Home » » Juwita Hati 7

Juwita Hati 7


Bandar Taruhan - Berbagai permasalahan seperti benang kusut yang menimpa Bre, Keysha, dan Ibu Carissa akhirnya sedikit demi sedikit terurai. Perjuangan Bre untuk mendapatkan nilai kelulusan, perjuangan Bre membuka tabir gelap Burhan Djatmiko, dan perjuangan Bre membesarkan hati Keysha berakhir sukses. Beberapa bulan semenjak peristiwa rumit itu berlalu, sekarang Bre sudah dalam tahap akhir didalam penyusunan skripsinya tinggal menunggu sedikit lagi untuk maju sidang. Karena kesibukannya dalam final round perkuliahannya, Bre pun jarang tampak di kampus. Memang siih sesekali dia setor muka ke kampus tercinta ini. Tapi sebagian besar waktunya ia habiskan bergelut dengan buku-buku materi sidang skripsi di kostnya. Kabar Ibu Carissa yang telah membuka hati untuk Pak Pram dan akhirnya mereka berdua jadian pun sudah Bre ketahui dan itu merupakan kabar bahagia buat Bre karena Ibu Carissa telah lolos dari perangkap kebohongan. Yang lebih terutama, akhirnya Ibu Carissa mendapatkan tambatan hati yang sesuai dengan dirinya dan mereka segera menikah.

Bre sendiri sampai detik ini masih sendiri. Kedekatannya dengan Keysha memang masih berlangsung tapi belum mengarah pada peng-ikraran bahwa mereka berdua resmi menjadi sepasang kekasih. Ga tahu kenapa Bre menjadi gugup kalau harus bertemu dengan Papa Mama Keysha. Karena semenjak peristiwa itu, Bre lebih banyak bertemu Keysha di kampus. Kantin dan perpustakaan adalah lokasi favorit mereka berdua untuk berpacaran tak resmi karena memang mereka berdua belum resmi menjadi sepasang kekasih. Pagi-pagi sekali Bre pergi berangkat ke perpustakaan kampus. Tanpa sarapan ataupun sekedar minum kopi di warung Bik Sumi. Berjalan gontai kearah kampus dimana gelar sarjana tinggal sedikit lagi dia raih. Setiba nya di perpustakaan yang masih sangat sepi, Bre duduk nyantai di bagian belakang yang terhalang rak buku yang besar, sehingga daerah sekitar situ semakin sepi dari lalu lalang para mahasiswa.

"Ya elaahh Bre, aku cari-cariin dari kemarin ternyata suka ngendon disini!! Stress yaa nungguin sidang? Hihihiii.." kata Ibu Carissa tiba-tiba seraya berjalan ke arah Brian. Rok longgar Ibu dosen cantik dengan panjang selutut tampak sedikit berkibar seiring langkah kaki nya yang ber-high heels melangkah cepat.
"Eeh Ibu Carissa disini juga.. Iya neeh Bu, sedang mempersiapkan diri. Hehehe.." ucap Bre santai sambil memandang wajah Ibu Carissa yang tampak semakin cantik pagi ini.
"Bre, ada sesuatu yang pengen aku omongin sama kamu." kata Ibu Carissa seraya duduk disamping Bre.
"Apa itu Bu?
"Gini.. Sebelum aku menikah dengan Pak Pram, aku ingin.. Nggg.. Ingin sesuatu dari kamu untuk yang terakhir kali.." pinta Ibu Carissa sedikit malu-malu gimana gituuu.

"Sesuatu dari saya Bu? Apa? Uang? Waah saya ga punya kalo uang Bu. Makan di tempat Bik Sumi aja saya Cuma tanda tangan Buuuu.." sahut Bre poloosss sambil menggaruk-garuk kulit kepalanya.
"Waah kamu sakti dong kalo gitu Bre. Hebat kamu, ga butuh duit lagi tuuh berarti.." ledek Si empunya kalung dengan liontin huruf C itu.
"Yee bukannya gitu, Bu. Malah saking ga punya duit itu saya keseringan nge-bon.." ujar Bre rada keki.
"Hahahaa!! Bree.. Bree. Kamu itu bener-bener deeh.." tawa merdu dari bibir tipis itu terdengar.
"Hehehee.. Lah terus apa dong sesuatu itu??" tanya Bre penasaran.
"I need your cum.." jawab singkat Ibu Carissa sambil berbisik.
"Apa??! See.. Serriuss, Bu??" Bre terperenjat kaget.
"Yuupz!"
"Kapan Bu?? Dimanaa? Kalo ketahuan gawat dunk" imbuh Bre nyerocos ga pake jeda dan terlihat masih merasa syok antara seneng dan tatyuut.
"Rightnow! Come with me.." jawab singkat Sang dosen seraya menarik paksa tangan Bre, dan berjalan ke sudut bangunan perpustakaan yang sepi dan jarang dilalui para pengunjung perpustakaan. Mereka Nekaattt!!!
Bree seneng-seneng aja mau dapet sarapan meki mentah nan nikmat bergizi tinggi punya Ibu Carissa. Hihii.hihiii..

Carissa Adell Gayatri yang nafsunya semakin liar tak terkendali setelah kenal dengan yang namanya kontie langsung memepetkan tubuh Bre ke dinding. Dengan berjongkok di depan Bre, Ibu Carissa langsung membuka sabuk, kancing celana beserta ritsluiting nya, dan menurunkan sebatas pantat Bre.
"Duuch imutnya kalo masih setengah tiang kek gene.. Eemmpphhh!.. Mmhhppp!.. Lheepphh!" ucap dosen jelita itu kepada kontie Bre yang belum begitu tegang, dan langsung menjilat telak batang kontie juga mengulum-ngulum helmnya dengan bernafsu karena di buru waktu.
"Ouughhh shitt!!".. ange.ettshhh!!" uuugghhhh!! Carrissaa.aaa.. Aakkhhhh!!!",
Desah kenikmatan Bre terdengar, sambil mengelojotkan tubuh, ketika Carissa langsung,
"Sleeeeepphhhh!!" men-deepthroat lonjoran kontie Bre dengan lahabnya..
Setelah yakin kalau kontie itu sudah bener-bener ngaceng, Ibu Carissa langsung menghadap dinding dengan melebarkan tungkai kaki dan menunggingkan pantat yang sekel berisi itu. Tangan kiri nya menyingkap rok longgar yang dipakai nya sebatas pinggang.

Amboii.. Pantat putih mulus itu terpampang sedemikian jelas di depan Bre, dan TANPA CELANA DALAM lagi. Bener-bener sudah dipersiapkan meki tersebut sebagai Breakfast terlezat untuk Bre. Gilaaa dah. Mekinya terlihat sudah basah, terselip malu-malu diantara selangkangannya. Tak berlama lama, langsung Bre remes-remes kenceng sepasang buah pantat putih yang begitu ngacengin untuk di kontie-in.
"Ouughh!! Bree.ee.. En.nyakkhh!!.. Sshhhh!.. Se.sedoottt ter.russhhh!!.. Eemmphh..", rengek manja penuh nafsu dari cewek cantik itu, yang meki putih mulusnya sedang terkuas dan terhisap oleh bibir dan lidah Sang DonJuan.
"Sluurrppphh!!"
Susrupan kuat di lubang meki yang semakin memerah itu mengakhiri permainan lidah Bre. Ibu Carissa langsung menggenggam batang kontie, dan mengarahkan tepat didepan lubang meki penuh kenikmatan miliknya.

"Tekaannn yang kuatt Bree.. Aaaggghhhhhh!!.. Ouugghhhh!!.. Ged.gedee bahngee.ett..sshhh!!" pekik lirih Ibu Carissa.
"Sleeeepphhhh!!!!"
Seketika lonjoran kontie berurat itu langsung masuk seutuhnya kedalam meki dengan hanya sekali sentak.
"Ouughhh!!.. sempitthhhh!" ceracau Bre merasakan jepitan yang begitu kuat dari meki Sang dosen yang terus terusan mengempot-empot setiap mili dari lonjoran batang kontie Bre, yang sudah mulai mengocok meki nya dengan cepat karena keterbatasan waktu. Dosen cantik itu pun juga mendorongkan pantat bohay nya kebelakang menyambut hunjaman kontie Bre biar makin masuk lebih dalam lagi di mekinya, sambil merapatkan kedua pahanya yang berkulit mulus itu.
"Sleepphh!.. Sleephh!!.. Cloophhh!.. Cloophhh!!.. Sleeeeeepphhh!!!"

Suara tusukan kontie menggempur meki dosen idola para mahasiswa yang semakin bertambah sempit dengan merapatnya paha Ibu Carissa. Sama sempit nya dengan meki Karen yang juga sudah pernah Bre kontie-in. Tangan Bre yang ga mengenal sopan santun ataupun belum belajar body manner langsung merayap menuju gundukan sepasang toket ranum Ibu Carissa yang masih terbungkus kemeja tipis. Diusapnya perlahan dan diremas-remasnya dengan gemas.
"Jangan Bree.. Ntarr bahjuunyaa.a kuhh.. suutthhh!!" kata dosen cantik itu terengah-engah sambil merem melek penuh nikmat menerima pompaan lonjoran batang kontie Bre yang berurat itu.
Bre yang mendengar permintaan Ibu Carissa pun menghentikan memerah buah susu Sang dosen yang bener-bener kenyal terawat itu. Sebagai gantinya, telapak tangan Bre segera meremas dan menaplok-naplok buah pantat putih yang njentit punya Carissa Adell Gayatri.
Rona balur merah langsung terlihat pada buntalan pantat bohay yang sedang terbentur selangkangan Sang DonJuan.

"Auuwhh!! Mmphhfff!!" lenguh Ibu Carissa ketika Bre juga mencumbu leher jenjang dosen binal itu. Dikuasnya leher dengan bulu-bulu lembut yang beraroma wangi.
"Chupphh!!.. Chuphh!!" gigitan dan cupangan Bre pun langsung berbekas menghiasi leher Ibu Carissa.
Saat mencumbu Sang dosen, cowok dengan rambut dreadlock itu tak henti-hentinya menusuk meki legit yang didalamnya terasa begitu keset itu dengan cepat.
Tusukan terakhir aktivis kampus itu begitu dalem sampe mentok, dan Bre langsung memutarkan pinggulnya, mengulegkan batang kontie yang bersemayam di dalam mekie peretnya Ibu dosen cantik itu, yang sekarang tengah mengalungkan kedua tangannya kebelakang kearah leher Bre dan mereka melakukan deep kiss yang begitu hot biar kenikmatan yang sedang mereka kail bertambah tinggi.

Sensasi bercinta dengan rasa takut terpergok membuat Bre segera mau keluar, demikian juga dengan apa yang dirasakan oleh Carissa Adell Gayatri.
"Ak.. Akuu m.mauu dappettt Bre.ee.. Sshhhh!.. Aakhh!!" jerit lirih Ibu Carissa.
"Saa.. Sayaa.aa jug.gaaa Bu. Keluaa.arrr dim.mana.. Aaakkhhh?!!" tanya Bre parau menahan gelombang kenikmatan.
"Dihh.. dalemmm a.aajaahhhh!" jawab Carissa tertahan.
End up..

"AAA...AAKKHHHH!!!!!.. CROOTTHHH!!.. JRROOTHHH!!.. SHEERRRHHH!!..SHEERHH!.. SHEERRHHHH!.. CCROOOTTHHHH!!.. CROOTHH!!"
Sperma Brian Kusuma Wardhana dan cairan binal Carissa Adell Gayatri saling menyembur, saling menghangatkan satu sama lain didalam rahim dosen jelita itu.
"PLOOPPHHH!!"
Keluarlah batang kontie dari meki dan,
"Lheerrhhh.."
Sperma kental dan hangat itu perlahan lahan mengalir keluar dari belahan meki Ibu Carissa yang sekarang tampak menganga. Mengalir turun perlahan kearah paha dan lutut nya.
"Makasihh ganteng, aku puass banget." bilang Ibu Carissa sambil mengatur nafas dan segera akan berjalan keluar perpustakaan untuk menuju kelas yang akan diajarnya.
"Eeh Ibu ga pake celana dalem dulu?" tanya Bre sambil merapikan celana panjangnya.

"Ga penting Brian, aku malah merasa semakin seksi kalo ngajar dikelas dengan masih adanya lelehan sperma kamu yang hangat didalem meki, yang perlahan mengalir turun sampe kaki, duuch seksiii bangeetttss.. Hahaha.." jawab Ibu Carissa sambil berjalan menjauh dari Bre yang Cuma bisa mematung dan terbengong.
"Bener-bener dosen binal.." batin Bre sembari tersenyum puas abis menyuntikkan spermanya kedalam meki peret Ibu dosennya yang cantik itu.

Siang itu di taman kampus yang rindang setelah tragedi kenikmatan di pagi harinya di sebuah sudut bangunan perpustakaan, terlihatlah Bre, Karebet, Santi, Andi, dan Karen sedang asyik bercengkerama. Ditengah keasyikkan mereka bergurau untuk ikut meredakan stress yang dialami Bre karena akan menghadapi sidang ujian, tiba-tiba...
"Waah lagi pada asyiik yaah?" sapa ramah Pak Pram.
Mereka yang asyik bercengkerama menoleh bersamaan kearah suara yang terdengar berwibawa.
"Eeeh, ada Pak dosen.." kata mereka kompak.
"Waah Pak dosen makin ganteng aja neeh.." celetuk seseorang dari mereka yang tak lain adalah Karen.
"Huuu!!! Karen mulai bertingkah neeh. Ati-ati aja lu Karen, ntar dikasih lilitan kawat diatas kepala lu terus didoain sama Andi bisa gulung-gulung kesakitan lu!!" cibir Bre.
"Lu kate gue Sun Gho Khong ape??" jawab Karen kesal.
"Hahahaha!!!!"

Pak Pram Cuma tersenyum melihat tingkah para mahasiswanya itu..
"Semua pada berpasangan, kok kamu sendirian aja Bre? Mana kecengannya neeh??" tanya Pak Pram yang sekarang berstatus sebagai pacar dari Ibu Carissa.
"Hahahahaa!! Bre ga suka cewek, Pak.." seloroh Andi.
"Oyaa? Lalu sukanya apa dong?" tanya Pak Pram mencoba akrab dengan para mahasiswa ini.
"Sapi atau kambing yang di bedakin!!" sahut Begawan Karebet.
"Hahahaha!!!"
Meledaklah tawa kerumunan mahasiswa dan dosen itu disiang hari.
"Aaaah Kampret kalian semuaa!! Beraninya main keroyokan! Huuu.. Cemeenn!!" ujar Bre senewen.
"Yaa jelaslah main keroyokan Bre.. Kita khan penggemar Gangbang!! Yaa ngga'.. yaa nggaa' ??" kata Karebet ngasal.
"Hahahahaa!!!"
Tawa mereka meledak lagi. Bre mati kutu dikerjain rame-rame.

"Karebet nakal yaa.." bilang Pak Pram diiringi senyuman ringan.
"Dikit Pak, hehehee.. Aduuch! Auww!!.." jawab cepat Karebet dengan mengaduh karena Santi telah melancarkan cubitannya kearah pinggang Begawan Karebet.
"Wakakaa.. Mampus lu Bet, sukuriin!! Dikebiri aja cowok lu San, biar nyaho'!!" balas Bre merasa terbantu oleh tindakan Santi.
SIIIINNGGGG.. Tiba-tiba suasana sunyi. Hanya suara gemerisik angin membelai daun-daun pepohonan.

"Haloo semuaaa!" sapa suara yang terdengar sangat merdu seperti seorang pramugari sedang memberikan instruksi kepada penumpang pesawat.
"Ehhemm!!.. Ehemm!"
"Uhukk!.. Uhhukkk!!"
Temen-temen Bre langsung pada berdehem dan ber-uhuk-uhuk berjama'ah, ketika ada seorang cewek yang begitu jelita mencoba join dengan mereka. Bre yang bingung kenapa pada bertingkah aneh pun langsung mendongakkan kepalanya dari tatapan matanya yang menghadap kebawah.
"Keyshaa.aaa??!!" gumam Bre lirih tapi terdengar begitu keras karena semua yang ada disitu pada diam semua.
Keysha pun terlihat bingung dan merasa gimanaa gitu melihat semuanya terdiam. Bre langsung memandangi temen-temennya satu persatu. Dan pada akhirnya...

"Hahahahaa!!" tawa temen-temen Bre memecah kesunyian yang barusan tercipta. Hmm.. Ternyata mereka sedang ngerjain Bre dan Keysha dengan cara berdiam diri dengan kompak.
"Ini dia Pak.. Kecengan Bre. Yang membuat Bre sekarang rajin mandi daripada sebelumnya.." ledek Andi.
"Aahh sialan lu, Ndi. Eeeh, lu belon pernah dikerubungi kecoak yaa??" tanya Bre galak.
"Belon. Emang kenapa??" jawab Andi.
"Bet!! Kerubungi Andi, Bet!!"
"Whatt!!! Emang gue kecoak yaah? Enak aja lu ngatain orang sembarangan.." Karebet terbelalak diserang mendadak oleh Bre..
"Hahahahahahaaaa!!!!"
Dan sekali lagi meledaklah tawa manusia berpendidikan ini meledak.

Suasana mulai mencair dan ini membuat Keysha merasa mulai nyaman diantara mereka. Tapi celetukan-celetukan untuk Bre dan Keysha masih saja berlangsung dan itu membuat keduanya menjadi sering salah tingkah. Tapi secara tidak langsung, celetukan temen-temen Bre itu membawa hal positif karena semakin mendekatkan hatinya dengan hati Keysha.
"Ya udah silahkan dilanjut, Bapak duluan yaa.." pamit Pak Pram sembari melangkahkan kaki berlalu dari hiruk pikuk mahasiswanya yang masih asyik bercengkrama.
"Iyaa Pak. Ati-ati yaa Pak, kalo ada belokan kekiri jangan malah belok kekanan lho.." kelakar Bre disambut tawa temen-temennya, juga Pak Pram sendiri.
"Hahahahaa!!"
"Gue juga cabut dulu prend. Dah siang neeh laper mo lunch dulu. Yuuk sayang.." kata Andi ngajak Karen untuk cari makan.
"Sama, gue juga pengen makan nasi padang yang baru aja buka diseberang kampus. Yuuk San.." ajak Karebet kepada Santi seraya berpamitan kepada Bre.
Hmm.. Temen-temen Bre memang sengaja pergi meninggalkan Bre dan Keysha biar Bre dan Keysha tidak merasa terganggu.
"Yee malah pada pergi gimana siih??" protes Bre.
"Shaa.. Ke perpustakaan aja yuuk sekalian ngadem diruang ber-ac.." ajak Bre dan langsung disetujui Keysha.

Didalam ruang ber-ac perpustakaan, mereka memilih tempat dimana dulu untuk pertama kalinya mereka saling kenal.
"Kapan maju sidang Mas?" tanya Keysha pelan.
"Sekitar satu bulan lagi Shaa.."
"Waah bentar lagi jadi sarjana nii yeew!.. Persiapan perangnya gimana tuh? Dah bener-bener siap kah?" lanjut Keysha.
"Hmm.. Setengah siap setengah ga, hehe.. Deg-deg-an gue neeh Shaa.."
"Deg-deg-an mau sidang atau deg-deg-an karena Keysha neeh? Hihihiii.." Keysha memancing di air yang keruh.
"Nggg.. Eeh.. Hehehee.." Bre Cuma terkekeh gugup sambil menggaruk-garuk rambut kepalanya yang ga gatal.
Selama ini gue emang suka sama Keysha. Gue rela berkorban waktu dan pikiran juga demi Keysha. Dan gue lihat Keysha suka sama gue, apa gue tembak sekarang aja yaa disini?? Hmm..

"Hmm.. Sha, boleh gue ngomong sesuatu??" tanya Bre rada grogi.
"Tanya apa Mas?" selidik Keysha.
"Biasa aja kali Mas, gasah grogi kaya gitu, hehehe.." canda Keysha melihat tampang Bre yang mendadak aneh.
Aseeem.. Ni bocah malah becandain mulu tau gue grogi gini juga..
"Keliatan kalo grogi yaa Sha? Hehe.. Jadi malu.." jawab Bre poloossss..
"Hahahahaa!! Mas Bre, Mas Breee.. Lucu deeh iihhh!!" Keysha tertawa dalam gemasnya.
"Ada apa siih emangnya??" tanya Keysha lagi.
"Begini Shaa.. Setiap orang kan dikaruniai panca indera dan anggota badan oleh Tuhan.."
"Betul, Mas.."
"Nhaah.. Gue bingung neeh dengan panca indera dan anggota badan yang gue punya."
"Lhoh kenapa emangnya, Mas??" tanya Keysha jadi bingung dengan mengerenyitkan keningnya.
"Liat ke gue, Shaa.." pinta Bre, dan Keysha pun menatap wajah ganteng Bre.
Suasananya tiba-tiba aja menjadi hening..

"Shaa.. Nggg.. Hmm.. Gini, gue kan mempunyai sepasang mata neeh, tapi sialnya ga selalu bisa untuk melihat lu. Lu tau kan kalo gue juga mempunyai sepasang tangan, tapi sialnya lagi ga selalu juga bisa untuk melindungi dan menjaga lu. Tapi, satu hal yang pasti Sha, gue mempunyai sebuah hati, yang selalu berdoa buat lu.. Berdoa untuk malaikat kecilku. Shaa.. Gu..Gue.ee sukkaa sam..samaa lu. Be My Little Angel, would you..??"
Keysha kaget karena diakhir kalimat yang so sweet menurut Keysha, Bre ternyata menyatakan cintanya di sebuah perpustakaan kampus ditempat mereka pertama kali saling kenal.
"Mmm.. Gimana yaah Mas Bre?? Keysha perlu waktu untuk menjawabnya.." kata Keysha lirih dengan menundukkan wajah jelitanya kelantai perpustakaan. Diterima ngga' yaa
"Fyuuuhh!!" Bre menghela nafas panjang.
"Yaa, iyaa Keysha, gue tau lu butuh waktu untuk menjawabnya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan bukan?? Yaudah terserah lu aja kapan mau ngasih jawabannya." ucap Bre datar meski ada rasa kecewa didalam lubuk hatinya.

"Mas Bre ga marah khan??" tanya Keysha takut-takut.
"Ngapain musti marah? Ga marah kok, Sha. Tenang aja lagii.." jawab Bre dengan tersenyum. Senyuman getir.
"15hari pas tengah-tengah Mas Bre menjelang sidang, kalo sempet main kerumah Keysha yaa.." pinta Keysha.
"Berarti 15hari sebelum gue maju sidang?" tanya Bre meyakinkan.
"Iyaa Mas.. Pas tengah purnama dan pas malam jumat kliwon.."
Waduuh.. jangan-jangan dijadiin jaelangkung neeh sama keluarga Keysha...
"Haah!! Malam jumat kliwon, Sha?? Ga salah tuh? Tanya Bre agak kaget mendengar kata jumat kliwon.
"Ga salah kok. Emang kenapa?? Tatyuut eeaaa?? ejek Keysha kenes.
"Kenapa musti takut? Weekzz!! Balas Bre dengan meleletkan lidahnya kearah Keysha..
"Okee deh kalo begitu. Ya udah yuuk kita pulang, gue mo lanjutin memperdalam materi sidang.." imbuh Bre dan langsung diikuti Keysha.

Huaaaaa!!! Seandainya ditolak pun gue harus ikhlas. Seenggaknya, gue sudah merasa senang bisa mengenal Keysha, sudah merasa bahagia bisa membantu Keysha dalam menyelesaikan permasalahannya. Seandainya ditolak dan gue akhirnya lulus kuliah, maka gue akan segera pergi dari kota ini untuk mencoba menjadi raja di kota jakarta. Keyshaa... Hmm.. Bakal jadi sebuah cerita klasik di masa depan gue nantinya. Demikian pula dengan Karen, Andi, Ibu Carissa, Pak Pram, Saipul, Bik Sumi, Santi, dan Karebet. They're de best friend that i ever had.

Agen Bola - Bandar Taruhan - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Cbo855 - Agen Sabung Ayam
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger