Home » » Evi, Sekretarisku Yang Janda 1

Evi, Sekretarisku Yang Janda 1


Bandar Taruhan - Sehubungan dengan sekretarisku yang mengundurkan diri karena menikah, aku meminta bagian kepegawaian untuk mencarikan sekretaris untukku. Untuk menghemat keuangan perusahaan, aku minta dicarikan dari internal perusahaan saja. Dari bagian lain yang berminat untuk menjadi sekretaris. Diantara beberapa karyawan yang ditawarkan padaku, ada satu yang menarik perhatianku. Namanya Evi, staf bagian administrasi, umurnya 30 tahun yang berarti 5 tahun di bawah umurku. Dari hasil interview dengannya, aku rasa dia memenuhi semua kriteria yang aku inginkan. Orangnya smart, wajahnya cantik dan yang membikin aku tertarik padanya adalah bentuk tubuhnya yang bahenol. Tubuh bagian atasnya menonjol oleh sepasang payudara yang cukup besar, sementara tubuh bagian bawahnya tampak pantatnya yang bulat dan besar. Sungguh bentuk tubuh yang begitu menawan yang dapat membangkitkan gelora birah bagi setiap lelaki yang memandangnya.

Pada awalnya Evi merasa canggung sehingga sering sekali berbuat salah dan merasa kurang nyaman kalau harus menghadap aku. Mungkin salah satu yang membuatnya kurang nyaman adalah tatapan mataku yang sangat tajam dan terkadang seperti sedang menelanjangi tubuh indahnya. Karena memang aku sangat terpesona dengan bentuk tubuhnya yang bahenol tersebut. Namun berkat keramahan, ketelatenan serta kesabaranku dalam membimbing dia, kini dia sudah tidak canggung lagi dan hubunganku dengannya juga semakin dekat. Evi termasuk tipikal orang yang cerdas sehingga dalam waktu singkat apa yang aku ajarkan dapat dia kuasai. Dan dengan cepat pula dia dapat mengetahui dan menyesuaikan dengan kebiasaanku. Hingga akhirnya dia dapat aku andalkan untuk mengatur agenda kerjaku dan menyiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan berkaitan dengan pekerjaanku. Dan karena kepandaiannya tersebut dan prestasi kerjanya yang bagus, aku tidak ragu mempromosikannya sehingga gajinya naik hampir dua kali lipat. Sejak mendapat promosi tersebut, ada satu perubahan yang Evi alami yaitu dia berusaha tampil lebih menarik setiap hari untukku. Hal itu membuat aku menjadi semakin betah berada didekatnya.

Hubunganku dengan Evi semakin lama semakin akrab dan dekat. Kini Evi mulai berani curhat tentang kehidupan pribadinya kepadaku. Mulai dari pengalamannya sebelum bekerja ditempatku sampai urusan rumah tangganya. Bahkan sampai masalah kehidupan seksualnya dengan matan suaminya tanpa ragu dia ceritakan kepadaku. Dari oborlan tersebut akhirnya aku mengetahui kalau Evi seorang janda dengan satu anak. Mantan suaminya seorang pilot yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Setelah dekat dan mengetahui latar belakang kehidupannya terutama masalah kehidupan seksualnya, aku tahu Evi tipikal perempuan yang mempunyai libido seksual tinggi. Hal tersebut membuat aku jadi terobsesi untuk dapat meniduri sekretaris baruku tersebut. Aku membayangkan alangkah nikmatnya seandainya aku dapat meniduri Evi, dapat menikmati tubuh sekretarisku yang bahenol yang cukup menarik bagiku walaupun dia sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan. Akhirnya kesempatan untuk mewujudkan keinginan itu terjadi. Aku ditugaskan oleh kantorku untuk bertemu klien di Bandung. Karena banyak yang harus aku persiapkan dalam pertemuan tersebut maka aku putuskan untuk mengajak Evi dalam tugas tersebut.

Kami menginap disebuah hotel bintang lima. Sebenarnya aku ingin pesan satu kamar saja agar aku dapat berduaan sekamar dengan Evi, namun karena sebelumnya aku belum mengkonfirmasi keinginanku tersebut kepada Evi aku tidak yakin kalau Evi akan menyetujui keinginanku tersebut. Akhirnya aku putuskan untuk memesan dua kamar namun yang ada pintu penghubung antar kamar. Awalnya Evi ragu namun setelah aku jelaskan alasannya agar sewaktu-waktu aku butuh dirinya tinggal ketok pintu penghubung gak perlu keluar kamar. Begitu juga bila dia butuh konsultasi hasil kerjanya denganku tinggal masuk melalui pintu penghubung tersebut. Dan agar lebih menyakinkan Evi maka kunci pintu penghubung aku minta agar Evi yang menyimpan. Hari pertama agenda meeting benar-benar padat. Meeting berlangsung dari pagi sampai malam. Hal itu membuat aku capek sekali. Begitu selesai meeting aku minta Evi agar jangan lupa menyiapkan bahan buat besok pagi. Sementara karena kondisiku yang agak kurang fit hari itu, begitu tiba di kamar aku langsung tidur. Hal serupa juga terjadi pada hari kedua meeting dengan klienku. Agenda pada hari kedua juga masih padat. Sehingga menguras banyak stamina dan pikiran. Baru pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir agenda meeting tidak terlalu padat. Hanya membuat resume hasil meeting yang akan ditandatangani keduabelah pihak. Akhirnya tepat pukul 13.00 meeting selesai.

Selesai meeting, aku santai didalam kamar hotel. Tiba2 pintu penghubung antara kamarku dan kamar Evi terbuka, Evi mengetuk pintu dan wajahnya yang manis nongol dari balik pintu.
"Pak boleh saya masuk?" Tanya Evi dengan sopan.
"Eh... kamu Vi. Masuk aja." kataku.
Aku sangat terkejut begitu Evi sudah ada didalam kamarku. Dia memakai gaun terusan yang sangat ketat sehingga walaupun seluruh tubuhnya tertutup namun lekuk2 tubuhnya yang menawan itu tercetak dengan jelas.
"Kenapa, Pak? Ada yang salah dengan Evi sampai Bapak tidak berkedip gitu melihat Evi." kata Evi sambil tersenyum, seakan-akan dia tahu aku terpesona melihat tubuhnya yang bahenol tersebut.
"Lagi ngapain Pak?, kayaknya dari tadi serius banget liatin Tab-nya?" tanya Evi.
"Biasa lihat2 berita di twitter dan update status FB" jawabku santai.
"Kirain..., biasanya sih cowok kalau lagi asyik dengan Tab-nya gak jauh2 dari lihat foto2 telanjang cewek atau lihat video porno" ujar Evi sambil duduk ditepi tempat tidur.
Aku sempat melirik belahan payudaranya yang besar tersebut.

"Kalau itu sih banyak Vi di laptop aku" kataku.
"Ah yang bener Pak, Evi mau liat dong... itung2 buat refreshing" kata Evi.
"Serius nih, kalau mau aku nyalain laptopku." Aku mencoba memancing keseriusan Evi.
Evi mengangguk malu. Aku buka Video XXX Jepang berformat MP4.
"Kesempatan nih untuk merangsang libido seksual Evi sehingga nantinya aku dapat menyetubuhi dirinya sesuai keinginanku selama ini." Gumanku dalam hati.
Setelah beberapa lama Video aku putar, tiba2 Evi berkomentar,
"Ihhh... Kon tol cowoknya gede banget Pak" seru Evi.
Aku kaget dengan perkataan Evi tersebut sehingga aku menoleh ke araknya.
"Maaf pak, Evi kelepasan ngomong jorok..." kata Evi sambil membekap mulutnya sendiri, saat melihat aku menoleh ke arahnya.
Namun komentar tersebut tidak aku tanggapi. Aku kembali membaca Twitter dan FB ku namun sebenarnya aku sudah tidak konsen lagi. Aku sudah tidak sabar untuk cepat2 menyetubuhi tubuh bahenol Evi.

"Kayaknya Evi sudah mulai terangsang. Dia sudah tidak malu2 lagi menyebut kata kon tol secara terus terang. Tinggal menunggu waktu nih, aku akan dapat menyetubuhinya." kataku dalam hati. Setelah berjalan beberapa menit, aku melihat kearah Evi yang sedang menikmati adegan demi adegan yang ada dalam video tersebut. Kemudian aku mendekatinya.
"Kamu pernah posisi gitu ga Vi?" tanyaku saat melihat adegan doggy style di video tersebut.
Evi menggelengkan kepala, "Gak pernah Pak, semenjak nikah seks kami biasa saja, bahkan Evi jarang digauli Pak. Mantan suami Evi kan pilot pak, jadi jarang ketemunya. Setiap ketemu harapan Evi dapat melampiaskan dahaga seksual Evi dan mendapatkan kepuasan biologis karena jarang digauli tapi ternyata mantan suami Evi tidak mampu memberi kepuasan yang Evi inginkan. Padahal sebenarnya nafsu sek Evi itu tinggi Pak..." lanjut Evi sambil matanya tidak berkedip melihat adegan demi adegan dilayar Laptopku.
"Gimana rasanya ya kalau me2k di isep kayak tadi....." tiba2 tanpa sadar Evi berbicara.
"Kalau Evi mau ngerasain me2knya di isep, aku mau kok ngisep me2k Evi?" candaku.
"Emang Bapak mau ngisep me2k Evi?" tanya Evi yang sepertinya birahinya sudah semakin tinggi.
Tanpa menjawab pertanyaan Evi, aku langsung melumat bibirnya. Mulanya Evi kaget, namun akhirnya dia membalas ciumanku.

Evi benar-benar sudah dikuasai nafsu birahinya. Saat ini dia ingin menyalurkan gejolak birahinya yang selama ini terpendam. Sekaranglah saatnya baginya untuk melampiaskan nafsu seksnya yang begitu menggelora yang tidak tersalurkan sepeninggal suaminya. Evi sudah tidak memperdulikan lagi bahwa yang sedang melumat bibirnya adalah aku, yang tidak lain adalah Bosnya. Saat ini kesempatan baginya melampiaskan nafsu seksnya yang tinggi tersebut dan bagiku saat ini adalah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginanku menyetubuhi Evi yang sudah lama aku pendam. Evi melepaskan bibirnya dari lumatan bibirku. Lalu dia berdiri melepaskan gaunnya hingga tinggal mengenakan CD dan BH saja. CD Evi model bikini yang tipis dan minim, sehingga semuanya terlihat dengan jelas. Pantatnya yang bahenol terlihat bulat dan mulus sedangkan bagian depannya tampak bukit me2knya yang tembem dihiasi bulu2 jembut yang cukup lebat hingga sebagian keluar dari samping kanan dan kiri serta atas CD Evi. Dibagian dada, BH yang dikenakan Evi tak sanggup menampung sepasang payudaranya yang cukup besar.  Begitu menyaksikan tubuh montok Evi yang hanya mengenakan CD dan BH tersebut, akupun segera melepas pakaian yang aku kenakan hingga aku tinggal mengenakan CD yang membungkus kon tolku yang besar. Bagian depan CDku tampak menyembul akibat kon tolku yang mulai tegang melihat tubuh Evi yang seksi tersebut.

Sesaat Evi melirik ke arah depan CDku yang tampak menyembul besar menyembunyikan batang kon tolku di dalamnya. Melihat hal itu, Evi merasakan 1tilnya berdenyut-denyut dan liang me2knya terasa mulai basah oleh cairan akibat rangsangan birahi yang menderanya. Dengan nafsu yang berkobar-kobar Evi memeluk erat tubuhku. Dengan ganas bibirnya kembali mencium bibirku. Dengan tidak kalah ganasnya aku membalas pagutan bibir Evi dan memilin-milin lidah Evi didalam mulutku. Kemudian tangan Evi masuk ke dalam CDku, dan menemukan batang kon tol yang besar. Perlahan tangan Evi mulai mengocok batang kon tolku. Sehingga dia merasakan denyut-denyut batang kon tolku yang perlahan-lahan mulai tegak berdiri. Evi semakin tak kuasa menghadapi kenyataan tersebut. Me2knya semakin terasa gatal dan denyutan cairan kental dan licin semakin memenuhi seluruh rongga yang ada di dalam liang me2knya. Evi melepas bibirnya dari pagutan bibirku, lalu jongkok tepat didepan selangkanganku. Diplorotkannya CD yang membungkus kon tolku. Dengan berpegangan pada pundak Evi aku mengangkat sebelah kakiku sehingga CDku terlepas dan jatuh dilantai. Kemudian Begitu CDku telah copot, batang kon tolku yang sudah tegang sejak tadi langsung meloncat keluar.

"Eesstt... uukhh... Paaak... gede banget kon tolnya. Evi pingin dipuasin dengan kon tol bapak yang gede ini..." desah Evi ketika rangsangan birahinya semakin tinggi saat melihat batang kon tolku yang panjang besar dan bengkok itu telah tegak dan keras.
Dikocoknya dengan lebut batang kon tolku sehingga batang kon tolku semakin keras dan tegak. Tiba2 Evi bangun dari posisi jongkoknya. Dengan cepat Evi mencopot BH dan CD yang masih melekat ditubuhnya. Kemudian dengan keadaan telanjang bulat, Evi merebahkan tubuh bahenolnya di tempat tidur. Tubuh bahenol Evi yang selama ini hanya dapat aku nikmati dalam balutan pakaian seksinya kini dapat aku nikmati dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain yang menutupinya. Pada bagian me2k sampai sebatas pusarnya, bulu2 jembut yang hitam dan keriting tumbuh lebat sehingga menutupi bukit me2knya yang tembem tersebut. Sementara di dadanya menggantung indah sepasang payudara besar yang dihiasi puting yang berwama kecoklatan. Aku menelan air ludah, menahan nafsu yang membara. Begitupun Evi. Tubuhnya bergetar dan jantungnya berdegub kencang mengguncang dadanya. Saat kedua tangan Evi menyibakkan bulu2 jembut yang menutupi me2knya tersebut, tampak permukaan bibir me2knya yang tebal dan 1tilnya yang tampak menonjol telah basah oleh cairan yang keluar dari liang me2knya akibat rangsangan birahinya.

Evi membuka kedua belah kakinya lebar-lebar sehingga isi di dalam me2knya semakin tampak jelas olehku. Aku menelan air ludah menahan nafsu ketika melihat isi di dalam me2k Evi yang tampak berkilat dan berwarna kemerahan. Degub jantungku semakin kencang, tubuhku gemetaran saat pandangan mataku menatap ke arah lubang me2k Evi yang tampak menganga diantara lebatnya bulu2 jembut yang menutupi me2k tembemnya tersebut. Tampaknya Evi ingin agar aku segera mengoral me2knya. Namun aku tidak langsung mengoral me2knya, aku ingin memberikan rangsangan yang maksimak pada Evi, sehingga dia dapat benar-benar merasakan kenikmatan dan kepuasan seksual saat ML bersamaku. Dengan lembut aku kecup bibir Evi sambil kedua telapak tanganku bergerak meraba-raba payudaranya yang besar. Akibat aksiku tersebut, tubuh Evi menggelinjang hebat merasakan sentuhan lembut di tubuh bagian atasnya. Mulut Evi mendesah. Kepalanya mendongak ke atas. Kedua matanya terpejam. Kedua payudara Evi bergerak-gerak disaat tubuhnya menggeliat-geliat eratis, sehingga membuat aku semakin terangsang. Lalu perlahan-lahan aku mendekatkan bibirku ke payudara kiri Evi. Dengan lembut ujung lidahku mengulasi puting payudara Evi yang mencuat ke atas tersebut dan kemudian puting payudara yang tampak merah agak kecoklatan itu aku lumat dan aku hisap-hisap.

"Ooouuww... uukhh... eesstss... aduh Paaakkk... ssshhh... geliiiii... Paaaaakk... ssshhh..." terdengar erangan manja dari mulut Evi. Tanpa memperdulikan suara erangan tersebut, selesai menjilat, melumat serta menghisap puting payudara bagian kiri, mulutku pindah ke puting payudara sebelah kanan sambil tanganku meremas-remas payudara kirinya sehingga tubuh Evi semakin menggeliat-geliat menahan nikmat yang luar biasa.
"Oooooohhh Paaaaaakkk... enaaak bangeeet Paaaakk... oooouuhhh... teruuus Paaaaakk..." suara rintihan Evi menikmati aksiku pada payudaranya.
Puas bermain dengan payudara Evi, cumbuanku mulai merambat turun. Hingga akhirnya wajahku tepat berada diselangkangan Evi. Kemudian aku langsung mendekatkan mulutku ke permukaan bibir me2k Evi. Semerbak bau harum me2k Evi seketika tercium olehku. Setelah bibirku dekat dengan permukaan bibir me2k Evi, sambil menyibakkan bulu2 jembut yang menutupi belahan bibir me2k Evi, perlahan-lahan aku mengeluarkan ujung lidahku. Dengan perlahan belahan bibir me2k Evi itu aku ulas-ulas dengan ujung lidahku. Jilatan lidahku semakin merambat ke atas kearah 1til Evi dan begitu 1tilnya tersentuh ujung lidahku, seketika itu pula Evi memegang kepalaku sambil merintih merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku terus menggesekkan lidahku di atas 1til Evi sehingga 1til tersebut makin lama makin membengkak dan keras. Karena merasakan nikmat yang luar biasa tersebut tanpa terasa Evi menggoyangkan pantatnya, kadang dia angkat, kadang dia goyang ke kiri dan ke kanan. Kemudian aku melakukan sedotan kecil di 1til Evi lalu 1til tersebut kupermainkan kembali dengan ujung lidahku. Akibat aksi sedot dan jilat yang aku lakukan pada 1tilnya, membuat kenikmatan yang Evi dapatkan menjadi semakin luar biasa, gerakannya makin tak terkendali. Evi mengangkat pantatnya tingi2 sehingga bibir me2knya menempel erat di bibirku.

"Oooowwwww... eeessstss... Paaak... aduh... Paaaakkk... enaaaaakkk..." desah Evi.
Tubuhnya ketika itu serasa terguyur air yang menyejukkan dan sejuta perasaan nikmat menyelubungi tubuhnya. Dengan gemas aku terus mengulas-ulas ujung lidahku di belahan bibir me2k Evi. Cairan kental dan agak licin kian menguncur dari pelupuk liang me2k Evi membuat me2k Evi menjadi semakin becek. Namun aku tidak perduli. Aku mau membuat Evi orgasme terlebih dahulu, karena itu lidah dan wajahku kujauhkan dari me2knya. Ketika aku melihat lubang me2k Evi telah basah oleh cairan kental dan agak licin yang bercampur dengan air liurku, perlahan-lahan jari tengah tangan kananku bergerak masuk mengulas-ulas bagian dalam me2k Evi yang mengkilat basah dan berwarna kemerahan. Di saat ujung jari tanganku menyentuh benda lembut dan licin didalam liang me2k Evi, tiba2 dinding2 liang me2k Evi seakan-akan menjepit erat jari2 tanganku tersebut dan berdenyut-denyut. Jari tanganku serasa dipijat dan diisep didalam liang me2k Evi. Sambil ujung lidahku menjilati 1til Evi, jari tanganku perlahan-lahan keluar masuk di liang me2k Evi. Gerakan jari tanganku di me2k Evi yang basah itu sampai menimbulkan suara crreek... crrreeek... crrreeek... creek... crrreeek...

Aku semakin mempercepat kocokan jari-jariku di me2k Evi, sambil terus menjilat dan mengenyot 1til Evi. Sesekali mataku melirik ke wajah Evi. Mata Evi merem-melek, sementara keningnya berkerut-kerut menahan nikmat. Crrreek... Crrreeek... Crreek... Crek... Crek... Crok... Crok... Suara yang keluar dari kocokan jariku di me2k Evi semakin terdengar keras. Aku mempertahankan kocokan tersebut. Untuk menambah rangsangan pada diri Evi, sambil terus mengocok liang me2k Evi dengan jariku, tanganku yang lain meremas-remas payudara Evi. Hal tersebut semakin membuat birahi Evi tambah memuncak. Tubuhnya semakin bergetar. Aksi yang aku lakukan tersebut semakin membuat Evi merasakan nikmat yang sangat luar biasa.
"Ouughhhh... Paaaaakkk... eenaaaakkk... aakkkuuu mau kelluaarr..." rintih Evi. Tubuhnya menggeliat-liat.
Menyadari hal tersebut aku semakin mempercepat kocokan jariku di liang me2k Evi.
"Ssshhh... aagghhhh... Paaaakkkk... aakkkuuuu keluaaaarrrr...!!!" pekik Evi pinggulnya yang amat aduhai itu menggial ke kiri dan ke kanan.
Ssssrr... sssrrrr... ssssrrrr... me2k Evi memuntahkan lahar kenikmatannya.  Tubuhnya mengejang, aku merasakan hangatnya air kenikmatan Evi yang membasahi jari tanganku. Beberapa detik kemudian Evi terbaring lemas di atas tempat tidur. Matanya memejam rapat. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme yang begitu hebat. Kocokan jari tanganku di me2knya pun kuhentikan. Kubiarkan jariku tertanam dalam me2knya sampai jepitan dinding me2knya terasa lemah. Setelah lemah. jari tanganku kucabut dari me2knya. Dengan bergantian aku dan Evi menjilati cairan yang membasahi jari tanganku tersebut.

Setelah istirahat beberapa saat sambil menikmati orgasmenya, kemudian Evi bangkit dari tidurnya. Tubuhku didorongnya sehingga posisiku jadi terlentang. Evi duduk di antara selangkanganku, lalu digenggamnya batang kon tolku yang telah ngaceng itu dengan telapak tangannya. Perlahan-¬lahan Evi merundukkan tubuhnya sehingga kini mulutnya tepat berada di depan batang kon tolku.
"Evi isep kon tolnya ya pak... Evi mau ngerasain kon tol bapak yang super gede ini! Gedenya jauh melebihi kon tol mantan suamiku..." kata Evi sambil tangan kirinya menggenggam batang kon tolku dan tangan kanannya mengusap-usap biji pelirku. Kemudian sluppp... batang kon tolku masuk kedalam mulut Evi yang hangat. Batang kon tolku dikulum dan diisep-isep didalam mulut Evi. Sesekali Evi menjilati kepala kon tolku dengan ujung lidahnya. Mulut Evi yang mungil tersebut hanya mampu menampung setengah dari batang kon tolku. Kepala Evi mengangguk-angguk mengeluar-masukkan batang kon tolku di mulutnya.
"Oooww... aaakhh... Viii... ssssshhh..... Enak sekali Viiii..." suara desahku sambil menggeliat seraya mengangkat kepalaku menghadap langit-langit kamar.
Bukan main nikmat yang aku rasakan saat itu. Evi mengeluarkan batang kon tolku dari dalam mulutnya. Digenggamnya batang kon tolku kemudian dengan bibirnya yang mungil itu, Evi menjilati dan melumat kepala kon tolku yang besar tersebut. Perlahan-lahan jilatan ujung lidah Evi turun dari bagian atas batang kon tolku ke bagian bawah. Evi menyapu bersih setiap jengkal bagian batang kon tolku dengan ujung lidahnya.

Setelah beberapa saat lamanya, setiap bagian batang kon tolku sudah terjilat oleh ujung lidah Evi. Batang kon tolku tampak bersih dan mengkilat karena basah oleh air ludah Evi. Kemudian sambil telapak tangannya mengurut-urut batang kon tolku, Evi menjilati kedua biji pelirku. Hal itu yang membuat aku semakin menggeliat hebat.
"Oughhh..... sssshhhh..... enakh..... Viii..." ¬aku melenguh dengan mata terpejam menikmati aksi mulut dan tangan Evi pada kon tolku.
Cukup lama Evi melakukan jilatan-jilatan lidahnya pada kon tolku. Aku semakin menggeliat-geliat hebat karena menahan rangsangan yang semakin meninggi. Evi menghentikan aksinya. Kemudian Evi kembali telentang di atas ranjang dengan kedua belah pahanya direntangkannya lebar-lebar sehingga bagian bibir me2knya itu tampak terkuak memperlihatkan isi di dalamnya yang berwama kemerahan dan berkilat.
"Pak..... Evi sudah ga tahan, masukin aja kon tolnya Pak....." pinta Evi.
Tanpa banyak pikir, aku mengambil posisi berada diantara kedua paha Evi. Kedua kaki Evi aku letakkan di atas pundakku. Sebelum aku memasukkan kon tolku kedalam me2k Evi, aku menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kon tolku pada 1til Evi yang berada tepat di atas bibir me2knya. Tampak 1til Evi sudah sedemikian bengkaknya. Evi merasakan sensasi yang begitu nikmat yang belum pernah dia rasakan.

"Oooh..., Paaaak! Cepat masukin kon tolnya Pak! Buruan entoti Evi... Evi udah nggak tahan lagi pingin dientot....." Evi sudah tak bisa tahan lagi ingin segera disetubuhi olehku.
Me2knya yang sudah lama tidak dimasukin kon tol lelaki, sudah sangat gatal pingin digaruk dengan kon tolku. Perlahan aku mendorong pantatku, sehingga kepala kon tolkupun perlahan mulai membelah celah diantara bibir me2k Evi dan perlahan masuk kedalam liang me2knya. Evi menaikkan pantatnya ke atas menyambut kon tolku sambil tangannya menekan pantatku sehingga batang kon tolku dapat masuk dalam me2knya dengan sempurna.
"Auuuu paaaak... sakit pakk... pelan-pelan pak... Aaarrrghhh...!!!" Evi menjerit ketika batang kon tolku yang besar itu menembus liang me2knya.
Beberapa detik Evi tidak bergerak. Evi merasa liang me2knya penuh sesak dan perih, liang me2knya belum beradaptasi dengan ukuran kon tolku yang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suaminya ditambah lagi liang me2knya sudah lama tidak kemasukkan batang kon tol. Setelah kon tolku tertanam beberapa saat di dalam liang me2knya, rasa perih yang Evi rasakan perlahan berubah menjadi rasa nikmat.
"Ooouuww... aoukhhh... eessstts... enak Pak!" lenguh Evi dengan mata terpejam-pejam dan kepala mendongak menghadap ke atas.
"Ayo, Vi! Goyangkan pantatmu!" perintahku.
Evi menuruti perintahkuku. Evi mencoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang aku lakukan. Dan efeknya sungguh luar biasa, saat kon tolku menggesek bagian dalam lubang me2k Evi yang licin dan nikmat tersebut kurasakan kedutan-kedutan didalam me2k Evi. Batang kon tolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot didalam me2k Evi.

"Uuukhh... Viii... Ya begitu!!! Terus goyangkan pantatmu!!! Ssshhh... ooohh..." desahku dengan mata terpejam-pejam menikmati empotan me2k Evi.
Evipun juga menikmati tusukan mantap batang kon tolku. Bahkan dia memeluk tubuh kekarku dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan nikmat ini.
"Ouughhh... Paakkk... teeruusss... tusuk lebih dalam lagi... aaggghhhh... Paakkk... puaskan Evi dengan kon tol gede Bapak...... ssshhhh... aaaaahhhh..." Evi mengerang kenikmatan menikmati tusukan batang kon tolku yang terus masuk ke lubang senggamanya.
Kudorong pinggulku ke bawah dan terus ke bawah sehingga bleeeesss... kon tolku masuk semua kedalam me2k Evi. Sampai bulu kemaluan kami saling beradu, sedangkan kedua belah mata kami terpejam merasakan kenikmatan luar biasa yang sama2 kami rasakan.
"Ooohh... Pak... Ssstt... enak Pak... rasanya me2k Evi penuh banget. Kon tol bapak mentok didalam me2k Evi" erang Evi saat kon tolku sudah amblas masuk seluruhnya kedalam me2knya.
Evi merasakan nikmat yang sungguh luar biasa. Baru kali ini ia merasakan batang kon tol yang besar dan panjang bukan main sehingga membuat dirinya seakan¬-akan tengah berada di awang-awang.
"Ooooh... Viiii jepitan me2kmu nikmat sekali... aaaahhhh..." aku mendesis-desis merasakan jepitan dinding2 didalam lubang senggama Evi ketika kon tolku tertancap amblas di lubang me2knya. Kon tolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot didalam lubang tersebut.

Perlahan-lahan aku menarik kon tolku sebatas bagian kepalaya, lalu perlahan-lahan aku menekan pantatku lagi sampai batang kon tolku amblas lagi didalam me2k Evi. Kemudian aku tarik lagi lalu aku tekan lagi. Begitu berulang-ulang. Awalnya perlahan-lahan lalu semakin lama semakin cepat. Keadaan lubang me2k Evi sudah sangat basah oleh cairan pelumas yang selalu menguncur deras dari dalam me2knya. Semakin tergesek lubang me2knya oleh batang kon tolku, semakin banyak pula menguncur cairan tersebut sehingga memperlancar gerakan keluar masuknya kon tolku di dalam lubang me2knya. Cleb... Cleb... Cleb... decak suara pergesekan kelamin kami berdua seakan-akan turut bersenandung diantara desah nafsu birahi kami berdua yang semakin meniti naik ke puncak. Suara decak itu seakan-akan memberikan semangat dan spirit untuk kian melaju menuju puncak orgasme. Hingga akhirnya,
"Ouughhh... Paaaakkk... aaaakkkkuuu... kkeeelluuarrr...!!!" Evii mengerang tubuhnya mengejang. Ssssrr... ssssrrrr... ssssrrrr... me2k Evi memuntahkan cairan kenikmatannya. Dengan batang kon tolku yang masih berada didalam lubang me2k Evi, sejenak aku menghentikan sodokan kon tolku untuk memberikan kesempatan bagi Evi menikmati orgasmenya sambil menikmati kedutan2 dari dalam lubang me2k Evi yang memijit-mijit batang kon tolku. Sungguh nikmat terasa.

"Gimana Viii? Enak?" tanyaku.
"Enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, me2k Evi terasa sesak kemasukan kon tol bapak, abis gede banget sih" Evi menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.
Tubuh Evi terasa lemas setelah mencapai puncak orgasmenya. Wajahnya berbinar karena napsunya telah terpuaskan. Aku tersenyum sambil membelai wajahnya lalu mengecup keningnya. Kemudian aku melumat payudara Evi dengan batang kon tol yang masih terbenam di dalam me2knya. Mendapat serangan pada kedua titik sensitifnya, membuat gairah Evi bangkit kembali.
"Ayo Pak, Evi sudah napsu lagi, pengen ngerasain kon tol bapak keluar masuk dime2k Evi lagi", kata Evi sambil menggoyangkan pantatnya.
Mendengar permintaan Evi tersebut, akupun kembali memompa kon tolku keluar masuk lubang senggama Evi yang sangat nikmat menjepit kon tolku. Evi pun mengimbangi gerakanku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya. Aku terus memompa kon tolku keluar masuk lubang senggama Evi. Kemudian dengan tanpa mencabut kon tolku dari dalam me2k Evi, aku membalikkan posisi sehingga Evi sekarang menindihku. Mulanya Evi tengkurap di atas tubuhku, tetapi kemudian dia menduduki batang kon tolku karena dengan begitu dia merasa leluasa mengontrol gerakannya. Evi memaju-mundurkan pantatnya. Dan saat Evi memutar-mutar pantatnya, batang kon tolku terasa seperti diremas-remas didalam me2k Evi. Me2k Evi memang tergolong me2k yang nikmat disetubuhi. Jepitan dan cengkraman me2knya di batang kon tolku terasa nikmat sekali.

"Oooohhh... Viiii... nikmat banget empotan me2k kamu" erangku menikmati jepitan dan empotan me2k Evi pada batang kon tolku, "Kencang sekali empotannya... ssssshhhh Viiii... nikmat... Viiii..." aku terus mendesah merasakan empotan me2k Evi yang luar biasa nikmatnya.
Tak lama kemudian, kurasakan otot2 dalam lubang senggama Evi mulai mengencang, menandakan dia akan segera mencapai orgasmenya kembali. Evi pun semakin liar menggoyangkan pantatnya maju mundur hingga akhirnya Evipun kembali mendapatkan orgasmenya.
"Oooooooohhhhh... Paaaaakkkkk... Evi kluaaaaarr laaaggiii... aaaahhh hhhhhhh...." Evi menekan pantatnya kuat2.
Sssrrrrr... sssrrrr... sssrrrr... sssrrrrr... me2k Evi kembali menyemburkan lahar kenikmatannya, membasahi batang kon tolku. Evi ambruk setelah mendapat orgasmenya. Biasanya wanita yang baru saja mengalami orgasme maka untuk mencapai orgasme berikutnya sangatlah mudah. Hal itu pula yang dialami Evi. Hanya dalam waktu beberapa menit saja Evi telah mendapatkan kembali orgasmenya.
"Aduh pak rasanya nikmat banget dan lemes banget" kata Evi.

Sebenarnya tadi saat Evi menggoyang patatnya naik turun dan memutar pinggulnya ke kiri dan ke kanan, aku sudah hampir mendapatkan ejakulasiku. Namun belum sempat aku mendapatkan ejakulasiku, ternyata Evi sudah lebih dulu mendapatkan orgasmenya. Maka agar aku pun dapat segera memperoleh ejakulasiku, kuminta Evi tidur tengkurap dan menaikkan bagian pinggulnya. Me2knya kusodok dari belakang. Terasa nikmat sekali cengkraman lubang senggama Evi ketika perlahan-lahan kubenamkan batang kon tolku. Dengan posisi tersebut jepitan lubang senggama Evi pada batang kon tolku semakin kuat terasa. Hal tersebut semakin membuat diriku merasa nikmat. Aku pun semakin gencar menyodokkan batang kon tolku kedalam lubang senggama Evi.
"Ouughhh... Paaaaak... akkuuuu mauuuuu keellluuaaarrr lagi... oooohhhhh... enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii... Paaaaaakkkk..." Evi mengerang.
Ternyata dengan posisi DS tersebut, sodokan batang kon tolku dari belakang menyundul-nyundul titik G-Spot Evi, sehingga membuat dia dengan cepat akan mencapai puncak kenikmatannya lagi. Sementara itu jepitan dan cengkraman lubang senggama Evi pada kon tolku semakin erat kurasakan, membuat aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku.
"Ouuughhhhh... Viiii.... Aaakkkuuuu juga mau kelluaaaarrr..... aaaagghhhhhh... enaaakkk sekaaalliiiii...... ooougghhhh.... Viiii... aku gak taaahhaaannn laagi..." erangku.
Kemudian dengan satu hentakan, aku menyodokkan batang kon tolku kedalam lubang senggama Evi kuat-kuat.
"Viiii... aaakkkuuuu kelluaaaarrr..... aaaagghhhhhh...!!!!" aku menjerit merasakan puncak orgasmeku.
Croootttt... croooottt... croooottt... sssrrr... sssrrr... sssrrr...

Aku menyemprotkan pejuhku didalam me2k Evi. Cairan spermaku menyiram hangat rahim Evi. Pada saat aku ejakulasi, Evipun mendapatkan orgasmenya kembali. Me2k Evi kembali menyemprotkan cairan kenikmatannya. Akupun merasakan hangat dibatang kon tolku karena disiram oleh cairan kenikmatan Evi tersebut. Setelah kon tolku berhenti menyemprotkan spermaku, akupun mencabut batang kon tolku dari dalam me2k Evi. Begitu batang kon tolku tercabut, tampak cairan putih kental meleleh keluar dari lubang me2k Evi. Cairan itu merupakan campuran antara spermaku dan cairan orgasme Evi. Akupun kemudian merebahkan tubuhku disamping tubuh Evi. Sesaat kemudian Evi memelukku dengan mesra.
"Terima kasih Pak. Bapak telah memberikan Evi kepuasan yang belum pernah Evi dapatkan sebelumnya" Evi berkata sambil mengecup pipiku.
"Sama2 Vi, aku juga puas banget ngen tot dengan kamu. Me2k kamu nikmat banget, empotannya terasa banget" kataku memujinya sambil memberikan kecupan di keningnya.
Kemudian kami berdua berpelukan. Karena tubuhnya yang amat lemas akibat beberapa kali mencapai orgasme, Evi pun tidak kuat menahan kantuknya. Dan sebentar kemudian Evipun sudah tertidur pulas. Tak terasa ternyata 2 jam lamanya aku dan Evi berpacu dalam birahi. Persetubuhan siang itu cukup melelahkan dan menyita stamina kami berdua namun penuh dengan kepuasan. Aku bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi membersihkan diriku dan sekeluarnya dari kamar mandi aku membawa handuk basah yang hangat. Dalam keadaan tertidur pulas, me2k Evi aku bersihkan dari sisa2 spermaku dan cairan orgasmenya yang sampai meleleh keluar dari me2knya. Begitu pulasnya Evi tertidur, sampai2 saat me2knya aku bersihkan dia tidak bangun sama sekali. Setelah bersih, badan Evi yang masih telanjang aku tutupi dengan selimut tebal. Evi sudah mendengkur halus. Kemudian dalam keadaan masih telanjang, akupun ikut masuk ke dalam selimut. Tak lama kemudian aku pun sudah tertidur.

Kira-kira pukul 8 aku terbangun, ketika merasa ada yang meremas-remas batang kon tolku. Kulihat Evi sedang menelungkup dikakiku. Kon tolku dielus dan diremas-remasnya.
"Pak, Evi pengen lagi?" pintanya manja ketika melihat aku sudah terbangun dari tidurku.
"Jangan khawatir Vi, aku akan memuaskanmu. Masih banyak waktu. Mendingan sekarang kita mandi lalu makan. Biar segar dan cukup tenaga buat melanjutkan permainan kita selanjutnya" kataku.
Karena aku ingin agar secepatnya dapat menggeluti tubuh bahenol Evi kembali, maka aku mengusulan pesan makanan lewat hotel saja. Dan ternyata Evi setuju dengan usulanku tersebut.
"Ok pak Evi setuju banget dengan usul Bapak. Biar gak usah repot2 keluar cari makan, lagian Evi juga sudah pingin segera dipuasin sama kon tol super Bapak" jawab Evi.
Aku menelpon room service untuk memesan makanan dan minuman. Aku dan Evi menuju ke kamar mandi. Kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat yang memancar dari shower. Kemudian dengan telatennya Evi menggosok setiap jengkal tubuhku. Saat tangan-tangan halus Evi menggosok-gosok kon tolku, batang kon tolkupun mulai ngaceng. Aku menikmati elusan tangan Evi pada batang kon tolku. Namun aku segera sadar bahwa aku tidak boleh larut dengan perlakuan Evi, maka tangan Evipun aku tarik dari kon tolku. Lalu akupun mulai menggosoki tubuh Evi. Mula-mula tanganku menggosok bagian leher, lalu turun kebagian dada Evi. Dengan lembut aku menggosok kedua payudara Evi yang besar dan kencang tersebut. Kemudian gosokanku turun hingga akhirnya sampai dibagian selangkangan Evi. Me2k Evi dengan hati-hati aku bersihkan. Puas dengan saling gosok, kami berdua kemudian membersihkan busa sabun yang menempel ditubuh kami dengan guyuran air shower yang hangat.

Terdengar bel pintu, aku segera mengeringkan tubuhku, lalu menyarungkan handuk di pinggangku dan keluar kamar mandi, ternyata room service membawa makanan dan minuman yang aku pesan. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, shower sudah dimatikan dan Evi lagi mengeringkan badannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan Evi dengan tubuh terbungkus handuk. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi. Dalam keadaan yang hampir telanjang hanya berbalut handuk, kita duduk di sofa menikmati makanan yang telah aku pesan. Selesai makan, Evi menyandar di dadaku.
"Pak, nikmat sekali ngen tot dengan bapak. Rasanya Evi mulai ketagihan ngen tot dengan Bapak" kata Evi
"Aku juga nikmat sekali ngen tot sama kamu, Vi. Gimana masih mau lagi?" tanyaku sambil tersenyum.
"Mau banget... Evi ingin ngerasain dien tot Bapak sampai lemas" jawab Evi.
Lalu sambil berpelukan, bibir kami sudah saling berciuman dengan mesra. Sambil tetap berciuman, tanganku menarik ikatan handuk yang menutupi tubuh Evi sehingga sepasang payudara Evi yang besar itu menggantung bebas. Tanganku lalu meremas sepasang payudara tersebut. Saat ciumanku beralih ke tengkuk Evi, tubuh Evipun semakin menggelinjang. Tangan Evipun tidak tinggak diam. Ditariknya lilitan handukku dan kemudian diraihnya batang kon tolku lalu dikocoknya dengan lembut sehingga perlahan-lahan batang kon tolku mulai ngaceng dan tegak berdiri. Tubuh Evi semakin menggelinjang hebat ketika tanganku yang satunya lagi mulai merabai selangkangannya.

"Pak, ditempat tidur aja yuk???" ajak Evi.
"Sudah nggak sabar ya" kataku.
Saat tubuhku sudah ada dipinggiran tempat tidur, Evi mendorong tubuhku keranjang dan jatuh telentang. Evipun segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusulku. Kami berdua kembali berciuman dengan buas. Tak lama kemudian Evi mendorong kepalaku ke dadanya. Ia ingin aku mengerjai payudaranya. Aku menurut karena aku pun juga ingin merasakan lembutnya sepasang payudara Evi yang montok itu. Evi mendesah sambil meremas rambutku saat mulutku mulai menjilati dan menghisap salah satu puting payudaranya sedangkan tanganku dengan lembut meremas payudara yang satunya. Aku merasakan payudara Evi yang lembut perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang semakin mengeras.
"Oh... Paaaakkk...! Gelii... terus paaaaakkk... ssssshhh... aaaakh..." suara erangan Evi merasakan nikmat saat kedua payudaranya mendapat rangsangan dariku.
Sambil tanganku yang satu terus merabai payudara Evi, tanganku yang satunya lagi mulai merambat turun hingga tepat berada kembali di selangkangan Evi. Evi menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
"Aaaahh... terus paaaakkk!" desis Evi ketika jemariku mulai menyentuh me2knya.
Jemariku dengan perlahan menyusuri bukit yang ditumbuhi oleh bulu2 jembut yang lebat yang dibaliknya terdapat bibir lembut yang lembab.

Evi semakin menggelinjang ketika ujung jariku menyentuh 1tilnya. Kini mulut dan tanganku secara bersamaan memberikan rangsangan kepada Evi, wanita yang telah lama menahan dahaga seksnya itu. Evi sangat menikmati setiap jilatan dan rabaanku tersebut. Setelah puas menjilati kedua payudara Evi, perlahan mulutku mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Evi dan berhenti di pusarnya. Evi menggelinjang ketika lidahku menjilati pusarnya. Evi rupanya tidak mau merasakan nikmat sendiri. Ditariknya pinggulku kearah kepalanya. Aku paham maksudnya. Dengan segera aku kangkangi kepala Evi diantara kedua pahaku dengan batang kon tolku yang menegang keras tersebut tepat diatas muka Evi. Kemudian Evi menjilati batang kon tolku, sementara jari jari tangannya bermain di bulu2 jembut dan biji pelirku. Jilatan Evi makin menggila dan akhirnya batang kon tolku masuk ke dalam mulutnya. Dengan penuh nafsu Evi mengulum batang kon tolku. Evi menghisap kon tolku seperti anak kecil mengisap es mambo. Ketika dia menghisap kepala kon tolku, jari-jarinya menggosok-gosok batang kon tolku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan aku hanya bisa menggeliat. Aku membalas serangan Evi pada kon tolku dengan merundukkan kepalaku yang berada diantara paha Evi yang mengangkang sehingga mulutku tepat di atas bukit me2knya. Dengan menyibakkan bulu2 jembutnya yang lebat itu, mulutkupun mulai menjilati celah lembab yang harum milik Evi.
"Ouughh... ssssshhh... aahhh..." Evi mengerang sambil melepas kuluman pada batang kon tolku.
Lidahku terus mengulas-ulas celah me2k Evi yang sudah lembab dan basah dan ketika jempol tanganku menggosok-gosok 1til Evi yang sudah semakin mengembang dan keras, Evi menggelinjang dan menjerit kecil, "Uuhhg... oohh... sssshhhh... oohhh..."

Kami berdua dengan penuh nafsu terus saling merangsang. Evi yang telah lama ditinggal oleh suaminya, bertahun-tahun menyimpan hasrat seksualnya, sehingga sekarang seakan-akan merupakan kesempatan baginya untuk menumpahkan nafsu terpendamnya tersebut. Demikian juga dengan aku, walaupun sudah banyak perempuan yang aku tiduri, bagiku Evi mempunyai banyak kelebihan. Tubuhnya mulus dan montok, sepasang payudaranya besar dan montok dan me2knya masih terasa sempit serta empotannya sangat kuat. Sehingga aku merasakan sensasi yang sangat berbeda dari yang pernah aku alami sebelumnya.
"Paaaakkkk!!! Ouuuhhh... eemhh, entoti Evi paaaakkk... ouhh..." diantara desahannya Evi meminta aku segera menyetubuhinya. Evi sudah tak tahan menahan gejolak birahinya.
Aku segera menghentikan jilatanku dan mengatur posisi. Evi telentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kon tolku pada lubang me2knya yang telah semakin basah mengkilat dan berdenyut-denyut. Dada Evi berdebar kencang, teringat pada malam-malam ketika dirinya disetubuhi oleh suaminya. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya rasa kecewa. Persetubuhan itu berlangsung sebentar karena suaminya cepat ejakulasi sementara dia belum mencapai orgasmenya. Terbayang wajah suaminya yang tersenyum dengan wajah penuh kepuasan tanpa menghiraukan dirinya yang belum meraih puncak kenikmatannya. Evi tersentak dari lamunannya ketika terasa benda hangat menyentuh celah bibir me2knya. Direngkuhnya tubuhku ketika perlahan batang kon tolku yang keras itu mulai menyusuri lubang me2knya.

"Akh...! enak Paaaakkk...!!!" desis Evi.
Tangannya menekan pinggulku agar batang kon tolku itu masuk seluruhnya. Akupun juga merasakan nikmat. Me2k Evi yang masih terasa sempit dan seret itu mencengkeram erat batang kon tolku. Dan kembali kurasakan empotan me2k Evi pada batang kon tolku yang berada di liang senggamanya. Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Evi. Kami berdua terus berpacu menggapai nikmat.
"Ayo Paaaakkk enjot terusss... paaaakkk!" desis Evi kembali merasakan nikmatnya enjotan batang kon tolku di me2knya.
Aku menggerakkan pinggulku semakin cepat dan keras. Sesekali kusentakkan kedepan sehingga batang kon tolku masuk seluruhnya kedalam me2k Evi.
"Oh... Paaaakkk...! Evi... ooooohhh sudaaahhhhhhh... mmmmmhhh ngggaaakkkhh... tahaaan... ooooohhh... kooonnntoooolll baapppaaakkkk mennnntthooookkhhhh... aaauuuhhhh... Evi ngggaaaakkkhhhh tahaaannnnn... oohhh... ohhh... ooohh... ooohhh... yyaaa... yaaa... uuuhhh... Evi... ngaaakk... taaaahhhh... ooooooooooohhh..." erang Evi merasakan kemikmatan setiap kali aku melesakkan dalam2 kon tolku didalam liang senggamanya. Terasa batang kon tolku menyodok dasar me2k Evi yang terdalam.
Semakin sering Aku melakukan gerakan tersebut, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Evi sehingga pada hentakan yang ke sekian, Evi merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantatku agar hujaman bantang kon tolku semakin dalam.

"Terussshhhh Paaaaakkk... aaahhhhh... ennaaakkkhhh... Eviiii nggaaaaaa taaaahaannn... Evi keluuuuaaaarr... aaahhhhhhh... keeeeeelllllluuuuaaarrr!!!!" jeritan panjang Evi saat merasakan orgasme pertamanya dimalam ini.
Ssssrr... ssssrrrr... ssssrrrr... me2k Evi menyemburkan cairan orgasmenya dan lubang me2knya terasa berdenyut-denyut. Evi merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sejenak aku berhenti mengenjotkan batang kon tolku di liang senggama Evi sambil menikmati empotan me2k Evi pada batang kon tolku. Beberapa saat kemudian, aku yang belum keluar menggerakkan kembali pinggulku dengan irama yang semakin lama semakin cepat. Karena sodokan kon tolku yang terus menerus pada me2knya, membuat nafsu Evi kembali bangkit. Evi berusaha mengimbangi gerakanku. Diangkatnya kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat membuat me2knya semakin menjengkit. Dengan posisi Evi seperti itu, menyebabkan hujaman kon tolku semakin dalam. Aku yang berusaha mencapai kenikmatan, merasa lebih nikmat dengan posisi Evi seperti itu. Demikian juga dengan Evi, kenikmatan yang dia peroleh perlahan membuat nafsunya semakin naik. Evi mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundakku, sehingga selangkangannya lebih terangkat. Aku memeluk kedua kaki Evi, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Aku merasakan jepitan me2k Evi lebih terasa sehingga gesekan batang kon tolku menjadi semakin nikmat. Aku semakin menghentakkan pinggulku ketika kurasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat kurasakan.

"Oooooohhhhhhhhh..." aku rebah menimpa tubuh Evi dan memeluknya, sambil menghujamkan kon tolku sekuat-kuatnya. Mentok didalam sana sampai dasar liang senggama Evi dan berteriaak panjang, "aaaaaaaaahhhhhhhh... esssshhhhh... akuuuu... keluuuuaaaarrrrr Viiiii... aaaahhhhhhhhhh...!!!" aku berteriak.
"Aaaaaahhhhhh... Eviiii juuuugaaaaaa... keellluuaaaarrrr... laaggggii...!!!" jerit Evi untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut. Evi mendekapku erat, aku ambruk di atas tubuh montok Evi. Kon tolku masih berada di liang senggama Evi. Keringat mengucur dari tubuh kami berdua. Nafas kami saling memburu.
Croootttt... croooottt... croooottt... sssrrr... sssrrr... sssrrr...
Kon tolku menyemprotkan pejuh banyak sekali kedalam me2k Evi yang dalam waktu hampir bersamaan me2knya juga menyemburkan cairan orgasmenya. Kami berdua saling berdekapan.
"Makasih Pak, makasih. Luar biasa nikmatnya kon tol bapak... Evi puas banget" kata Evi terbata-bata diantara nafasnya yang memburu.
Kami sibuk mengatur nafas masing-masing. Evi mendekapku erat, aku ambruk keatas tubuh montok Evi yang catik itu. Pelan-pelan kulepaskan kon tolku yang mulai melemas dari me2k Evi. Tubuh kami yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

Tak sampai sepuluh menit kami saling berdekapan, batang kon tolku yang telah lepas dari lubang me2k Evi mulai dirabai dan diremas-remas kembali oleh tangan Evi. Rupanya Evi sudah ingin dientot lagi. Aku tersenyum, "lembur nih malam ini!" kataku dalam hati. Memang Evi sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan yang ada untuk bercinta sebanyak mungkin denganku. Begitu pula denganku yang tak bosan2nya menikmati me2k Evi yang benar2 nikmat. Sehingga kami berdua ingin terus berpacu merasakan kenikmatan persenggamaan berdua. Evi mendekati tubuhku lalu dengan penuh nafsu kon tolku yang masih berlepotan pejuhku dan cairan orgasmenya, dia kulum. Kon tolku tersebut dikenyot-kenyot didalam mulutnya sambil tangannya meremas-remas biji pelirku. Mendapat rangsangan tersebut, kon tolkupun mulai tegak dan ngaceng kembali. Setelah kon tolku cukup tegang, kemudian Evi telentang disampingku. Ia mengakangkan pahanya lebar lebar, memperlihatkan belahan me2knya yang telah mekar tersebut. Evi sudah tidak sabar pingin buru-buru me2knya ditimpa kon tol superku.
"Ayo Paaak...!!! En tot Evi lagi...!!! Udah gatel lagi nih me2k Evi pingin digaruk lagi sama kon tol Bapak..." Ujar Evi sambil mengusap usap belahan me2knya yang sudah mekar dan basah akibat nafsu birahinya yang sudah memuncak.
"Sabar Vi, aku capek banget...!!!" Ujarku sambil menarik nafas panjang.
Aku memang capek sekali setelah mengalami pertempuran melawan Evi barusan. Kali ini aku mendapatkan lawan yang sebanding. Evi benar benar telah menguras tenagaku. Rupanya Evi yang sudah benar-benar dalam birahi tinggi tidak mau menerima alasanku.

"Ayo Paaakk...!!! Cepetan aku sudah kepingin dien tot lagi...!!! Lihat nih me2k Evi sudah mekar begini. Kalau Bapak biarkan terus begini, Evi bisa mati menahan nafsu birahi Evi..." Evi terus merengek rengek agar aku segera menimpanya.
Karena akupun juga sudah bernafsu ingin segera menimpa kembali tubuh bahenol Evi, maka akupun bangun dan merangkak di atas tubuh Evi yang sudah siap menerimanya. Aku menggosok gosokkan kepala kon tolku dibelahan me2k Evi.
"Ooohhh... Paaakkk... Evi sudah tidak tahan lagi. Buruan masukin kon tolnya Pak. Ooohhh... sekarang Paaaakkk... Ssssshhhhh..." pinta Evi agar aku segera ngen toti dirinya.
Aku pun kemudian menempatkan kon tolku agar posisinya tepat di atas lubang me2k Evi. Lalu kutekan kon tolku kedalam me2k Evi yang disambut oleh Evi dengan mengangkat bokongnya. Dan... blessss... melesaklah kon tolku yang bukan main besarnya itu kedalam me2k Evi sampai mata Evi melotot menahan semua itu.
"Auwwww Paaaakkk... sssssshhhhh... enaaaak Paaakkk... oooohhhh..." Evi mulai mendesah sambil merem-melek menikmati tusukan kon tolku.
"Ayo Paaaak... enjot yang kuat... Tusuk yang dalam... Ssshhh... mmmm....." Evi memintaku untuk semakin cepat dan kuat mengenjotkan kon tolku didalam me2knya.

Aku pun mengayun-ayunkan pantatku sehingga kon tolku yang luar biasa gedenya itu menghujam bertubi-tubi diliang senggama Evi. Keringat mulai mengucur membasahi tubuh kami berdua. Desahan nafas birahi kami berdua semakin memburu. Kepala Evi mendongak ke atas dengan disertai mata yang terpejam-pejam, menggeleng ke kiri ke kanan membuat rambutnya menjadi acak¬-acakan tak menentu. Aku terus menggoyangkan pantatku turun naik ke atas ke bawah membuat kon tolku terus keluar masuk liang senggama me2k Evi. Evi yang berada di bawah tubuhku, mengimbangi gerakan keluar masuk kon tolku tersebut dengan menggoyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan, seperti penari striptease. Gerakannya sungguh erotis.
"Oooohh... ssshhhh... Uuuuhhh... nik... maaaat... sssshhhh... aaaahhhh..." desah Evi dengan mata terpejam-pejam. Sambil terus menggoyangkan pantatnya membuat batang kon tolku serasa dipinjat-pijat dan diremas-remas didalam liang senggama me2k Evi.
"Sssshhhh... Viiiii... ooooohhhh... Empotan me2kmu... enak banget... ssshhhh... ooooohhhh..." akupun mengerang merasakan nikmatnya empotan me2k Evi yang sungguh luar biasa nikmatnya.
Cleb... clob... cleb... clob... bunyi decak suara pergesekan kelamin kami berdua. Semakin memacu nafsu kami berdua. Bibir me2k Evi mengempot-empot mengikuti helaan kon tolku yang menghujam keluar masuk me2knya sehingga lama-kelamaan bibir me2k Evi itu akhirnya tampak memerah dan mengkilat. Hal tersebut juga terjadi pada batang kon tolku yang keluar masuk di dalam liang senggama me2k Evi, batang kon tolku yang terjepit erat oleh sempitnya liang senggama me2k Evi membuat batang kon tolku tampak memerah dan berkilat licin seperti telah diberi pelumas.

"Ssssshhhh... Paaaakkk... Enaaaaak... enjot yang cepat Paaaak..." rengek Evi sambil terus mengempot-empotkan otot me2knya. Aku pun menjadi blingsatan karena remasan otot me2k Evi sehingga enjotanku menjadi makin cepat dan makin keras.
"Iya... gitu... ooooohhh... Paaaaak... aduuuuuh... enak banget Paaaak... terus Paaaaak... terasa banget gesekan kon tol Bapak di me2k Evi, nancepnya dalem banget... terus Pak... yang cepat... sssshhhh... aaaahhhh..." kata Evi terengah-engah keenakan.
Aku mempercepat enjotan kon tolku membuat Evi menjadi semakin liar, pantatnya menggelinjang saking nikmatnya dan Evi terus merintih kenikmatan sampai akhirnya dia tidak dapat menahan lebih lama,
"Paaaak... Evi gak tahan lagi Paaaaak... Evi keluuuaaarrr Paaaaak... aaaaahhhhh...!!!" jerit Evi. Tubuhnya mengejang. Dengan nafas yang terengah engah.
Seerr... seeerr... seerrrr... seeeeerrr... me2k Evi kembali menyemburkan cairan orgasmenya banyak sekali membasahi batang kon tolku. Terasa olehku me2k Evi berkedut-kedut kuat sekali meremas kon tolku yang masih keras itu. Evi memeluk tubuhku erat-erat sementara kon tolku masih tetep nancep di me2knya. Evi menikmati enaknya orgasme oleh enjotan kon tol Aku. Aku menahan gerakan kon tolku di dalam me2k Evi. Aku membiarkan Evi menikmati orgasmenya. Pelan pelan tubuh Evi lunglai, lemas. Sehingga pelukannya pun makin melemah.

Setelah kurasa cukup memberi kesempatan bagi Evi untuk menikmati orgasmenya, aku mulai menarik kon tolku perlahan-lahan. Tampak bibir me2k Evi monyong mengikuti tarikan batang kon tolku. Kemudian aku mendorong kon tolku kembali perlahan-lahan kedalam liang senggama me2k Evi. Bibir me2k Evipun ikut terdorong bersama kon tolku. Perlahan-lahan aku tarik kembali kon tolku lalu aku dorong kembali.
"Enak Vi?" tanyaku menggoda Evi yang sedang menikmati sodokan kon tolku di me2knya.
"Oooohhhh..... Enaaaaak banget Paaaak..." jawab Evi. Aku mengenjotkan kon tolku semakin cepat sambil meremas payudara Evi.
"Aow... Paaaaak...!!!" jerit Evi lirih, ketika kon tolku kembali menghunjam me2knya.
Cengkraman me2k Evi terasa erat sekali pada kon tolku yang besar dan panjang. Kon tolku keluar masuk me2k Evi dengan cepat dan keras.
"Ouuuhhhh Pak... terus Paaaaak... tusuk yang kuat... Paaaaak... Evi mau nyampe lagi Pak...!!!" teriak Evi. Aku mempercepat enjotanku.
"Paaaaak!!! Aku keluaaaarrr lagiiiii... aaaaahhhh...!!!" jerit Evi saking nikmatnya.
Seerr... seeerr... seerrrr... seeeeerrrr... me2k Evi menyemburkan cairan orgasmenya. Me2k Evi mengejang-ngejang ketika dia mendapatkan orgasmenya.
Setelah beristirahat sejenak, menyadari bahwa aku masih belum ada tanda2 mau keluar. Evi berdiri sehingga kon tolku terlepas dari jepitan me2k Evi.
"Pak, gantian Evi yang service Bapak, Evi main di atas, ya?" kata Evi sambil mengurut-urut kon tolku.

Tanpa menjawab, aku pun merebahkan diriku dan kemudian Evi menduduki tubuhku. Kedua paha Evi dibuka lebar2 di atas selangkanganku. Liang me2k Evi tepat di atas kon tolku. Evi menggenggam batang kon tolku yang masih tegak sempurna. Pelan2 Evi menggosok-gosokkan kepala kon tolku kebelahan me2knya yang sudah agak kering, karena sebelumnya telah dia lap dengan handuk. Saat kepala kon tolku bergesekan dengan 1tilnya, Evi terasa geli-geli nikmat. Pelan2 Evi menurunkan pantatnya ke bawah. Bleeessss..... Kon tolku pun amblas tertelan lubang me2k Evi yang hangat dan lembut. Terasa nikmat bukan main. Evi pun merasakan kenikmatan tersebut. Matanya merem melek merasakan kenikmatan tersebut. Dalam posisi WOT Evi jadi lebih leluasa mengontrol keluar masuknya kon tolku dalam me2knya. Dan Evi pun juga lebih leluasa memainkan otot-otot liang senggama me2knya sehingga empotan me2knya lebih terasa olehku sehingga membuat aku merintih-rintih.
"Viiii, me2kmu nikmat sekali Viiiii... peret banget, kerasa sekali cengkeramannya. Empotannya bikin kon tolku serasa diisap-isap didalam me2kmu... Aaaahhh... Viiiiiii... Enaaaaakkkk..." eranganku merasakan enaknya jepitan dan empotan me2k Evi pada kon tolku sehingga memberikan kenikmatan yang luar biasa rasanya.
Evi menaik turunkan pantatnya sambil menggoyang dan memutar-mutarkan pantatnya, sehingga kon tolku keluar masuk liang senggama me2knya. Aku meremas- remas kedua payudara Evi. Dengan posisi WOT, Evi merasakan lebih nikmat karena dia bisa mengarahkan gesekan kon tol besarku ke seluruh bagian me2knya termasuk 1tilnya. Akibat goyangan Evi dan empotan dalam me2knya, membuat aku tidak tahan lagi untuk segera menembakkan pejuku, kepalaku menggeleng-geleng menahan nikmat dan sebentar lagi tampaknya pejuku akan keluar. Dan ternyata benar, aku memberikan aba-aba pada Evi bahwa aku akan keluar.

"Viiiiiiiii... nikmat banget Viiiiii... aku mau keluar... sssshhhh... aaaahhh..." desisku.
"Tahan Pak. Kita keluar sama-sama Pak. Sssshhhh... oooohhhhh... Evi juga mau nyampe lagi..." rintih Evi sambil mempercepat goyangan pantatnya.
Evipun merasakan sebentar lagi juga akan mendapatkan orgasmenya kembali.
"Aaaaahhhhh... Viiiiiii... aku keluaaarrrr...!!!" Aku mengerang hebat sambil menekan kuat-kuat pantat Evi kebawah lalu menahannya sehingga kon tolku amblas seluruhnya dalam liang senggama me2k Evi. Crot... Croott... Crooottt... menyemburlah pejuku dalam me2k Evi banyak sekali. Bersamaan dengan itu, Evipun kembali mendapatkan orgasmenya.
"Aaaaahhhh... Paaaaak... aku juga keluuuuaaaarr...!!!" jerit Evi.
Me2knya berkedut-kedut. Ser... seerr... seerrr... me2k Evi menyemburkan kembali cairan orgasmenya. Pejuku dan lendir me2k Evi bercampur menjadi satu membanjiri me2k Evi. Kami berdua akhirnya terkulai lemas di atas tempat tidur. Evi tengkurap di atas tubuhku.
"Makasih Pak. Bapak kuat banget mainnya. Evi berkali2 nyampe bapak baru keluar, udah gitu kon tol Bapak terasa sekali gesekannya, abis gede banget dan panjang lagi" kata Evi sambil mencium bibirku.
"Sama2 Vi, aku juga sangat puas sekali, nikmat banget ngen totin kamu, me2k kamu enak banget, sudah peret, empotannya bikin gak tahan terasa banget..." jawabku.

Setelah batang kon tolku mengecil, Evi menarik pantatnya sehingga kon tolku tercabut dari me2knya. Kon tolku berlumuran lendir me2k Evi dan pejuku sendiri. Dengan sisa sisa tenaganya Evi membaringkan tubuhnya disampingku. Evi terkapar lemas setelah puas mencapai puncak kenikmatan berulang kali. Akupun kemudian memeluknya sambil menikmati sisa-sisa kepuasan yang kedapatkan darinya. Gak terasa hari sudah hampir tengah malam akhirnya kami tertidur sambil berpelukan. Tepat pukul empat pagi, alarm dari HPku berbunyi. Setiap hari aku memang memasang alarm tepat pukul empat pagi agar aku punya banyak waktu untuk siap-siap ke kantor, karena jarak dari rumahku ke kantor lumayan jauh. Mendengar bunyi alarm, aku terbangun dari tidurku. Dengan mata yang masih agak redup akibat bangun dari tidur, aku melihat tubuh bugil Evi disampingku. Pandanganku begitu nanar ketika menatap kearah selangkangan Evi. Bukit me2knya membukit indah dan bibir me2knya ditutupi oleh lebatnya bulu2 jembut yang hitam keriting. Sementara di dadanya menggantung dua payudara besar yang padat dan sekal dengan putingnya yang besar berwarna coklat kehitaman. Melihat pemandagan tersebut, seketika nafsuku bangkit. Perlahan aku mulai menjilati kedua payudara tersebut, bergantian puting kiri dan kanannya kuisep dan kukulum. Merasakan ada yang mengerjai kedua payudaranya, Evi perlahan membuka matanya. Begitu dilihatnya aku sedang menjilati kedua payudaranya, dia tersenyum dan ketika kusedot putingnya agak keras dia melenguh.
"Oooooohhhh... Pak... terus isep putingnya Pak... enak Pak..." tangan Evi memegang belakang kepalaku dan ditekannya kepalaku sehingga mulutku menekan kuat pada payudaranya.
Akibat jilatan dan sedotanku pada kedua puting payudara Evi, puting payudara tersebut lama kelamaan menjadi membesar dan mengencang. Tiba-tiba Evi membalikkan tubuhku sehingga kini tubuhnya berada di atas tubuhku. Kemudian dia menggeser kebagian bawah tubuhku sehingga kepalanya berada diantara selangkanganku. Dengan cepat tangannya mulai memegang kon tolku yang masih lembek dan kemudian mengocoknya dengan lembut.

"Kon tol Bapak memang luar biasa... belum ngaceng aja sudah segede ini. Pantas saja me2k Evi terasa penuh ketika kon tol Bapak masuk dalam liang me2k Evi" kata Evi.
Akibat kocokan dan elusan tangan Evi tersebut, kon tolku perlahan-lahan mulai ngaceng dan mengeras. Kemudian Evi menjilati kon tolku. Aku mulai menggelinjang dan melenguh. Kon tolku keluar masuk dalam mulut Evi. Gerakanku pun semakin tidak karuan juga. Semakin cepat dan kuat Evi menghisap kon tolku, maka aku pun semakin keras mengerang sambil tanganku mulai mengelus dan mengkobel-kobel me2k dan 1til Evi, sehingga me2knya mulai basah kembali. Mulut Evi masih penuh dengan kon tolku yang keluar masuk mulutnya. Sesekali tanganku juga meremas kedua payudara montok Evi sehingga dia merasa geli yang hebat. Evi melepas kon tolku dari mulutnya, kemudian kon tolku dikocok naik turun dan dihisap lagi berulang-ulang dan saat aku kegelian, aku kobel me2knya dalam dalam.
"Aaaaahh... Paaak... geli" kata Evi sambil melepaskan kon tolku dari mulutnya.
"Vi, aku pingin ngen toti kamu dari belakang tapi kamunya berdiri sambil pegangan meja rias itu..." ajakku sambil menunjuk tempat yang aku inginkan dan tanpa banyak bicara, Evipun kemudian turun dari tempat tidur dan berdiri di depan meja rias dan akupun segera menyusulnya. Aku peluk Evi dari belakang sambil memciumi punggungnya, perlahan-¬lahan Evi aku suruh menungging dengan kedua tangan berpegangan pada tepian meja rias. Disaat Evi sudah membungkukkan tubuhnya, kedua tanganku meremas-remas kedua payudaranya sambil menciumi leher dan punggungnya. Kemudian kedua telapak tanganku berusaha semakin merenggangkan kedua belah paha Evi, sehingga kedua belah pahanya mengangkang lebar-lebar. Sambil mengusap-¬usap permukaan bibir me2k Evi, aku mendekatkan kepala kon tolku yang sudah tegak dan keras tersebut ke permukaan bibir me2k Evi. Perlahan-lahan kepala kon tolku menguak bibir me2k Evi dan disaat bibir me2k itu sudah terkuak, lalu kepala kon tolku kusodokkan ke dalam liang senggama me2k Evi.

Sesaat setelah kurasakan kepala kon tolku terjepit oleh bibir me2k Evi, perlahan-lahan aku menekan pantatku ke depan sambil kedua tanganku memegangi pinggang Evi. Bleeesssss..... kon tolku yang besar dan panjang itu membelah bibir me2k Evi dan menyelinap masuk liang senggama me2k Evi sehingga membuat Evi menggeliat dan me2kik pelan.
"Aaaaahhh... Ssssshhh... Ooooohhhh..." suara Evi dengan kepala mendongak ke atas dan matanya terpejam.
"Uuuuukkhhhh... uuufhhh..." suaraku serak-serak parau.
Pantatku bergerak perlahan-lahan semakin kutekan semakin dalam batang kon tolku masuk kedalam liang senggama me2k Evi. Lambat laun akhirya semua batang kon tolku amblas masuk tanpa tersisa lagi dalam liang senggama me2k Evi, sampai bulu jembutku bertemu bulu jembut Evi. Bukan main nikmatnya perasaanku ketika kon tolku amblas seluruhnya ke dalam liang senggama me2k Evi. Evi menggeliat-geliat tak menentu, mendesah-desah dan tubuhnya terasa bergetar hebat. Desah nafas kami berdua semakin terdengar. Tubuh kami berdua mulai basah terguyur oleh kucuran air keringat. Pantatku yang berada di belakang Evi yang membungkuk memegang tepian meja rias tersebut, terus bergoyang maju mundur. Kedua tanganku memegang erat pinggang Evi. Sedangkan Evi mengimbangi hempasan pantatku yang maju mundur dengan cara memutar-mutar pinggulnya dan menggoyang ke kiri dan ke kanan. Gerakannya tampak erotis sekali.

"Oooohhh... sssshhhh... aaaaahhhh..." desah suara Evi tak henti-henti dengan kedua matanya terpejam-pejam, sedangkan kepalanya yang terdongak ke atas bergerak ke kiri dan ke kanan, merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Oooohhh... aaaaahh... uuukhh... eesst... uuufffh..." suaraku dengan kepala terdongak ke atas langit-langit bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti helaan pantat Evi yang maju mundur itu.
Jleeb... jlob... jleeb... jlob... jleeb.. jloob... suara pergesekan dinding kon tolku yang menghujam keluar masuk di antara banyaknya cairan yang kian membanjir membasahi liang senggama me2k Evi. Licin dan hangat terasa bagian dalam liang senggama me2k Evi tersebut. Tidak ada kenikmatan lain, selain kenikmatan yang kami rasakan saat itu. Saat aku menyodokan kon tolku kedalam me2k Evi, Evipun menyambut dengan menghentakkan pantatnya kebelakang. Evipun tidak henti-hentinya menggoyang dan memutar pantatnya sehingga kon tolku yang berada didalam liang senggama me2knya terasa dipijit dan diperas-peras oleh dinding-dinding liang senggama me2k Evi. Setelah berkali-kali liang senggama me2k Evi kemasukan kon tolku, kini me2knya telah beradaptasi dengan besarnya kon tolku. Sehingga kali ini Evi dapat mengendalikan orgasmenya agar tidak cepat sampai. Akupun juga tidak ingin buru-buru ejakulasi. Aku ingin berlama-lama menikmati legitnya liang senggama me2k Evi.

Setelah tiga puluh menit bertarung, barulah aku mulai merasakan adanya perubahan pada Evi. Tubuhnya semakin terasa menegang. Kedutan me2knya terasa semakin kencang.
"Oooohhhh... Paaaaak... sssshhhh... Evi gak tahan Paaaaak... Evi mau nyampai Paaaaak... sssshhhh... aaaahhhhh..." erang Evi.
"Aku juga Vi... ssshhhh... oooohhhh... nikmatnyaaaaa..." Akupun mengerang merasakan nikmatnya persetubuhan tersebut.
Aku merasakan adanya denyut-denyut sel yang bergerak ke ujung kepala kon tolku. Akupun semakin memperkuat hempasan pantatku yang maju mundur. Sedangkan dari depan, Evi semakin mempercepat goyangan pantatnya yang tak ubahnya bagai seorang penari striptease, sehingga bunyi decakan akibat pergesekan kedua klamin kami semakin terdengar keras. Jleeb... jlob... jleeb... jlob... jleeb.. jloob... bunyi tersebut seakan memberikan semangat dan rangsangan bagi kami berdua untuk cepat-cepat mencapai puncak orgasme. Dan tak lama setelah itu tubuh kami berdua semakin terasa menegang. Hempasan pantatku yang maju mundur semakin cepat dan kuat, sehingga batang kon tolkupun semakin cepat keluar masuk liang senggama me2k Evi dan menusuk dalam-dalam liang senggama me2k Evi.
"Oooohhh... Paaaaak... Evi keluuuaaarrr... sssshhhhhh... aaaahhhh...!!!" rintih Evi setengah me2kik. Tubuhnya mendadak tegang, dengan kepala menghadap ke atas dan bersamaan dengan itu cairan orgasmenya memancar keluar dari liang me2knya.

Ser... Seeeeeer... Seeeer... semburan cairan hangat dan kental seketika memenuhi rongga di liang senggama me2knya. Setelah itu tubuh Evi nyaris terjerembab jatuh karena lemas akibat orgasme yang baru saja dia alami. Aku dengan cepat memegang kuat bagian pinggang Evi. Sementara itu akupun merasakan ejakulasiku sudah semakin dekat, maka aku semakin mempercepat keluar-masuknya batang kon tolku di liang senggama me2k Evi dengan mempercepat hempasan pantatku maju mundur. Akibat banjirnya liang senggama me2k Evi oleh cairan orgasmenya, semakin mudah bagi kon tolku untuk keluar masuk me2knya. Dan tak lama setelah itu tiba-tiba tubuhku terasa tegang.
"Viiiiii... aku keluuuaaaaar... sssshhhh... aaaaahhhhh...!!!" aku me2kik.
Croott... crot... croot... crooot... pejuku muncrat semakin memenuhi rongga liang senggama me2k Evi yang baru saja tersiram oleh cairan orgasmenya sendiri. Dan ketika semburan pejuku yang memancar keluar dari kon tolku berhenti, tiba-tiba tubuhku yang semula tegang mendadak menjadi lemas tak berdaya. Aku peluk erat-erat tubuh Evi yang sama-sama lemas akibat orgasme yang dialaminya. Desah nafas kami berdua terdengar jelas ditelinga kami masing-masing dan keringat yang menguncur deras membahasi tubuh kami berdua yang sedang menikmati sisa-sisa orgasme kami masing-masing. Setelah istirahat beberapa saat lamanya dan ketika tubuh kami mulai terasa agak segar, kami berdua bergerak naik ke atas ranjang agar kami dapat beristirahat dengan nyaman dari semua rasa lelah. Tubuh Evi yang montok tersebut aku dekap erat-erat.

Tidak sampai sepuluh menit, Evi kembali menggenggam batang kon tolku yang masih layu tersebut lalu dikocok-kocok dengan lembut kon tolku tersebut beberapa kali. Dan tak lama batang kon tolku terasa berdenyut-denyut mengeras dan kemudian tegak ngaceng kembali. Kon tolku yang besar dan panjang tersebut diguncang-guncangkan oleh Evi dan mulai membentur bagian permukaan me2k Evi yang berbaring berhadap-hadapan denganku. Kemudian kon tolku diulas-ulaskan ke bagian permukaan me2knya.
"Ukhhh... aaakhhh..." desahku ketika kepala kon tolku terasa ngilu tersentuh bebuluan yang rimbun di sekitar permukaan lubang me2k Evi.
"Eeessst....." desah Evi ketika merasakan bibir me2knya teroles kepala kon tolku yang besar.
Mata Evi terpejam-pejam menahan nikmat. 1tilnya terasa berdenyut-denyut dan me2knya mulai basah oleh lendir me2knya. Tiba-tiba Evi bangkit dari tidurnya. Lalu sambil mengocok-ngocok batang kon tolku dengan telapak tangannya, dan kemudian melangkahi tubuhku yang terbaring dibawah tubuhnya. Sambil mengarahkan lubang me2knya ke bagian kepala kon tolku yang tegak menghadap ke atas itu, perlahan-lahan Evi menurunkan pantatnya ke bawah. Bleeeeesssss..... batang kon tolkupun melesak kedalam liang senggama me2k Evi yang terasa licin akibat cairan yang keluar dari me2k Evi sehingga memudahkan masuknya batang pelirku kedalam liang me2knya tersebut.

"Ooouuuwww... eeessst... uuufhhh" desah Evi dengan kedua belah mata terpejam di kala merasakan batang kon tolku yang masuk semuanya diliang senggama me2knya sampai menyentuh dinding rahimnya ditambah lagi bibir me2knya yang tergesek bebuluan yang ada di sekitar pangkal kon tolku.
"Uuuuufhhh... akhhhh... eeeesssst..." erangku di kala aku merasakan remasan lembut dinding-dinding liang senggama me2k Evi. Empotannya sungguh luar biasa nikmatnya. Tak terbayangkan betapa nikmat rangsangan yang dirasakan kami berdua ketika itu.
Namun semua itu belum membuat kami untuk segera mencapai puncak kenikmatan. Perlahan-lahan Evi mengengkat pantatnya sehingga pantatnya yang menempel di pangkal kon tolku yang penuh dengan bulu-bulu jembut tersebut terangkat naik sehingga batang kon tolkupun perlahan-lahan keluar dari liang me2k Evi hingga sebatas bagian kepala kon tolku yang masih tejepit di bagian bibir me2knya. Kemudian Evi langsung menghempaskan kembali pantanya kebawah sehingga batang kon tolkupun masuk kembali kedalam liang senggama me2k Evi sedalam-dalamnya hingga pantatnya menindih pangkal kon tolku. Dengan cara menaik-turunkan pantatnya Evi terus mengocok batang kon tolku didalam liang senggama me2knya. Decak-decak suara becek akibat kon tolku yang keluar masuk liang senggama me2k Evi yang mulai banjir dengan cairan me2knya mulai terdengar lagi. Bunyi suara becek tersebut membuat kami semakin bergairah.

Gerakan Evi yang mengangkat dan menurunkan pantatnya ke atas dan ke bawah, lama kelamaan membuat sekujur tubuhnya kembali basah oleh keringat. Nafas Evi tersengal-sengal, kepalanya tertatap menghadap ke atas dan kedua belah matanya terpejam. Kedua payudara Evi yang besar tersebut bergerak-gerak naik turun mengikuti gerakan tubuhnya yang sedang menaik-turunkan pantatnya. Dengan gemas kemudian kedua tanganku meremas-remas kedua payudara Evi tersebut sambil sesekali memilin-milin putingnya dengan jari-jari tanganku.
"Ooouww .. eesst... Aukhhh... uuufhh... eeeesssst..." Evi mendesah hebat ketika merasakan sentuhan hangat batang kon tolku yang menggesek dinding liang senggama me2knya dan remasan tanganku dikedua payudaranya serta pilinan jari-jari tanganku pada puting payudaranya. Bukan main nikmat yang dirasakan Evi ketika itu.
"Aaauukhhh... Eeesst... aakhh.... Eekhhh... oooouuuuwww..." rintihku merasakan nikmatnya jepitan me2k Evi yang terus-menerus mengempot menyedot-nyedot kon tolku didalam liang senggama me2knya. Sungguh me2k Evi, sekretaris baruku yang bertubuh padat, sekal dan montok itu betul memberikan sensasi kenikmatan yang sangat hebat kepadaku.

Waktu semakin beranjak. Evi terus memacu tubuhnya naik turun di atas tubuhku yang terlentang dibawahnya. Tubuh Evi meliuk-liuk bagai penari erotis. Cairan me2knya kian banyak keluar membuat liang senggama me2knya menjadi semakin licin sehingga memperlancar gerakan kon tolku yang keluar masuk liang senggama me2knya. Cloook... cleeek... Cloook... Cleeek... bunyi suara pergesekan dinding kon tolku dengan dinding liang senggama me2k Evi yang semakin becek akibat banjir oleh cairan me2knya yang terus keluar dari me2knya. Bunyi decak-decak tersebut sungguh merangsang. Keringat yang membasahi tubuh Evi semakin lama semakin banyak. Degub jantung Evi yang semakin kencang tersebut membuat dadanya berguncang-guncang. Nafasnya tersengal-sengal. Sungguh membuat aku benar-benar puas pagi ini.
"Oouuww... Akhhh... Eeessst... Eviiiii gak tahan Paaaaak... Uuukhh... eeekhhh... nikmaaaaattt... Evi mau nyam...pai lagi Paaaaak... Eeeesssttt..." desah Evi.
Suaranya serak-serak parau akibat menahan rangsangan birahi yang semakin meningkat dan matanya terpejam-pejam menikmati kenikmatan yang amat sangat. Waktu menunjukkan pukul lima pagi. Evi masih berada di atas perutku. Tubuhnya tampak sudah sangat basah oleh kucuran keringat. Rambutnya awut-awutan tak menentu. Gerakan naik turun tubuh Evi mulai melemah. Melihat Evi yang berada di atas perutku tampak sudah mulai kecapekan, lalu aku meminta Evi mencabut kon tolku dan menyuruhnya untuk membaringkan tubuhnya dengan posisi miring membelakangi tubuhku. Sambil meremas kedua belah payudara Evi aku mengangkat kaki kiri Evi kemudian aku menempatkan tubuhku diantara kedua kaki Evi sehingga kaki kiri Evi kini berada dipundakku. Sambil menggenggam batang kon tolku dan mengarahkan kepala kon tolku sehingga tepat berada di permukaan lubang me2k Evi yang terkuak itu, aku mengambil ancang-ancang dan kemudian aku tekan pantatku.

Bleeeeessssss..... batang kon tolku kembali menyeruak membelah celah diantara bibir me2k Evi. Melihat batang kon tolku masuk kedalam liang senggama me2k Evi menambah aku semakin terangsang dan dengan penuh gairah aku tekan kuat-kuat pantatku sehingga kon tolku amblas seluruhnya masuk ke dalam liang senggama me2k Evi. Evipun merasakan nikmat yang tiada tara di saat pelupuk dasar lubang me2knya tersentuh oleh kepala kon tolku. Ditambah lagi dengan posisi senggama seperti itu membuat liang me2knya menjadi semakin sempit sehingga gesekan batang kon tolku semakin terasa banget didingding liang senggama me2knya.
"Oooohhhkhh... eesssst... Paaaaak... nikmaaattt... baaangeeet... Evi gak kuat Paaaaak... Eeeesssst... aaaaakkkhhh..." desis Evi dengan kepala menggeleng ke kanan dan ke kiri serta matanya terpejam-pejam.
"Aaakhhh... eeessstt... Viiiii... eeenaaak Viiii... Ooooohhh..." akupun mengerang merasakan kuatnya jepitan dan empotan liang senggama me2k Evi.
Aku menarik keluar batang kon tolku dari dalam liang me2k Evi hingga tinggal menyisakan kepala kon tolku yang masih terjepit bibir me2k Evi. Setelah itu perlahan-lahan aku tekan lagi pantatku ke depan sampai batang kon tolku kembali amblas masuk seluruhnya didalam liang me2k Evi. Lalu batang kon tolku aku tarik lagi perlahan-lahan dan kemudian aku tekan lagi sampai amblas. Sementara itu tanganku mulai meremas-remas payudara Evi yang membuat Evi menggeliat dan merintih hebat.

"Ooouuww... uuufhhh... eeessst... Evi keluuaaarrr... Aaaaakkkhhh...!!!" jerit Evi dengan muka tegang menatap ke arahku. Tangan Evi menekan kuat-kuat pantatku sehingga batang kon tolku masuk seluruhnya di liang senggama me2knya yang berkedut-kedut akibat orgasme yang dialaminya. Ser... seerr... seerrr... cairan orgasmen Evi menyemprot dengan derasnya memenuhi liang senggama me2knya.
Mendengar rintihan Evi tersebut, aku semakin memperkuat hujaman pantatku dan semakin kuat meremas-remas payudara Evi. Aku betul-betul merasa gemas dan geram menghadapi kemolekan tubuh Evi tersebut. Mendapat serangan dariku, membuat gairah Evi langsung bangkit kembali.
"Ooohhhh... Aaaaahhhhh... Enaaaakkk... teruuuuusssss Paaaaak... sodok yang kuat me2k Evi Paaaaak... ssssshhhhh... aaahhh..." rintih Evi dengan tensi birahi yang semakin tinggi.
Aku semakin memperkuat seranganku dengan menghujami liang senggama me2k Evi dengan batang kon tolku. Evi menggoyang-goyangkan pantatnya mengimbangi setiap tusukan kon tolku.
Creeekkk... croookkk... creeekkk... croookkk... bunyi decak-decak pergesekan antara batang kon tolku dengan diding liang senggama me2k Evi semakin terdengar keras. Seakan menyemangati kami berdua. Aku semakin memperkuat dan mempercepat enjotan kon tolku di liang senggama me2k Evi. Sedangkan Evi dengan sebelah kaki berada dipundakku mengimbangi helaan dan hempasan pantatku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga pergesekan dinding-dinding kon tolku dan dinding-dinding liang senggama me2k Evi terasa begitu nikmat kami rasakan.

Waktu terus beranjak. Keadaan semakin memuncak tinggi. Tubuh kami berdua sudah tak karuan. Rambut acak-acakan, tubuh basah oleh keringat yang terus mengalir. Tubuhku terasa semakin bergetar hebat. Akupun merasakan kalau sebentar lagi akan mencapai puncak orgasme. Aku mengenjot kon tolku semakin cepat dan kuat. Sel-sel yang berada di tempat persembunyiannya, tiba-tiba terasa bergerak menuju ujung kepala kon tolku. Dengan sekali hentakan aku sodokkan kon tolku kuat-kuat diliang senggama me2k Evi hingga mentok dan terasa menyentuh dinding rahim Evi. Crooot... Crooot... Crooooot... menyemprotlah pejuku yang kental dan hangat didalam liang senggama me2k Evi.
"Ooooohh... Viiiii... aku keluuuaaaaar...!!!" teriakku.
Di saat Evi merasakan adanya muntahan dan deyut-denyut kon tolku di dalam liang senggama me2knya, sambil menarik pantatku dengan kedua tangannya, Evi langsung menggoyang-goyangkan pantatnya menggiling-giling batang kon tolku yang masih menancap di dalam liang senggama me2knya. Tubuh Evi semakin menegang kencang. Denyut-¬denyut me2knya terasa sangat kuat.
"Paaaaak... Eviiiii... keluaaaaarrrr... Aaaaahhhh...!!!" jerit Evi. Tubuhnya bergetar hebat merasakan orgasmenya yang kesekian kalinya dipagi ini. Ser... seerr... seerrr... kembali cairan orgasmenya menyembur memenuhi liang senggama me2knya bercampur dengan cairan pejuku. Akibat terlalu banyaknya cairan diliang senggama me2k Evi sehingga tidak tertampung lagi di dalam liang senggama me2knya sehingga cairan yang berwarna putih keruh tersebut meleleh keluar dari me2k Evi.

Tak terbayangkan kenikmatan yang kami rasakan saat itu. Bagai terdampar di pantai surga. Aku melepaskan kaki Evi yang masih menggantung di pundakku. Begitu kaki Evi turun, dengan sedikit memutar pantatku, tubuhku ambruk menghimpit tubuh Evi. Tubuh kami saling berhimpitan. Evi memeluk erat2 tubuhku. Terdengar nafas kami berdua terengah-engah, kedua tubuh kami seolah menyatu, tubuh kami berdua basah oleh keringat kami berdua, senyum kepuasan menghiasi kami, kami berdua betul-betul merasa puas dengan persetubuhan pagi ini, kami berdua terkapar kelelahan kehabisan tenaga. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, aku mencabut kon tolku dari me2k Evi, lalu aku berbaring disisinya.
"Terima kasih Vi, akhirnya kesampean juga aku ngen toti kamu. Sejak pertamakali melihatmu dulu, kon tolku langsung ngaceng pingin ngen tot denganmu. Perempuan dengan kumis tipis sepertimu pasti memiliki nafsu sek yang tinggi dan ternyata memang benar. Nafsumu memang benar-benar tinggi. Kalau saja aku gak rajin olah raga dan menjaga staminaku, sudah pasti aku akan kedodoran melayani kamu. Aku puas banget, ngen tot dengan kamu nikmat banget" kataku sambil mengelus2 pipi Evi.
"Sama-sama Pak, dien tot sama Bapak nikmat banget. Evi puas banget. Seumur hidup Evi baru dengan Bapak Evi benar-benar merasakan nikmatnya ngen tot" balas Evi. Sambil menciumi pipiku, Evipun berulangkali bilang bahwa dia sangat puas ngen tot denganku.
Bahkan dia bilang, "Pak boleh gak kalau lain waktu Evi ingin dien tot lagi"
"Boleh. Kapan saja Evi kepingin hubungi saja aku. Lagian aku juga ketagihan dengan jepitan dan empotan me2k kamu" balasku sambil tersenyum.

Jam telah menunjukan pukul 6 pagi. Karena hari ini kami harus kembali ke Jakarta, akupun bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi yang segera diikuti oleh Evi. Kon tolku yang mulai mengkerut, tampak mengkilat karena cairan orgasme Evi yang bercapur dengan cairan pejuku. Begitu pula dengan me2k Evi. Saat dia berdiri dari lubang me2knya terlihat cairan putih keruh mengalir perlahan. Di kamar mandi, kami berdua membersihkan diri kami masing-masing. Setelah membersihkan diri, aku mulai mengenakan pakaian. Sementara dengan berbalut handuk sambil menjinjing pakaiannya, Evi minta ijin kembali ke kamarnya sendiri. Namun sebelum melangkah menuju kamarnya sekali lagi Evi mencium lembut pipiku.
"Terima kasih Pak, atas semua kenimatan yang telah Bapak berikan ke Evi" bisik mesra Evi ditelingaku lalu pergi menuju ke kamarnya.
Setelah sarapan pagi dan beres-beres barang bawaan kami masing-masing, tepat pukul 9, Aku dan Evipun kembali lagi ke Jakarta. Dalam perjalanan aku merasa betul-betul beruntung dapat menikmati kepuasan bersetubuh sampai beberapa kali dengan Evi. Sementara nampaknya Evipun merasa puas juga dien tot kon tolku yang gede dan panjang ini, yang membuat dia memperoleh orgasme berkali-kali. Sungguh pengalaman yang tak pernah aku lupakan.

Agen Bola - Bandar Taruhan - Bandar Bola - Taruhan Bola - Judi Bola - Agen Sbobet - Agen Maxbet - Agen 368bet - Agen Cbo855 - Agen Sabung Ayam
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Join Us on Facebook

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. hotceritasex - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger