak sopan elu yaa.." Aku berucap sembari mendesah genit dan mengusap usap rambut nya yang sedang mengisap dan menguas puting mungil kemerahan yang masih mengeras itu.

"Ouugghhh!!" aku mendesah lebih panjang, ketika jari rakha dengan lihai dan lincah mulai merayap yang pada akhirnya secara perlahan memasuki celah sempit meki ku, yang barusan tersodok kontie nya.
"Toked lu, gilaa! Mantep banget yaanggg!! Bentuk nya bagus banget, gua jadi makin demen nyusu neeh.." katanya.
Gairah cinta yang baru aja terpuaskan itu pun mulai bangkit lagi, akibat rangsangan rakha. Demikian pula rakha. Kontie nya kembali mengeras siap untuk menunaikan tugas penuh nikmat itu. Aku bisa merasakannya, karena kontie itu berkali kali bersentuhan dengan kulit paha ku. Aku menyuruh rakha untuk berlutut diantara kedua paha dan menusukkan kontie yang udah keras itu, ke dalam meki licin tanpa jembie milik ku. Rakha mulai menekan kepala kontie ke dalam meki legit nona cantik ini.

"Ssshhh!!.. Ouughhh yees.shhhh!!" Aku mendesah, meresapi proses penetrasi yang dilakukan bocah mahasiswa semester awal ini.
Sesaat kemudian, rakha mulai menggoyang dan mengocok ngocok kan kontie nya untuk mencari kenikmatan. Tangan nya berpegangan pada kedua betis mulus bak bunting padi ku. Dia mengikuti nalurinya tanpa pengarahan ku lagi. Sembari terus menusukkan batang kontie nya, lidah rakha pun melata dan merayap di sekujur betis ku. Bahkan jari jari kaki ku yang rajin di menni peddi pun, tak luput dari kuluman dan hisapan nya. So great!!!!

Rakhadian Ikhsani, yang baru pertama kali nya menikmati hubungan seks itu, bener bener menikmati kontie nya yang keluar masuk dalam meki peret ku. Dia bener bener merasakan nikmat, ketika kulit batang kontie nya tercengkeram dengan erat oleh mulut meki legit yang ku punya. Pinggul nya dengan cepat terus bergerak maju mundur, menghujam hujam, dan menumbuk meki seorang ratu. Sehingga menyebabkan tubuh indah dari sang ratu itu tergoncang juga terhentak, menjadikan buah susu nya pun bergetar dan berayun dengan sangat sensual. Rakha mengail berjuta rasa nikmat yang bersumber dari dalam meki ku.
"Goyangnya cepetin tann!!.. Oughhh!! Aakhhh! ennyakK, gue su.suka...akhhh kontiee luu.uhh!!.. aaakkhhhh!!!" desah ku sambil mengimbangi genjotan rakha, dengan menggoyang pinggul.

Setelah 12 menit, rakha maju menindih tubuh seksi ku tanpa melepas kontie nya. Persenggamaan itu terus berlanjut dalam posisi misionaris. Rakha menatap wajah seksi yang ku punya, yang sangat menggoda dengan pipi yang bersemu merah dan sorot mata ku yang dipenuhi hasrat, sehingga kekasih ku itu pun tak tahan untuk tidak menciumi pipi dan bibir ku. Ciuman dan cumbuan rakha juga mengarah ke leher dan buah susu ku. Semuanya itu membuat seorang sarah pradipta menjadi sangat begitu terbuai. Aku tak menyangka, bocah yang baru melakukannya pertama kali ini begitu cepat belajar dan mampu memuaskan hasrat binal ku yang telah terpendam sekian lama sejak peristiwa pecah duren oleh dendy. Akhirnya, aku pun tak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi. Hantaman gelombang orgasme yang dahsyat kembali menerpa diri ku.

"Oouughhh!!.. Oouughhh tannn!!! Kel..luarruar lagii.iihhh!!.. gu.guee ga tahaann la..lagiiihhh tann!!" suara parau ku terdengar sambil memeluk erat tubuh telanjang rakha. Cairan madu dari meki telah meleleh, membasahi, dan menghangati kontie rakha yang masih saja keras dan masih tertancam di dalam meki legit ku.
"Oughhh yeeaahhh!!.. Tambah enakhh yaanggg!!.. jadi ta..tambahhh licin ajahhh!!.. Uughhh!!.. aakhhh!! nikmattthhh yaanggg!!!" desah sang kekasih merasakan cairan orgasme ku yang menghangatkan dan menghimpit kontie nya dengan lebih keras lagi, sehingga memberi kenikmatan yang bertambah.

Rakha pun menyusul tak lama kemudian dengan melenguh panjang dan menyemburkan sperma perjaka nya yang begitu hangat dan kental di dalam meki peret nan legit, yang selama ini aku rawat dengan ramuan tradisional. Kami pun tergolek lemas meresapi sisa kenikmatan yang barusan kami dayung bersama.
"Makasih yaa yanggg, bener bener pengalaman yang luar biasa buat gua. Ya udah gua balik ke kamar dulu, lu boleh ngiler dah sekarang, hehehehe..", ujar rakha terkekeh puas seraya melangkahkan kaki keluar kamar ku.
"Huuu!! Sialan lu ahh. Lu itu yang ngileran, jelek!", sahut ku sambil tersenyum kecil.

Aku pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan sisa sisa noda cinta kami berdua. Setelah sepenanakan nasi, aku merebahkan tubuh yang mulai terasa penat ini diatas empuk nya kasur yang ber sprei putih dengan lambang club sepak bola yang terkenal dengan julukan Los Merengues. Aku menatap langit langit kamar. Seiring benak yang melayang, tak terasa pipi ku yang tadi bersemu merah karena di cumbu rakha, terasa basah oleh air mata. Gue bener bener ga tau, dan gue juga bener bener ga ngerti.. apakah ini air mata kebahagiaan atau malah air mata kesedihan. Hati yang tadi nya begitu bahagia, tiba tiba saja menjadi gelisah. Gue pun hanya bisa berharap, seandainya Tuhan mengizinkan rakha menjadi suami ku kelak, semoga saja dia tidak pernah berhenti untuk terus mencintai gue hingga ujung waktu.. Semoga saja.. hiks.. hiks.. hikss..

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger