Home » » Juwita Hati 12

Juwita Hati 12


Bandar Taruhan - "Bbrrrrr... Segerrr!!" ucap Bre setelah mandi keramas usai membantai kekasih Reno, dan sekarang dia sedang memandang dan mengamati gadget nan canggih pemberian Dini.
"Wah keren juga nih barang. Gimana cara pakenya yaa.." gumam Bre katrok sambil membolak-balikkan Galaxy Tabletnya.
"Sekarang ngapain enaknya?? Mmm... Oh iyaa. Kerikil!!" seru Bre dan segera melongokkan wajahnya ke kolong tempat tidur kamar kost-nya.
Kedua toples berisi kerikil-kerikil hias itu dilihat-lihatnya sebentar. Kemudian diambilnya kertas koran bekas dan dituangkannya kerikil warna merah itu diatasnya.
"Waah banyak juga nih kerikil. Mana kecil-kecil lagi.."
Tanpa Bre sadar, dibukanya toples satunya yang berisi kerikil hijau dan langsung dituangkan diatas kertas koran yang sudah tertumpuki kerikil merah.

"SRRRKKHHH!!"
"Waduuh. Bloon banget sih gue?? Kalo gini kan semakin sulit untuk menghitungnya.." kata cowok yang rambutnya masih tampak basah itu seraya menepuk jidatnya sendiri, ketika melihat kerikil dengan dua warna itu sudah tercampur aduk merata sehingga membentuk adonan yang tampak lebih indah.
Brian menggaruk-garuk kulit kepalanya yang tidak gatal. Dia berdiri untuk mengambil T-shirt polo yang ada kantung saku nya di dada.

"TOK!.. TOOK!!.. TOKK!!"
"Briaan.. Bre.. Haloo.." terdengar lembut suara cewek yang mengetuk pintu kamarnya.
"Hmm.. Siapa yaa? Dini kah??" batin Bre ngarep dalam hati.
"Iyaa bentaarr!!" sahut cowok aktivis BEM dan HMJ seraya melangkahkan kakinya untuk membuka pintu kamar.
"CLKEK.. KRIEEET!!" suara daun pintu kamar kost Bre terbuka.
"Halo, Bree.." sapa cewek cantik ber-kacamata minus ¼ itu sambil menyunggingkan senyum terbaiknya.
"Ib.. Ibu Carissa..." Bre tergagap kaget karena ga nyangka dosen cantik itu tiba-tiba sekarang telah berdiri didepan pintu kamar kost-nya.

"Kenapa? Kaget yaah? Hehee.. Karebet yang ngasih tahu kost-an kamu. Ngg.. Boleh masuk?" kata Ibu dosen yang di lehernya masih berkalung dengan liontin huruf C.
"Oohh.. iyy.. iyaa silahkan, Bu. Silahkan.." Bre mempersilahkan dosen cantik yang telah memberikan durennya untuk dibelah Bre beberapa waktu yang lalu.
"Hahaa!! lucu banget tuuh.." ucap Carissa Adel Gayatri tergelak, ketika tahu ada Super Hero Superman yang diedit menjadi BreeMan.
"Hehee.. Iseng aja kok, Bu.."
"Eeeh ini apaan, Bre? tanya pacar Pak Pram yang juga seorang dosen itu, ketika melihat kerikil hias.
"Ooh itu cuma kerikil hias untuk Aquarium.."

"Ngomong-ngomong ada apa yaa, Bu?? Tumben bisa nyasar sampai disini?" tanya Brian heran seraya menatap wajah cantik cewek yang saat ini memakai T-shirt ketat yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya yang indah, dan tentunya memamerkan payudaranya yang membusung menggoda.
"Hmm, gini, Bre. Aku kagum banget sama perjuangan kamu dalam mendapatkan hasil yang bagus di ujian sidang skripsi tadi. Semangat pantang menyerah dan keuletan yang telah kamu tunjukkan bener-bener patut mendapatkan apresiasi tinggi. Makanya, aku kesini untuk memberikan sesuatu buat kamu. Niih.." kata Ibu Carissa seraya menyerahkan sesuatu kepada cowok yang pernah menyita perhatian juga nafsunya itu.

Bre membuka amplop warna coklat dengan perlahan dan hati-hati. Dia membaca apa isi yang terkandung dari dalam amplop cokelat tersebut. Mata elangnya membelalak berbinar takjub seakan tak percaya dengan apa yang sedang dipegang dan dibacanya saat ini.
"Ib.. Ibu.uu ser..seriuuss??" tanya cowok berwajah ganteng itu dengan nada gemetar.
"Yaah!! Special untuk kamu. Karena aku bangga dengan prestasi yang telah berhasil kamu torehkan.." jawab mantap dosen muda itu dengan menganggukkan kepalanya.

Maaf banget yaa Briaan.. Sebenernya ini adalah cara untuk membayar dosaku yang telah menunda-nunda dan mempersulit kuliah kamu untuk mencapai gelar kesarjanaan. Tentunya kamu dulu sangat down dan secara materiil juga kamu yang menanggungnya. Makanya, ini aku berikan kepadamu. Aku tulus memberikan ini disaat kamu berhasil meraih gelar sarjana yang kamu idam-idamkan selama ini. Dan aku harap kamu suka menerimanya. Be Happy...
Isi dari amplop cokelat itu bergambar logo sebuah Travel Agent terkemuka yang telah mendaftar nama Brian Kusuma Wardhana sebagai passanger maskapai penerbangan domestik dengan tujuan Bali, lengkap dengan penginapan dan akomodasinya untuk 2 orang selama 3 hari 2 malam. Fantastisco.

"Terima kasih banget, Bu. Terima kasih atas kebaikan Ibu selama ini. Gue ga tahu gimana cara ngebalesnya kelak.." seolah kehabisan kata-kata, hanya itulah kalimat yang mampu Bre ucapkan. Terharu...
"Sama-sama Brian. Bukankah seorang pejuang yang tak mengenal kata menyerah, pantas mendapatkannya? Oke!! Ya sudah, kalo gitu aku cabut dulu yaa.. Have a nice journey, ganteeng. Heheee.." dosen cantik itu berpamitan seraya terkekeh merdu.

Sepeninggal Ibu Carissa..
"Edaan!! Bagaimana bisa gue mendapatkan semua ini?" gumam Bre seakan masih ga percaya.
Tangannya masih terlihat menggenggam hadiah paket wisata dari Ibu Carissa, dan kemudian dimasukkan kedalam saku T-shirt polo nya.
Setelah rasa senangnya mereda, Brian pun kembali melanjutkan menekuni kegiatannya, yaitu menghitung kerikil hias untuk menentukan nasib bunga cintanya.
"1,... 2,.. 3,.. 4,.. 5,.. 6,.. 7,.. 10,.. 17,.. 25,... 27.. 39,.. 40,.. 47,.. 57,.. 62,.. 69,.. 73,... 80,.. 87,.. 92,.. 99,.. 112,.. 120,.. 133,.. 137,.. 142,.."
Bre ber-konsentrasi penuh dan terus bergumam dalam menghitung.

"Bree!! Woi! Lu didalam ngga?? Gue Saipul.."
"Aah, kamprett!! Ada-ada aja. Huuh!!" batin Bre seraya berjalan membukakan pintu.
"Kenapa sih, Pul??" tanya Bre mencoba untuk tetap bersabar.
"Pinjem charge haPe, dong.."
"Niih. Cepet dibalikin lho.."
"Bereees deh. Thanks yaah.."
Brian kembali melanjutkan hitungannya lagi..
"Waduuh sampe berapa tadi yaa?? Aaargghhh!!!" wajah Bre tampak lemas setelah gara-gara Saipul, dia jadi lupa akan jumlah hitungannya.
"1,... 2,.. 3,.. 4,.. 5,.. 6,.. 7,.. 10,.. 17,.. 25,... 27.. 39,.. 40,.. 47,.. 57,.. 62,.. 69,.. 73,... 80,.. 87,.. 92,.. 99,.. 112,.. 120,.. 133,.. 137,.. 142,.. 148,.. 155,.. 170,.."
Bre terus bergumam dalam menghitung.

Setelah beberapa menit berkutat penuh dengan konsentrasi...
"Bree, nih charge lu ga jadi pinjem, gue.." kata Saipul tiba-tiba mengagetkan.
"HAH! Kenapa emang?"
"Ga cocok ternyata. Lagian ni gue laper, mo makan dulu. Lu barengan ga?"
"Nggg.. Gue entar aja deh, Pul.." ucap Bre dengan wajah mulai dongkol.
"Oke deh kalo gitu.. " kata temen satu kost-annya itu segera berlalu.
"Fyuuuhh!! akhirnyaa cecunguk satu ini minggat juga.." Bre menghela nafas lega. Tapi belum juga sempet mengisi paru-parunya dengan oxygen yang lebih segar,

Tiba-tiba...
"Eeh, apa lu nitip dibungkus aja, gimana? Pengen lauk apa?! Rendang, bandeng, cakar ayam, atau lebih murah bulu ayamnya saja gimana?" goda Saipul jail tanpa dosa seraya melongokkan kepala dari balik pintu, karena dia tahu kalo Bre sedang sibuk.
"WHATT!! Ga usah SaipuuuuuL ganteeeeenggggg!!" sahut Bre gemesss.
"HAHAHAAA!!!" tawa Saipul meledak ketika raut muka Bre berubah menjadi kacau. Dan dia langsung ngambil langkah seribu karena dilihatnya Bre mengambil tipe-X untuk dilemparkannya. Whuuzzz!!

"AARRGHHH!! KUTU KUPRETTT!!!" pekik Bre jengkel sejengkel-jengkelnya, sembari berjalan kembali menghampiri kerikil-kerikil hias yang terdiam tapi anehnya, sekarang malah tampak ikut-ikut tertawa dan mengejek Bre. WeekZz!!!
"Huuu!.. Hu!!.. Huu!.. Hu!!.. Lu bener-bener kebangetan, Pul. Rese' deh lu. Gue musti ngitung lagi neeh kerikil dari awal.. Huuaaa!!" ratap pilu keluar dari mulut cowok yang baru saja mendapatkan hadiah istimewa dari Ibu Carissa.

SEMANGAATTT!!!
"1,... 2,.. 3,.. 4,.. 5,.. 6,.. 7,.. 10,.. 17,.. 25,... 27.. 39,.. 40,.. 47,.. 57,.. 62,.. 69,.. 73,... 80,.. 87,.. 92,.. 99,.. 112,.. 120,.. 133,.. 137,.. 142,.. 148,.. 155,.. 170,.. 188,.. 193,.. 198,.. 200,.. Yessshhh!!" seru Bre.
Akhirnya setelah sekian lama berkonsentrasi penuh peluh di jidat dan menghadapi berbagai godaan...
"Ini kerikil merah berjumlah 200, berarti.. Berrartiii otomatis kerikil warna hijau berjumlah 201. Dan Berarti jugaa...
"YEESSHHHH!! GUE DITERIMA JADI PACAR KEYSHAA!! NENG.. NENG.. NONG NENG!!, NENG.. NENG NONG.. NENG!!, NENG NONG NENG!!! Prikitiwww, PAK DHEE!!"

Brian Kusuma Wardhana berasa menjadi orang gila setengah waras, setelah dia menerima berkah, dan anugerah beruntun. Tarian maut yang dipelajarinya dari kitab sakti Wasiat Dewa pun dipraktekkan. Gila!! Gilaa memang..
Pertama dapet Galaxy Tablet, Kedua dapet tubuh mulus ber-kemaluan licin nan peret milik Dini, Ketiga dapet perjalanan wisata dari Ibu Carissa, dan yang Keempat dia berhasil memenangkan trofi cintanya Keysha. Trofi cinta itu diangkatnya tinggi-tinggi. CHAMPIONES.. CHAMPIONEES!!
"Keyshaaa, I'm comminggg. Wait me, as far as I'm waiting you.."

Dengan derap langkah yang pasti, dengan wajah cerah ceria laksana sinar bulan purnama di padang singgalang, dengan senyum yang selalu mengembang penuh kemenangan, Brian berjalan cepat menuju rumah Keysha Luna Djatmiko yang masih setia ber-cat cokelat didaerah padepokan Sidomukti, dimana Begawan Sakti Karebet terus mengasah kemampuan pedang tumpulnya dalam menghadapi jurus 'Empotan dari Surga' andalan Santi. Hmm...

"TOK!.. TOOK!!..TOKKK!!
"Iyaa sebentar.." seru suara cewek bernada riang dari dalam rumah.
"Keyshaaa..." ujar Bre dengan cengangas-cengenges.
"Mas Briaan!!" balas Keysha tersipu.
Dan begitu pintu pagar halaman rumah Keysha terbuka, mereka pun langsung berpelukan erat..
"Keyshaa, I Love Youu.. Thanks for your love!!!" jerit Bre kegirangan.
"I Love You too, Beib. I love You.." sahut Keysha tak kalah girang dan terharu .

Keysha terharu dengan kegigihan yang telah ditunjukkan Bre. Mentalitas juara cowok gondrong itu sangat kuat, meski gadis cantik itu telah memberikan sesuatu yang rumit untuk menguji kesabaran Bre. Dan seperti apa yang diucapkan Ibu Carissa, bahwa Seorang pejuang yang tak mengenal kata menyerah, pantas untuk mendapatkannya.
"Ada apa ini, ada apa inii.." Burhan Djatmiko tergopoh-gopoh setelah mendengar kehebohan di teras halaman depan rumahnya. Dan dia pun tersenyum melihat Brian ada disana sedang menggenggam erat tangan putrinya.
Keysha pun buru-buru melepaskan genggaman tangan Bre, tapi itu terlihat oleh sepasang mata Papanya.

"Ehemm.. Eheemm!!.. uhhyuukK!!" goda Sang Papa menirukan gaya batuknya mas Tukul Arwana.
"Iiihh Papa!!" seru Keysha dengan pipi memerah.
"UuhhyuukK!!" goda Papanya lagi.
"HAHAA!! Mari Brian.. Masuk sini, masuuk.." kata Burhan Djatmiko ramah.
"Terima kasih, Oom.." sahut Bre seraya duduk di kursi teras depan.
"Eeh, Sha. Bikinin minum dong buat Brian.."
"Ooh iyaa, hampir lupa. Hihiii.." jawab Keysha yang tampak cantik menggemaskan itu segera beranjak masuk kedalam membuat minuman.
"Eeh, ada nak Briaan. Sudah lama??" sapa ramah perempuan paruh baya yang tak lain adalah Mama Keysha.
"Baru aja kok tante.." balas Bre tak kalah ramah.
"Gimana ujian sidangnya tadi pagi??" lanjut Mama Keysha bertanya penuh dengan perhatian.
"Sukses dan lancar, Oom, Tante. Dapet nilai A lagi. Hehee.. Makasih do'a nya Oom, Tante.."

"Waah hebat banget kamu Brian." Bilang Burhan Djatmiko juga ikut merasakan bangga terhadap hasil pencapaian Brian.
"Hebat, dan ga salah aku memilihnya untuk menjaga putriku untuk kedepannya.." batin Burhan Djatmiko.
"Selamat deh buat kesuksesannya, Brian. Yaa udah, Tante tinggal ke dalam dulu yaa.."
"Ooh silahkan Tante, silahkan. Terima kasih.."
"Brian, setelah mengetahui tentangmu dari cerita Keysha, hmm.. Gini, saya tidak melarang hubungan kalian berdua. Tapi inget! Jaga, sayangi, dan lindungi Keysha baik-baik. Bikin dia selalu bahagia, dan jangan kecewakan dia.." ujar Papa Keysha to the point dengan nada berwibawa.
"Iiy.. Iyaa Oom. Saya siap melaksanakan dan menjaga amanat Oom.." jawab Bre tergeragap kaget, tapi dengan raut wajah bahagiaaa bangeeet.

Demikian cepat Bre mendapat simpati dari keluarga Keysha, setelah beberapa waktu yang lalu kehadirannya di rumah ber-cat cokelat ini terasa sangat mengganggu, bagai wabah Tomcat menghantui para warga atau bahkan bagai terror kolor ijo terhadap kaum perempuan. Pahlawan memang menang belakangan, Jackk!! Tapi kalo belakangan juga tetep kalah, remuk namanya...
"Ini Beib minumnya." kata gadis cantik seraya memberikan Cappucino hangat yang masih mengepulkan aroma wangi.
"Makasih, Shaa." Jawab Brian sambil tersenyum riang.
"Yaa sudah, kalian ngobrol-ngobrol dulu aja, Oom kedalam nemenin Tante.." kata Burhan Djatmiko yang ngga' ingin mengganggu keasyikan putrinya bersama Brian.
"UuhyuKK!! Eheem.. Ehemm..!!" Pacar Bre yang cantik itu menirukan apa yang tadi Papanya lakukan terhadap dirinya.
"Bilang aja iri sama Keysha and Mas Bre. UuhyuukK!!.." goda Keysha kepada Papanya, seraya memperkeras suara batuk ala mas Tukul Arwana.
"HAHAAA!! Keysha.. Keyshaaa.. Kamu ini bisa aja. HAHAAA!!" Papa Keysha tergelak-gelak demi mendengar serangan balasan puterinya itu, dan segera melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

Dibawah bayang-bayang cahaya bulan yang berselimutkan bintang-bintang, samar terdengar suara jangkrik yang mendendangkan nyanyian malam diseputar halaman rumah. Kerlip kecil dari beberapa kunang-kunang yang beterbangan disudut pagar pun menambah keelokan suasana malam. Romantis dalam keheningan.
"Keysha seneng banget, Beib. Sebenernya kemarin itu, Keysha ga tega juga sih ngasih kerikilnya. Masalahnya kan juga lagi mati-matian belajar menghadapi sidang ujian. Maaf yaah. Ngg.. Tapi sekarang, buah dari kesabaran dan keuletan yang luar biasa itu akhirnya terwujud dan berbuah manis. Hehee.." ucap Keysha sambil memegang erat tangan Bre dengan mesra, dan menatap sepasang mata bola Bre dengan penuh cinta. Ooh Indahnya hiduuup.

"Gue juga seneng banget, Sha. Akhirnya bisa memenangi hati lu yang sejak dari dulu gue pengenin." balas Bre.
Mereka berdua tampak ngobrol dengan seru, kadang disertai rabaan-rabaan lembut yang menggoda. Sesekali terdengar,
"Uughh.." lenguhan manja yang tertahan dari mulut seorang gadis cantik, kemudian disusul dengan tertawa bersama.
Entah apa yang dilakukan Brian kepada sosok cantik yang sekarang telah resmi menjadi Juwita Hatinya. Meraba, atau bahkan meremas sesuatu?? Hmm.. Tapi yang pasti hanya ada cinta disitu. Hanya ada rasa saling memiliki dan rasa saling menyayangi.
Cahaya bulan yang terang, cahaya bintang yang kelihatan bak kerdip lilin kecil pun seakan menambah dan menyempurnakan malam penuh jalinan asmara diantara Brian Kusuma Wardhana dan Keysha Luna Djatmiko. Semuanya tampak dan terlihat sempurna.

"Sha, gue ada beberapa berita menarik lainnya neeh."
"Apa itu, Beib??" tanya Keysha penasaran.
"Yang utama karena gue akhirnya lulus dengan nilai A.. "
"Hebat.. Salut, Sha." ucap Keysha ikut merasakan kebahagiaan cowoknya itu.
"Terus gini, Sha. Kemarin dulu itu setelah pulang dari sini, gue sebenernya mampir di alun-alun kota dulu, karena ada pesta music yang diadakan oleh salah satu provider terkemuka di tanah air ini......"
"Iiihh nakal!! Katanya waktu itu kan mau langsung balik kost untuk belajar.." potong Keysha seraya mencubit mesra pinggang Brian.
"Aduuh!.. Iyaa maaf ya, sayaang. Tapi sebenernya malah membawa keberuntungan lhoh.."
"Ouw yeaa?? Apa itu??" sahut Keysha cepat.
"Karena kebetulan aja waktu itu kan lagi ada game buat nyanyiin lagunya Nirvana, udah gitu, gue maju asal nekat, dan akhirnya sukses ngebawainnya. Mmm.. Hadiahnya apa tahu ga, sayang?"

Gadis cantik itu terdiam tanpa memberikan subuah jawaban, melainkan hanya menggerakkan bahu sebagai tanda bahwa dia bener-bener tidak tahu.
"Hadiahnya Galaxy Tablet, euy!!" ucap Bre bangga.
"HAH!! Masak sih?? Seriuss??" tanya Keysha masih ngga percaya dengan kening berkerut.
"Mana?"
"Seriuss dong. Di kost-an, Sha. Lum gue pake kok.."
"Waah, beruntung banget dong, Beib. Padahal lumayan mahal tuh gadget."
"Iyaa, Sha. How lucky I am. Hehee.."
"Berita menarik yang kedua adalah ini.." Bre mengeluarkan lembaran kertas dari saku T-shirt dan diberikannya kepada si Juwita Hati, biar dibacanya sendiri.
"HAH!!" Keysha melongo ketika membacanya.
"Gila neeh!! Emang siapa yang ngasih, Beib." tanya Keysha dengan nada takjub mengetahui keberuntungan beruntun yang diperoleh cowoknya itu.

"Nhah itu dia, Shaa. Gue juga kaga tahu. Tadi gue nemu dibawah pintu kamar kost, dan ketika gue baca isinya kaya gitu.." ujar Bre tanpa memberitahu kepada Keysha, siapa sesungguhnya yang ngasih perjalanan wisata itu.
"Udah kamu konfirmasi ke Travel Agent nya belon, Beib?"
"Udah, Sha. Dan semuanya benar, bukan tipu-tipu.."
"Waah, asyiik banget neeh. Mana untuk 2 orang lagi.." bilang Keysha tampak tertarik dengan perjalanan wisata itu.
"Ngg.. Sha.." kata Brian gugup.
"Iyaa, kenapa sayang?" tanya Keysha dengan memandang wajah ganteng si Guardian Angel.
"Itu kan untuk 2 orang. Nggg.. Gimana kalo sama kamu aja??" ajak cowok ex-nya Karen itu takut-takut.
"Mengasyikkan banget pastinya tuuh. Tapii..........." nada khawatir langsung tertangkap jelas oleh sepasang telinga dari anak didik Ibu Carissa.

Disebuah ruang santai setelah makan malam bersama..
"Pa, Maa.. Keysha pengen ke Bali besok jum'at." ucap Keysha sewaktu lagi bercengkerama diruang santai sambil menikmati acara televisi.
"Hah!!" jawab kaget kedua orang tuanya bersamaan.
"Papa sama Mama salah denger kan, sayang??" tanya Papanya.
"Ga Pa, Ma. Ga salah dengar. Keysha beneran pengen liburan aja. Keysha tuuh sudah suntuk banget semenjak tunangan sama cowok brengsek, si Ujie itu sampai sekarang. Pengennya nge-refresh isi kepala biar segeer! Lagian temen SMA Keysha si Manda, putri Oom Hamid itu loh Pa, Ma, dia kan kuliah disana, dan dia minta bantuan Keysha buat join di event-nya itu."

"Apa Brian ga bisa me-refresh isi kepala kamu, Sha?" Hmm..?" tanya Burhan Djatmiko yang mengandung nada menggoda.
"Yee.. Papa. Itu mah beda urusan lah.."
"Emang ada event apaan sih?"
"Palingan juga acara festival musik tahunan atau performing art gitu-gitu deeh.."
"Terus sama siapa dong, sayang kesana?" tanya Mamanya lembut.
"Yaa sendirilah, palingan juga 2jam naik pesawat. Lagian juga cuma 3 hari 2 malem doang kok. Boleh yaa Paa, Maa.. Pleaseee.." kata Keysha sangat manja sekali ketika merajuk, sehingga orang tua siapa siih yang ga luluh hatinya melihat putri tersayangnya merengek kaya gitu.

"Hmm.. Gimana, Paa??" tanya perempuan setengah baya itu meminta pendapat kepada suaminya.
"Ngg.. Ya udah, Sha. Gapapa. Di tempat Manda kan?? Papa juga kebetulan kenal baik sama Papanya Manda, si Hamid itu. Oke.. Kamu boleh pergi ke Bali, tapi inget, kudu musti harus wajib hati-hati dan jaga diri. Papa Mama ga mau denger kamu kenapa-kenapa ntar ketika di Bali. Deal??"
"Oke, deal!! Makasih banyak yaa.. Papa sama Mama emang paling baiiik dweh.." sorak Keysha kegirangan dan langsung memberikan peluk cium sebagai ungkapan rasa berterima kasih, karena telah dikasih lampu aladin, eeh lampu hijau untuk berlibur di Pulau Dewata.

Segera setelahnya, gadis cantik itu nge-smsin Brian untuk konfirmasi bahwa dia bisa ikut ke Bali. Dan mereka janjian untuk bertemu di Bandara. Tak lupa pula, Keysha pun langsung menghubungi Manda yang terlihat asyiik nge-tweet dikamar kost-nya yang mewah, dan mengatakan kalo dia ingin liburan di Bali.
"YEESSHHHH!!" teriak Bre gembira di kamar kost-nya, sambil berjumpalitan diatas kasur dan mendarat dengan muka mencium mesra seprei ber-noda darah mahkota punya Karen. Mantaaap...

Brian Kusuma Wardhana dan Keysha Luna Djatmiko, sepasang kekasih itu terlihat menunggu untuk melakukan boarding. Keysha membawa Travel Bag ukuran sedang, dan Brian tampak membawa Bagpacker yang menempel dipunggungnya.
"Dah pernah naik pesawat, Beib? Hihiii.." pertanyaan bernada menggoda terlontar dari bibir ranum Keysha yang terkuas oleh lipgloss kepada Bre yang terlihat nervous.
"Sudah. Emang kenapa?" jawab Bre cepat dengan wajah rada tegang.
"Oouw yeaa?? Yang bener neeh?" tanya gadis cantik itu seraya tersenyum usil.
"Iyaa lah. Naik pesawat telephone!" sahut Bre celamitan tanpa ekspresi.
"WHAT!! Hahaaa!! Paraah kamu, Beib.." Keysha pun sukses mengekehkan tawa pertamanya dengan keras.

Setelah derai tawanya berhenti, suasana hening sesaat sampai akhirnya gadis cantik cewek Sang Flamboyan itu mulai membuka percakapan lagi.
"Beib, tapi Keysha ntar bobo ditempat Manda yaah. Karena kemarin itu, Keysha pamitnya ke Papa Mama bilang mau ketemu sama Manda.." kata Keysha seraya melihat peta kecil yang dipegangnya.
"Yaah ga jadi bulan madu alias honey moon dong kalo gitu.." balas Bre pura-pura kecewa tapi dengan nada yang lucu.
"Yee, maunya tuuh. Emang kamu bisa, Beib..? Eehhh!" sahut Keysha keceplosan dan langsung tersipu merona merah wajah putihnya, karena ucapannya barusan.
"Hmm... Kayaknya ada yang penasaran deh soal tetek bengeknya honeymoon. Hihihiii.." goda Bre tampak gemas dengan pacarnya itu.
"Aa.. aaahh, Beiiib!!" samber Keysha sembari melancarkan cubitan-cubitan mematikan.
"Aduuh! Auuww!! Sakit Shaa. Sakiit.."
"Biaariiin!!" Keysha tetap semangat mendaratkan sesuatu yang rasanya pasti sakit-sakit gimanaaa gituu.

Mereka berdua segera berhenti bercanda setelah terdengar suara bahwa penerbangan domestik akan segera diberangkatkan.
"Yuuk, Beib.." ajak Keysha sambil memegang lengan cowok bertubuh tegap itu.
Setelah duduk di dalam pesawat, Brian hanya terdiam. Telapak tangannya tampak menggenggam erat sandaran tangan dikursi yang sedang didudukinya. Dan bertambah semakin erat tatkala suara merdu dari pramugari menginformasikan bahwa pesawat akan segera take-off.
"Pasti ntar kena jetlag deh.." gumam Keysha sambil menolehkan kepala kearah Bre. Dan cowok kekasih hatinya itu sudah tepar dengan mata terpejam.
Have a nice flying...

Ngurah Rai International Airport...
"KEYSHAAA!! SINIII!!!" teriak Manda seraya melambaikan tangan ketika melihat sahabatnya itu berjalan bersamaan para penumpang.
"Hai Manda!! Wah makin cantik aja lu.." sapa Keysha didampingi Bre.
"Hai juga Shaa. Elu juga nambah seksi aja. Hahahaa.." balas Manda yang berkacamata hitam tampak good looking.
Kedua cewek yang telah membina persahabatan dari sejak zaman SMA itu pun langsung peluk cium dengan heboh.
"Siapa tuuh Sha cowok ganteng disebelah lu??" bisik Manda bernada tertarik dengan sosok cool disamping Keysha.
"Ooh iyaa hampir kelupaan. Beib, kenalin. Ini Manda. Mandaa, ini Brian cowok gue.."\
"Hi.. Manda.."
"Hi juga.. Brian.."
"Yaa udah yuuk, kita cabut." ajak Manda langsung di amini oleh Bre dan juga Keysha.

Tempat penginapan Bre sangat nyaman dan tampak mewah, jauh dari kata membosankan meski tidak bergaya building pure. Akan tetapi, suasana yang dihadirkan, atmosphere yang diciptakan, dan panorama yang disajikan ditempat penginapan Bre sangatlah bagus. Kalo menggunakan bahasa kelezatannya makanan Italia, Mammamiaaa!!! Rindang dan hijau itulah yang ditawarkan hotel bergaya resort and spa. Banyak ditanami pohon-pohon tropis di lingkungan hotel. Kamar yang bakal ditempati Brian pun berinterior traditional classic. Nyaman juga sejuk dengan adanya air conditioner. Tapi satu hal yang penting, bahwa hotel tempat menginap Bre tidaklah jauh dari kost-an Manda.

"Waah, bakalan ngiler nih bobonya, Beib.." kata spontan terucap dari bibir tipis Keysha seraya merebahkan tubuh diatas ranjang ber-seprei warna cerah.
Karena merebahnya asal-asalan, maka puser bersih yang terlihat cantik dengan kulit linggar pinggang yang putih milik Keysha pun tersingkap jelas, dan tertangkap oleh mata nakal Brian. Uughh muyuusss..
"Kenapa lu ga sekalian nginep disini aja, Sha?" tanya Manda seraya membuka korden kamar.
"Waoo!!" gumam Manda, karena didepannya terhampar kebun dengan berbagai tanaman yang berbunga cantik. Sangat indaaah..
"Kalo gue ikutan nginep disini, bisa dimakan sama singa lapar dong, Nda. Hihihii.." jawab Keysha sambil melirik kearah pacar gantengnya itu dengan mengerlingkan mata dan meleletkan lidah merahnya menyelip disudut bibir. Sensuaal boo..

"Bukannya sebaliknya, Sha?" sahut Bre dan langsung melemparkan sebuah bantal kearah gundukan dada gadis cantik itu yang nampak membusung indah dalam balutan kaos ketat.
"Iii.iiih nakaaal.." balas Keysha langsung melempar balik bantal tersebut kearah cowoknya.
"HAHAHA!!!" dan mereka bertiga pun tertawa.
Setelah singgah di penginapan Brian sebentar, Keysha dan Manda pun segera bergegas menuju kost-an Manda untuk beristirahat sejenak melepas penat sekalian meletakkan barang-barang bawaan. Bre yang mengalami Jetlag pun langsung menuju kamar mandi untuk ber-vomit ria. Mereka janjian untuk bertemu di pantai.

"Waah kost-an lu keren juga yaa Nda.. Gila nyaman banget nih ga kalah sama hotelnya Bre.." kata Keysha mengagumi kamar dan lingkungan kost sahabat karibnya yang memang sangat asri dan bergaya mediteranian. Tak salah jika harga sewanya pun lumayan tinggi. High cost detected...
"Makasih say. Gimana kira-kira kerasan ga lu? Ga homesick kan?" tanya Manda seraya menata barang-barang bawaan Keysha disudut kamar.
"Yaa iya lah Nda, gila apa kalo ga kerasan. Fasilitas juga komplit kaya gini.."
"Siip dah kalo kerasan. Terus rencana lu besok mo ngapain nih? Coz gue harus masuk kerja.." tanya Manda kalem.
"Gue mau ke pantai, of course. I love a beach!! Lagian tadi juga dah janjian sama cowok gue kan?" tanya balik Keysha.
"Iya deh kalo gitu. Enjoy and take your time yaah. Mumpung lagi ada di Bali, jangan kebanyakan molor lu!"
"Oke boss.."

"Eeh.. Laper ga lu, Sha? Nyari makan yuuk.." ajak Manda.
"Makan disini aja deh say, soalnya gue bawa ayam kfc neeh."
"Waah gaya lu kaya piknik keluarga aja pake bawa bekal segala. Hahahaa.." celoteh Manda geli ngelihat Keysha yang sedang sibuk ngeluarin bekalnya.
"Yeew enak aja lu ngomong. Yuuk makan dah starving neeh say.." ajak Keysha sambil mencomot potongan ayam.
"Oke beib. Nasi nya tuuh ada di magic jar..
Kedua sahabat karib itu menikmati makan dengan lahapnya sembari ngobrol-ngobrol nostalgia dengan seru. Setelah makan, mereka pun bersiap untuk istirahat sebelum besoknya akan menguliti pantai di pulau dewata.
:rose: Have a nice sleep.. :rose: Sweet dream yaah ladies.. :rose:

"Uuuh kereeen bangeet!!" seru Keysha dengan riang.
Terdengar kicauan burung-burung lautan yang beterbangan bebas di segenap penjuru lambaian udara yang terasa segar dan menyejukkan. Salah satunya mungkin burung camar. Hangat pasir putih yang selalu setia berselimutkan pancaran sinar matahari terasa damai merekat di kedua telapak kaki yang sedang berdiri menantang lautan lepas. Didepan kedua bola mata, hamparan birunya samudera luas terbentang anggun nan elok beratapkan cakrawala. Panorama yang ada sungguh menggambarkan keanekaragaman komposisi warna indah tanah air beta.
Yuupz... Keysha Luna Djatmiko saat ini sedang menikmati dan merasakan hawa surgawi di tempat yang indah dan begitu menakjubkan ini. Surga dunia bagi para penggila wisata.

Sepanjang mata memandang di sekelilingnya, yang ada hanyalah lautan luas yang membentang indah, pasir putih, pohon-pohon kelapa yang nyiur melambai terkena angin lautan yang berhembus kencang, dan para cowok-cowok gokil pemuja ombak dari seluruh penjuru dunia. Mereka berada dalam kebersamaan. Together in togetherness...
"Angin bawalah ombak itu kemari!!" teriaknya lantang tak peduli dengan orang-orang disekitarnya.
Ternyata liburan kali ini begitu menyenangkan. Tetaplah seru dan sangat mengasyikkan. Surga para pelancong baik domestik ataupun manca negara, surga bagi para backpacker, dan tentunya surga bagi kaum Surfer. Hmm.. Saat ini pun, surga itu sudah terjamah oleh kehadiran Keysha dan juga Bre. Paradise Island...

Meskipun Manda tidak bisa join dengan Keysha karena harus sibuk on duty, dan walaupun Brian, cowoknya itu belum juga tampak batang hidungnya, namun Keysha tetap memutuskan untuk menikmati keindahan Pantai Kuta yang namanya begitu tersohor di seluruh penjuru dunia.
Mengalahkan nama induknya sendiri, yaitu Negara Republik Indonesia yang ironisnya malah terkenal dengan berbagai citra negatif. Negara ter-koruplah, negara pelanggar HAM lah, negara yang sering terkena musibahlah, dan lain sebagainya.
"Ngga masalah hang-out sendiri dulu sembari nunggu cowok tercinta gue. Lagian toh disini gue orang asing. Yeaah.. A stranger in paradise.." pikir Keysha dalam hati.

Keysha tampak sudah mempersiapkan dirinya untuk menikmati keindahan Pantai Kuta, merasakan semilirnya angin lautan, menikmati guyuran sinar matahari Bali yang terasa seksi mengenai kulit setiap penikmatnya, dan tentunya pemandangan yang memacu adrenalin, yaitu melihat para surfer bergelut dengan tingginya ombak. Berbekal sunblock, handuk dengan ukuran ekstra besar, dan tentunya kacamata hitam yang berfungsi untuk menambah kecantikan wajah yang dipunyainya dan untuk melawan teriknya matahari Bali. Keysha yang mengenakan bikini warna lembayung mulai duduk untuk ber-sunbathing di bibir pantai. Tubuhnya yang seksi berkulit putih pun terbuka lebar hanya tertutup dengan two pieces set bikini. Sembulan buah dadanya pun terlihat mantap dan menantang.

Tungkai batang kakinya yang telanjang itu tampak panjang dan sangat menggoda, seakan dipamerkannya kepada para cowok yang tengah berlalu lalang di sekelilingnya. Paha dengan bulu lembutnya pun sedikit meremang terkena belaian angin pantai yang berhembus membelai mesra setiap jengkal kulit tubuhnya. Sambil mengoleskan sunblock di kaki kanannya, mata indah yang berbingkai kacamata hitam itu memandang tajam kedepan. Terlihat seorang cowok muda yang tampangnya terlihat cute itu sedang bergulat melawan ombak tinggi ditengah lautan yang sedang mengamuk resah, menderu dan bergulung-gulung menimbulkan jutaan buih. Cowok itu tetap berjuang dengan gagah berani tanpa ada rasa takut sedikitpun mendera untuk menaklukkan ombak tersebut. He's riding the waves, like a matador try to conquer the bull. Hati gadis cantik kekasih Bre itu pun ikut berpacu dan berdesir cepat, ketika dia melihat cowok yang sedang menari-nari diatas ombak tinggi dengan papan surfingnya hampir terlempar dan hampir pula tertundukkan oleh amukan ombak yang seakan-akan tidak rela ditunggangi kaum surfer.

"Tenggelam pasti.." gumam Keysha seraya menaikkan kacamata hitamnya keatas kepala.
Namun apa yang di gumamkan oleh Keysha ternyata meleset. Cowok itu tetap berdiri tegak, dan kokoh diatas papan selancarnya.
"Huuuft.. Hampir saja.." gumam Keysha dengan wajah yang tidak lagi terlihat tegang.
Keysha, gadis cantik anak Pak Lurah eeh.. Gadis cantik putri Burhan Djatmiko itu terheran-heran dengan apa yang tengah dilakukan cowok itu. Bukannya takut ketika malaikat maut akan menjemput ajalnya, akan tetapi cowok itu malah tersenyum puas dan tampak berteriak keras ketika berhasil melewati hadangan ombak. Cowok itu terlihat sangat enjoy menikmati daredevil act yang baru saja diperagakannya dengan sempurna. Mungkin saja malaikat maut berwujud ombak yang sedang dimainkannya akan dapat dengan mudah meregangkan nyawanya kapan saja, tanpa perlu bilang permisi. Namun cowok itu tetap nekat dan tidak peduli dengan resiko yang harus dihadapinya, karena mungkin dia sudah tampak sedemikian akrab dengan tempaan gulungan ombak ganas yang mendera tubuh kekar miliknya yang berwarna cokelat gelap karena terbakar matahari Bali. Melihat pertunjukan gratis yang sangat menggoncang adrenalinnya ini, jantung Keysha seakan berhenti untuk beberapa detik. Oh My God...

"Hey!!" sapaan suara cowok terdengar di kedua telinga Keysha.
"Siapa siih?! Ganggu orang lagi asyiik aja.." keluh Keysha ngedumel.
Keysha Luna Djatmiko, gadis cantik juwita hati Bre itu pun hendak memarahi cowok yang dia rasa sedang mengganggu kenyamanannya menikmati para surfer yang sedang unjuk penampilan. Namun, tiba-tiba Keysha mendengar lagi cowok itu berujar,
"Excuse me, may I kiss your ass?? Eh.. Kiss your lips??"
"Brengsek banget neh orang!!" kata Keysha dalam hati dan segera melihat raut muka cowok yang sekarang terlihat cengar-cengir di depannya itu.
"Beiibbb!! Dasar yaa suka iseng!" teriak Keysha tapi dengan nada manja ketika mengetahui bahwa cowok iseng itu ternyata adalah kekasihnya sendiri.

Gadis cantik itu luluh, dan membatalkan niatnya untuk meluncurkan kata sumpah serapahnya kepada Bre yang sekarang telah jongkok disampingnya.
"Hehee.. Halo sayang. Nih gue bawain Rootbeer.." ujar cowok dengan rambut dreadlock seraya mengangkat satu kaleng minuman dingin yang ia bawa.
Keysha tersenyum simpul sambil menerima pemberian Bre, karena ia mengetahui kalo cowok ganteng kekasihnya itu terlihat menelan air ludah, ketika memelototi kemulusan batang pahanya yang licin berkulit putih. Keysha langsung menjewer telinga Brian sewaktu mata elang cowok penggemar music cadas itu merayapkan pandangan matanya menuju kearah sepasang buah payudara yang tampak membusung dan terlihat jelas dengan lekukan lembah diantara kedua gunung kembar tersebut.

"Aduuh!!" teriak Bre merasakan jeweran ditelinganya sambil berdiri.
"Makanya jangan nakal yaa, matanya tuuh jelalatan genit tahu ga siih.." sahut cepat Keysha dan tiba-tiba membelalakkan matanya. Karena ketika Bre berdiri, ada sesuatu yang menonjol, dan mengacung keras dari bagian bawah tubuh Bre yang bercelana kolor itu mengarah kepadanya, tepat diwajah cantiknya.
"PlakK!" Keysha menyentilnya iseng.
"WadauwW!! Huaa!!!" Bre pun langsung terjatuh dengan kedua lututnya menapak pada pasir putih. Kedua telapak tangannya memegangi burung gagak kesayangannya yang sedang K.O. Wajahnya meringis menahan sesuatu yang gimanaaa gituu.
"Hahahaaa!! Duch kasian banget. Bangun.. banguun.. 1,... 2,... 3,.. 4,..." Keysha berdiri didekat Bre yang lagi terkapar, sambil memberikan hitungan layaknya seorang refree.
"Maaf ya Beib. Abis "itu"-nya ga sopan banget pake acara nodong ke muka Keysha.." kata pujaan hati Bre langsung merengkuh tangan Sang DonJuan untuk berdiri.
"Aahhh tega lu, Sha.."
"Iya-iyaa, maaf yaah.." ucap Keysha dengan menampilkan senyum termanisnya.

Kemudian, mereka berdua pun ngobrol dengan santai diselingi tawa keras dan cubitan-cubitan mesra. Tentunya, selama ngobrol itu Bre tak pernah lewat barang sedikitpun untuk selalu mengawasi gerak-gerik mencurigakan sepasang payudara ranum yang membulat kencang itu, yang terus dan selalu bergerak-gerak lembut menggemaskan, meski masih terbungkus bikini.

"Shaa, dah siang banget neeh. Cari makan yuuk.." ajak Bre setelah menghabiskan waktu untuk berbincang dan memandang Keysha dengan segenap pesona yang dimilikinya.
"Oke." Keysha menerima ajakan Brian dengan senang hati.
Cowok ganteng itu langsung mengulurkan tangannya kearah Keysha. Dan ia pun perlahan menyambut genggaman erat tangan Bre. Bre tersenyum manis menatap Keysha dengan raut muka bahagia yang membuat gadis jelita itu melayang ke awan biru dilangit Bali. Saat menikmati makan siang berdua dengan Keysha di sebuah burger booth di pinggiran bibir pantai, Brian pun mengisahkan peristiwa-peristiwa yang dia alami menjelang dan sesudah mengikuti sidang ujian skripsi.

"Eh Beib, tadi Keysha ketemu sama gerombolan cowok-cowok berambut dreadlock loh. Gila dandanannya reggae culture banget. Keren-keren deh dan kaya nya akan ada party di night club gitu.." jelas Keysha kemudian menyeruput mocchiato ice.
"Masak seeh? Liat yuuk. Mau ga Sha?" ajak Bre tampak begitu tertarik.
"Ntar tanya Manda dulu aja dimana event-nya, sapa tahu dia ngerti.." usul Bre.
"Wah ide bagus tuuh, Beib. Tumben pinter. Hihihiii.." ledek Keysha sambil ketawa-ketiwi.
"Pinter lah. Dah sarjana kaleee.." sahut Bre cepat.
"HAHAAA!!" sepasang kekasih yang tampak serasi itu tertawa bersama didalam satu kebahagiaan.

Menjelang sore hari, Keysha dan Bre menghabiskan waktu bersama dengan menonton para pencinta surfing berlomba adu kepiawaian dalam menaklukkan ombak ganas di lautan biru pulau Bali, dimana juga terdapat Leak yang merupakan salah satu lambang, simbol, ataupun sebuah kesenian unggulan di Provinsi Bali.
"Pulang yuuk." ajak Keysha.
"Gue anter ke kost-an Manda yaa.."
"Ngg.. Iyaa deeh.." jawab Keysha seraya menyunggingkan senyumannya.

Sesampainya di kost Manda, Keysha pun segera beranjak untuk mandi karena merasa tubuh seksinya yang cuma berbalut bikini sewaktu sunbathing di Kuta tadi terasa lengket.
"Beib, Keysha mandi dulu yaa."
"Oke, Sha. Biar gue tunggu di beranda aja deeh.."
"Okee.. Bentar yaah.." jawab keysha cepat.
Sementara Keysha asyik mandi menyegarkan tubuh, Bre pun tampak sedang asyik pula melihat-lihat area kost-nya Manda. Begitu hijau nan teduh, tapi tetap terlihat mewah berkelas. Berderet mobil punya penghuni kost.
"Hi Briaan.." sapa dengan intonasi keras seorang cewek yang baru aja keluar dari sebuah mobil.
"Eeh.. Ngg.. Halo juga. Baru pulang kerja yaa, Nda??" tanya Bre gugup karena ketika sedang mengamati pohon anggrek, tiba-tiba aja Manda dateng nyamperin.

"Iyaa neh.. Eh kenapa ga masuk?" tanya Manda.
"Keysha lagi mandi, jadi gue tunggu disini aja.."
"Ooh gitu yaa. Ya udah gue masuk dulu ntar kalo Keysha dah kelar mandi, gue kasih tahu deh.."
"Oke, Manda.." sahut cowok berperut sixpack itu cepat.
Menit berlalu dan terasa lama Bre menunggu di beranda kost sampai kakinya kesemutan.
"Lama banget sih, gue samperin ahh.." gumam Bre seraya beranjak menuju kamar kos Manda.
"Auww!! iihh usil banget sih tangan lu, Nda. Auww!!" Brian mendengar suara pekik Keysha. Dia pun mengendap-endap menuju kearah kamar, dimana suara itu bersumber.

"Duuch seksinya sohib gue ini. Eeh.. Eeh jangan dipake dulu bajunya, Sha. Biarin pake bra sama g-string aja dulu and sekarang, coba lu bergaya diatas kasur deh." Pinta Manda yang suaranya terdengar Bre yang sekarang sudah menempelkan daun telinganya dipintu kamar.
"Apaan sih lu, Nda.." rengek Keysha.
"Yeew gapapa kale. Katanya pengen bernarsis seksi? Gimana sih.." sungut Manda.
"Hehee. Iyaa deh. Tapi malu neh gue, Nda.."
"Ga usah bawel deh. Percuma dong elu suka fashion tapi cemen ber-ekspresi. Dah, sekarang lu coba bergaya kaya model-model underwear gitu, Sha!" kata Manda bak pengarah gaya.
"Nah gitu siip. Wah bener-bener pinter lu bergaya, Sha. Pasti cowok lu bisa birahi, hihiii.."
"Yang lebih hot, Sha." kata Manda terus memberikan semangat nakal.
"Gimana emang?"
"Bra nya lu lepasin pelan-pelan, udah gitu wajah lu berekspresi nakal."
"Shreett.."

"WaowW!! Tubuh lu bener-bener ga nahaaaan. Gila seksi banget, Sha. Mana toked lu kenceng banget, sekel lagi. Eeh.. Tuu puting bisa pinky gitu resepnya apaan?"
"AuwW!! Aah!! Manda rese' deh. Ngapain juga nowel-nowel, kan lu udah punya sendiri.." omel Keysha ketika sepasang toked mulusnya kena towel Manda.
"Gue gemeesss, Sha!! Wah beruntung yaa cowok lu yang ganteng itu.."
"Hahahaa!!"
"Sekarang coba nungging deh sekalian pamerin tuuh g-string baru lu, pasti lebih look sexy." perintah Manda dan Keysha pun menuruti kata sahabatnya itu.
"Uughh gila, Sha. Nafsuin banget pose lu.."
"Sensual ya, Nda..?
"Bangeeetttt. Hihihiii.."
"Udah ahh, udah. Nurutin elu bisa-bisa lu merkosa gue lagi.." ejek Keysha.
"Yeew rese' lu ahh!! Gini-gini gue masih doyan cowok kalee.."
"HAHAHA!!" tawa kedua sahabat itu pun berderai.

Bre yang tengah nguping pembicaraan dua kaum hawa itu hanya sanggup dan mampu meneguk ludah dan memandangi nasib si otong yang udah mengeras, demi mendengarkan celoteh nakal cewek dan sahabatnya itu. Bre pun spontan langsung membayangkan buah dada Keysha, yang kata si Manda tadi begitu kenceng, ranum, dan dengan puting berwarna pink. Ouughh!!!

"TOK!.. TOOK!!.."
"Sha udah kelar belon mandinya?" tanya Bre dari luar kamar.
"Ooh iyaa, Beib. Sori-sori, keasyikkan ngobrol sama Manda jadi lupa neeh. Bentar yaa.." sahut Keysha cepat dan terdengar suara gaduh dari dalam kamar diselingi kekehan tawa dari Manda, sohibnya Keysha.
Setelah beberapa saat.
"CEKLEEKK..."
"Sori yaa, Beib. Hehehee." Keysha pun cengar-cengir minta maaf.
"Gapapa kok. Take it easy.." jawab Bre cool.
"Eeh, gimana ntar soal event nya, Sha? Udah tanya Manda?"
"Event apaan sih? sahut Manda tiba-tiba aja nongol dari dalam kamar hanya memakai tanktop putih ketat, sehingga tali bra yang dipakainya pun terlihat balapan dengan tali tanktopnya. Tubuhnya juga tampak memikat.

"Gini, Ndaa. Tadi sewaktu jalan ke pantai, gue ketemu sama serombongan cowok-cowok keren dengan rambut dreadlock gitu.."
"Terus.." potong Manda.
"Emang ada event musik yaah? Kok mereka tadi kaya ngomongin soal pentas musik gitu.."
"Ngg.. Hmm.." suara dari mulut Manda terdengar, sambil jari telunjuknya di ketuk-ketukkan di pelipis mata dan tampak ia sedang berpikir.
Brian pun juga sedang berpikir bagaimana caranya mendapatkan view yang tepat untuk bisa melihat bongkah pantat Manda yang terbalut hotpants super pendek, sehingga tungkai kakinya pun tercetak menggiurkan.
"Gimana??" tanya Keysha.
"Iyaa, Nda. Ada ga acara musiknya??" timpal Brian.
"Sepengetahuan gue sih biasanya para Jamaican Style itu kongkow-nya di ROT R alias Reggae On The Rock. Tapi kayanya lagi ga ada event deh, Bre, Shaa.."
"Yaaah!!" jawab sepasang kekasih, Bre dan Keysha kompak.
"Gapapa lagi. Masih banyak hiburan kok di pulau ini."
"Bener juga seeh. Ya udah kalo gitu gue balik ke penginapan dulu yaa.." pamit Brian.
"Oke Brian!!"
"Oke, Beib. Ati-ati yaa..."

Selama liburan di Bali, Bre dan Keysha semakin terlihat mesra dan mesra saja. Totalitas tanpa batas telah mereka tunjukkan untuk menguliti pulau sensual ini. Shopping dengan membeli barang-barang khas Bali, ke butik, mengunjungi distro-distro yang tersebar berjejer sepanjang jalan, melakukan olah raga sedikit ekstrim seperti diving, snorkling, juga bungee jumping sudah mereka jabanin.
"Kalo seneng di beli aja, Sha.." saran Bre di suatu siang disebuah mall di Lt.1.
"Bentar Keysha liat-liat dulu.." sahut gadis cantik seraya mengamati sepasang sepatu bertali rajut.
"Ga ahh!! Yuuk ke lantai atas saja." ajak Keysha sambil menarik lengan Brian.
Mereka berdua mengelilingi mall tersebut komplit. Dari lantai1 sampai lantai paling atas. Ketika melewati lagi counter sepatu, Keysha kembali melirikkan matanya kearah sepatu yang tadi dipegang-pegangnya.
"Gimana? Beli ga?" tanya Bre lagi.
"Ga ahh!! Yuuk jalan-jalan lagi aja." Keysha pun melangkahkan kakinya keluar mall.

Disepanjang jalan, kekasih Bre itu menekuk wajah cantiknya. Bibirnya manyun dan cembeyuut.
"Kenapa Sha kok cemberut sih? Inget sepatu yang tadi yaa? Kenapa ga dibeli aja tadi??" tanya Bre penuh perhatian ketika dilihatnya Keysha masih cemberut.
"Bagus sih sepatu tadi sebenernya. Tapi ga pas di hati.." kata Keysha bersungut-sungut.
"Aduuh Keysha, Keyshaa.. Yaa teranglah ga pas di hati. Namanya juga sepatu, ngepasinnya tentu di kaki laah. Gimana sih elu??" balas Brian berlagak bego.
"Niih makaan!! Ii.iiihhh!!" cubitan maut dari jemari lentik Keysha pun parkir di perut sixpack Bre.
"Ad.duhh!! ad.duuh Sha. Sakit. Hahahaa!! Eiittsss, ga kena.. Ga kenaa.. Weekzz!! Hahaa.." goda Bre sambil berjoget-joget ditempat umum. Untung aja ga ada yang ngelempar dia pake kacang ataupun pisang.

Mereka berdua, Brian Kusuma Wardhana juga Keysha Luna Djatmiko selalu saja terlihat berjalan berduaan, bergandengan tangan, juga tak lupa saling menebarkan senyuman. Di selingi kecup ringan di kening Keysha. Yuupz.. Seperti tak terpisahkan. Hari demi hari keysha habiskan bersama Guardian Angelnya- Brian. Pagi-pagi mereka sudah terlihat di Lovina, berjemur dengan melihat ombak sembari bersendau gurau berdua. Siang harinya, mereka lewati dengan menikmati makan siang bersama di sebuah restaurant sea food didaerah Jimbaran, lalu pada saat sore hari ketika matahari Bali akan segera beranjak keperaduannya, Bre dan Keysha pun terlihat menikmati indahnya sunset seraya kongkow di warung italy, untuk sekedar santai ditemani secangkir kopi dengan kepulan aromanya yang wangi, yang tersaji dihadapan mereka. Melihat gadis-gadis Bali yang cantik menari pun tak mereka lewatkan. Tentunya, Keysha yang ternyata juga seorang coffe-addict sangat menikmati kopi yang ada di depannya. Akan tetapi, diatas segalanya gadis cantik itu lebih menikmati waktu yang ia lewatkan bersama Brian, sang kekasih merangkap sebagai Guardian Angel-nya itu.

"Sha, ntar malem dinner di hotel gue yaa mumpung malam terakhir di Bali nih. Menunya lezat-lezat banget. Belon pernah gue makan ala kaum aristrokat gitu. Hehee.." ajak Brian.
"Hehee.. Bisa aja kamu, Beib. Oke dah setuju. Ntar biar kamu bawa mobilnya Manda pulang ke hotel terus jemput Keysha di kost-an Manda yaa. Gapapa kan bolak-balik?" saran Keysha gadis cantik pujaan Sang DonJuan.
"Oke sayang. Ya udah yuuk kita c'moon.."
"Yuuk mariii.."
Acara dinner pun segera menanti sepasang kekasih bahagia itu..

Agen Bola - Bandar Taruhan - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Cbo855 - Agen Sabung Ayam
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger